NovelToon NovelToon
Caraku Mencintaimu

Caraku Mencintaimu

Status: tamat
Genre:Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:8.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: ROZE

Dhea mencintai Vean, tapi Vean menjalin kasih dengan Fio—sahabat Dhea.
Mencintai seseorang sejak masih SMP, membuat Dhea terus saja berharap kalau cintanya akan bersambut. Sampai akhirnya gadis itu menyerah dan memilih pergi saat pria yang dicintainya akan bertunangan dengan sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27 Keputusan Berat (Satu Tahun Pertama)

Salah satu pengunjung di sana berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan temannya.

"Sinta, jadi kamu sudah tidur dengan Alex?"

"Iya, dong."

Vean langsung menoleh. Dia melihat penampilan perempuan yang bernama Sinta itu. Perempuan itu memakai pakaian seksi. Diam-diam Vean mendengar percakapan perempuan yang bernama Sinta dan temannya. Dia memang tidak mengenal Sinta, apalagi pria yang mereka bicarakan, yang bernama Alex.

Dari pembicaraan itu, bisa dipastikan bagaimana pergaulan mereka, yang sangat bebas. Ya, ini memang negara besar dengan pergaulan bebas. Vean juga sangat tahu itu, dan tidak peduli karena bukan urusannya juga. Masalahnya, dia jadi teringat kembali dengan Dhea. Gadis polos berwajah cantik dan berotak cerdas. Apa gadis itu juga akan terjebak dengan pergaulan seperti itu?

Keesokannya, Vean dan Arya pergi ke salah satu universitas. Mereka berkeliling kampus yang besar itu.

Di kampus itu, banyak mahasiswa berasal dari berbagai negara. Dari negara-negara Asia juga banyak.

Apa kamu ada di kampus ini?

Vean penasaran, tapi juga tidak mau bertanya. Matanya hanya memandang ke sekeliling.

"Di kampus ini juga banyak mahasiswa dari Indonesia, ada yang dengan jalur mandiri, ada juga yang mendapatkan beasiswa."

"Apa Anda ingin bertemu dengan mereka, Tuan?"

"Hmmm ... tidak."

Lebih baik tidak mencari tahu, apalagi bertemu.

"Akhir tahun ajaran, dijadwalkan akan diadakan pertemuan dengan para mahasiswa di sini, Tuan."

"Akhir tahu ajaran?"

"Benar."

Itu masih empat bulan lagi, pikir Vean.

"Di sini, ada tiga mahasiswa kedokteran dari Indonesia. Ada yang mendapatkan beasiswa, namanya ...."

"Berikan saja yang terbaik untuknya," ucap Vean dengan cepat.

"Baik, Tuan."

Arya melirik Vean yang menurut dia, selalu saja memotong perkataan Willian, seperti merasa segan mendengar sesuatu.

Mereka melakukan kunjungan ke beberapa universitas selama beberapa hari ke depan. Mungkin benar mereka tidak berjodoh, karena Dhea dan Vean sama sekali tidak pernah bertemu.

Apa mungkin Tuhan telah memudahkan jalan bagi Dhea untuk benar-benar melepaskan masa lalunya itu?

Vean dan Arya akhirnya kembali ke hotel, sedangkan William kembali ke perusahaan.

keesokan sorenya, setelah menyelesaikan sisa pekerjaan dan meeting dengan rekan bisnis, Arya dan Vean kembali ke Indonesia.

"Aku pulang," ucap Vean pelan, entah pada siapa.

Lagi-lagi dia hanya menatap langit di luar sana. Langit yang mulai berubah warna menjadi jingga. Terlihat indah dan menenangkan.

Namun, entah kenapa membuat hati seolah bersedih. Seperti ada yang kurang, seperti ada yang hilang.

Vean menajamkan mata setelah langit benar-benar gelap. Arya sendiri juga sudah tidur.

Keesokan paginya mereka tiba di bandara. Tidak ada waktu untuk beristirahat, mereka langsung pergi ke kampus.

"Oya, kapan kamu harus check up?"

"Lima hari lagi."

...💦💦💦...

Empat bulan kemudian

Tidak terasa, sekarang adalah akhir tahun ajaran. Vean tidak pergi ke Amerika untuk menghadiri acara itu, karena dia sendiri juga sangat sibuk dengan kuliah dan pekerjaannya.

"Kamu tidak memiliki keluhan apa pun, kan?" tanya Juna pada Arya.

"Tidak, aku baik-baik saja."

"Syukurlah kalau begitu."

"Apa ada yang kamu pikirkan?" tanya Juna pada Arya.

"Tidak."

"Kamu terlihat cemas."

"Tidak, aku hanya lelah saja."

Arya memang terlihat seperti orang yang banyak pikiran.

Di lain tempat

Dhea menyadarkan tubuhnya di atas kasur. Wajahnya terlihat sangat pucat dengan bulir keringat besar-besar.

"Kamu sih, aku bilang juga apa. Jangan kelelahan dan makan yang teratur."

"Iya, iya. Maafkan aku yang sudah merepotkan kamu."

"Berarti besok enggak jadi?"

"Jadi."

"Oke."

Mereka memutuskan untuk berlibur, menikmati hidup setelah bekerja keras selama ini.

Dhea menghela nafas dalam-dalam.

