NovelToon NovelToon
Once We Get Divorce

Once We Get Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Berbaikan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:321.1k
Nilai: 4.5
Nama Author: desih nurani

Caca dan Kiano memutuskan untuk bercerai setelah satu tahun menikah, yaitu di hari kelulusan sekolah. Karena sejak pertama, pernikahan mereka terjadi karena perjodohan orang tua, tidak ada cinta di antara mereka. Bahkan satu tahun bersama tak mengubah segalanya.

Lalu bagaimana ceritanya jika Caca dinyatakan hamil setelah mereka bercerai? Bagaimana nasib Caca selanjutnya? Mampukah ia menjalani kehamilannya tanpa seorang suami? Dan bagaimana reaksi Kiano saat tahu mantan istrinya tengah mengandung anaknya? Akankah ia bertanggung jawab atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

"Widih, lo punya mobil?" Seru Inne saat mereka hendak pulang. Diusapnya mobil Caca dengan lembut. "Entah kapan gue bisa punya ginian. Bakal gue bawa Nyokap sama Bokap keliling kalau punya yang kayak gini."

Caca tersenyum kecil. "Terus elo naik apa ke kampus?"

"Noh." Inne menunjuk sebuah motor matic. "Motor kesayangan gue."

Seketika wajah Caca pun berbinar. "Wah, pengen dong keliling pake motor."

"Lah?" Kaget Inne. "Di mana-mana orang pengen naik mobil, Ca. Biar adem. Lah elo pengennya naik motor. Aneh banget, bawaan orok kali ya?"

Caca tersenyum lebar lalu menarik Inne mendekati motor itu. "Yuk, bawa gue jalan-jalan. Gue gak pernah naik motor seumur-umur."

Inne terperangah mendengarnya. "Seriusan lo mau naik motor, Ca? Gak usah ah, takut gue bawa bumil."

Seketika wajah Caca langsung merengut. "Padahal gue pengen banget naik motor."

Melihat itu Inne pun jadi serba salah. "Ck, ya udah deh boleh. Tapi bentar aja ya? Soalnya gue gak berani bawa elo jauh-jauh."

Wajah Caca pun kembali berbinar dan langsung mengangguk. Alhasil Inne pun membawanya berkeliling kampus dengan motor matic kesayangannya itu.

"Huaaa.... ternyata seru juga naik motor kayak gini." Caca memejamkan matanya seraya merentangkan tangan. Bahkan tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Yang jelas Caca senang sekarang.

"Sekaya apa sih elo, Ca? Masak iya gak pernah naik motor."

Caca membuka mata dan menurunkan kedua tangannya. "Gue gak kaya, orang tua yang punya semuanya."

Inne tertawa mendengarnya. "Bener juga sih, enak gak jadi orang kaya?"

"Biasa aja sih." Sahut Caca karena ia merasa tak ada yang spesial dalam hidupnya. "Kadang enak, kadang enggak juga. Gue sering kesepian soalnya orang tua sibuk terus. Tapi sekarang gue udah terbiasa."

Inne tertawa lagi. "Ya iyalah, sekarang kan lo udah punya suami. Gak kesepian lagi dong."

Caca terdiam seketika. Sontak Inne pun merasa heran. "Ca! Masih idup kan lo?"

Detik berikutnya Caca tertawa. "Ngebut dong." Pintanya.

"Lah, enggak ah. Gue gak mau nanggung resiko, lo kan lagi hamil, Ca."

"Ngebut dikit aja, Ne. Gue pengen rasain terbang." Pinta Caca tersenyum lebar.

"Ya elah, ada-ada aja ni bumil. Ya udah pegangan yang kuat."

Dengan patuh Caca pun berpegangan, lalu Inne menaikan gasnya dan masuk ke jalan raya. Caca tersenyum bahagia karena hari ini ia mendapat pengalaman baru.

Setelah puas bekeliling, keduanya pun kembali ke parkiran kampus. Caca mengeluarkan tiga lembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada Inne.

"Eh, apaan ini?" Kaget Inne.

"Uang bensin." Jawab Caca dengan santai.

"Kebanyakan, satu aja lebih dari cukup. Gue ambil satu ya? Buat isi minyak. Ni lebihnya gue balikin." Inne mengembalikan sisanya pada Caca.

"Lho, emang cukup?" Tanya Caca keheranan.

Inne tertawa geli. "Lo beneran unik, Ca. Udah ah, gue cabut duluan ya? Sampe ketemu lagi besok. Lo ada jam kuliah kan besok?"

