NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Psycho

Obsesi Cinta Tuan Psycho

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.

"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~

"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~

Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Kembali akur

"Loh kok masuk kamar?? Nggak makan malam sekalian??" Tanya Dewa yang tangannya masih di genggam Diandra.

Diandra membuka pintunya dan terus masuk ke dalam kamar tanpa menjawab pertanyaan Dewa tadi.

"Kamu masih marah sama aku??"

"Siapa yang marah??" Diandra mengedikkan bahunya.

"Bukanya tadi kamu marah karena aku mengijinkan Manda tinggal di sini??" Diandra melepaskan tangannya kemudian duduk di tepi ranjang.

"Aku tidak marah, hanya kesal saja. Kenapa semudah itu kamu memberi bantuan untuk Manda sedangkan aku tidak"

Dewa duduk di samping kiri Diandra. Cukup dekat hanya berjarak beberapa senti saja.

"Itu karena aku mencintaimu. Aku tidak mau kehilanganmu. Sedangkan Manda, aku hanya membantunya sampai di aman dari suaminya, setelah itu dia ...." Tiba-tiba Dewa tersenyum aneh pada Diandra.

"Kenapa??" Tanya Diandra.

"Jangan-jangan kamu cemburu ya??" Dewa memicingkan matanya menatap wajah Diandra yang tiba-tiba memerah.

"Cihh.. Percaya diri sekali" Diandra membuang pandangannya ke arah lain yang membuat Dewa tertawa.

"Aku hanya bercanda Dee, tapi kenapa wajahmu sudah memerah begitu??" Dewa semakin menggoda Diandra.

"Mana ada?? Ini hanya make up ku saja yang terlalu tebal" Elak Diandra dengan memegang kedua pipinya. Jelas-jelas tadi Dewa melihat Diandra hanya menggunakan pelembab saja sehabis mandi.

"Kamu lucu banget kalau lagi gugup kaya begitu" Dewa tak menghentikan candaannya kepada istrinya itu. Dia semakin gemas dengan Diandra yang terus saja memberikan alasan yang lucu.

"Mas stoopppp!!" Diandra sengaja mencubit pinggang Dewa yang berotot itu.

"Awww" Dewa memekik memegang bekas cubitan tangan Diandra itu.

"Rasain!! Makanya jangan iseng!!" Diandra menatap Dewa dengan kesal.

Sudah beberapakali mereka seperti itu, marah kemudian saling diam kemudian dengan mudah kembali berbaikan dengan sendirinya.

Mereka juga tidak tau kenapa bisa seperti itu. Semuanya mengalir begitu saja, hingga tiba-tiba saling memaafkan.

"Makan dulu yuk??" Ajak Dewa kepada istrinya.

"Aku malas kalau harus satu meja dengan mereka berdua. Yang ada mulu ku ini bisa penuh dengan umpatan sepanjang di meja makan" Gerutu Diandra.

"Kalau gitu kita makan disini aja gimana?? Biar aku yang ambil ya??" Usul Dewa.

Diandra menggelengkan kepala yang membuat Dewa kebingungan. Sebenarnya apa mau istrinya itu.

"Mas??" Panggil Diandra dengan lembut membuat hati Dewa berdesir.

"Iya??" Jawab Dewa.

"Sayang" Lanjutnya dalan hati. Dia berharap bisa memanggil Diandra dengan sebutan itu tanpa penolakan dari Diandra.

"Kita makan diluar yuk?? Di pinggir pantai pasti banyak tempat makan kan?? Sekalian jalan-jalan" Ajak Diandra dengan antusias.

"Tapi Dee, ini sudah malam. Di luar dingin, nggak baik buat kamu" Tolak Dewa. Dia menolak bukan karena tak mau. Tapi karena dia tidak ingin Diandra sakit jika terkena angin malam.

"Sekali-kali nggak papa kan Mas. Ini baru jam 7 loh. Lagipula kamu belum pernah ajak aku jalan-jalan selama disini. Aku juga pingin lihat pantai saat malam. Aku pakai jaket kok biar nggak kedinginan. Ya Mas?? Ya, ya?? Ayo dong??" Diandra menggoyangkan tangan Dewa seperti anak kecil yang merengek pada ibunya.

Meski berat akhirnya Dewa menuruti kemauan wanita yang dicintainya itu.

"Baiklah tapi pakai baju yang hangat, jangan pakai baju terbuka!!"

"Aaaaa makasih Mas" Tanpa sadar Diandra memeluk Dewa karena terlalu senang keinginannya di turuti oleh Dewa.

"Iya sama-sama. Sekarang kamu bersiap dulu" Tentu saja Dewa tak menolak pelukan itu dan justru membalasnya.

"Eh maaf aku nggak sengaja" Diandra melepaskan pelukannya.

"Sengaja juga nggak papa, aku suka kok" Dewa mengedipkan sebelah matanya membuat Diandra pergi meninggalkan Dewa yang terlihat mengerikan itu.

🌻🌻🌻

"Ayo Mas, aku sudah siap!!" Diandra keluar dari ruang ganti sudah siap dengan celana panjang dan jaket yang melekat pada tubuhnya.

