KEHIDUPAN KEDUA

''Terima Kasih Kei, maaf ya sudah bikin repot apa kamu tidak mampir dulu?'' tanya Viona sebelum turun dari mobil Kei.

''Sama-sama tidak ngerepotin kok, kayaknya aku tidak bisa mampir ada urusan sama yang lain'' balas Kei yang sudah sedikit akrab, karena mereka semua sudah sepakat untuk berteman, dan Viona tidak suka dengan panggilan Lo Gue jika itu temannya.

Ya setelah Viona dan kedua temannya pulang dari Mall, mereka berpisah karena Viona menggunakan motor. Viona tidak langsung pulang ke Menssion tapi dia menuju rumahnya yang ada di daerah Perintis.

Karena dia dapat pesan dari Risa jika semua teman organisasinya sudah berkumpul, jadi Viona ingin kesana melihat, dia penasaran dengan skill mereka yang di miliki.

Tapi dalam perjalanan tiba-tiba motor Viona jalannya tidak stabil, dia menepi dan mengecek apa yang terjadi ternyata ban motor belakangnya bocor.

Melihat kesana kemari ternyata dia berada di deretan ruko dan bangunan yang kosong dan keadaan juga terlihat sepi, Viona tidak melihat bengkel satupun di area situ.

Dia malas untuk mendorong motornya, itu akan sangat melelahkan. Jadi Viona ingin menelpon Kakaknya yang berada tidak jauh dari situ yang sedang mengurus pekerjaan. Tapi sebelum panggilan itu terhubung terdengar suara klakson mobil yang berhenti tidak jauh di depan Viona.

Viona merasa tidak asing dengan mobil itu, dia tersenyum setelah melihat pemilik mobil itu dan berjalan mendekat kearahnya.

Ternyata Kei, Viona pun menjelaskan apa yang terjadi sehingga Kei menawarkan untuk mengantarnya pulang, Viona ingin menolak tapi Kei tidak menerima penolakan jadi Viona terpaksa menerima tawaran itu, dan sebelum menjalankan mobilnya Kei menelpon seseorang untuk mengurus motor Viona.

...----------------...

Viona berjalan masuk ke dalam rumahnya dan melihat suasana yang cukup ramai di ruang tamu. Viona sangat suka suasana seperti itu, suasana bahagia dengan keluarga dan orang terdekat.

Melihat Viona berjalan mendekat, sekitika semuanya terdiam dan segera berdiri dari duduknya dan suasana yang tadinya ramai kini menjadi sunyi.

Viona tersenyum melihat mereka semua, dan Viona berjalan mendekat ''Kenapa kalian semua berdiri dan menjadi diam? Duduklah kembali jangan sungkan!''

Melihat Viona sudah duduk mereka pun juga duduk kembali. ''Bagaimana kabar anda nona? dan Terima kasih sudah mengijinkan kami tinggal di sini!'' ucap Risa wanita yang pertama kali bertemu dengan Viona saat dia di kejar oleh klen Mafia.

Viona menoleh dan menatap Risa ''Kabar saya baik, dan tidak masalah jika kalian tinggal di sini, daripada rumahnya kosong. Tapi aku akan membawa kalian di mana kalian harus kerja.''

''Ya nona kami akan ikut dan bekerja dengan Anda, dan kenalin mereka semua teman yang saya ceritakan itu.''

Viona menatap mereka satu persatu dan mempersilahkan untuk memperkanalkan diri masing masing dan menjelaskan skill apa yang mereka miliki.

Viona sangat puas mendengarnya, apa yang dia cari sudah di depan mata, Viona akan mengetesnya terlebih dahulu jika mereka sudah berada di Paviliun, karena di sana sudah sangat lengkap alat-alat yang mereka butuhkan.

''Hmm baik besok aku akan menjemput kalian, bersiap siaplah sekitar jam sepuluh pagi karena saya akan ke kampus terlebih dahulu.

Meskipun mereka tidak tau akan di bawa kemana mereka tetap menjawab. ''Baik nona.''

...----------------...

Viona kembali ke Menssionnya setelah malam tiba dia meminta Kakaknya untuk singgah di rumahnya terlebih dahulu setelah pulang kerja.