Aku baik-baik saja, aku akan baik-baik saja.

Hari ini ada kunjungan mendadak di rumah sakit. Kegiatan yang dilakukan beberapa bulan sekali. Arya tadi pagi meminta ijin kepada Vean, entah apa yang ingin pria itu lakukan.

"Mungkin rumah sakit ini harus di perbesar lagi," ucap Bram.

Keluarga besar mereka memang memiliki banyak usaha di berbagai bidang. Bram sendiri fokus dengan rumah sakit dan alat-alat kesehatan juga obat-obatan.

Di tempat yang sama, Dhea sedang menunggu seseorang yang sedang menebus obat. Cukup lama, dan itu membuat Dhea merasa bosan. Memang dia memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Bukan hal yang mudah, karena hanya untuk mengambil keputusan ini saja, dia harus memantapkan hatinya.

"Katanya keluarga besar tuan Candra dan beberapa investor sedang melakukan kunjungan?"

"Iya, akhirnya aku bisa melihat tuan muda Vean lagi, ganteng banget."

"Tapi dia sudah bertunangan dengan nona Fio."

Deg

Kaki Dhea mendadak lemas. Dia yang tadinya berjalan-jalan di taman rumah sakit, malah mendengar pembicaraan itu.

Tentu saja Dhea langsung tahu siapa yang orang-orang itu bicarakan. Dhea langsung mempercepat langkahnya, menoleh ke belakang, takut kalau salah satu dari mereka ada yang melihatnya.

Bruk

"Maaf."

"Maaf."

"Dhea?"

"Fio?"

Mereka terdiam, waktu seolah berhenti. Wajah Dhea mendadak pucat. Dhea melihat siapa saja yang ada di sana.

"Dhea, kamu apa kabar?" tanya Juna menghilangkan keheningan.

"Wah, kak Juna sudah jadi dokter, ya."

"Berkat doa kamu. Kamu juga tidak akan lama lagi akan menjadi dokter, kan? Oya, sedang apa kamu di sini?"

"Oh, aku sedang liburan, jadi memutuskan pulang sebentar."

"Kamu sakit?"

"Enggak, aku hanya sedang mengantar teman aku."

Dhea merasa tidak nyaman dipandang seperti itu oleh Fio, Vean, kedua orang tua Vean, kedua orang tua Fio, dokter Bram dan istrinya, juga beberapa investor.

Dia seperti orang yang tertangkap basah sedang melakukan kesalahan.

1
Ari Sawitri
fio lama ga nongol ya 😅😅tp ga apa apa sih soalnya ga suka ama ibunya yg jahat itu
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣kok bs ya se alami ini cerita nya .. bs otomatis ketawa bacanya 😂😂
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣🤣 sumpah ini novel bs bikin mewek kejer dan ketawa ngakak. sayang banget aku br nemu novel ini
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣lah peresmian taman bermain buat anak anak ya tentu saja filmnya buat anak anak jg Juna 🤣🤣🤣
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣🤣
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣🤣
mau nahan ketawa takut jd kentut🤣🤣🤣🤣
Ari Sawitri
buat apa? orang kamu aja ga bs bersikap kok. cuma diam ga segera ambil sikap. pengecut dan pecundang sejati kamu vean 😡😡😡
Ari Sawitri
aku suka dg novel ini. ga ngebosenin dan alur nya ga bs ditebak👍
Ari Sawitri
tiwas aku nagis kejer 😂😂😂 jebul nya 😅😅😅
Ari Sawitri
mantap Arya .. aku suka gaya kamu .. love you 👍😍 orang spt mereka emang dikasih pelajaran dan dijauhi
Ari Sawitri
hadeew aku kira vean yg lapor ternyata Arya .. ternyata emang pengecut dan pecundang si vean .. ga pantas buat Dhea .. dh Dhea ama Juna aja atau Arya
Ari Sawitri
ya kamu benar Arya .. harusnya ga usah di kasih darah biar aja fio mati. lagian mereka kecelakaan kan jg Krn dia yg tiba tiba berteriak dan vean kaget shg td kecelakaan itu .. emosi bener aku 😡😡
Ari Sawitri
😭😭😭😭😭malam malam jd nangis kan??
Ari Sawitri
hadeew leherku tegang.. tekanan darah ku naik gara gara ikut emosi baca part ini. pengen nabok mulut Mila pakai parutan kelapa 😂😂
Ari Sawitri
pengen aku becek becek muka si Mila ini. emosi banget aku 😡😡😡
Ari Sawitri
di bab awal nama bapaknya fio Gerald trs ganti Richard eh ini ganti lagi Ronald .. lah yg benar yg mana ya???🤔🤨
Ari Sawitri
dasar Mak lampir tuh si Mila .. punya hati kok jahat spt itu ..😡😡
Ari Sawitri
orang spt fio mah ga pantas dijadikan sahabat .. ga peka dan punya hati dia 😏
Ari Sawitri
lah kan masih punya 1 ginjal. klucari donor ginjal orang yg masih hidup ya namanya egois mereka. vean bs punya 2 ginjal lagi sedang pendonornya hanya punya 1 .. aneh.. emang bener mereka orang orang kaya yg ga punya hati. ga peka 😡 kok jd males bacanya
MnFadhillah
500 episode juga ,aku tungguin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!