Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.
Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.
Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.
Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.
Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.
Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Lola yang masih sibuk dengan pakaiannya karena nanti sore dia ditugaskan Azzura untuk pergi keluar Mansion tiba-tiba dipanggil pelayan lain untuk segera berkumpul.
"Ada apa? " Tanya Lola.
"Nona Lily kehilangan satu kotak perhiasannya dan mengumpulkan seluruh pelayan untuk diperiksa, " Ucap salah satunya.
"Apa? Tapi kan seharusnya hanya pelayan yang bertugas di kediamannya saja. Mengapa yang lain ikut dikumpulkan." Protes Lola kesal.
"Ais, sudahlah. Jika masih ingin bekerja maka menurut saja. " Ucap yang lagi.
Semua orang sudah berkumpul kecuali pelayan bagian dapur karena Selir Inez melarangnya memanggil mereka. Hanya pelayan para Selir dan anak-anak nya saja yang dikumpulkan.
Lily dan Selir Inez sudah berdiri dihadapan semua oelayan yang berkumpul sementaraSelir Luisa dan Vanesa juga ikut keruang tengah karena ada pelayan mereka juga. Sebenarnya mereka juga kesal tetapi Lily dengan bersikeras semua pelayan harus dikumpulkan jika perhisannya ditemukan disalah satu barang bawaan mereka siapa pun itu maka akan langsung dikeluarkan dan dihukm
Azzura yang merasa bosan dikamarnya memilih untuk menggangu sang Ibu, dulu dikehidupan lain Azzura hanya bisa melihat ibunya berbaring diranjang tanpa bisa melakukan apapun. Sekarang sang ibu sehat tapi justru dia juga jadi jarang bertemu dengannya.
Saat akan berjalan santai menuju kamar Ibunya dia melihat beberapa pelayan yang berlari dengan terburu-buru jadi penasaran dan mengikutinya.
Sampai ditengah Ruangan dia melihat beberapa pelayan berdiri berjajar dan dihadapan mereka sudah ada Selir Inez dan Lily yang melipat tangannya didada dengan tatapan penuh curiga.
Azzura hanya menyaksikan dipinggir ruangan supaya tidak terlihat oleh yang lain, dia juga melihat Lola ikut berkumpul dan beberapa pelayan dikamarnya juga ada disana.
"Apa yang terjadi?" Azzura mencoba mengingat kejadian ini dan samar diingatan jika pelayan ibunya pernah bercerita mereka habis dikumpulkan oleh Lily yang kehilangan satu kotak perhiasannya tapi tidak menemukan apapun dan menuduh beberapa pelayan yang akhirnya dihukum karena tuduhan menghilangkan barang berharga Nona mereka.
Mendengar hal itu Azzura langsung berlari mencari Lola karena takut Lola lah yang dihukum. tetapi ternyata Lola berhasil selamat karena alibi yang kuat.
Jika Lola dihukum pun Azzura tidak akan bisa menyelamatkannya karena dulu dia sangat takut dengan para saudara dan ibu Selirnya. Justru Lola lah yang paling berani membela dirinya ketika ditindas oleh mereka.
Hal yang lebih membuat pelayan lain kesal ternyata benda itu ditemukan didalam kotak bawaan mereka sendiri setelah sampai ke Kastil Kerajaan dan mereka tidak menarik tuduhan terhadap pelayan yang dihukum.
Azzura tersenyum dan kembali menatap mereka dengan meremehkan. Lalu dia pergi meninggalkan tempat itu dan kembali menuju kamar Ibunya. Karena Azzura tidak melihat pelayan dikamar Ibunya ikut dikumpulkan. Dan jika tebakannya benar mereka tidak berani memanggilnya karena sang Ibu masih berkuasa saat ini.
Lily memulai pembicaraan dihadapan para pelayan dengan gaya sombong dan meremehkan.
"Aku mengumpulkan kalian semua disini karena hal yang sangat penting." ucapnya dengan lantang.
"Satu kotak perhiasan ku yang berharga sudah hilang, dan Aku akan memeriksa kalian satu persatu, jika diantara kalian terbukti mencuri perhiasan ku. Maka jangan harap bisa tetap bekerja dikeluarga ini lagi. " Dengan tatapan tajam Lily memandang satu persatu pelayan dihadapannya.
Semua pelayan menjadi panik dan ketakutan. Lily adalah orang yang senang sekali membuat pelayan lain menderita. Banyak hal aneh yang diperintahkannya dan membuat pelayan mengeluh. Bahkan jika mendengar akan dipekerjakan untuk Lily mereka sudah sangat bimbang.
"Periksa kamar mereka dan bongkar semua barang-barang nya. " Perintah Lily pada pengawal yang berdiri dibelakang para pelayan.
Dengan segera mereka maju dan hendak pergi kekamar para pelayan. Namun terdengar teriakan dari kejauhan.
"Berhenti disana! " Nyonya Elena datang dengan rombongan pengawal lainnya dan beberapa pelayan. Tidak terlewat Azzura juga ikut berjalan disamping sang Ibu.
