NovelToon NovelToon
Suami Selingkuh Meniduri Wanita Lain

Suami Selingkuh Meniduri Wanita Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi Nila purwanti

viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abimanyu sakit

'Apa abi semalam pergi dari rumah hanya untuk bersenang-senang dengan para wanita jalang', batin Viola

Melihat tanda merah di leher Abimanyu. hatinya terasa diiris-iris.

"Pergi dari sini", ucap Abimanyu dengan menghela nafasnya kasar.

Viola dengan perlahan pergi, sambil tersenyum kecil sambil menatap pria itu.

Hati Viola sangat sakit dan hancur . ia menyembunyikan rasa sakitnya.

"Aku akan mengambilkan obat untukmu", kata Nora dengan suara serak dan bibir gemetar. tanpa menunggu lagi menahan rasa sakit hingga membuat matanya memerah menahan air mata yang sudah di pelupuk matanya yang hendak keluar.

Setelah mengatakan itu Viola segera berjalan cepat pergi meninggalkan kamar Abimanyu.

Tanpa menunggu persetujuan dari pria itu. Abimanyu terus memandangi punggung Viola yang kini sudah menjauh dan menghilang.

Abimanyu mengepalkan kedua tangannya. matanya menatap bengis . Menahan emosi yang bergejolak di dalam dadanya ketika teringat senyuman yang selalu ditunjukkan oleh Viola. Meski ia sudah beberapa kali disakiti gadis itu tetap tersenyum.

Dia ingin Viola membencinya karena selalu menyakitinya. kalau Viola membencinya Abimanyu sangat senang dan merasa puas.

Abimanyu mencoba untuk duduk meski kini kepalanya terasa pusing sekali, ia menyandarkan kepalanya ke atas ranjang.

Sudah hampir setengah jam ia menunggu datangan Viola yang akan mengambilkan obat tapi ternyata wanita itu tak kunjung datang.

Abimanyu menyingkirkan selimutnya yang membungkus tubuhnya. yang hendak turun dari atas ranjang. ia menghentikan niatnya untuk turun, iya kembali memasangkan selimutnya.

"Apa yang kau lakukan di bawah! kenapa kau sangat lama sekali ! kau sengaja menyiksaku!", sentak Abimanyu

Bahkan membuat biola kaget, bahkan tangannya yang memegangi nampan sudah bergetar.

"Maaf", ucap viola sambil menunduk dan melangkah ragu mendekat , Abimanyu.

Viola meneguk ludahnya dengan susah Payah ketika melihat tatapannya yang tajam dan wajahnya yang bengis.

"Maaf !maaf !maaf! kau selalu mengatakan itu ! tapi kau tidak pernah mencoba mengubah sikapmu yang selalu membuat orang lain marah kau !"

Viola melangkah mundur menjauh dari Abimanyu setelah meletakkan nampan itu di atas meja nakas .

"Kenapa kau diam saja", sentak Abimanyu

Membuat Viola kaget dengan susah payah ia meneguk ludahnya kasar. Dengan ragu ia mengangkat wajahnya sambil menatap ke arah Abimanyu.

" Tadi aku hanya sedang membuatkan sop untukmu. sebelum minum obat kau harus makan terlebih dahulu dan cepat sembuh"

Abimanyu menatap wajah Viola yang sudah memerah menahan tangis.

Abimanyu menghembuskan nafas gusar. tubuhnya kembali bersandar ke dinding ranjang sambil memijat pelipisnya yang terasa sangat sakit dan memejamkan matanya.

Abimanyu kembali membuka matanya menahan sakit di kepalanya.

"Dasar cengeng", lontar Abimanyu yang melihat mata Viola sudah berkaca-kaca. namun air matanya tidak sampai turun.

Viola yang mendengar itu dengan perlahan dia mendongak.

"Aku tidak cengeng", ucapnya dengan suara pelan

Abimanyu melirik sekilas, tanpa berbicara apa pun , dia dengan susah payah, menjangkau meja nakas itu untuk mengambil obat dan air putih. mengabaikan aroma sop .

Viola mendekat hendak membantu namun diurungkan niatnya ketika Abimanyu sudah meraih obat dan segelas air putih dan meminumnya.

Setelah itu ia kembali meletakkan gelas itu di atas meja nakas . Ia kembali tertidur dan menarik selimutnya lalu meminjamkan mata.

"Kau tidak makan", kata Viola.

Abimanyu hanya berdehem . Viola yang melihat respon dari Abimanyu tidak mampu berkata-kata lagi. Viola cukup lama berdiri diam di kamar Abimanyu dan melihat pria itu tertidur pulas.

Viola menghela nafas karena sia-sia membuatkan sup untuk Abimanyu yang tidak dimakan olehnya.

Bahkan Abimanyu tidak peduli dengan keberadaannya yang masih berdiri menatapnya.

Viola tertawa miris, menertawakan kebodohannya. Gadis itu hendak melangkah pergi , tapi langkahnya terhenti ketika matanya menatap ke arah Abimanyu yang kini masih memejamkan matanya yang sudah tertidur pulas.

