Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27 ruangan Erland
" Oooh jadi kamu pengen liat " ucap Erland tanpa pikir panjang membuka ikat pinggang nya , terbawa emosi saat Acia mempertanyakan hal itu .
Tok
tok
Tok
Saat Erland akan membuka kaitan celana nya seseorang mengetuk pintu dari luar .
" kenapa?" suara rada keras Erland tanpa mengizinkan masuk .
" meeting akan di mulai 10 menit lagi Presdir" ucap nya dengan sopan dari luar .
" aku akan segera turun" jawab Erland dengan kesal menatap Acia yang duduk di atas meja itu tajam saat dia terus tersenyum menggoda .
Erland kembali merapikan celana dan ikat pinggang nya bahkan memakai jas nya kembali agar rapi .
" kita belum selesai " tatapan empat mata Erland memegang tengkuk Acia dan mencicipi lagi bibir manis itu agar dia semangat bekerja
" semangat kerja ya By" senyum lebar Acia tiba-tiba beralih memeluk leher Erland dengan kedua tangannya bahkan tanpa Erland duga Acia mengecup pipinya.
Erland masih membeku ketika mendapatkan perlakuan semanis itu dari Bocil nakal yang selalu membuat nya emosi setiap hari itu.
" Iya " jawab Erland mengecup pipi Acia balik .
" By akan pergi meeting selama beberapa jam kedepan jika kamu ingin tidur itu adalah kamar dan jika ingin jajan di laci ada uang, minta saja bodyguard membelikan apa yang kamu inginkan" ucap Erland menunjuk sebuah pintu di ruang kerjanya.
" kalau beli sendiri ?" tanya Acia yang di balas gelengan oleh Erland .
" jadi Aci di kurung disini" cemberut Acia dengan bibir mengerucut saat ternyata juga ada bodyguard yang berjaga diluar .
" Bukan dikurung itu demi keselamatan kamu " Erland mengelus lengan Acia yang duduk menunduk itu .
" hufttt,,, baiklah Aci boleh keluar tapi jangan buat masalah . Okey " tak sampai hati Erland mengurung Bocil yang sudah menunduk sedih itu .
" Iya Aci cuma jajan, tapi Nggak deh Aci bobok aja disini " Acia berubah pikiran saat matanya masih mengantuk ingin melanjutkan tidur nya yang tertunda .
" Yasudah terserah Aci , tapi ingat ya jangan buat Masalah " ucap Erland tersenyum lalu segera keluar dari ruangan nya karena sudah kepepet waktu .
...........
Sembari bergegas berjalan menuju ruang meeting Erland masih menyempatkan untuk menelfon ajudan nya agar dengan cepat menghapus seluruh berita dan informasi tentang Acia yang menyerang Mona .
Erland sama sekali tak ingin istri kecilnya dihujat hanya karena wanita tak penting itu, mengingat pertengkaran antara Acia dan Mona sangat mengundang banyak pro dan kontra.
di ruang meeting.
Erland yang mendengarkan penjelasan dalam meeting penting itu sesekali tersenyum, dia sedang menatap rekaman cctv ruangan nya lewat ponsel .
Kali ini Acia begitu patuh bahkan dia beneran hanya tidur tanpa melakukan hal lain , tapi tidurnya di atas sofa bukan di kamar .
Acia tidur telentang diatas sofa sambil memeluk bantal dan mata Erland sangat lihai menatap setiap pergerakan gadis nakal yang sedang tidur itu .
" humm,, Bocil sialan " umpat Erland membatin , saat Acia yang tertidur lelap itu menegakkan sebelah kaki yang di atas sofa dan satu lagi turun kebawah sofa .
Konsentrasi Erland benar-benar langsung pecah menatap milik Acia yang tertutup secara jelas karena posisi tidur Bocil itu yang berlawanan arah dengan cctv .
" Bocil gila " Erland menjadi tegang sendiri saat semakin waktu berlalu posisi Acia semakin bar-bar dan menantang .
" Aku benar-benar tak tahan " Erland segera menyimpan ponsel nya dan pamit ke toilet sebentar pada para staf dan koleganya.
Next