"Hemm ayo!!" Dewa membiarkan Diandra berjalan didepannya beberapa langkah.

Diandra tampak bahagia dengan selalu mengulas senyumnya. Dan itu membuat Dewa beberapa kali juga ikut tersenyum dengan sendirinya. Seolah-olah senyuman Diandra itu seperti magnet yang bisa menarik ujung bibir Dewa yang kaku itu.

Saat Diandra melihat dua wanita pengganggu itu duduk di meja makan. Diandra berhenti lalu menyamakan jalannya dengan Dewa agar sejajar. Lalu yang membuat Dewa kaget adalah, Diandra melingkarkan tangannya di lengan Dewa dengan intens.

"Kenapa??" Tanya Dewa kaget.

"Biar mesra aja" Jawab Diandra acuh.

Tapi setelah mereka terus turun hingga anak tangga terakhir, Dewa baru sadar jika Diandra melakukan itu karena ada maksudnya.

"Kalian mau kemana??" Tanya Tara yang tampak sangat penasaran.

"Mau makan di luar" Jawab Diandra dengan dingin.

"Kak, boleh kita ikut??" Tara beralih pada Dewa.

"Kita ini pasangan, kita ingin menghabiskan malam di luar hanya berdua saja. Jadi harusnya kalian sadar kalau kalian akan jadi pengganggu. Dan sebaiknya makan makanan yang sudah di masak oleh Ely itu. Atau besok kalian tidak akan melihat makanan di meja makan lagi!!"

Semua perkataan itu keluar dari bibir Diandra, bukan Dewa yang dari tadi membiarkan Diandra terus mengeluarkan suaranya.

"Kak!! Tidakkah dia sangat keterlaluan??" Protes Tara. Sementara Manda hanya diam sja, dia mencoba untuk membaca situasi saat ini. Dia tidak mau membuat Dewa membuktikan ancamannya.

Tara yang berharap Dewa membelanya justru tampak tak peduli dengan mengedikkan bahunya saha tanpa sepatah katapun.

Dan hal itu membuat Diandra memberikan senyum kemenangan untuk kedua wanita itu.

"Ayo Mas kita pergi. Anak kamu sudah lapar" Ucap Diandra sambil mengusap perutnya yang mulai terlihat itu.

"S*al, wanita itu mulai sok berkuasa!!" Tara mengepalkan tangannya kuat.

"Kita harus tenang saat menghadapinya Tara. Dia sengaja ingin memancing kita, kalau kita masuk ke dalam permainannya, dia pasti merasa di atas. Jadi kita harus meniru cara bermainnya" Ucap Manda menenangkan Tara.

🌻🌻🌻

Dewa memarkirkan mobilnya agak jauh. Itu juga atas permintaan Diandra. Karena istrinya itu ingin menikmati malam ini dengan berjalan di tepi sambil mencari tempat makan yang diinginkannya.

"Kamu mau makan apa??" Tanya Dewa.

"Seafood??" Jawaban Diandra itu meminta pendapat Dewa.

"Tak masalah, aku tak ada alergi dengan makanan itu. Lagipula di tepi pantai pasti juga tak jauh-jauh dari seafood kan?"

"Benar juga" Jawab Diandra.

"Wuuuhh anginnya besar sekali" Diandra berlari kecil menikmati angin yang berhembus kencang. Membuat rambut panjangnya bergerak berantakan sesuai arah angin.

"Hati-hati Dee, jangan lari!!" Dewa ikut berlari mengejar Diandra.

"Ayo kejar aku kalau bisa!!" Dewa semakin terkejut karena Diandra justru semakin berlari menjauh darinya. Sepertinya dia tidak sadar kalau di dalam perutnya sudah tumbuh janin yang mulai membesar.

"Dee, jangan lari!!" Teriak Dewa dengan kekhawatirannya. Tapi Diandra justru terlihat tertawa tanpa beban.

Diandra terus saja berlari tanpa mempedulikan Dewa yang memperingatkannya. Dia juga sesekali menatap Dewa yang mengejarnya di belakang. Sampai Diandra tidak sadar di depannya ada bongkahan batu karang yang menyentuh ujung kakinya.

"Aakkhhhh!!!" Teriak Diandra dengan matanya yang terpejam. Tangannya melindungi perutnya agar tidak berbenturan langsung dengan pasir pantai itu.

Tapi Diandra tidak merasakan tubuhnya menghantam daratan. Justru nafas terengah-engah yang terdengar di telinganya.

Diandra membuka matanya, dan baru sadar jika ada lengan yang menahan badannya agar tidak terjatuh.

"M-mas??" Diandra ketakutan saat melihat siapa yang menangkap tubuhnya itu. Matanya yang tajam itu saja sudah membuat nyali Diandra menciut.

Dewa membantu Diandra untuk menegakkan badannya dengan tatapan tajam tak pernah lepas dari Diandra.

"Sudah aku katakan hati-hati Dee, kenapa tidak mendengarkan ku??" Tanya Dewa dengan auranya yang berubah dingin.

