Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendaftar Sebagai Peserta Kompetisi
Guru Lin Xiotin begitu sangat terkejut mengetahui anak muda yang berada di hadapannya adalah Lin Yan, dan lebih terkejut lagi saat mengetahui Lin Yan telah menggunakan kekuatan eksternalnya untuk memasuki sekte Linyu.
"Bagaimana bisa Lin Yan memiliki kekuatan eksternal sekuat ini, sementara kabar yang beredar Lin Yan sama sekali tak memiliki kemampuan apa apa, pasti ada cultivator hebat yang berada di belakang Lin Yan yang telah mengajarkan teknik-teknik beladiri padanya," pikir penatua Lin Xiotin.
Melihat penatua Lin Xiotin hanya bisa terdiam, pada akhirnya Lin Yan berkata.
"Penatua Lin Xiotin aku telah mendengar semua yang disepakati di dalam pertemuan antar petinggi sekte Linyu, dan aku sama sekali tak menyetujui jika semua petinggi sekte memaksa Lin Hua untuk menerima pinangan pertunangan dari raja negara awan, jika Lin Hua menerima pertunangan itu dengan cara-cara yang tidak sehat dari para petinggi sekte, maka aku Lin Yan adalah orang pertama yang akan menentangnya," ucap Lin Yan dengan tatapan tajam ke arah penatua Lin Xiotin.
Penatua Lin Xiotin masih terdiam karena tengah memikirkan cara bagaimana mengatasi Lin Yan, yang memang selama ini penatua Lin Xiotin telah mendengar jika Lin Yan memang memiliki hubungan asmara dengan Lin Hua, namun saat ini keadaan berbeda yang harus memaksa mereka berdua segera mengakhiri hubungan, semua itu demi kemakmuran sekte linyu karena dengan adanya ikatan hubungan pernikahan antara pangeran negeri awan dan Lin Hua, akan membuat sekte Linyu menjulang tinggi ke langit walaupun harus mengorbankan perasaan Lin Yan dan Lin Hua.
Setelah menimbang segala sesuatunya penatua Lin Xiotin kemudian berkata.
"Semua telah diputuskan dan tak akan ada yang bisa membatalkannya, karena ini merupakan keputusan yang telah disepakati seluruh petinggi sekte Linyu," jawab penatua Lin Xiotin.
Mendengar perkataan penatua Lin Xiotin, membuat Lin Yan kembali berkata.
"Penatua dahulu orang yang sangat ku kagumi dengan segala karakter yang ada pada diri penatua, namun saat ini aku merasa penatua adalah orang yang berbeda yang jauh dari apa yang selama ini ku bayangkan, aku akan membuktikan kepada penatua jika aku yang sebelumnya merupakan seseorang yang tak memiliki kemampuan, tapi di dalam kompetisi nanti aku pasti akan menjuarai nya, dan begitupun dengan pertunangan yang akan terjadi antara pangeran negeri awan dan dan Lin Hua, aku pun mampu untuk menggagalkannya walaupun aku harus berhadapan langsung dengan para petinggi sekte Linyu, karena aku tak ingin semua petinggi sekte Linyu hanya bisa mengorbankan perasaan seseorang, demi mewujudkan sesuatu hal yang belum tentu akan terbukti di masa depan," ucap Lin Yan.
Setelah berkata seperti itu dan tanpa menunggu jawaban dari penatua Lin Xiotin, Lin Yan segera melesat pergi meninggalkan tempat itu.
Penatua Lin Xiotin hanya bisa kembali terdiam karena apa yang dikatakan Lin Yan sedikit dapat mencerahkan hatinya, sehingga sang penatua hanya bisa berkata di dalam hati.
"Aku ingin melihat kemampuanmu setelah 3 tahun kau pergi meninggalkan sekte Linyu dalam kompetisi murid jenius sekte, dan jika kau memang terbukti mampu untuk memenangkan kompetisi itu, maka aku penatua Lin Xiotin akan memberikan mu satu kesempatan untuk bersama Lin Hua kembali".
Sementara itu tubuh halus Lin Yan yang telah kembali ke tubuh kasarnya, kini membuka mata dan mulai merasa kesal karena semua petinggi sekte begitu semena mena melakukan tindakan yang tak memikirkan perasaan orang lain, hingga Lin Yan berjanji di dalam hati untuk memenangkan kompetisi dan membungkam seluruh mulut petinggi sekte Linyu.
Beberapa hari yang tersisa digunakan Lin Yan untuk melatih teknik jiwa pedang Asura, namun sebelum Lin Yan melatih teknik itu Lin Yan telah terlebih dahulu meminta izin pada guru kalung leluhur, agar sang guru tak tersinggung karena Lin Yan lebih mengutamakan melatih teknik jiwa pedang Asura.
Guru kalung leluhur memahami kondisi Lin Yan, dan bahkan sang guru kini membantu Lin Yan agar cepat menguasai teknik pedang Asura, semua itu dilakukan guru kalung leluhur karena keadaan Lin Yan yang sangat mendesak untuk mengikuti kompetisi dan memenangkannya, dan tak mungkin bagi Lin Yan untuk melatih teknik api iblis yang hanya bisa dilakukan di negara api.
Hari hari Lin Yan dipenuhi dengan latihan teknik jiwa pedang Asura melalui kultivasi yang dilakukannya, hingga pada akhirnya Lin Yan membuka mata karena hari itu merupakan hari pendaftaran dalam mengikuti kompetisi di dalam sekte Linyu.
Lin Yan saat ini telah berada di dalam sekte Linyu, dan kali ini dia telah menuju ke tempat dimana panitia pendaftaran berada.
