NovelToon NovelToon
CINTA KITA BELUM USAI

CINTA KITA BELUM USAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Beda Usia
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ranimukerje

Cinta beda usia namun murni bukan karena embel embel mencari materi tapi karena kesalahpahaman membuat kisah keduanya harus berakhir tanpa kata selesai. Hana yang merasa kecewa karena penolakan sepihak yang diberikan ibu si pria membuat hana memutuskan pergi membawa buah cintanya bersama pandu. Sementara pandu kelimpungan mencari hana sampai membuat hidupnya berantakan.

Penasaran sama kisahnya?
Yuk mampir, baca dan jangan lupa like serta dukungannya yaa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ranimukerje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Pandu

Kembali pada pandu dan ketiga jagoannya.

"Yah, ayo bangun."

"Hmm"

"Jangan malas yah, ayo kita jalan ke taman. Ini minggu dan kami butuh udara segar."

Arga membangunkan pandu karena kemarin pagi saat mereka sedang sarapan sebelum berangkat sekolah pandu menjanjikannya.

"Hmm"

"Yah"

"Bang, semalam ayah pulang jam satu."

Arga menoleh kearah pintu dan disana sudah ada arka dan juga ardan.

"Kamu kok bisa tau?"

"Aku semalam haus."

Arga mengangguk saja dan mengajak kedua adiknya untuk keluar kamar ayah mereka.

"sekarang ayah pulangnya malam terus.x Cicit si bungsu ardan.

Arga dan arka kompak mengangguk membenarkan apa yang barusan ardan ucapkan. Lebih tepatnya semenjak hana pergi pandu jadi semakin menyibukkan diri dan hanya menyisakan sedikit waktu untuk anak anaknya. Kehilangan hana adalah hal paling menyakitkan bagi pandu ditambah hana pergi membawa buah cinta mereka. Ketiga anaknya juga sebenarnya kehilangan sosok hana yang sempat mereka kenal walau hanya dalam waktu singkat.

Ceklek

Pintu kamar pandu terbuka dan pandu sudah terlihat segar walau wajahnya masih tampak mengantuk.

"Ayo ketaman. Sekalian kuta cari sarapan ya."

Pandu tersenyum hangat pada ketiga putranya.

Arga arkan bahkan ardan kompak bangun dari duduk mereka dan tersenyum sumringah.

"lets go" kompak ketiganya.

.

.

.

Pandu tidak baik baik saja. Rindunya untuk hana semakin bertumpuk bahkan cintanya pun terus bertumbuh. Penyesalan besar pandu adalah sampai tak menyadari kalau hana begitu kecewa atas semua perlakuan yang ia dapatkan dari sang ibu.

"Ndu"

Maya menatap nyalang kearah putranya saat pandu baru saja pulang dari taman bersama ketiga putranya.

"Naik ke kamar kalian. Mandi lalu lakukan apapun dikamar."

Arga mengangguk paham dengan ucapan ayahnya.

"Ayo" sebagai anak sulung arga dituntut untuk lebih dewasa dari kedua adiknya. Sebenarnya pandu tak pernah meminta hal itu dari arga, hanya saja arga tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa karena keadaan.

"Ma, kenapa kesini?" Basa basi pandu sambil mendudukkan rubuhnya di sofa single diruang keluarga rumahnya.

"Kenapa kamu tanya begitu. Mama bebas datang kemari tanpa perlu kamu tanya untuk apa." Maya menatap sengit kearah pandu.

Semenjak kejadian dimana maya menghina hana ditambah hana sampai pergi membuat hubungan inu dan anak itu semakin renggang karena pandu dengan jelas menarik diri. Pandu tak ingin berurusan lebih banyak dengan ibu kandungnya ini.

"Anabela akan datang besok."

Rahang pandu sontak mengeras mendengar nama mantan istrinya disebut.

"Jangan bawa perempuan itu kerumah ku."

"Hei" maya tak terima dengan perkataan pandu barusan.

"Hak asuh anak anak jatuh ke tangan ku, dan aku melarang dia untuk bertemu dengan mereka. Mama juga tak punya hak untuk mengatur anak anak ku. Jadi kalau memang mama masih ingin memiliki hubungan dengan perempuan itu silahkan tapi jangan pernah libatkan aku apalagi anak anak ku."

"Ana itu ...."

"Jangan sebut nama perempuan itu didepan ku lagi ma."

Untuk pertama kalinya pandu meninggikan suaranya didepan sang ibu.

"Ndu"

"Ma, urusan ku dengannya sudah selesai sejak dia pergi dari rumah ini."

"Dia ibu ....."

"Dia hanya melahirkan saja selebihnya tidak ada sama sekali yang di lakukan sebagai seorang ibu. Jadi mama jangan terus membahas tentang perempuan itu didepan ku."

"Pandu"

"Seorang ibu tidak akan ada yang dengan sadar meninggalkan anak anaknya apalagi dia pergi dengan selingkuhannya. Coba mama pikir, apa kurang ku menjadi seorang suami? Kalau bukan karena dia yang memang perempuan gatal dan tidak beres."

Nyeri, sebenarnya sakit sekali hati pandu harus mengungkap keburukan perempuan yang sudah melahirkan ketiga putranya tapi itulah kenyataan yang sebenarnya. Anabela pergi dengan pria beristri yang menjadi selingkuhannya. Padahal pandu begitu mencintai anabela bahkan apa apa yang anabela inginkan selalu pandu penuhi tapi tetap saja anabela menyakiti pandu.

Maya terdiam tak membuka suara lagi. Pandu menumpahkan semua lukanya. Sebelumnya pandu memang hanya diam tak menanggapi semua celoteh pedas ibunya. Bahkan saat hana pergi pun pandu diam tak menunjukkan hancurnya hati pandu.

...****************...

1
muhammad affar
ayo lawan aja mereka dasar emak dan mantan yg sakit
🌹Nabila Putri🌹
lha.... kmrn kmn mb Anabelle. secara hukum anda salah meninggalkan anak-anak yg masih butuh ibunya.anak juga ga mau kok sama anda.
semoga pandu dan Hana bisa mempertahankan keluarga dan anak-anak Dr mak Lampir
🌹Nabila Putri🌹
hahaaaa... emang kl bini ngambek masalah rumah tangga akan selesai diatas ranjang🤣🤣🤣🤣
ranny kurnia mega
tunggu up selanjutnya ya kakak.
Pahrul Alfan
terlalu lembek Hana dan pandu.kenapa ngga menggunakan kekuasaan yang miliki harus tegas dong.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!