NovelToon NovelToon
Jalur Langit

Jalur Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:96.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

[sequel my letnan 3]

Argantara putra Bimantara, berulang kali di pertemukan dengan gadis bernama Nasya kayshila. Dan di setiap pertemuan, ia selalu berbuat baik. Jujur saja dari awal pertemuan pertama ia sudah tertarik dengan gadis berjilbab itu, namun sayangnya sudah beberapa kali bertemu Nasya tetap tidak mengingatnya, sekalipun ia telah berbuat baik. Alhasil Argan mengikuti pepatah jika perbuatan baik susah untuk di ingat maka ia akan melakukan perbuatan buruk yang pasti akan selalu di ingat oleh Nasya.

let's play!

Ayo baca kelanjutannya di sini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelas hawuk

"Ce.... Cece..." pekikan Nasya begitu menggelegar begitu memasuki cafe tak mementingkan pengunjung cafe langsung menatapnya penuh dengan raut heran. Berfikir gadis gila dari mana ini tiba-tiba teriak ketiak gak jelas.

"Ce... Eh, num num! Lika mana?" tanya Nasya menghampiri salah satu karyawan cafe yang ia kenali.

"Di sa–"

"Ya Gusti, cangkemmu sya malah berak berok! Iki cafe dudu alas!" Lika tersenyum tak enak hati pada pengunjung cafe yang menatap Nasya merasa terganggu, lalu Lika si gadis cindo itu menyeret Nasya masuk ke dalam ruang kerja mereka yang ada di cafe.

*Ya Tuhan, mulutmu sya malah jerit-jerit! Ini cafe bukan hutan!

"Opo'o tha?" tanya Lika begitu mereka sudah masuk melepas cengkeraman tangannya di pergelangan Nasya.

*Kenapa?

"Nalika Brinkley Sucipto...!!" bukannya menjawab Nasya malah kembali memekik kali ini ia berteriak menyebut nama panjang Lika.

"Astagfirullah!" Lika malah beristighfar padahal dia nonis. "Ndak sekalian jeneng bapak ku mbok sebutke tha?"

*Gak sekalian nama bapak ku kamu sebutkan?

"Wah, atik. Nicholas–" mulut Nasya langsung di bekap oleh Lika.

*Wah, boleh. Nicholas–"

"Jancuk, Kowe sya! Malah temenan mau nyebut jenenge bapakku. Awakmu ngerti dewe iku jeneng keramat, sekali sebut wonge muncul." Lika melepas tangannya yang membekap mulut Nasya, setalahnya terlihat Nasya cengengesan.

*Jancuk, Kamu sya! Malah beneran mau sebut nama bapak ku. Kamu ngerti sendiri itu nama keramat, sekali sebut orangnya muncul.

"Maaf ce, maaf."

"Wes, awakmu mau manggil aku ngapain? Ndak mungkin kan awakmu wes cuwawakkan ndak jelas begitu udah seperti penghuni hutan tapi Ndak ada sebabnya. Opo'o tha?" Lika menatap Nasya yang juga menatapnya.

*Cwawakkan \= bicara keras.

Cukup lama mereka saling menatap tiba-tiba senyum di bibir Nasya terbit membuat Lika meringis ngeri.

"Wah, kena sawan mayit Nengdi awakmu sya? Raimu koyo demit Nek mesem ngono." Lika mundur selangkah, takut jika sahabatnya ini benar-benar ketempelan.

*Wah, kena sawan mayat dimana kamu sya? Mukamu seperti setan kalau senyum begitu.

"Aku mau rabi ce... Aku mau nikah." aku Nasya dengan full senyum.

*Rabi \= Nikah.

Semantara Lika yang mendengar pengakuan Nasya sontak terdiam matanya Mengerjap beberapa kali lalu selanjutnya malah ngakak "wahahaha. Ndak laku mene awakmu jadi dokter sampe sampe malah ngelawak, hahaha. Lucu sya lucu. Cocok awakmu iku jadi stand up komedi nyaingi Kiki syahputri." Lika masih asyik ngakak tak percaya.

"Aku temenan Lika!"

*Aku beneran Lika!

Mendengar Nasya menyebut namanya Lika langsung bungkam.

"Aku temenan. Akhirnya aku Ndak perlu mumet-mumet cari calon suami." kini Nasya duduk di meja kerja yang ada disana sambil merebahkan kelapanya dia ats meja, lega.

"Heh, arek Lanang ngendi yang awakmu bayar?!" todong Lika. Lika sudah tau masalah apa yang menimpa Sahabatnya ini karena Nasya sudah beberapa kali cerita tentang adiknya yang ngotot menyuruh Nasya segera menikah agar Nessa—adik Nasya bisa menikah dengan kekasihnya.