Di hadapan panitia pendaftaran Lin Yan mendapatkan cemooh dan juga ejekan yang sangat merendahkannya, karena seluruh panitia merasa jika Lin Yan tak layak mengikut kompetisi karena kemampuannya yang tak mendukung hal itu, dan bahkan beberapa murid yang mendaftar juga ikut tertawa mengetahui Lin Yan akan mengikuti kompetisi.
"Lin Yan aku ingin kau tak usah melanjutkan untuk mengikuti kompetisi, karena kau hanya akan menjadi bulan-bulanan murid yang menjadi lawan tarungmu di atas arena. Lin Yan daripada nantinya kau akan terluka akibat pertarungan mu, lebih baik kau tak usah mendaftarkan diri," ucap seorang panitia pendaftaran sambil tertawa mengejek.
Lin Yan yang dikatai seperti itu tak perkecil hati, Lin Yan tetap tenang dan tak terpancing untuk meladeni panitia pendaftaran itu.
Lin Yan kemudian menulis namanya di atas kertas berurut dari nama-nama semua murid yang telah mendaftar sebelumnya, setelah itu Lin Yan pergi meninggalkan tempat panitia pendaftaran.
Setelah Lin Yan pergi, Lin Sha yang juga berada di tempat pendaftaran pada akhirnya berkata kepada panitia pendaftaran.
"Lin Yan adalah seorang sampah yang tak dianggap di dalam sekte Linyu karena tak memiliki kemampuan, jika dia diikutsertakan dalam kompetisi maka saat Lin Yan bertarung di atas arena, dia akan mempermalukan sekte kita dari para cultivator yang berasal dari luar sekte linyu yang menonton pertarungan, dan tentu saja seluruh petinggi sekte akan menyalahkan kalian semua yang mengikutsertakan Lin Yan dalam kompetisi yang akan diadakan," ucap Lin Sha.
Seluruh panitia yang mendengar perkataan Lin Sha pada akhirnya terhasut, dan mencoret nama Lin Yan dari daftar peserta yang mengikuti kompetisi.
Lin Sha sangat puas karena telah menggagalkan Lin Yan untuk mengikuti kompetisi.
"Lin Yan walaupun kau memiliki kemampuan untuk melakukan pertarungan di dalam kompetisi nanti, namun jika namamu tak terdaftar kau takkan bisa mengikuti kompetisi dan hanya bisa sebagai penonton di luar arena pertarungan," pikir Lin Sha.
Lin Sha sebenarnya sangat takut jika Lin Yan mengikuti kompetisi, karena dari pertemuan terakhirnya Lin Yan mampu membalikkan serangan mematikan yang diarahkan kepadanya, dan bahkan melukai Lin Sha dengan sekali serangan.
Saat ini di tribun penonton telah dipenuhi dengan para penonton yang ingin mendengarkan pengumuman panitia pendaftaran, mengenai nama-nama yang akan mengikuti kompetisi.
Ketua panitia saat ini telah berada di atas arena dan mulai menyebutkan nama-nama murid yang akan mengikuti kompetisi, hingga pada nama terakhir yang disebutkan nama Lin Yan tak juga muncul.
Lin Yan cukup terkejut mengetahui dirinya tak tercantum sebagai salah seorang peserta yang akan mengikuti kompetisi, padahal sebelumnya Lin Yan telah mendaftarkan dirinya.
Mengetahui hal itu membuat Lin Yan segera masuk ke dalam arena pertarungan, kemudian menanyakan hal itu kepada ketua panitia.
Sesampainya di tengah arena di depan panitia penyelenggara kompetisi, Lin Yan kemudian berkata dengan suara keras agar para penonton dapat mendengarnya.
"Aku telah mendaftarkan diriku sebagai peserta kompetisi, tapi mengapa namaku sama sekali tak disebutkan. Aku hanya ingin bertanya apakah panitia sekte Linyu takut jika aku mengikuti kompetensi dan menjadi juara, sehingga namaku tercoret dari daftar peserta?" tanya Lin Yan.
Ketua panitia penyelenggara kompetisi yang mendengarkan perkataan Lin Yan pada akhirnya menggerutu di dalam hati, dia tak menyangka jika Lin Yan akan berkata seperti itu di hadapan para penonton yang kebanyakan merupakan penonton dari luar sekte Linyu, dan perkataan Lin Yan merupakan sebuah tamparan keras bagi seluruh anggota panitia penyelenggara kompetisi.
Dengan berpura-pura tersenyum ketua panitia penyelenggara kemudian berkata.
"Dalam catatan ini tak tertulis namamu, dan tentunya kau harus sadar jika kau memang tak mendaftar sebelumnya, dan untuk mengikutinya lagi kau telah terlambat karena nama-nama peserta sudah ku umumkan, aku sarankan agar kau dapat berpartisipasi untuk menjadi penonton di luar arena," ucap sang ketua.
Mendapatkan penolakan itu tak membuat Lin Yan putus asa, dia pun kemudian berkata.
"Untuk memutuskan aku bisa mengikuti kompetisi atau tidak adalah penatua Lin Xiotin, dan keputusan itu kini kuserahkan kepada penatua," ucap Lin Yan sambil memandang ke arah tribun para petinggi sekte Linyu.
Penatua Lin Xiotin yang ingin menyaksikan kemampuan Lin Yan pada akhirnya berkata.
"Semua anggota sekte bisa mengikuti kompetisi, dan tak ada kata terlambat untuk mengikutinya selama kompetisi itu belum dimulai".
"Aku mengizinkan Lin Yan untuk mengikuti kompetisi, dan tentunya panitia penyelenggara harus mencatat nama Lin Yan sebagai salah satu peserta yang akan mengikuti kompetisi," ucapnya.
Bersambung