"Ma-maaf Mas, tadi kakiku nggak se...."

"Kalau kamu sampai jatuh gimana?? Kalau kamu sama anakku kenapa-kenapa gimana hah??" Dewa meninggikan suaranya yang membuat badan Diandra bergetar ketakutan.

Dia juga bingung dengan reaksi tubuhnya saat ini. Padahal dulu dia sangat berani melawan Dewa dengan kata-katanya yang pedas. Tapi kenapa saat ini hanya mendengar bentakannya saja membuat Diandra ingin menangis.

"Maaf..." Cicit Diandra dengan suarnaya yang mulai tak terdengar. Dia terus menundukkan kepalanya tak berani menatap suaminya itu

"Harusnya aku tadi tidak menurutimu datang kesini" Tambah Dewa lagi membuat Diandra tak bisa lagi menahan air matanya.

"Maafkan aku Mas" Suara bergetar itu menyadarkan Dewa jika Diandra menangis karena dia memarahinya.

"Dee??" Dewa menyentuh dagu Diandra untuk melihat wajah istrinya itu. Tapi justru tangannya basah karena air mata Diandra.

Dewa menarik Diandra ke dalam pelukannya. Bahkan Dewa berani memberikan kecupan berulang kali pada kening Diandra.

"Maaf, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membentak mu. Aku hanya takut kamu kenapa-napa. Aku sangat mengkhawatirkan kalian. Maafkan aku" Diandra terisak di dalam dekapan hangat yang menenangkan itu.

"Jangan menangis, hukum aku semau mu asal kamu mau memaafkan aku Dee. Aku salah, maafkan aku" Hanya karena hal itu saja Dewa sampai meminta maaf berulang kali. Sungguh sesuatu yang tidak pernah Dewa lakukan kepada siapapun.

Diandra menggeleng di dalam pelukan Dewa.

"Tidak, aku yang salah. Kamu pantas marah, aku yang tidak hati-hati, maafkan aku" Ucap Diandra setelah melepas pelukan mereka.

Dewa mencakup wajah Diandra yang tampak bersinar karena pantulan cahaya bulan. Menghapus air mata yang membasahi wajah cantik itu.

Setiap melihat wajah itu selalu membuat Dewa merasakan cinta yang membuncah di dalam hatinya.

Dewa terus memandangi wajah cantik itu. Menyelipkan anak rambut yang terus berterbangan tertiup angin ke belakang telinga Diandra.

Begitupun Diandra yang baru menyadari mata Dewa yang biasanya tajam itu sungguh meneduhkan jika sedang menatapnya seperti itu.

Mereka berdua saling mengagumi dalam hatinya masing-masing. Hingga pandangan Dewa turun pada bibir yang selalu menggoda imannya itu.

Dengan berlahan Dewa mulai mengikis jarak di antara mereka. Dengan tatapan matanya yang tak lepas dari bibir itu.

Diandra diam meski dia tau apa yang akan Dewa lakukan pada dirinya itu. Hingga jarak mereka semakin tipis hinga sulit untuk di ukur lagi.

Bersambung..

1
Sitichodijahse RCakra
kereeeen bnyk nangis... top karya mu Thor
santi.santi: thank youu, tapi kalau mau yang habisin tisu, baca yang KARMA ya..
total 1 replies
Ely Ayu Kustanti
Luar biasa
Nia Nara
Gimana mau bisa cinta kalau perlakuannya kasar begitu ?
Nia Nara
Coba pakai cara halus. Perempuan kalau dilembutin juga lama2 bisa jatuh sendiri kok
lily
Niko, istrimu nanti siapa? lope lope nikoooo
lily
inget,, ini cuma novel ,,, dunia nyata adakah
lily
penasaran Manda mau ngrencanain apa lgi
lily
sweet banget sih,,, duh duh suami mana suamii
lily
yg 2 pelakor tlong diusir juga
lily
harusnya dewa itu beri ancaman sama diandra , kalo masih membangkang maka ayahnya bakalan di apa apain gtu ,,, mesti nurut ,,,, untuk Diandra coba deh pira pura nurut dulu gtu sama dewa , beri dewa rasa percaya sama kamu setelah itu hempas hahaha
lily
dewa, harusnya kamu buang tu hp Diandra trus ganti hp yg cuma ada nomer mu doang itu pun hrus disadap dong ,, obsesi nya hrus totalitas,,,, 😫
Komala David
Luar biasa
lily
berarti dunianya mirip antara Diandra dengan Bryan ,,, krna dunia entertaint
btw ada gak yaa novel yg pemeran wanitanya gak cantik alias biasa aja wajahnya biasa ,,, krna kebnykan memang pemeran wanitanya cantik terus 🤭
Harita Ajun
Luar biasa
Rizkia Natasya
thor itu Bella apa Diandra sih?
mella yunita
Kok bella sih
Elsa Manek
jadi mewek😭😭😭😭😭
Ari Ani
salah typo y thor
Ummu Dhiyaa Abdillah
ngelunjak emang Diandra 😅
Indriyani
wkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwlwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkkwwkqkwkwkwkwkqwkwkwkwkkwjw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!