Caca mengangguk. "Thanks ya, Ne. Hari ini geu seneng banget."

"Sama-sama. Ya udah, gue balik duluan ya?"

"Eh! Tar dulu." Caca mengeluarkan ponselnya. "Berapa nomor lo?"

Inne pun langsung menyebutkan nomor ponselnya pada Caca. Lalu setelah itu ia pun berpamitan pulang.

"Hati-hati." Caca melambaikan tangannya saat motor Inne mulai meninggalkan kampus. Ia tersenyum senang lalu bergegas masuk ke mobilnya. Hari ini moodnya benar-benar bagus karena Inneke. Mungkin kedepannya Inneke akan menjadi temannya.

****

Saat Caca memasuki restoran, tiba-tiba Randy langsung menarik dan membawanya ke ruangan. Sontak saja karyawan lain yang melihat itu pun saling melempar pandangan.

"Apaan sih, Ran? Main tarik aja? Kalau anak gue brojol di sini gimana?" Omel Caca melepaskan tangannya dari cengkraman Randy.

"Lo balikan sama Kiano?" Sembur Randy yang berhasil membuat Caca kaget.

"Ngomong apa sih?"

"Tadi malem gue liat dia keluar dari apartemen elo, Ca." Kesal Randy.

Caca menatap pemuda itu malas. "Terus kalau dia keluar dari apartemen gue harus gitu kita balikan? Lo mikir apa sih?" Kesalnya dan hendak pergi dari sana. Namun Randy langsung memeluknya dari belakang. Sontak saja Caca kaget.

"Ca, nikah sama gue ya?"

"Randy! Lepasin gue, gimana kalau ada yang liat?" Buru-buru Caca menjauh dari pemuda itu dan berbalik. "Gila lo ya?"

Randy mengusap wajahnya dengan kasar. "Gue serius, Ca. Nikah sama gue."

Caca mendengus sebal. "Gak lucu, Ran."

"Gue gak lagi becanda, Caca. Gue serius. Dari dulu gue naksir elo." Ungkap Randy yang berhasil membuat Caca membeku.

"Gue gak bohong Ca, gue cinta sama elo dari dulu. Semua perhatian yang gue kasih buat elo murni dari hati gue, Ca. Mungkin elo gak sadar soal itu. Cewek yang gue suka dari dulu itu elo, Ca. Cuma elo." Jelas Randy yang pada akhirnya mengungkapkan isi hati yang selama ini ia pendam.

Caca mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tersenyum getir. "Lo becanda kan, Ran?"

Randy mendekat. "Tatap mata gue, Ca. Apa ada candaan di sana?"

Caca menatap mata Randy begitu dalam seolah mencari kebohongan, sayangnya ia tak menemukan itu. Namun... kenapa harus dirinya?

"Kenapa gue, Ran?" Caca memberikan tatapan sendu. "Gue gak pantes buat elo."

Randy menyentuh pipi Caca lembut. "Bukan elo yang nentuin pantes apa enggak buat gue, Ca. Gue cuma mau elo, gak peduli soal kondisi elo atau apalah itu. Cinta gue tulus sama elo. Nikah ya sama gue?"

Caca menggeleng. "Gue gak bisa, Ran. Sorry."

"Kenapa, Ca? Lo cinta sama Kiano?"

Caca menggeleng kecil dengan mata yang mulai berair. "Gue gak tahu, Ran." Tanpa sadar air mata Caca pun menitik. "Jangan gue, gue gak bisa terima cinta elo."

Randy pun langsung memeluknya erat. "Ca, gue janji bakal bahagiain elo. Gue bisa buat elo jatuh cinta sama gue. Percaya sama gue."

Caca menggeleng lagi. "Jangan bodoh, Randy. Masih banyak cewek yang lebih pantes buat elo."

"Gue cuma mau sama elo, Caca. Gue cintanya sama elo." Sahut Randy penuh keyakinan. "Gue gak peduli soal status dan kondisi elo saat ini. Yang gue mau cuma hidup bareng elo, Ca."

Caca menarik diri dari dekapan Randy, ditatapnya lelaki itu lamat-lamat. "Ran, perjalanan elo masih panjang. Elo masih muda dan masa depan lo cerah. Gue harap elo bisa nemuin cewek yang jauh lebih baik dari gue. Sorry, gue gak bisa nerima cinta elo."

Setelah mengatakan itu Caca hendak pergi, sayangnya Randy kembali mencekal lengannya. Refleks Caca menoleh.

