NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Istri Simpanan Tuan Dokter

Belenggu Cinta Istri Simpanan Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Dokter / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Risnawati

"Ibu, lepaskan aku. Tolong Bu. Aku mohon jangan jual aku!"

Terdengar tangis pilu seorang wanita yang sedang diseret beberapa bodyguard memasuki sebuah Rumah bordir.

Wanita itu masih bermohon belas kasihan pada ibu tirinya yang telah menjualnya pada seorang germo pemilik bordir itu.

Rindiani seorang gadis malang yang berumur 22 tahun harus menerima kenyataan pahit, setelah sebulan sang Ayah meninggal dunia, dia dijual oleh ibu tirinya.

Pada akhirnya ia di keluarkan dari rumah bordir itu dengan harga yang cukup mahal dengan seorang Dokter tampan.

Dokter itu menikahinya secara siri. Tetapi siapa sangka kebaikan dokter itu membuat rindi jatuh cinta kepada dokter yang sudah mempunyai istri sah itu.




Lanjut ikuti alur ceritanya ya. Kisah ini agak banyak mengandung bawang. Bagi yang suka cerita sedih silahkan mampir ya🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindi kritis

Arfan menceritakan semuanya dari awal pertemuannya dan Rindi, hingga dia menikahi gadis itu, didalam ketidak berdayaannya menolak permintaan Arfan, karena dia yang berharap lepas dari dunia hitam itu.

"Ini semua salah aku, aku yang telah mengambil kesempatan itu. Semula kami bersepakat untuk tidak melibatkan perasaan dalam pernikahan.

"Tetapi, aku salah, aku sadar, mustahil rasanya kami tidak melibatkan perasaan. Aku dan Rindi saling jatuh cinta.

"Rindi berusaha pergi dari kehadapanku, tetapi, takdir kembali mempertemukan kami, tolong jangan salahkan wanita malang itu. Aku yang salah dalam hal ini."

Mama Zahra menatap Arfan dengan wajah kesal. Kenapa anaknya bisa seperti ini. Sungguh hatinya kecewa.

"Ma, Dad, aku minta maaf telah membuat kalian kecewa," lirih Arfan dengan mata memerah menahan tangis.

"Mama kecewa dengan kamu, Fan, kenapa kamu tidak memikirkan akibat dari semua ini! Kamu telah menyakiti hati kedua istrimu! Bahkan Mama telah mengusirnya dari rumah ini!" Mama Zahra tak kuasa menahan air matanya.

Diluar, Rindi baru saja sampai dihalaman rumah orangtua suaminya, ia melihat ada mobil Arfan, itu bertanda mereka sedang berkumpul didalam.

"Pak, terimakasih sudah mengantarkan saya." Rindi segera keluar dari mobil. Tetapi, Yanju ikut keluar.

"Bapak mau ngapain?" tanyanya pada polisi itu.

"Aku ingin menemanimu," Yanju jujur, dia memang takut terjadi sesuatu pada Rindi.

Rindi berusaha untuk menolak, tetapi, Pria itu tetap Keukeh. Akhirnya Rindi membiarkan saja, dia tidak punya waktu untuk berdebat.

Dengan langkah tertatih Rindi memasuki rumah itu, Rindi mendengar suara Isak tangis dari ruang tamu. Ada rasa takut dihatinya, tetapi, ia segera membuang rasa itu, nyawa anaknya jauh lebih penting dari apapun.

"Elin, aku mohon maafkan aku, Dek." Arfan berusaha untuk meminta maaf kepada sang istri.

"Tida semudah itu, Mas. Awas, aku ingin pulang. Hatiku hancur, Mas!" Elin segera berlalu tetapi langkahnya terhenti saat melihat Rindi sudah berdiri dihadapan mereka.

"Rindi!" Seru Elin, menatap datar pada adik madunya itu.

Rindi tertunduk Semua mata menatap mereka. Arfan yang hendak berdiri segera dicegah oleh Daddy. "Biarkan mereka bicara!" Ujar Daddy Yoga, agar kedua menantunya itu bisa saling memaafkan.

