NovelToon NovelToon
The Mask Painter

The Mask Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Spiritual / Iblis / Hantu
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Asha Krajan

Odessa adalah pelukis topeng yang melanjutkan karir dari leluhur ayahnya.

Keluarganya memiliki sebuah toko topeng kecil yang buka di sebuah gang sepi yang jarang didatangi oleh pengunjung, pada awalnya Odessa tidak mengerti sama sekali mengapa keluarganya harus berjualan dan membuka toko di tempat yang sepi orang lewat.

Namun setelah Odessa mengambil alih bisnis itu, ia mengerti alasannya.

'Mereka' tidak menyukai tempat yang ramai.

Ya, yang Odessa layani sama sekali bukan manusia, melainkan 'mereka' jiwa yang tersesat atau pun arwah yang terjerat oleh masalah di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asha Krajan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Iblis dalam tubuh

     Di tengah hujan deras Odessa berlari turun dari mobil taksi setelah membayar, ia bergegas menggendong tasnya menuju bangunan kosong dan berhenti sejenak memperhatikan arah tujuan para makhluk halus yang bergumul di langit.

Setelah memastikan bahwa sumber pilar cahaya negatif itu berasal dari lantai paling atas bangunan, Odessa kembali berlari menuju lantai paling atas. Tubuhnya berdesak-desakan dengan tubuh para roh makhluk halus, dengan terengah-engah Odessa akhirnya sampai di lantai yang paling atas.

Langkahnya berhenti, Odessa mencoba berjinjit dan menyingkirkan para jin dan arwah yang menghalangi pandangannya. Begitu Odessa berhasil menerobos, tubuhnya membeku dan tatapannya terbelalak dengan kaget.

Pupil merahnya tertuju pada pria berambut hitam kecoklatan yang berdiri di tengah pentagram dengan pakaian robek dan tubuh berlumuran darah, entah puluhan jin, arwah jahat, hingga iblis tingkat rendah dari berbagai arah menyerbu ke arah orang yang berdiri di tengah-tengah segel pemanggilan itu.

Odessa kaget dengan tampilan tubuh orang itu yang tetap berdiri tegak tanpa rasa takut dengan mengulurkan tangan ke arah langit-langit, mengalirkan darahnya sendiri untuk memberi kekuatan para makhluk-makhluk negatif di sekelilingnya.

Odessa menjadi panik, ia menarik nafas dalam dan berteriak dengan kerutan kening, "AMIR! APA YANG KAMU PIKIR COBA LAKUKAN?!!"

Orang itu—Amir menoleh ke belakang kepada Odessa, tatapannya tajam ketika ia menurunkan tangannya yang terangkat dan berbalik. Odessa tertegun oleh perubahan tatapan pemuda yang sebelumnya ia sangka memiliki sifat yang sedikit lemah dan pemalu, hari ini bahkan di tengah puluhan makhluk jahat pemuda itu tidak memiliki kilatan rasa takut sama sekali pada tatapannya.

Ada apa dengan orang ini, mengapa tatapan dan aura yang dibawakannya menjadi begitu berbeda?

Dan kemana perginya kacamata kotak panjang tanpa bingkai yang sering digunakan oleh pemuda itu sebelumnya?

Odessa sama sekali tidak menyangka bahwa di balik tampilan lembut kacamata pemuda itu, tersembunyi sepasang mata yang begitu tajam hingga bisa menembus menatap langsung pada jiwa seseorang. Jantung Odessa berdebar lebih cepat dari biasanya, tanpa sadar Odessa menjadi gugup dan kepercayaan dirinya sedikit menyusut melihat aura dominan yang dikeluarkan oleh Amir.

Odessa menggertakkan gigi, ia mencoba menerobos dan menarik Amir keluar dari pentagram pemanggilan itu. Odessa menyangka bahwa Amir mungkin akan dengan patuh di tarik keluar, namun dugaannya kali ini salah. Ketika tangan Odessa terulur mencoba menarik tangan Amir keluar, pemuda itu justru menghempaskannya dan menyeringai lebar dengan kesombongan yang luar biasa.

Amir mengangkat tangannya dan dengan ringan mengayunkannya maju, para makhluk halus itu berhenti sejenak dan menatap langsung kepada Odessa. Tatapan dari para iblis dan jin serta arwah jahat sungguh menusuk, Odessa tanpa sadar melangkah mundur dengan terkejut dan waspada, ia mengeluarkan topeng dan kuas lukisnya.

