Jerat Cinta Duda Tua

Setelah menyelesaikan jadwal kuliahnya, Queen memutuskan untuk pergi ke kantor Jeffander. Ia terlalu malas bertemu dengan ibu Jeff yang sangat tidak ramah itu jika harus pulang ke mansion sendirian.

Setelah memarkirkan mobilnya Queen segera berjalan masuk menuju lift khusus atasan.

TING

Pintu lift itu pun terbuka ketika sudah sampai di lantai sepuluh tempat ruangan Jeff berada. Queen pun segera melangkah keluar dan berjalan menuju meja kerja Helena. Sekretaris Jeff itu terlihat sangat sibuk sehingga tidak menyadari kedatangan Queen.

" Ehem ", dehem Queen membuyarkan konsentrasi Helena. wanita cantik itu pun mendongak menatap queen yang meringis ke arahnya.

" Queen, kau mengagetkan ku ", ucap Helena pura-pura kesal.

" Kakak yang terlalu serius menatap lembaran kertas itu, padahal aku sudah berdiri di sini selama hampir lima menit, tapi kakak tidak sadar ",

" Benarkah? "

" Tentu saja benar ", jawab Queen yang membuat Helena tersenyum malu.

" Oh ya Queen, ini kan sudah hampir jam pulang kantor, kenapa datang kemari? Apa ada perlu dengan pak Jeff? "

" Iya kak, apa tuan Jeff ada di ruangannya? "

" Ada, masuk saja ",

" Baiklah, kalau begitu aku kesana dulu ya kak ", kata Queen yang di angguki Helena.

Tok tok tok

" Masuk ",

Ceklek

Queen membuka pintu ruangan Jeff dengan pelan. Kemudian ia melongokkan kepalanya terlebih dahulu untuk mengintip kegiatan sang kekasih. Rupanya jeff tengah sibuk memeriksa beberapa berkas di depannya. Queen pun segera masuk dan menutup pintu itu kembali. Ia berjalan perlahan sambil mengulum senyumnya ketika Jeff mengira jika dirinya adalah Mark sang asisten.

" Mark, apa kau sudah selesai menghubungi tuan Carlos ? ", tanya Jeff tanpa mengalihkan tatapannya pada berkas di tangannya. Jeff yang tidak mendapat jawaban dari mark segera mendongak. Dan ia pun tampak terkejut saat melihat wajah cantik Queen yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.

" Sayang, aku pikir kau itu Mark ", ucap Jeff seraya berdiri dari kursi kebesaran nya. Hatinya begitu senang saat melihat wajah cantik Queen. Semua beban pekerjaan yang tadi membuatnya pusing, langsung menguap begitu saja. Dan kini ia kembali bersemangat hanya dengan melihat kedatangan sang kekasih. Ia pun segera menarik Queen untuk duduk di sofa panjang yang berada di ruangannya itu.

" Apa aku mengganggumu? Sepertinya kau sibuk sekali ", Ucap Queen seraya menyandarkan kepalanya pada dada bidang jeff dan memainkan kancing kemeja lelaki tampan itu.

" Sebenarnya cukup sibuk, tapi aku bisa selesaikan besuk lagi. Ada apa? Apa kau sedang rindu berat padaku? ", goda Jeff.

" Tidak, aku sama sekali tidak merindukanmu duda tua ", jawab Queen seraya mengulum senyumnya. Jeff yang mendengar jawaban itu segera melirik ke arah Queen. gadis cantik itu tampak terkekeh melihat wajah kesal sang kekasih.

" Berani sekali kau menggoda ku hah ", Jeff pun segera menggelitik pinggang Queen, sehingga gadis itu memekik kegelian.

" Ampun sayang ", ucap Queen sambil tertawa.

" Apa masih berani menggodaku ", tanya Jeff yang sudah berhasil mengangkat tubuh Queen ke atas Pangkuannya.

" Tidak, aku tidak berani ", jawab Queen lemas karena terlalu banyak tertawa.

CUP

" Bagus ", ucap Jeff sambil mencuri kecupan singkat di bibir Queen. Gadis cantik itu tampak diam saja tidak protes dengan kelakuannya tadi, dan hal itu justru membuat Jeff heran.

" Ada apa? ", tanya jeff ketika melihat perubahan raut wajah Queen.

" Mmm, sayang boleh aku tahu, apa kesukaan ibumu. Mungkin aku bisa mulai mengambil hatinya lewat sesuatu yang dia sukai ",

" Untuk apa kau repot-repot melakukan itu. Aku bahkan tidak peduli jika ia tidak merestui hubungan kita ", ucap Jeff seraya mengelus pipi Queen.

" Tapi bagiku restu orang tua itu sangat penting sayang. Karena pernikahan yang mendapat restu dari orang tua itu akan mendatangkan banyak berkah ",

" Tapi kau tidak tahu betapa keras kepalanya ibuku itu. Tidak mudah untuk mengubah keputusannya ", jawab Jeff seraya menghela napas panjang.

" Biar aku coba dulu, kita tidak akan tahu hasilnya sebelum mencobanya ", bujuk Queen pada sang kekasih.

" Baiklah aku akan memberi tahumu. Tapi, dengan satu syarat? ",

" Oh ya ampun, kau memang jiwa pembisnis, tidak mau rugi sedikit ", kesal Queen. Jeff yang mendengar ucapan Queen hanya terkekeh pelan.

" Katakan apa syaratnya? "

Bukannya menjawab pertanyaan Queen, lelaki tampan itu lebih memilih menarik tengkuk Queen dan melu-mat bibir manis sang kekasih yang sudah menjadi candunya. Cukup lama jeff memainkan bibir Queen. Setelah di rasa cukup, jeff melepas tautan bibirnya. Queen yang masih belum puas nampak kecewa ketika jeff berhenti menciumnya. Tapi Queen berusaha untuk menyembunyikan raut kecewa di wajahnya.

" Sekarang katakan, apa kesukaan ibumu ", desak Queen tidak sabar.

" Baiklah sayang, dengarkan aku baik-baik ", Jeff pun mulai memberitahukan semua yang ia ketahui tentang ibunya. Meski pun tidak banyak yang ia tahu, karena mengingat hubungan keduanya yang kurang baik.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Di tempat lain, tepatnya di mansion jeffander.

" Aunty kau harus bergerak cepat. Jangan sampai gadis itu menguasai Jeff sepenuhnya ", bujuk Elly pada Adel.

" Sabar sayang, kita tidak boleh gegabah. aku tidak mau kalau sampai Jeff semakin membenciku ",

" Apa aunty sudah punya ide? ",

" Tentu saja. Aku akan berusaha membuat Jeff menjadi ilfeel dan membenci gadis itu ",

" Bagaimana caranya aunty? ",

Adel tampak menggerakkan jarinya mengisyaratkan agar Elly mendekat. Setelah itu ia membisikkan rencananya pada Elly, yang mana langsung membuat Elly tersenyum lebar.

" Aunty idemu sungguh luar biasa. Aku tidak sabar untuk menjalankannya ",

" Sabar sayang, kita harus menyusun rencana ini dengan baik, agar bisa berjalan dengan lancar ", Elly pun dengan cepat menganggukan kepalanya.

" Semoga saja rencana ini berhasil. Dengan begitu aku bisa menikah dengan Jeff dan menjadi nyonya Jeffander yang kaya raya ", batin Elly menyeringai licik.

*********

Jangan lupa like nya reader biar othor semakin semangat 😊

Terima kasih 😘😘