Viola kembali menatap pria itu dalam diam, dia melangkah mendekat ke arah Abimanyu. dan mengambil kain basah yang sudah terjatuh di lantai.

Viola berjongkok dan mengambil kain itu, setelah itu iya kembali meletakkannya di kening Abimanyu.

Dalam tidurnya Abimanyu mengeram keras akan terganggu tidurnya. Viola kaget dan mundur satu langkah dia takut jika Abimanyu terbangun kembali marah-marah padanya.

Viola kembali berjongkok di pinggir ranjang dan menetap Abimanyu yang sedang tertidur pulas.

"Suhu badanmu sangat panas", gumam Viola mendekatkan wajahnya di telinga Abimanyu

"Cepatlah sembuh", bisiknya dengan suara lembut

"Aku tidak tahu kenapa kau sangat membenciku! dan suka marah-marah padaku. tapi yang jelas aku yakin jika kau memiliki alasan untuk itu ",

" Abi....", kata Viola lirih

"Aku sangat mencintaimu, meski kita dijodohkan . Aku akan berusaha mempertahankan rumah tangga kita meskipun kau tidak mencintaiku dan tidak menginginkanku . karena aku yakin kau pasti akan berubah"

"Aku sangat mencintaimu ", lirih Viola dengan tangan terus mengusap lengan Abimanyu

Setelah memastikan keadaan Abimanyu baik-baik saja akhirnya ia berbalik badan dan pergi meninggalkan Abimanyu yang masih tertidur pulas.

.

.

.

Viola berjalan menuju kamar Abimanyu untuk memeriksa keadaan Abimanyu.

Viola perlahan membuka pintunya kamar Abimanyu, ia memperhatikan Abimanyu yang masih mengerjakan matanya.

Viola berjalan mendekat, tangannya terulur untuk melepas kain yang sudah kering dari kening Abimanyu dan mengecek suhu badan pria itu.

Mata Viola membulat ketika tangannya memegang kening Abimanyu yang terasa sangat panas.

Viola segera beranjak melangkah keluar kamar untuk mengambil obat demam kembali.

Tidak membutuhkan waktu lama kini Viola kembali menuju kamar Abimanyu sambil membawa nampan yang berisi air putih, obat demam dan sup hangat dan juga nasi .

Hari ini Viola mencoba memberanikan diri, jika Abimanyu memarahinya ia akan menerima konsekuensinya, tapi Viola tidak akan mempedulikan itu yang terpenting sekarang. Yang penting dia bisa cepat sembuh.

Viola duduk di tepi ranjang perlahan ia menggoyangkan dengan Abimanyu.

"Abi ! Abi ! bangun "

Abimanyu mulai terusik dari tidurnya, tapi tidak membuka matanya iya masih memejamkan matanya.

Viona tidak menyerah, ia terus membangunkannya dan menarik selimutnya.

"Abi ,bangunlah .kau harus makan dan meminum obat ", kata Viola dengan nada lembut

Kini Abimanyu sudah membuka matanya dan melihat viola yang kini berada di jarak yang dekat dengannya.

Menyadari itu Abimanyu bangun dari tidurnya. Naura menyadari kalau Abimanyu sudah bangun dari tidurnya dengan sigap menjauhkan tangannya yang berada di kening Abimanyu yang terasa gugup dan takut dimarahi oleh Abimanyu.

Abimanyu menatapnya dengan tatapan tajam seolah akan memarahinya karena tidurnya terganggu olehnya.

"Bangunlah badanmu semakin panas . Kau harus meminum obat dan makan sedikit biar kau cepat sembuh ", Viola berlahan membantu Abimanyu berusaha untuk duduk dengan kepalanya bersandar keranjang.

Kini Abimanyu tidak menolaknya, tangannya menerima air minum dan obat yang diberikan oleh Viola. Abimanyu langsung meminumnya obatnya.

"Kau juga harus makan ", kata Viola kembali setelah menerima gelas dari Abimanyu

Abimanyu menggeleng kecil yang ,hendak tertidur kembali , tapi dengan cepat viola menahan tubuh Abimanyu.

"Apa lagi?", tanya Abimanyu dengan suara lemah. kini pria itu tidak membentaknya karena tubuhnya benar-benar lemas

"Kau harus makan,jika tidak makan tidak akan cepat sembuh dan aku akan menyuapi mu ", kata Viola dan meraih mangkok yang berisi sup dan meletakkannya di atas pangkuannya

"Jangan meniup makanannya ", Viola mengabaikan perkataan Abimanyu ia terus saja meniup sayur sop itu

"Kenapa! tidak boleh ditiup ini masih panas lo ?", tanya Viola yang mengerutkan keningnya bingung

Abimanyu meminjamkan matanya , dia malas untuk menjawab perkataan Viola. Dengan perlahan ia mengulurkan tangannya untuk menyuapi Abimanyu.

"Makanlah selagi hangat ", matanya yang tadi terpejam kini sudah membuka matanya, menatap viola .

Tanpa banyak tanya Abimanyu langsung membuka mulutnya, menerima suapan dari viola .

Viola pun tersenyum puas melihat Abimanyu mau makan dan minum obat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!