Pria Yang Hatinya Membeku Mencoba Untuk Bahagia.

Tinggal 3 hari lagi sampai liburan berakhir.

Yang axel lakukan seperti biasa ia sepanjang hari pergi ke silver knight gym.

Tetapi ada hal yang berubah dalam ke sehariannya. Ia menjadi semakin dekat dengan beberapa orang di gym. Axel juga terang-terangan menanyakan kepada mereka.

“Apa yang ingin di lakukan jika ingin bahagia ?”

Yang dia lakukan saat ini adalah berolahraga lalu memasak, tetapi sampai sekarang ia tidak merasa itu membuatnya merasa bahagia melebihi di saat dia jatuh cinta kepada amalia dulu.

Kali ini axel sering pergi bersama salsabila serta beberapa orang lainya. Mereka pergi ke tempat karaoke, taman hiburan, cinema, berbelanja. Terkadang nabila juga ikut dengan mereka.

Karena axel mendapatkan handphone baru ia memindahkan semua data miliknya ke handphone lama, lalu ia juga mengganti nomernya.

Axel juga mencoba bermain game pc yang tidak pernah ia mainkan. Karena ia telah mendapatkan laptop gaming. Dirinya mencoba berbagai game.

“main game membuat orang bahagia, mungkin juga tidak!”

Setelah mencoba beberapa game ia tertarik, tetapi setelah mencoba game-game dengan tingkat kesulitan tinggi ia merasa sebaliknya. Itu membuat dirinya kesal karena kesulitan membereskan stage.

Axel jarang sekali membawa console portable, karena kalau di apartemen ia menggunakan laptop dan di luar ia fokus melakukan kegiatan lain jadi barang itu jarang di pakai.

Axel sangat penasaran dengan orang yang memberikan itu kepadanya jadi dia sendiri menyelidiki sedemikian rupa.

Tetapi hasilnya nihil.

Akhirnya dia menyerah lalu hanya berdoa semoga orang yang memberinya semua ini diberi kemudahan.

Axel setiap hari menggunakan grape watch serta earbuds, kedua itu menjadi barang yang tidak pernah pria itu lepas.

Setiap malam axel selalu memasak berbagai hal.

Tablet pemberian terkadang axel gunakan untuk melihat tutorial memasak. Ia membeli stand lalu di letakan di dapur.

Setelah masakan jadi axel selalu mengirim foto kepada nabila, itu sudah menjadi aktifitas axel setelah liburan di mulai. Dia jarang sekali chat dengan salsabila karena mereka setiap hari pasti bertemu dan salsabila jarang sekali memegang handphone miliknya.

Sekarang axel tidak hanya melakukan chat dengan nabila, terkadang alia juga mengiriminya chat. Awalnya gadis itu menanyakan tugas kepada axel dari sana mereka mulai mengobrol hal hal tentang keseharian mereka.

*****

Saat ini axel sedang belatih sendirian di ruangan martial art. Suasana sepi karena para murid adrian sekarang sedang melihat pertandingan MMA yang di ikuti oleh daniel.

Axel tidak ikut, pada hari pertama pertandingan di adakan ia ikut menonton.

Ia pernah beberapa kali melakukan sparing bersama beberapa member termasuk dengan daniel. Tetapi melihat daniel yang bertanding langsung dengan saat dia melawan axel. Suasananya sangat berbeda. Daniel saat ini terlihat sangat menyeramkan.

Terlebih sebelum pertandingan lawannya malah menghina beberapa murid yang terlihat culun. Lawanya juga sempat meremehkan axel.

Semua orang berpikir kalau pertandingan akan sangat sengit karena lawan daniel kali ini dianggap sebagai dark house yang akan menjadi pemenang selanjutnya.

Tetapi ekspetasi semua orang sirna. 30 detik pertama lawanya dengan agresif menyerang daniel. Daniel diam hanya menerima pukulan ringan lalu menghindari pukulan yang di tunjukan ke organ vital.

Saat kesempatan datang dia langsung memukul dagu lawan. Lalu kock out terjadi musuh itu jatuh pingsan dan tinggal dapat melanjutkan pertandingan.

Melihat itu axel ingin mulai berlatih kembali. Jadi ia berdiam diri di gym saat turnamen diadakan. Dia berlatih karena terpesona melihat gerakan daniel.

Ia mengingat beberapa gerakan itu lalu menirukannya.

Axel kali ini sudah belajar jujutsu serta karate. Ia berniat meminta masternya untuk mengajari dia berbagai ilmu beladiri lainya.

BAK…. BAK… BAK… BAK….

Axel yang terus menerus memukul samsak tanpa henti. Di ruangan itu hanya terdengar suara pukulan.

“he….”

.

.

“HEEEYYY AXEL!”

Karena terlalu fokus ia tidak menyadari ada orang yang masuk kedalam ruangan.

Setelah mendengar panggilan akhirnya ia menoleh ke samping.

“ah.. maaf kak aku terlalu fokus!”

“kamu sudah seperti ini semenjak menonton pertandingan!”

“maaf.. entah kenapa aku ingin meniru gerakan kak daniel.”

“udah jam 6 tau, mandi gih abis itu ikut denganku!”

Axel melihat kearah jam.

