The Queen Azzura

The Queen Azzura

Bab 1

Hallo...

Autor kembali dengan karya baru nieh..

yuk baca dijamin seru dan berbeda lhooo..

selamat membaca..

Azzura Erum, gadis berusia 25 tahun dan siap menikah merupakan putri Mahkota dari Seorang Raja bernama Cariann Erum. Ayahnya diangkat menjadi Raja saat umur Azzura masih 15 tahun. Azzura memiliki dua orang saudara tiri dan sanga Ayah memiliki seorang Ratu dan tiga Orang Selir.

Hari ini Azzura, Putri Mahkota kerajaan Barat akan dieksekusi mati karena dituduh telah berzinah.

“Aku bersumpah. Sampai kematian ku, kalian tidak akan hidup dengan tenang dan setiap tetesan darah ku kalian akan membayarnya.” Ucap Azzura yang sudah siap untuk dihukum pancung.

Dengan tatapan yang tajam dia memandang kesemua musuh yang telah memfitnah dan juga membunuh ibunya.

Mereka yang ditatap dengan tajam hanya tersenyum sinis penuh kemenangan. Dan “Crak..!!”

Paman Azzura lebih dulu dipenggal tepat disamping Azzura, ketika itu dia menangis dan langsung melihat kearah Ayahnya yang hanya diam tanpa mau menatap Azzura.

Tidak lama algojo langsung diperintahkan untuk memenggal Azzura dan tidak membutuhkan waktu lama, kepala Azzura telah terpenggal dengan teteasan Air mata sanga Ayah.

Kepala Azzura yang telah terpenggal namun matanya tetap terbuka menandakan dendam Azzura yang sangat dalam.

Disuatu pagi Azuura terbangun dan langsung menjerit .“Aaakh…!!!” teriakannya mengagetkan para pelayan yang bersiap membangunkan Azzura.

“Nona Azzura ada apa?” Para pelayan yang ada dikamarnya tiba karena akan mempersiapkan Azzura untuk upacara persiapan pengangkatan ayahnya sebagai Raja kerajaan Barat.

Azzura yang terkejut langsung memandang para pelayan dan memegang lehernya yang utuh. Rasa sakit saat dipancung masih sangat terasa bahkan sakitnya tidak bisa dibayangkan.

Namun dia heran mengapa dia masih hisup dan sekarang berada dikamarnya yang mana bukan dikamar Putri Mahkota yang selama ini ditinggali. Kepalanya langsung terasa sangat sakit lalu Azzura merasa mual dan muntah.

“Nona, apa anda sakit. Aku akan memanggil Dokter danAyah anda.” Pelayan yang panik langsung berlari memanggil Tuan Cariann yang tak lain adalah Ayahnya.

Azzura masih heran dengan apa yang terjadi, dia terus memuntahkan isi perutnya dan kepalanya yang terasa sangat sakit. “ada apa ini?” Batin Azzura.

“Aku butuh air hangat.” Ucapnya lirih karena tubuhnya sangat lemas. Lalu salah satu pelayan langsung mengambilkan air hangat untuknya.

Azzura berbaring setelah meminum air, dan mulai menenangkan diri. Mengapa dia bisa berada disini, sangat jelas dia melihat para penghianat itu disamping ayahnya yang hanya diam saat iya dipancung.

“Lalu ini?” Azzura masih berfikir ada apa sebenarnya.

Dengan berlari ayah Azzura Tuan Cariann panik karena mendengar anak kesayangannya muntah-muntah saat bangun tidur. Azzura melihat Ayah nya masuk dan memanggilnya.

“Azzura sayang, ada apa nak?” Khawatir sang Ayah. Azzura melihat Ayahnya yang terlihat muda. Segar tidak seperti terakhir saat dia akan dipancung.

Kurus, rambut putihnya yang banyak dan tatapan kosong seperti boneka yang hanya menuruti perintah orang lain dan menunggu digerakkan.

“Ayah,” azzura tiba-tiba menangis dan memeluk ayahnya. Sang ayah pun menjadi bingung dan khawatir dengan putrinya ini.

“Kau kenapa sayang?” tanya Ayahanya yang mulai bingung. Semalam saat mereka selesai makan malam Azzura baik baik saja. Namun kenapa pagi ini dia seperti orang yang ketakutan.