"Enak aja di bayar! Aku dapat dengan gratis dan aku yang nanti di bayar." tidak lupa Nasya tersenyum.

Mata Lika membulat "wah, berubah jadi ketimumul awakmu?"

*Ketimumul \= kiasan dari pelacur.

"Heh, lambemu sembarangan nyablak!"

"Lah, kan awakmu dewe seng ngomong'o."

*Lah, kan kamu sendiri yang ngomong.

"Ya, gak gitu juga konsepnya." Nasya agak frustrasi dengan dokter kecantikan satu ini.

"Lah, terus?"

"Awakmu ngerti Ndak yang namanya rezeki dan jodoh datang di saat kepepet?"

Lika dengan polosnya menggeleng.

"Hih! Udah jadi dokter juga goblokmu nemen si ce!" gemas Nasya.

Lika malah cengengesan "aku Ndak ngerti coba jelaskan ibu Nasya kayshila." suaranya berubah lembut meminta penjelasan, tidak lupa ia juga tersenyum yang teramat sangat di paksakan.

Nasya diam memerhatikan wajah sahabatnya itu.

"Ndang'o sya!" Lika mulai tak sabar.

*Cepetan sya!

"Iya iya, gini... Awakmu masih inget ndak sama cowok yang Ndak sengaja kesiram sama kopi setahun yang lalu." Nasya mulai membuka obrolan setahun yang lalu dan Lika mulai mengingat-ingat.

"Oh, yang guantenge pol itu?" mana bisa Lika lupa dengan pesona pria setampan Argan.

"Hm." Nasya mengangguk.

"Wah, jadi selama ini awakmu berhubungan sama dia sya? Tapi... Bukannya awakmu ngomong kalau dia tiba-tiba memblokir nomormu dan tiba-tiba menghilang dari muka bumi?"

"Hm." Nasya mengangguk lagi "Tapi Kita ketemu lagi akhir-akhir ini yang dimana dia ternyata anak dokter seniorku di rumah sakit."

"Wah, temenan tha?"

*Wah, beneran?

Nasya mengangguk.

"Jadi sangkut pautnya dia sama kisahmu ini apa? Jangan bilang kalau dia yang mau mbok jek rabi."

Nasya kembali mengangguk sebagai jawaban.

Mata Lika membola "temenan?"

"Iyo ce... Aku beneran, aku serius."

"Hua... Sya demi apa? Demi apa? Ya Gusti demi apa?" Lika heboh sendiri. "Awakmu pasti yang duluan ngajakin rabi tha?" todong Lika.

"Enak aja, yo Ndak lah, memangnya aku wedok apaan. Dia yang nawari lebih dulu. Terus ya tak sambut dong ce, aku juga butuh kan?"

Lika tepok jidat "tapi ya mbok ada harga diri sedikit toh sya. Kok malah kayak barang obral begitu."

"Mau kepiye mene ce? Aku udah kepepet, kalau aku sok jual mahal lagi yang ada adik ku Selak gantung diri. Harga diri ku... Ku rendahkan serendah-rendahnya, terserah mas Argan mau Mandang aku itu bagiamana, aku Ndak perduli. Ini semua demi adik ku untuk bisa menikah sama pacarnya. Aku cuma mau adik ku bahagia ce." ya, Sebanarnya tadi Nasya merendahkan dirinya serendah-rendahnya. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan yang lewat dan tanpa harus mencari kesana kemari pria yang ingin ia jadikan suami.

"Awakmu mikiri perasaan Nessa, tapi apa awakmu mikiri perasaanmu dewe sya? Seharusnya kebahagiaanmu itu yang utama di atas segalanya. Rabi mendadak begini Ndak buat awakmu bahagia sya, pikirno itu."

Nasya terdiam. Lalu seulas senyum menghiasi bibirnya "insyaallah bahagia ce. Aku lihat mas Argan juga orangnya baik." Nasya kembali mengingat kejadian sore tadi saat di rumah sakit.

"Baik opone sya, walaupun aku itu sangat mengagumi ke guentenganya, tapi aku pun Ndak bisa lupa dia juga sempet memperlakukanmu dengan kasar, dia banting Awakmu neng dinding, terus mendhedhesmu juga. Awakmu masih bisa bilang kalau dia itu baik?"

*Mendhedhes \= mendesak.

"Ya, iku wes lalu juga ce... Tapi siapapun orangnya ada di posisi dia waktu itu udah pasti juga akan semarah itukan, atau bahkan lebih parah dari marahnya dia."