Semua orang menengok dan melihat Nyonya Elena langsung memberi hormat tanpa berani membuka mulutnya. Lily yang tadi sudah terlihat sombong langsung terkejut dengan kedatangan Nyonya Elena tiba-tiba.
Dia sudah mengecek jika Nyonya Elena akan pergi ke Kastil terlebih dahulu siang ini. "Lalu mengapa dia masih berada disini? " Batinnya heran dan juga ketakutan.
"Apa yang terjadi disini? " Nyonya Elena sudah berjalan mendekat.
Tadinya dia sedang bersiap untuk berangkat ke Kastil Kerajaan karena dikabarkan jika sang suami sudah terlebih dahulu disana dan harus segera menyusulnya. Namun Azzura berlari dengan mengeluh jika Lola tidak bisa ditemukan untuk membantunya membereskan barang-barang setelah mencari kemana-mana dia mendapat kabar jika para pelayan diperintahkan untuk berkumpul diruang tengah Oleh Selir Inez.
Keluhan Azzura itu langsung ditanggapi sang Ibu dan pergi menuju ruang tengah untuk melihat apa yang terjadi.
"Jika di kehidupan lain aku tidak bisa melakukan apa-apa. Maka di kehidupan ini akan sangat berbeda. " Batin Azzura dengan sinis.
Selir Inez maju untuk melindungin putrinya. "Nyonya ini hanya masalah kecil, kami bisa menyelesaikannya dengan baik. Aku juga mendengar anda akan pergi ke Kastil lebih dulu, jadi anda bisa menyerahkan urusan ini pada kami dengan tenang. " Ucapnya dengan lembut.
Nyonya Elena hanya menatap sekilas kepada Selir Inez tanpa menanggapi ucapannya. "Bubar kalian semua, disaat sibuk seperti ini jangan membuat hal yang tidak penting. " Perintahnya pada semua pelayan.
"Nyonya tunggu, kau tidak bisa membubarkan mereka begitu saja. " Protes Lily membuat Selir Inez kesal.
"Lily, jadi kau yang mengumpulkan mereka semua disini?" Nyonya Elena menatap tajam kepadanya.
"Benar Nyonya, perhiasan ku hilang. dan pasti diantara merekalah yang telah mencurinya. " Lily langsung menuduh para pelayan dengan tatapan yang tajam.
"Apa kau memiliki buktinya Lily?" Nyony Elena semakin menekannya.
"Sepertinya aku harus mendisiplinkan kalian lagi supaya tidak kelewat batas! " dengan menatap semua Selir dan anak-anak mereka.
Mereka hanya diam tanpa berani menjawab.
"Bagaimana Lily?" Nyonya Elena kembali beralih pada Lily.
"Aku, aku... " Lily dengan gelagapan.
"Mengapa kalian masih berdiri disini? Kembali dengan pekerjaan masing-masing, " Ucap Nyonya Elena dengan tegas pada para pelayan.
Lily yang melihat para pelayan pergi menjadi kesal namun tidak berani untuk protes lagi.
Nyonya Elena memandang para Selir dan anak-anak mereka yang masih menunduk dengan diam. Sepintas Lily melirik kearah Azzura yang berdiri tepat dibelakang Nyonya Elena namun tetap terlihat dan ternyata Azzura juga menatapnya dengan tajam dan tersenyum dengan menaikan alisnya seperti menantang.
Lily mengepalkan tangannya dengan benci. "jadi kau yang mengadu. Kita lihat saja nanti Azzura. " Kemarahan Lily sangat tidak bisa dibendung.
Saat semua pelayan dan pengawal telah pergi Nyonya Elena berbicara. "Aku rasa kita semua perlu berkumpul dahulu malam ini untuk lebih menertibkan diri sebelum masuk ke Istana. " Tegasnya dengan menatap para Selir dan anak-anak nya.
"Tidak terkecuali," dia berbalik menatap Azzura dan Azzura pun memberi hormat kesiapannya.
Nyonya Elena berjalan dengan anggun dan berwibawa meninggalkan tempat itu. Tidak lama Lily menghampiri Azzura dan menarik lengannya karena akan pergi juga bersama Lola yang telah ada disampingnya.
"Apa kau yang mengadukan ku? " Ucapnya dengan marah.
"Lily, kau berani sekali. " Azzura menatapnya dengan lebih tajam.
Lily terkejut dengan ucapan dan tatapam itu langsung melepaskan cengkramannya pada lengan Azzura.
"Aku tidak mengadu pada ibu, aku meminta bantuan Ibu ku untuk mencari pelayan ku yang tiba-tiba hilang dan ternyata sedang kau kumpulkan disini. " Senyum nya sinis dengan menatap remeh semua orang.
tampan menunggu jawaban dari mereka lagi Azzura langsung pergi, Selir Luisa yang melihat itu berjalan mendekatin Selir Inez. "Ada yang aneh pada Azzura. Kita harus mencari tahu. " Ucap Selir Luisa.
"Benar bu, bahkan dia sudah berani mengancam ku, ini aneh" Ucap Vanesa yang mengingat Azzura mengancamnya dengan pisau malam itu.
Mereka hanya saling menatap dengan anggikan dan pergi meninggalkan tempat itu.