NovelToon NovelToon
Budak Tuan Alejandro

Budak Tuan Alejandro

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Harem / Romansa / Tamat
Popularitas:983.7k
Nilai: 5
Nama Author: susi sartika

Isabella adalah Anak dari seorang pelayan yang bekerja di keluarga bangsawan, Thompson. Ia selalu menemani putri keluarga tersebut, Catalina Thompson.

Catalina selalu memperlakukan Isabella dengan buruk. Memperkejakan Isabella semena-mena. Suatu hari, Catalina mengalami kekalahan dalam bertaruh dengan teman-temannya. Ia memerlukan uang banyak, karena tidak ingin kebiasaan buruknya di ketahui oleh kedua orangtuanya, Catalina tega menjual Isabella pada mucikari.

Isabella tidak bisa membantah perlakuan Catalina. Wanita itu mengancam keselamatan ibunya. Tidak mau ibunya lenyap oleh Catalina, Isabella pasrah ketika dijual di rumah bordil.

Bagaimana kisah Isabella selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak mendapatkan ijin

"Tuan.." Isabella menemui Alejandro yang sedang berada di ruang kerjanya. Wanita itu ingin meminta ijin untuk bertemu ibunya.

Alejandro menghentikan kegiatannya sejenak, ia menoleh. "Ada apa, Isabella... aku sedang bekerja," ucapnya. Jika berada di ruang kerja, Alejandro tidak suka siapa pun mengganggunya.

"Maafkan aku, aku yang memaksa ingin masuk." ujarnya. Di luar Markus sudah memperingatinya agar tidak mengganggu tuannya namun Isabella kekeh ingin bertemu Alejandro saat ini juga.

Alejandro menepuk pahaanya. "Kemarilah.." diluar dugaan, Alejandro tidak marah padanya, melainkan menyuruh Isabella duduk di pangkuannya.

Isabella menurut. "Tuan, aku ingin..."

Belum sempat Isabella meneruskan kalimatnya, Alejandro lebih dulu menyusupkan kepalanya di leher sang wanita. "Kau menginginkan diri ku?" tebakanya.

Dasar Alejandro! yang di pikirannya hanya bercinta saja!

"Bukan itu."

Alejandro tertawa. "Lalu apa? kau tiba-tiba ingin menemui ku. Aku pikir kau merindukan ku karena semalam aku tidak meniduri mu."

"Bukan itu.." Isabella ragu mengatakannya, sudah dua hari ia memendam keinginannya. Takut meminta ijin pada Alejandro. Sekarang, Isabella harus memberanikan diri, agar bisa segera menemui ibunya. Apalagi Alejandro terlihat dalam suasana baik.

"Tidak usah malu padaku, aku tahu kau merindukan ku.." Alejandro mulai menggeser gaun dari pundak sang wanita. "Melakukan di pagi hari sepertinya sangat nikmat."

Isabella menghela, ia tidak bisa menolak permintaan Alejandro. Pria itu sudah mulai bermain di area dadanya.

Alejandro menyingkap gaun panjang Isabella, ia meloloskan pakaian dalamm Isabella. "Kau saja yang memimpin, bergeraklah.." ucapnya sembari memandu Isabella untuk bergerak.

Alejandro memejamkan kedua matanya saat penyatuan yang terasa begitu hangat. Isabella bergerak, tangannya melingkar di leher sang tuan. Pakaiannya sudah berantakan, tubuh bagian atasnya pun sudah terbebas. Alejandro menikmati pemandangan yang begitu liar. Pria itu suka melihat Isabella yang seperti ini.

Isabella memeluk erat Alejandro ketika telah mencapai pelepasan. Nafasnya masih naik turun. "Tuan.." ucapnya terengah. "Aku ingin menemui ibu ku." kesempatan tidak ia sia-siakan. Alejandro sudah mendapatkan kenikmatan darinya, Isabella berharap Alejandro akan memenuhi permintaannya.

"Apa kau bilang?"

"Aku ingin menemui ibu ku. Ibu ku sedang sakit." jelasnya.

"Aku akan kirimkan orang untuk merawatnya. Kau tidak perlu ke sana." jawab Alejandro.

"Kenapa? aku hanya ingin menemui ibu ku, hanya sebentar."

"Ibu mu sakit, siapa yang bisa menjamin kau tidak akan tertular?" balasnya. Alejandro tidak akan membiarkan Isabella bertemu dengan ibunya, terlebih ibunya itu sedang sakit. Alejandro tidak mau Isabella tertular. "Aku tidak mau kau membawa pulang penyakit dan menularkan pada ku." ucapnya.

