Menikah terlalu muda, dengan emosi yang belum stabil, Niken dan Raja akhirnya malah bercerai. Keduanya menikah saat kuliah, dan belum lulus sudah berpisah.
Waktu kemudian mempertemukan keduanya, di tempat dan situasi yang sangat jauh berbeda. Keduanya bekerja di satu perusahaan yang sama. Bagaimana kisah dan aksi kocak Raja dan Niken menyembunyikan fakta pada rekan kerja mereka, bahwa mereka pernah menikah? Saksikan keseruan kisah romantis komedi mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah Lagi
Godaan Mantan, Bagian 27
Oleh Sept
"Kaya dulu saja! Main sabun kalau aku lagi dapet!" celetuk Niken dengan melirik.
Raja tersenyum, agak malu. Tapi bagaimana lagi, rasanya malunya sudah menguap kalau dekat-dekat Niken.
"Iya ... ya. Kita pulang saja. Cerita ke kamu malah tidak dapat solusi!" celetuk Raja.
"Lah? Kan tadi udah aku kasih solusi Raja sayangggg!"
Dipanggil sayang, hidung Raja langsung mekar kembang kempis.
"Bukan solusi itu, Yang ... tambah pusing malahan," jawab Raja sambil menatap penuh makna.
Tidak lupa, tangannya mulai aktif. Menyibak anak rambut yang menutupi dahi Niken. Dan dia selipkan di antara daun telinga yang beranting bentuk hati tersebut.
Keduanya saling menatap, dalam dan lama. Seolah saling memandang saja sudah cukup mengungkapkan besar rasa cinta yang selama ini masih ada.
Sampai akhirnya, Raja melepaskan Niken. Karena tidak mungkin menahan Niken lama-lama dengannya. Mereka belum menikah kembali, tidak baik kalau dekat-dekat terus.
***
Hari yang cerah, secerah wajah Niken. Janda cantik dan rambut pirang itu sedang berkaca. Memutar di depan cermin sampai mama Reni geleng-geleng.
"Sudah cantik, gak capek muter-muter terus?"
"Aku agak gendutan ya, Ma? Ini agak Gemoy!" ucap Niken sambil mengusap perutnya.
Bagaimana gak nambah BB-nya. Ini karena sering diajak jalan dan wisata kuliner oleh Raja.
"Gak, kok. Masih langsing," kata mama Reni.
"Masak?"
"Iya, masih ideal."
"Coba aku pakai korset aja ya, Ma?"
Niken langsung membuka lemari, sibuk mencari korset untuk dipakai. Kebaya yang dia kenakan kurang membentuk tubuh.
Saat dia sibuk mencari korset, Raja sudah menunggu di depan. Dan terpaksa mama Reni mengulur waktu dulu.
"Bentar ya, Niken masih dandan."
"Iya, Ma."
"Tahu, tuh. Mau datang ke acara kondangan saja lama sekali dandannya," kata mama Reni lagi.
"Gak apa-apa, Ma. Masih keburu kok. Mungkin Niken mau kelihatan cantik, kan lama kami tidak ketemu. Nanti sekalian renui sama teman-teman kampus."
"Jaga Niken ya," pesan sang mama.
"Iya, Ma. Mama gak usah khawatir."
Melihat Raja yang sekarang, mama Reni pun merasa lega.
"Ya sudah, Mama masuk dulu. Mau lihat Niken. Lama sekali."
"Udah, Ma ... beneran tidak apa-apa," kata Raja sambil melihat jam. Masih ada waktu, kalau tidak macet pasti aman.
Sementara itu, mama Reni langsung ke kamar Niken.
"Ya ampun, lama sekali Niken."
"Iya Maaa."
Niken muncul sangat cantik. Rambutnya disanggul modern, baju kebaya ungu dan sendal kaca yang full manik-manik. Sudah mirip Cinderella.
"Wah ... nanti bisa ketuker pengantin sama tamunya," celetuk Raja yang menggoda Niken.
"Apa sih, Ja!"
Raja tersenyum, lalu menatap mama Reni untuk pamit.
"Kami pergi dulu ya, Ma."
"Iya. Hati-hati kalian."
"Iya, Mama."
***
Singkat cerita, Niken dan Raja sampai ke gedung. Melihat keduanya masuk ballroom dan Raja mengandeng tangan Niken, jelas semuanya langsung menatap keduanya.
"Kenapa mereka melihat kita begitu? Kebaya ku kebesaran atau gimana?" gumam Niken.
"Gak, mungkin mereka terpesona, kamu cantik," kata Raja.
Tidak lama berselang, mempelai laki-laki langsung menghampiri Niken dan Raja. Ia memeluk Raja dan berterima kasih karena sudah datang.
"Makasih, Bro ... Niken ... makasih kalian sudah datang."
Niken mengangguk. Kemudian datang salah satu teman kampus mereka dulu.
"Ya ampun, kalian serasi banget. Btw anak kalian sudah berapa?"
Niken langsung mendongak menatap Raja, bingung mau jawab apa. Teman-teman mungkin tahu mereka masih pasangan suami istri. Karena habis cerai, Raja menghilang. Tidak ada yang tahu kabar miring rumah tangga mereka.
"Doakan saja," kata Raja kemudian.
"UPS. Sorry ... kalian masih muda, belum 30. Tetap semangat berjuang ya. Aku juga lagi promil. Apa kamu mau promil bareng dokter aku, ini rekomendasi dari saudaraku. Belum 3 bulan langsung hamil."
Niken terpaksa nyegir. Tidak mungkin dia promil, suami saja tidak punya. Namun, dia menolaknya dengan halu.
"Nanti saja, nanti aku kabari," kata Niken.
Sementara Raja, hidungnya dibuat kembang kempis lagi.
"Ya sudah, aku ke sana dulu ya. Menyapa yang lain. Kangen lama sekali tidak ketemu."
"Hemm."
Begitu berdua saja, Niken langsung terdiam.
"Kenapa? Jadi jelek kalau cemberut begitu," celetuk Raja.
"Mereka pikir kita masih menikah," kata Niken.
"Tidak apa-apa. Anggap saja doa," timpal Raja.
"Ish."
...
Mereka berdua lalu menikmati hidangan bersama yang lain. Lalu melihat acara demi acara.
"Eh ... ke sana! Ada lempar bunga." Raja langsung meraih tangan Niken.
Pria itu mengajak Niken ke kerumunan orang-orang.
"Ja! Orang-orang taunya kita dah nikah. Ngapain ke sana?" Niken langsung menarik tangannya.
Tiba-tiba, Raja jongkok di depan Niken. Satu lututnya menyentuh lantai, dan tangannya merogoh saku jasnya.
Sebuah kotak beludru ia ulurkan dengan kondisi terbuka. Sebuah cincin emas dengan berlian besar berkilau di dalam kotak yang sudah dibuka tersebut.
Hal itu langsung menarik perhatian orang-orang. Sudah nikah kok lamaran lagi? Seolah tidak peduli pada apapun dan siapapun, Raja kemudian mendongak menatap wanita yang paling istimewa di hatinya.
"Niken ... menikahlah denganku ... lagi ..."
HUUUUU
Suasana langsung meriah.
..
baru baca udah ngakak aja 😂😂