Lika menghela nafas panjang " tapi sya, seenggaknya Awakmu pendekatan lah lebih dulu, Ndak usah buru-buru gini. Awakmu pernah ngomong mau rabi sekali seumur hidup. Dan memilih konco urip itu harus teliti sya, nanti kamu salah pilih."

"Ya kita pasti pendekatan juga kok ce, mungkin ngumpulin berkas pengajuan juga Ndak mungkin seminggu siap kan?"

"Sik, Sik!" tangan Lika naik ke atas pertanda menyuruh Nasya berhenti berbicara.

*Tunggu, tunggu!

"Opo'o?"

*Kenapa?

"Awakmu ngomong pengajuan, opo dia aparat negara?" tebak Lika.

Nasya cengengesan "iya, dia tentara ce, tentara AU."

"Jangkrik! Iku jenenge awakmu mentas neng kandang buaya rawa miber neng kandang hawuk sya..."

*Jangkrik! Itu namanya kamu keluar dari kandang buaya rawa terbang ke kandang elang sya.

"Maksudmu kepiye?" Nasya tak mengerti.

*Maksudmu gimana?

"Yo Awakmu yang kerja di lingkungan militer, masak yo Ndak ngerti maksudku opo."

Nasya dengan polosnya menggeleng.

Lika mengela nafas, menyibak rambut panjangnya yang berada di depan wajah ke belakang "tentara, polisi pokoknya yang seragaman itu mbah'e buaya sya, Awakmu baru bebas dari Akbar si buaya rawa malah nyemplung mene ke kelas hawuk. Goblok!"

"Ndak semua aparat negara itu begitu ce... Jangan siji yang berbuat salah semua kamu pukul rata."

"Bukan aku pukul rata, tapi hampir semua cowok berseragam itu memang begitu sya."

"Tapi aku yakin mas Argan enggak termasuk kedalam kelas perhawukkan itu ce."

Lika menatap Nasya meminta penjelasan.

"Dia aja selalu menjaga wudhunya ce... Ndak mungkinkan dia termasuk kaum hawuk yang kami bilang."

Lika menghala nafas, memutar bola matanya malas "babahno sya."

*Terarah sya.

1
Ana_Mar
bang argan....love you sekebon bang/Kiss//Kiss/
Jossy Jeanette
mas argan bisa manis juga yaa..suh senengnya nasya dapat cincin yg cantik pas dijari juga😍
Eni nuryani
di bagian ini kan author nulis pas mengumandangkan takbir.....jadi maaf ya sebelumnya, untuk takbir &salam imam memang mengucapkan, kecuali Al Fatihah &surah2 dlm sholat tsb...
ŘƏ£♡ve
aaaaa jd inget ayank ....
melelleeeeeh nasyaaaaa
Heny Janitasari
🧡🧡🧡
💗AR Althafunisa💗
😂😂😂😂😂😂
Miksiba Andri
kelihatan author ga pernah sholat dhuhur berjamaah....
berjamaah sholat dhuhur baca al-fatihah nya ga dikeraskan boooooz..... ☺
Chika cha: makasih kak udah di kasih tau. jujur di sini masjid jauh banget dari rumah jadi gak pernah sholat zhuhur, ashar di masjid.
total 1 replies
💗AR Althafunisa💗
Kuar dah posesif nya si Nasya, enak aja ya Sya. Si ganteng cuma milik kamu seorang 😂🥰
💗AR Althafunisa💗
Maaf ka, setau sy kalau Zuhur dan ashar kalau jadi imam itu bacaannya ga kaya sholat jamaah maghrib isya sama subuh. Tidak bersuara 🙏
💗AR Althafunisa💗: Hehe... iya ka, sy tau krna pernah ikut jamaah. Jadi dari situ sy baru tau juga 🤣
Chika cha: sip kak, gak pernah sholat dzuhur, ashar di masjid kak😭
total 2 replies
Surtinah Tina
senengnya mereka berdua..,😍😍😍🥰
risa Muawenah
uuuhhhh suka banget
bagus novelnya
risa Muawenah
lagi kasmaran gk tuh /Drool//Drool/
Heny Janitasari
lanjut thor
Ita Mariyanti
🤣🤣🤣🤣
Jossy Jeanette
argan..disamain dgn ac 1pk😅
Surtinah Tina
hehehe. kocak juga para temen argan
Surtinah Tina
kita juga bisa gila Nasya...😀😀😀
Heny Janitasari
🧡
Rizky Tria
bang Argan bikin gempar kesatuan 😅😅
Naswa Al rasyid
yee.... akhirnya pengajuan, jd tambah penasaran kak, gimana sikap bg argan stelah menikah, klo bg aidan tetep kocak ama yura, klo bg argan tetep dingin gak ya... 🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!