"Mbak Elin, aku tahu aku salah, aku wanita yang tak tahu malu, aku sudah menjadi duri dalam rumah tangga, Mbak dan mas Arfan. Mbak, tolong maafkan aku. Aku berjanji akan pergi dari kehidupan Mas Arfan, tapi untuk saat ini aku mohon tolong izinkan Mas Arfan menyelamatkan anakku! Hiks... Anakku kritis, Mbak. Dia butuh pertolongan ayahnya."

Rindi segera bersimpuh dikaki Elin. Arfan dan yang lainnya mendengar ucapan Rindi segera berdiri bersama.

"Rindi, apa yang kamu lakukan, Dek. Apa yang terjadi pada anak kita? Katakan? Dimana anak kita sekarang?" Tanya Arfan memberondong, dengan air mata tak bisa ia tahan.

"Dia sekarang di RS, Fan." tiba-tiba Yanju menjawab pertanyaan Arfan.

"Yanju! Kamu?"

"Ya, tadi sehabis sholat Ied, aku tak sengaja bertemu dengan Rindi, dan membantunya membawa ke RS."

Arfan semakin merasa bersalah. Tanpa rasa sungkan dia memeluk Rindi dengan erat. "Katakan, apa yang terjadi dengan anak kita, Sayang?" tanya Pria itu dengan Isak tangis.

"To-tolong, Mas. Anakku diagnosa anemia aplastik. Dia butuh donor darah, karena darahnya langka maka dokter meminta ayah dari bayi yang bisa memberikan.

Rindi masih sesenggukan dalam dekapan Arfan. "Ayo kita ke RS sekarang." Arfan membantu Rindi untuk berdiri. Dia melihat keadaan Rindi yang tampak begitu kacau.

Setelah Rindi berdiri, dia kembali menatap Elin, wanita itu sedari tadi hanya diam, tak bicara apapun. Rindi kembali mendekat. Dia sudah tahu bagaimana hancurnya hati kakak madunya.

"Mbak, sekali lagi aku minta maaf." Rindi meraih tangan Elin. "Aku tahu Mbak sangat membenciku. Izinkan Mas Arfan ikut bersamaku untuk kali ini. Setelah anakku sembuh aku janji akan meminta mas Arfan untuk menalakku dan aku akan pergi sejauh mungkin, agar kita tak lagi bertemu."

Ucapan Rindi mencubit hati semua orang yang ada di rumah itu. Elin terdiam kembali air matanya jatuh. "Pergilah, selamatkan anak kalian."

Rindi mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan dari Elin. "Terimakasih,Mbak." Rindi Hendak memeluk Elin, tiba-tiba perutnya sakit luar biasa. Rindi merasa banyak cairan yang keluar dari jalan lahir.

"Awwh... Ya Allah, perutku sakit sekali. Darah!" Rindi dan yang lainnya melihat darah segar keluar, dan membasahi kudua kakinya.

"Ya Allah, Rindi. Kamu pendarahan. Mas, ayo bawa Rindi ke RS sekarang, Mas!" ujar Elin dan yang lainnya begitu panik.

Arfan segera membopong tubuh Rindi masuk kedalam mobil, Yanju segera melajukan mobilnya untuk segera sampai di RS.

"Sayang, kamu harus kuat ya." Arfan memeluk Rindi dengan erat, pengelihatan wanita itu mulai sayu.

"Mas, aku lelah," lirihnya dengan air mata masih mengalir di sudut pipi.

"Tidak, Dek. Kamu jangan bicara seperti itu! Jangan menyerah. Anak kita butuh kamu." Arfan mengecup wajah sang istri,dan tangannya memeriksa denyut nadi Rindi.

"Mas, jika aku pergi. Tolong jaga anak kita dengan baik. Aku benar-benar lelah, aku ingin istirahat dengan te..."