"Ibu ku sakit, bukan mengidap penyakit menular seperti yang tuan risaukan."

"Kau bisa menemuinya setelah ibu mu benar-benar sembuh." tegasnya.

"Tuan, aku mohon..."

"Tidak Isabella." Alejandro tetap tidak mengijinkannya. "Bersihkan tubuh mu. Aku akan kembali bekerja." Alejandro menurunkan Isabella dari pangkuannya. Keputusan pria itu tidak dapat di ganggu gugat.

Isabella keluar dari ruangan tersebut dengan kecewa, Alejandro tidak mengijinkannya pergi menemui ibunya. "Dengan ijin mu atau tidak, aku akan tetap pergi!" gumamanya.

***

Satu minggu sudah berlalu, Isabella masih belum bisa menemui ibunya. Ia terjebak dengan pengawasan rumah besar Alejandro.

"Emma, apa tidak ada cara aku keluar dari rumah ini?" Isabella meminta pendapat dari Emma. Berharap wanita itu mempunyai solusi yang baik untuk dirinya bisa pergi tanpa diketahui oleh Alejandro dan penjaga.

"Itu akan sulit. Di pintu gerbang utama banyak sekali penjaga. Aku tidak bisa membantu mu, Isabel." ujar Emma.

"Aku merindukan ibu ku." tatapan Isabella kosong, ia memikirkan keadaan ibunya saat ini.

"Isabel, sebenarnya aku telah membayar pelayan. Aku memintanya untuk menemui ibu ku." ujar Emma begitu lirih agar orang di sekitar tidak mendengarnya.

Isabella menoleh, ia tertarik mendengar kalimat Emma selanjutnya. "Lalu bagaimana keadaan ibu ku sekarang? apa dia sudah sembuh?"

Emma menggeleng. "Pelayan itu bilang pada ku. Ibu mu tidak lagi tinggal di rumah keluarga Thompson. Tapi aku tidak tahu jelas kebenarannya, pelayan itu berbohong atau tidak, aku tidak memberinya upah. Jadi aku ragu dia benar-benar datang menemui ibu mu." jelasnya.

"Aku ingin bertemu dengan pelayan itu untuk memastikan." Isabella harus berbicara langsung dengan pelayan yang dimaksud Emma.

"Nanti, jika situasi sudah mendukung." balasnya.

"Baiklah..."

"Yasudah, aku pergi. Sepertinya nona Katty memanggil ku." Emma berpamitan untuk menemui nona Katty.

Isabella termenung. "Apa ibu ku benar telah pergi? lalu pergi ke tempat yang aku suruh?" gumamanya.

Di surat yang Isabella berikan pada ibunya, ia meminta ibunya untuk meninggalkan rumah keluarga Thompson dan pergi ke tempat aman. Menunggu kedatangan Isabella, ia sudah berjanji akan menyusul ibunya.

"Apa ini sudah waktunya untuk aku kabur?" Isabella memikirkan bagaimana caranya agar bisa kabur dari tempat ini. Ia harus merencanakannya dengan matang. Jangan sampai berakhir di tangkap, lalu akan mendapatkan siksaan dari Alejandro.

"Aku harus mengumpulkan uang dan perhiasan ku."

1
Bastian Sipahutar
Biasa
Anonymous
kerennn
Sur Tini
suka..ad kelanjutan nya kah
Ana Akhwat
Cerita ini menceritakan hati penulisnya yang jahat
Ana Akhwat
Wkwkwkwkwk kayak zaman jahiliah saja pake budak
Grace marra Pamangkaras
kocak banget sih torr🤣🤣🤣
Nana Niez
Isabel,, bodoh sekali,,, amatir lah ya pastinya
Farika Willesden
keren ceritanya,,..
Salomy Leonora Nortje Ohello
ceritanya sangat menarik. walaupun awalnya kesal sama sifat kejam Alejandro terhadap Isabela. tapi akhirnya senang jg. Ale bisa berubah jg.
Safa Almira
suka
Esti
bagus 🌹🌹
Mebang Huyang M
mks thor. ceritanya bsgud bangat.
Mebang Huyang M
astaga si ale... kehilangan taringnya udh di hadapan istrinya wkwkwk.
Merryatti
Luar biasa
Nami chan
terimakasih 🥰 ceritanya simpel menarik
Nami chan
terimakasih 🥰
Nami chan
jangan2 catalina
Nami chan
🤣🤣🤣🤣
Nami chan
bales dendam, biarin le biar dendam ilang cinta pun datang
Siti Aminah
Top
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!