“paman mengadakan pesta dengan temannya, dia bilang kamu harus ikut!”

”….”

“mereka mengadakan pesta kemenangan daniel karena lolos penyisihan!”

“baiklah!”

”cepat ya yang lain udah nunggu!”

“oke kak!”

Akhirnya axel memutuskan untuk pergi mandi.

*****

Setelah selesai mandi ia langsung pergi menuju tempat parkir. Salsabila bilang akan menunggu di sana.

Seperti biasa ia mengenakan celana jeans serta baju kaos berwarna hitam. Lalu ia mengenakan jaket.

Sudah jadi kebiasaan axel ia menutupi kepalanya menggunakan hodie.

Ia melihat mobil salsabila lalu membuka pintunya.

Sudah menjadi kebiasaan axel akan langsung membuka pintu depan karena sudah bebetapa kali dirinya selalu di antar pulang oleh salsabila.

“Ah.. axel lama tidak berjumpa.”

 tetapi ia terkejut karena melihat seseorang yang harusnya tidak ada di sana.

“kak nabila ?”

“ya hahaha… apa kamu terkejut ?”

“ya…”

”saat aku bilang kita akan mengadakan pesta orang ini meneleponku dan berteriak ingin ikut!”

“siapa yang ga mau ikut kalau makan gratis, lagian kalian selalu makan enak licik tau!”

“ya.. ya… kalau gitu axel di belakang, yang lain udah di lokasi katanya!”

Axel membuka pintu belakang lalu duduk.

“kalau gitu ayo berangkat!”

*****

“haaaaaaaaa……”

seorang gadis menghela nafas panjang.

Dia sedang melihat teman-temannya yang sedang melakukan pesta.

Namun gadis itu duduk menjauh dari mereka, entah kenapa rasanya dia sangat ingin sendirian.

Dia sedang tidak mood mengadakan pesta, tapi tidak sanggup menolak ajakan dari teman-teman dan pelatihnya.

“hey nad, sampai kapan sih kamu mau seperti itu ?”

Salah satu teman dekatnya mendekati dia.

“dika ?”

Nadia menjawab dengan lesu.

“kenapa sih kamu ?”

“.….”

Nadia terus mencari axel. Sama seperti alia dia menanyakan ke berbagai orang untuk mendapatkan kontak axel.

Gadis itu tahu kalau amalia selalu menyuruh axel untuk tidak menyimpan kontak siapapun di handphone miliknya.

‘sampe segitunya kah, masa teman sekelas axel tidak ada yang memiliki kontak dia sih!’

“ayo makan daging ini biar enakan!”

Dika membawa 3 tusuk barbekyu lalu menyerahkan salah satunya ke nadia.

Dika adalah teman masa kecilnya, mereka memiliki berbagai kesamaan, dan terus bersekolah di tempat yang sama, tetapi saat SMA gadis itu pergi ke sekolah khusus wanita berbeda dengannya.

Di awal sekolah Dika mengetahui kalau sahabatnya dekat dengan orang-orang yang terbilang aneh dia sudah memberitahukan kepada nadia untuk berhati-hati untuk berteman.

“mau nyesel sampai kapan kamu!”

Gadis itu memakan lahap barbekyu miliknya.

Nadia juga mulai mengigit daging secara perlahan.

“enak ya!”

“kapan lagi makan gratis seperti ini haha!”

Terlihat beberapa orang sedang bercanda ria bersama lelaki, wanita semuanya bercampur.

Nadia menjauh dari sana karena pikiranya rumit.

“aku yakin axel juga tidak terlalu membencimu kok!”

Dika belakangan ini menghibur temannya yang terlihat lesu. Tidak ada rahasia diantara mereka jadi dia tahu apa yang di alami satu sama lain. Terlebih lagi nadia curhat kepada dika malam hari setelah kejadian, ia mendatangi rumahnya dan mengeluh terus menerus.

“sampai tidak fokus berlatih, dan membuat pelatih marah beberapa kali!”

“mau gimana lagi!”

Saat ini keduanya sedang berada di sebuah villa, pelatih mengajak anggota dojo karate untuk ikut serta dalam pesta yang di adakan oleh temannya.

Nadia di paksa oleh dika untuk ikut. Ia bilang untuk merubah suasana hatinya.

“Apa bila belum datang ?”

“belum pak, dia bilang akan menjemput dulu axel serta temannya!”

“apa anak itu masih berlatih ?”

“haha gelar maniak benar-benar tidak salah ya”

“Hahahahaha.”

Kedua wanita itu dapat mendengar percakapan pria di dekat mereka.

Mereka bereaksi ketika nama axel di sebutkan.

“Setelah melihat pertandingan daniel, axel selalu berlatih tampa henti ya!”

“meski aku suruh berhenti, anak itu tidak pernah mendengar!”

Mereka berbicara sambil memakan barbekyu.

“apa mungkin axel yang mereka bicarakan itu temanmu ?”

“tidak..”

”….”

“Axel itu tidak pandai berolahraga jadi tidak mungkin!”

‘jika ada keajaiban aku ingin orang yang mereka sebutkan adalah orang yang aku kenal!’

Nadia mengangkat kepalanya lalu memandangi langit malam yang sangat indah.