"Tidak, Dek! Aku mohon jangan katakan itu! Aku tidak bisa menjaganya. Aku tegaskan sekali lagi padamu. Aku tidak akan bisa menjaga anak kita. Jadi, kamu harus kuat, jika kamu tidak ingin melihatnya menderita."

"Anju, tolong lebih cepat lagi. Istriku kritis!" ujar Arfan dengan suara serak.

Yanju menambah kecepatan mobilnya. Sehingga tak berselang lama, mobil itu sudah terparkir di depan teras lobby RS.

Perawat segera membawa Rindi keruang ICU. Rindi harus mendapatkan penanganan intensif. Arfan benar-benar bingung. Harus berbuat apa.

"Tenanglah, Fan!" Yanju berusaha menenangkan Arfan.

"Keluarga Ibu Rindi!" Dokter ICU itu keluar

"Ya, saya, Dok." Arfan segera menghampiri dokter itu.

"Dokter Arfan, jadi kamu keluarga Bu Rindi?" tanya dokter itu.

"Ya, bagaimana keadaannya, Dok?" tanya Arfan tak ingin berbasa-basi.

"Keadaannya kritis, Dok. Dia harus mendapatkan donor darah sebanyak delapan kantong."

"Apakah di RS ini tidak ada stok darah?" tanya Yanju yang juga ikut cemas.

"Tadi sudah konfirmasi, cuma ada dua kantong. Jadi kita harus mencari enam kantong lagi." Dokter itu menjelaskan.

Arfan dan Yanju sibuk menghubungi RS yang lain untuk mencari kekurangan darah yang dibutuhkan.

"Bagaimana, keadaan Rindi, Mas?" Elin dan Mama, juga Sania, sudah berada disana.

"Kritis, memerlukan darah enam kantong lagi. tapi, RS lain tak mempunyai stok darah." jelas Arfan pada Elin dan keluarganya.

"Apa golongan darahnya, Dok?" Tanya Elin pada dokter yang menangani Rindi.

"B+." Jawab sang Dokter.

"Kalau begitu ambil darah saya, Dok. Golongan darah kami sama."

Arfan dan yang lainnya menatap Elin dengan rasa tak percaya.

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
Iip Dinara Rafiz IbrahimVlog
sungguh thor sumpah saya tidak kuat menahan air mataku,,, saya teringat anakku yg sdh tiada yg sm2 meninggal waktu masih bayi..
hanya sehari saja thor dia terlahir setelah itu menghadap sg ilahi 😭😢😢
Ririn Yanti
kakak author buat cerita anaknya rindi sama nike
Ririn Yanti
hati elin baik Skali tapi sayang hanya ada di dunia novel
Ririn Yanti
ketemu suami tercinta ya thor
Ririn Yanti
pak dokter tampan dengan bilang rindi seorang sepupu itu sudah jatuh talak pak doktet
Ririn Yanti
pak dr juga mengumbar bahwa rindi itu istrinya ,terus kalo ada yg tau kalo pak dokter juga mengakui elin istri nya ,terbongkar jadinya
Ririn Yanti
gpp rindi daripada di rmh bordir mending sama dr ganteng plus royal
Lestari Ami'ne Zia
nangis Bombay q. sedih bgt di part ini
Lestari Ami'ne Zia
sedih bgt q
Lestari Ami'ne Zia
uchhh akhirnya ketemu
Lidia Silvana Oroh
mewek eeehhh....😭
Julia Juliawati
wajar sih rindi tkt arfan blm move on dr elin. secara elin cinta pertama arfan
Julia Juliawati
cerita nya bagus sedih mengandung bawang😭😭
Julia Juliawati
😭😭😭😭😭😭😭bawangnya banyak x thor
Julia Juliawati
knpa di bikin meningal baby nya Thor😭😭😭😭
Rismawati Damhoeri
gampang ya jadi dr spesialisnya...?
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Zakiyah Saiful
sedihnya😭😭😭...setiap kata masuk dlm hati...tahniah pd penulis..tp citer ni sedih sgt
ayu cantik
bagus
Yusria Mumba
kasiang nidi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!