"Maju, serang dan tangkap dia." Suara Amir bergema dengan nada dingin di tengah bangunan yang ribut oleh ocehan lapar para makhluk halus jahat itu, Odessa akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dari tingkah laku pemuda aneh itu sekarang.

Odessa menghindari serangan para jin dan arwah, tidak sesekali ia membalas serangan yang dimulai dari para iblis. Tatapan Odessa sesekali tertuju pada Amir yang masih berdiri di tengah simbol pentagram iblis dengan tubuh tegap dan wajah penuh kepuasan, Odessa mengerutkan keningnya dan ia segera mengalihkan perhatiannya pada menyerang Amir dari pada berurusan dengan puluhan makhluk halus jahil itu.

Odessa merasa ada yang salah dengan Amir, dari tatapan Amir yang begitu berbeda dari sebelumnya Odessa segera membuat tebakan kasar bahwa jika ia tidak salah seharusnya pemuda ini sedang kerasukan oleh sosok yang menempel di tubuh pemuda itu. Dan tebakan Odessa dikonfirmasi setelah ia memperhatikan gerak-gerik Amir yang dapat mengatur pada makhluk halus itu untuk bergerak menyerangnya.

Odessa mencengkram ujung belakang kuas di tangannya, ia mencoba menusuk menyerang Amir. Sayangnya 'Amir' segera menyadari serangan itu dan menghindar dengan seringai.

Perkelahian terjadi di antara mereka berdua, Odessa mengandalkan tubuh pemuda itu yang perlahan mulai kekurangan darah dan mulai melemah, dengan tegas Odessa menjatuhkan Amir ke lantai semen dan menahan kepala serta tubuh pemuda tinggi itu dengan menindih menggunakan tubuhnya.

Odessa menatap tajam 'Amir' di bawahnya, ia menggertakkan giginya dan menekan kepala pemuda itu ke lantai semen yang kasar, "Cepat katakan kepadaku! Kamu pasti bukan Amir, kan?!"

Amir menyeringai meskipun pipinya sudah lecet digosok dengan tanah semen yang kasar, tatapannya tertuju pada tubuh Odessa yang menduduki dan menahan tubuhnya, ia menjilat bibirnya ketika berbicara "Jika bukan memangnya mengapa?"

Odessa hampir saja merasa bahwa telinganya mungkin bermasalah mendengar makhluk yang memasuki Amir itu sepertinya sedang berbicara dengan nada menggoda kepadanya.

"Katakan yang jelas! Siapa kamu?" Odessa menggertakkan giginya, kali ini ia bahkan menginjak wajah Amir ke lantai menggunakan sepatunya dengan keras. Seolah-olah tidak terpengaruh oleh rasa sakit diinjak Amir justru menyeringai semakin lebar dan tatapannya mengandung sedikit kegilaan dan kasih sayang yang sakit ketika ia menyentuh sepatu Odessa dengan kedua tangannya.

"Penjaga, bagaimana mungkin anda tidak mengenali saya?" Amir menyeringai, matanya menyipit dan nada bicaranya dipenuhi senyuman menggoda. Odessa mengerutkan keningnya, muak dengan nada bicara iblis itu ia segera mengeluarkan kuasnya dan melukis mantra pengusiran di wajah Amir yang tampan.

Amir tampak mendengus dan menggelengkan kepalanya dengan kesal ketika wajahnya dilukis menggunakan cat merah, tatapan matanya yang tajam menatap Odessa dengan mengancam. Odessa tidak takut, justru ia mengangkat dagunya dengan bangga dan terus melukis, "Apa? Kamu ingin bilang apa? Ayo! Aku tidak takut pada iblis sepertimu."

Odessa mengatupkan tangannya dan membaca mantra itu dengan keras ketika ia menusuk dahi Amir dengan kedua jarinya, Amir menggeram marah dan menjerit kesakitan. Urat-urat hijau dan biru mulai menonjol di sekujur tubuh Amir seolah akan meledak, Odessa menggertakkan giginya, ia tetap berusaha mengeluarkan iblis jahat tingkat menengah itu dari tubuh Amir dengan paksa.

Tangan Odessa merenggut wajah Amir dan seolah menarik sesuatu dengan keras, ucapan mantra sansekerta terus terucap di bibirnya dan menjadi semakin keras hampir seperti menggeram dan membentak ketika ia mencoba menarik iblis itu keluar dari raga Amir. Secara transparan wujud hitam bertanduk ditarik keluar oleh Odessa, namun segera terhempas sebelum Odessa bisa menangkapnya, iblis itu sudah kembali bersembunyi di dalam tubuh Amir.