Tuan Cariann memeluk putrinya dengan lembut, membuat Azzura semakin menangis. Pelukan ini sangat ia rindukan. Karena semenjak ayahnya jadi Raja. Azzura tidak pernah mengobrol dan hanya saling menatap. Karena jarak diantara mereka semakin jauh.

Serta hasutan para selir dan saudara tirinya yang semakin gencar, membuat sang Ayah semakin jauh dengan dirinya.

Azzura yang menangis dipelukan sang Ayah membuat ibunya yang baru datang khawatir. “Ada apa ini?” Dia berlari mendekati dua orang itu.

"Azzura ada apa sayang?” Tanya Sang Ibu yang membuat Azzura terkejut. Dia menatap ibunya, Rindu, sedih semua bercampur. Azzura semakin menangis dan memanggil ibunya. “Ibuu…” teriak Azzura.

Sang Ibu terkejut dengan teriakan Azzura. “Ya Tuhan, ada apa ini. Azzura sadarlah!” Sang Ibu ketakutan.

“Suami ku ada apa dengan Azzura?” namun Suaminya hanya menggeleng dan diam. Dia masih memegangi tangan Azzura.

Ibunya mendekat dan memeluk Azzura dari samping. “Tenang lah Azzura sayang.” Dengan mengelus lembut pucuk kepala Azzura.

“Apa ini mimpi, tapi mengapa begitu nyata. Ibu… Ayah.” Batin Azzura dengan masih sesegukan.

“Bawakan air hangat untuk diminum dan membersihkan Azzura.” Perintah Sang Ibu.

Orang-orang sudah berkumpul didepan pintu kamar Azzura, termasuk tiga orang selir Tuan Cariann. Mereka mendengar suara ribut-ribut dan langsung menuju kamar Azzura, mereka adalah Selir Luisa, Selir Maya dan selir Inez.

“Dia berulah lagi? Dasar anak manja.” Seloroh Selir Inez.

Selir maya dan Luisa hanya diam memperhatikan. Mereka bertiga adalah orang-orang yang telah menghasut ayah Azzura dan membuat Azzura dipancung bersama dengan pamannya.

Azzura melihat mereka bertiga dipintu sedang berkumpul dan memperhatikan. Matanya yang merah langsung menatap tajam kearah mereka.

“Jika memang aku dilahirkan kembali untuk membalas dendam. Maka kalian tidak akan bisa lari dari takdir dikehidupan ini.” Batin Azzura dengan penuh kebencian.

Mereka bertiga yang ditatap merasa kan aura dendam yang besar pada mata Azzura. Tuan Cariann sadar akan tatapan Azzura dan memanggilnya.

“Azzura sayang. Lihat kemari.” Tuan Cariann memegang wajah Azzura dan menatapnya.

“Tanangkan diri mu, dan hapus air mata mu sayang.” Ayah Azzura mencoba mengembalikan kesadarannya.

“Sayang, apa kau bermimpi buruk?” Tanya Sang Ibu.

“Sangat buruk bu. Bahkan seperti nyata.” Ucapnya dengan nada yang tidak biasa.

Azzura dikenal dengan gadis yang lebut, baik hati dan polos, bahkan dia ramah kepada siapa saja. Disaat ayahnya akan mengambil banyak selir justru dia yang membujuk ibunya supaya menerima mereka. Karena Azzura anak tunggal dan dia ingin memiliki teman yang bisa selalu bersama layaknya saudara.

Namun semua itu sirnah karena mereka memperlakukan Azzura dengan sangat kejam hanya karena menginginkan posisi tertinggi dikerajaan. Karena mereka merasa ancaman terbesar adalah Azzura dan ibunya.

“Tenanglah sayang. Lebih baik kau istirahat lagi sekarang. Tidak usah menghadiri acara persiapan penobatan.” Ucap Sang Ayah.

“Persiapan penobatan?” Berarti sekarang aku berusia 15 tahun? Apa aku kembali ke 10 tahun yang lalu.” Azzura menatap tangannya yang masih mungil dan halus bersih. Belum terlihat urat-urat besar karena berlatih beladiri untuk berperang, dan tidak ada goresan luka karena permainan pedangnya.