"Pikirin baik-baik, Ca. Gue bakal nunggu sampe elo siap buat buka hati lagi. Kalau elo udah berubah pikiran, lo datang ke gue."

Caca tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja. Meninggalkan Randy yang masih mematung di tempatnya.

Saat keluar, Caca kaget karena Kiano sudah berdiri di hadapannya.

"Kiano!" Geramnya karena jantungnya hampir saja copot karena kaget.

Kiano menatap Caca lekat. "Kamu nangis? Randy bilang apa sama kamu? Dia nyakitin kamu?"

Buru-buru Caca mengusap sisa air matanya lalu menggeleng. "Tadi gue kelilipan. Lagian buat apa lo peduli? Awas! Gue mau ganti baju."

Baru saja Caca hendak pergi, Kiano lebih dulu mencekal lengannya.

"Ck, lepasin gue, Kiano." Kesal Caca.

"Bilang sama aku, Ca. Dia ngomong apa?"

Caca memutar bola matanya malas. "Bukan urusan elo, Kiano. Lepasin gue." Pintanya terus berusaha melepaskan cengkraman pemuda itu. Namun tenaga Kiano bukanlah tandingannya.

"Caca." Geram Kiano mengeratkan cengkraman tangannya. Sontak Caca meringis kesakitan.

"Sorry." Kiano langsung menjauhkan tangannya dari Caca. Buru-buru Caca pun menjauh. "Ca, sorry...."

"Jangan ikut campur urusan gue. Lo urus aja hidup lo sendiri. Brengsek!" Caca pun langsung meninggalkannya begitu saja sambil mengelus pergelangan tangannya.

Sedangkan Kiano mengusap wajahnya dengan kasar karena ia sendiri bingung kenapa dirinya begitu marah saat Caca keluar dari ruangan Randy.

Argh! Caca bener, ngapain aku peduli sih? Pemuda itu mengacak rambutnya sendiri lalu beranjak dari sana dengan wajah kusut.

1
Elok Pratiwi
males baca jika sudah disakiti dihina tp akhir nya balek lagi pada orang yg telah menyakiti nya
desih nurani: Mohon maaf buk, kalau memang tidak suka ya silakan jangan dibaca. Semua author juga tidak memaksa kok para readers yang tidak suka untuk stay. Tidak perlu memberikan nilai buruk untuk karya orang lain. Saya lihat Ibunya banyak menjatuhkan karya orang lain ya
total 1 replies
Esni barus
/Angry//Drool//Drool//Drool//Drool/
Yanthi Chahya Yustikarini
d lanjut ga ini naggung thor
desih nurani: Lanjut kok, sabar ya say 🥰
total 1 replies
Yanthi Chahya Yustikarini
bagus cuman naggung
Asri Yati
lanjut thor up yg banyak
desih nurani: Debanyak apa nih?
total 1 replies
Happy Kids
trs abis itu anya hamil. ah tambah ruwet hidupmi
Arman Despi
Alhamdulillah akhirnya lanjut juga😊sehat terus thor.aAq menanti kelanjutan cerita ini sampai akhir kisah Kiano n Caca🙏🏻🙏🏻🙏🏻
desih nurani: Makasih ya selalu support. Maaf selalu bikin kalian nunggu lama
total 1 replies
Sripuan
Luar biasa
Fera Susanti
kemana aja Thor??..dah mau satu tahun nech..lanjut kn cerita nya..
desih nurani: Maaf ya say, sibuk kerja jadi kadang gak sempat lagi mau nulis 🥺
total 1 replies
Fera Susanti
ini kok ga up lagi ya?..
Arman Despi
thorrr up lagi dong
Isabell Serinah
moga opa abirama restu kiano. lanjut lagi plseeee 👍
Isabell Serinah
moga opa abirama restu kiano. lanjut lagi plseeee 👍
Ica Warnita
Luar biasa
Lili Lintangraya
alhamdulillh lanjut lgi.tetp semngt &sehat walafiat sllu🤲
Pujiastuti
akhirnya kak author lanjut lagi upnya cerita kiano dan caca nya

tetap semangat ya kak upnya 💪💪💪
Uthie
Wahhh... senang sekali cerita ini bisa berlanjut kembali 👍😀😀🤗🤗

semoga terus berlanjut dan lancar hingga ending nya nanti 👍👍🤗🤗🤗
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuut terus thooooooooor
total 1 replies
Arman Despi
makaih sdh up thorr🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Regi Na
yakan itu emg slh lu anj
Regi Na
anjing lah dasar matre
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!