Saat ini Viona sedang bersantai dengan keluarganya sambil berbincang, dan di situ juga ada Lan dan Lin bermain dengan Nora.

''Kakak bagaimana dengan proses pembangunan perusahaan? apa ada kendala? apa dananya masih kurang? dan sudah sampai berapa persen?'' Tanya Viona beruntun.

Raka sampai menggeleng kepala mendengar pertanyaan Viona yang tanpa jeda itu ''De tanya satu persatu dong Kakak jadi bingung mau jawab yang mana lebih dulu.''

''Hahaha ya non Bibi juga jadi puyeng mendengarnya, kasihan Nak Raka'' sela Bi Yun.

Viona hanya terkekeh ''Heheh Maaf, ya sudah Kakak jawab yang mana saja'' katanya dengan nada serius.

Raka pun menjawab semua pertanyaan Viona yang mulai dari proses pembangunan yang lancar tanpa kendala dan saat ini sudah mencapai tiga puluh persen dan untuk dananya menurut perkiraan Raka masih akan cukup sampai Tujuh Puluh persen nanti.

Viona hanya diam mendengar ternyata lumayan cepat juga prosesnya padahal belum ada sebulan, jika berjalan terus tanpa kendala maka pembangunan itu akan selsesai dalam kurung waktu empat bulan. Bagaimana tidak cepat jika ada Seribu orang Buruh yang di pekerjakan Raka, tapi itu semua keinginan Viona juga.

''De kapan para maid yang kamu akan pekerjakan tiba? kasihan Bi Yun mengurus semuanya sendiri?'' tanya Raka setelah menjawab semua pertanyaan Viona.

Viona hampir lupa dengan hal itu. ''Seharusnya mereka semua sampai hari ini Kak, mungkin ada masalah di tengah jalan atau mungkin mereka tersesat.''

Raka tak habis pikir dengan ucapan Adiknya itu. ''Tersesat bagaimana? Atau kamu yang salah kasih alamat? Sehingga mereka belum sampai juga?''

Viona melongo dengan tuduhan Kakaknya itu, mana mungkin dirinya salah kasih alamat karena dirinya selalu teliti dalam segala hal. ''Tidak mungkin Viona salah Kak, aku sudah cek berapa kali kok dan tidak ada kesalahan, nanti aku akan menghubungi yang bertanggung jawab di sana.''

''Ya segera kamu hubungi takutnya terjadi sesuatu, hmm baik Kakak balik ke kamar dulu'' ucapnya sembari beranjak dari duduknya.

''Ya Kak Selamat malam.''

...----------------...

Setelah acara bersantai mereka semua kembali ke kamar masing-masing, Viona melihat Lan dan Lin juga sudah berada dalam kandangnya, dia juga naik ke kamarnya dengan mengajak Puput.

Viona ingin masuk ke ruang dimensinya hanya mengajak Puput. Dia ingin membuat sesuatu di sana, tapi sebelum itu dia menghubungi orang dan menanyakan ke beradaan para maid yang ingin bekerja itu.

Viona merasa legah, karena mereka semua baik-baik saja, cuman mereka ada sedikit kendala di dalam perjalanan. Mereka akan tiba besok sore.

Viona dan Puput sudah berada di dalam ruang dimensinya, dan segera Viona menutup mata memfokuskan pikirannya dan membuat sebuah ilusi sesuai dengan apa yang di inginkannya.

Tak butuh waktu lama Viona sudah membuka matanya dan ''Keluarlah'' ucapnya.

Seketika muncul satu persatu di hadapan Viona seorang Pria yang tampan, badan tinggi dan badan sedikit berotot. Ya Viona membuat Manusian buatan untuk dia jadikan sebagai tangan kanan Kakaknya sekaligus pengawal pribadi.

Ada Sepuluh Mutan yang Viona buat, sepuluh pria dan sepuluh wanita. Tapi Viona akan mengeluarkan mereka bersamaan dengan datangnya para maid agar keluarganya tidak curiga dan banyak tanya. Viona hanya membawa keluar dua orang pria, sebagai pengawal bayangannya.