Saat Azzura sudah menjadi Putri Mahkota dia berlatih untuk perang, semua bela diri dan melatih pedangnya. Semua dia lakukan untuk membantu Ayahnya pergi kemedan perang. Namun usahanya hanya dipandang sebelah mata oleh sang Ayah karena dia terlalu naif.

Tangannya menjadi lebih kasar, urat-urat besar muncul karena seringnya bertarung mengangkat pedang yang berat dan panjang. Bukan hanya tangannya, bahkan tubuh Azzura penuh luka akibat peperangan.

Dulu dia pikir itu tidak masalah selama dia bisa membuktikan kepada ayahnya bahwa dia adalah Putri Mahkota yang kuat dan tangguh. Namun semuanya salah, ayahnya yang ditutupi oleh hasutan sudah tidak bisa melihat dirinya yang berjasa hingga saat dia difitnah sampai dipancung ayahnya masih diam.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-02-27

1

N'Dön Jùañ Shakespeare

N'Dön Jùañ Shakespeare

aku mampir thor, semoga seru, bab pertama udah nyesek 😭😭

2023-11-19

0

Dilla

Dilla

real banget, wanita pertama istri sah tetap terbaik, selingkuhan ataupun selir pasti Jahat buat istri sah faktanya, kalo dampak gak baik buat suami pasti di saat dirinya sendiri yg sekarat, cuma awalnya baik

2023-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Penting
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Ucapan
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 visual
40 Bab 37
41 Bab 38
42 Bab 39
43 Bab 40
44 Bab 41
45 -
46 Bab 42
47 Bab 43
48 Bab 44
49 Bab 45
50 Bab 46
51 Bab 47
52 Bab 48
53 Bab 49
54 Bab 50
55 Bab 51
56 Bab 52
57 Bab 53
58 Bab 54
59 Bab 55
60 Bab 56
61 Bab 57
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 - Penting
79 Bab 74
80 Bab 75
81 Bab 76
82 Bab 77
83 Bab 78
84 Bab 79
85 Bab 80
86 Bab 81
87 Bab 82
88 Bab 83
89 Bab 84
90 Bab 85
91 Bab 86
92 Bab 87
93 Bab 88
94 Bab 89
95 Bab 90
96 Bab 91
97 Bab 92
98 Bab 93
99 Bab 94
100 Bab 95
101 Bab 96
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Rasa Terima kasih
107 Bab 101
108 Bab 102
109 Bab 103
110 Bab 104
111 Bab 105
112 Bab 106
113 Bab 107
114 Bab 108
115 Bab 109
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113
120 Bab 114
121 Bab 115
122 Bab 116
123 Bab 117
124 Bab 118
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 -
129 Bab 122
130 Bab 123
131 Bab 124
132 Bab 125 end
133 BARU
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Penting
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Ucapan
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
visual
40
Bab 37
41
Bab 38
42
Bab 39
43
Bab 40
44
Bab 41
45
-
46
Bab 42
47
Bab 43
48
Bab 44
49
Bab 45
50
Bab 46
51
Bab 47
52
Bab 48
53
Bab 49
54
Bab 50
55
Bab 51
56
Bab 52
57
Bab 53
58
Bab 54
59
Bab 55
60
Bab 56
61
Bab 57
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
- Penting
79
Bab 74
80
Bab 75
81
Bab 76
82
Bab 77
83
Bab 78
84
Bab 79
85
Bab 80
86
Bab 81
87
Bab 82
88
Bab 83
89
Bab 84
90
Bab 85
91
Bab 86
92
Bab 87
93
Bab 88
94
Bab 89
95
Bab 90
96
Bab 91
97
Bab 92
98
Bab 93
99
Bab 94
100
Bab 95
101
Bab 96
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Rasa Terima kasih
107
Bab 101
108
Bab 102
109
Bab 103
110
Bab 104
111
Bab 105
112
Bab 106
113
Bab 107
114
Bab 108
115
Bab 109
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113
120
Bab 114
121
Bab 115
122
Bab 116
123
Bab 117
124
Bab 118
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
-
129
Bab 122
130
Bab 123
131
Bab 124
132
Bab 125 end
133
BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!