"Atas nama tuhan dan penjaga aku melakukan kewajibanku, pergilah iblis jahat dalam tubuh!" Odessa berteriak dan akhirnya tubuhnya terhempas ke belakang setelah ia berhasil mengeluarkan iblis jahat itu dari tubuh Amir, wajah Amir saat ini menjadi semakin pucat hampir seperti menjadi mayat setelah melihat keadaan tubuhnya. Makhluk halus lain di sekelilingnya mencoba membalas dendam, namun Odessa dengan sigap menghadang dengan perisai pelindung dari mantra yang ia buat secara pribadi.

Odessa segera berdiri dan menghancurkan simbol pentagram di lantai, ia mengacak-acak garis pentagram pemanggilan yang dibuat oleh Amir menggunakan darahnya sendiri sebelumnya, hujan sepertinya juga menyertai perbuatannya dan air bocor muncul dari atap bangunan, menetes menghapus goresan darah yang terlukis di lantai. Makhluk-makhluk halus itu menjerit marah ketika Odessa membuat mantra cahaya untuk membutakan mata merah, mereka seketika mundur dengan teriakan kesakitan yang melengking.

Setelah makhluk-makhluk halus negatif itu bubar dan pilar cahaya sepertinya juga mulai kehilangan pasokannya sehingga dalam beberapa menit penciptaan pilar cahaya itu berakhir, Odessa berlari dan berjongkok menghampiri tubuh Amir yang tergeletak di lantai semen. Odessa menggertakkan giginya dan mengangkat tubuh Amir, membopongnya di bahunya ketika ia membawa pemuda yang kehilangan kesadaran itu kembali ke rumah sakit menggunakan taksi yang sama ketika ia datang.

Odessa segera kembali bergegas ke rumah sakit terdekat mengikuti lokasi maps dari ponsel, mungkin saja kedua orang tua Amir berada di sekitar sini karena tidak mungkin Amir dapat berjalan puluhan kilometer meskipun ia kesurupan iblis tingkat menengah di tubuhnya.

Odessa dapat menebak bahwa kedua orang tua pemuda ini pasti panik begitu melihat penampilan Amir nanti setelah memasuki rumah sakit, tanpa Odessa ketahui sosok iblis hitam itu masih berdiri gagah di bangunan kosong melihat kepergiannya dengan seringai lebar yang licik.

"Tidak mungkin ... Tidak mungkin menyingkirkanku! Hehe ... Penjaga, akhirnya kamu muncul juga setelah sekian lama tidak bertemu." Iblis itu berbisik, samar-samar dari wujud kabut hitam terlihat wujud seorang pria dewasa yang sangat menawan, secara tidak terduga wajahnya sebenarnya sangat mirip dengan Amir!

Iblis itu mengangkat pandangannya, sosoknya berubah menjadi kabut dan tiba-tiba menghilang tanpa ada lagi tanda-tanda keberadaannya.

1
Hariyanti Katu
😂😂
Ediherianto
kok blm update ya thor.
Ediherianto
tetap semangat ya thor, walaupun lelah, kami tetap setia menunggu author update.
Ediherianto
terimakasih thor, seh double up
A.K: Sama-sama❤️
total 1 replies
Ediherianto
menarik dan bagus
Ediherianto
semoga lekas sembuh ya thor, dan selamat atas diterimanya disekolah yg diimpikan.
A.K: Aamiiin terima kasih banyak kak Edi!🔥❤️
total 1 replies
bbyylaa
Thank you author. Semoga lolos PPDB tahap selanjutnya, dan tetap jaga kesehatan ya. Aku tetep nunggu kapanpun updatenya kok~
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa!❤️🔥🎉
total 1 replies
bbyylaa
Semangat author💘
A.K: Terima kasih bbyylaa! 🎉❤️🔥
total 1 replies
bbyylaa
sukakk banget sama konsep novelnya, underrated banget!!! semangat ya thorr
bbyylaa: ayooo thor semangat updatenyaa
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa❤️🔥
total 2 replies
L K
hahahhaha tasnya ilang di gedung hotel
Setsuna F. Seiei
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
A.K: Terima kasih telah berkomentar! komenmu membuat thor bersemangat deh!✨
total 1 replies
Desi Natalia
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
A.K: Terima kasih telah memberi dukungan! nantikan bab selanjutnya ya~😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!