NovelToon NovelToon
Mari Kita Bercerai

Mari Kita Bercerai

Status: tamat
Genre:Nikahkontrak / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Zinnia Azalea

Dijual di Pasar Pengantin mengantarkan pertemuan antara seorang gadis bernama Rachel Olivia dengan seorang pemuda tampan bernama Jasper Allen. Di Pasar itulah, Jasper membeli Rachel yang dijual oleh kedua orang tuanya. Jasper membeli gadis itu karena merasa iba akan tangisannya.

Pernikahan memerangkap mereka, sehingga satu tahun kemudian sebuah rahasia yang disembunyikan oleh Rachel terkuak.

"Mari kita bercerai!" Ucap Jasper kepada wanita yang sudah satu tahun ini ia nikahi.

"Bercerai?" Rachel memperjelas.


Cover : By Pinterest, edit by me.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zinnia Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Berdamai

Rachel membuka matanya. Ia melihat dirinya tengah berbaring di atas kasur dengan berselimutkan selimut yang tebal dan hangat. Matanya terhenti pada sesosok pria yang sering kali membuat hatinya sakit dan hancur.

"Kau sudah sadar?" Tanya Jasper pada istrinya. Jasper tengah terduduk di kursi yang ada di sebelah ranjang. Rachel melihat kekhawatiran yang besar di wajah Jasper.

"Apakah masih pusing?" Tanya Jasper lagi.

Rachel tidak menjawab pertanyaan suaminya. Ia membuang wajahnya dan menatap ke sembarang arah. Gadis itu bersusah payah mendudukan dirinya.

"Panasmu sudah turun!" Jasper menyentuh kening istrinya.

"Jangan berlaga baik padaku!" Rachel menghempaskan tangan Jasper dengan kasar.

"Aku tidak berlaga baik padamu. Aku benar-benar mencemaskanmu," Jasper meninggikan suaranya.

"Mencemaskan? Bahkan kau tahu perutku belum terisi makanan maupun minuman. Kau mengharapkanku hilang dan tak kembali. Lalu, sekarang kau bersikap seolah kau mencemaskanku," Rachel tersenyum sinis.

"Maafkan aku!" Hanya itu kata yang mampu Jasper ucapkan.

"Sudahlah. Aku tidak membutuhkan permintaan maaf darimu!" Rachel hendak beranjak dari tidurnya, tapi tubuhnya kembali terhuyung dan terhempas ke atas kasur.

"Jangan memaksakan diri!" Jasper meraih tangan Rachel untuk membantu gadis itu duduk.

"Jangan seperti ini!" Rachel berteriak. Ia kemudian menangis tersedu-sedu. Tangisannya sungguh membuat hati siapapun terkoyak.

Jasper pun hanya diam terpaku di tempatnya. Dadanya seolah sesak melihat Rachel menangis seperti itu.

"Mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang mengalami ini semua?" Rachel menutup kedua matanya.

"Maafkan aku! Aku bahkan lupa kau belum makan dan minum apapun," Jasper mengambil tangan Rachel. Gadis itu mati-matian untuk melepaskan diri dari cengkraman Jasper.

"Mengapa hidupku harus serumit ini? Aku dijual oleh kedua orang tuaku, hidup susah sampai harus bekerja di klub, dan sekarang mendapatkan suami yang sama sekali tidak mengharapkan kehadiranku!" Tangis Rachel semakin memuncak. Ia memukuli dada Jasper dengan tangannya.

Jasper diam tak bergeming. Ia membiarkan gadis itu memukulinya sampai dengan puas. Lagi pula Jasper memang merasa sikapnya sangat keterlaluan hari ini. Ia embiarkan Rachel kelaparan, sementara gadis itu yang memasak semua makanan yang tersaji di meja makan.

"Aku ingin kita berpisah saja," Rachel menangis sesegukan.

"Maafkan aku! Untuk saat ini kita tidak bisa berpisah. Ada perasaan kedua orang tuaku yang harus kita jaga," Jasper memberanikan diri menjawab.

"Lalu, bagaimana dengan aku? Aku tidak bisa terus hidup bersamamu seperti ini," suara Rachel terdengar serak.

"Aku memang tidak bisa menerimamu sebagai istriku!" Jasper mengambil tangan Rachel dan mencekalnya.

"Tapi aku berjanji akan memperlakukanmu dengan baik setelah ini. Aku janji tidak akan memperlakukanmu dengan buruk lagi. Kita bisa berteman dan hidup berdampingan dengan damai," lanjutnya.

Rachel pun tak menjawab. Ia terus menangis untuk membuat hatinya lega.

"Sudah puas menangis?" Tanya Jasper saat melihat Rachel berhenti menangis dan mengeringkan air matanya.

"Aku akan membawakanmu makanan!" Jasper meninggalkan Rachel dan turun untuk mengambil makanan di dapur.

Tak lama, pemuda itu kembali dengan nampan yang berisi makanan dan minuman. Rachel melihat Salmon Fillet Pasta dan juga Meatlof dengan kentang dan brokoli. Saat Rachel pingsan, Jasper memang menyuruh asisten rumah tangga di rumah kedua orang tuanya untuk memasak dan mengirimkannya.

"Makanlah!" Jasper menyendok makanan Meatlof dan mendekatkannya ke bibir Rachel yang terlihat pias

Rachel tak bergeming. Ia masih saja bungkam.

"Makanlah! Perutmu belum makan apapun," Jasper tak menyerah.

"Aku tidak lapar!" Jawab Rachel dengan ketus.

"Cobalah! Sedikit saja!" Bujuk Jasper tak menyerah.

"Aku bisa makan sendiri," Rachel mengambil piring dan sendok di tangan suaminya.

Rachel pun mulai memasukan makanan itu ke dalam mulutnya. Rasanya pahit. Apakah ia benar-benar sakit? Sementara Jasper, memastikan jika semua makanan dan minuman itu masuk ke dalam mulut Rachel sampai tandas.

"Sudah habis. Kau bisa keluar!" Usir Rachel tanpa melihat ke arah suaminya.

"Aku di sini saja. Aku khawatir terjadi hal buruk padamu jika aku meninggalkanmu."

"Khawatir? Bukankah kau berharap aku pergi dan tak kembali?" Sinis Rachel.

"Mengapa tak kau biarkan saja aku mati sekalian?" Rachel menangis lagi.

"Maafkan aku!" Jasper lagi-lagi meminta maaf.

"Aku memang menginginkan kita berpisah. Tapi tidak seperti ini caranya. Aku ingin kelak perpisahan kita dilakukan dengan cara baik-baik," Jasper menundukan wajahnya. Entahlah, mengapa hati Rachel begitu tercabik mendengar perkataan Jasper. Suaminya itu benar-benar tidak memiliki perasaan apapun. Setelah mereka berpisah, apa yang akan Rachel lakukan? Apakah ia harus kembali bekerja di klub? Ataukah kembali ke negara asalnya? Pikiran-pikiran itu sungguh membuat kepala Rachel semakin pusing.

"Aku ingin tidur," Rachel berbaring dan menyelimuti tubuhnya sampai kepala.

Jasper pun berbaring di sofa. Ia memperhatikan langit-langit kamar. Lama semakin lama, akhirnya matanya pun terpejam disertai dengan suara desiran angin di musim gugur.

***

Hari senin...

Kondisi Rachel kini sudah sangat membaik. Hari ini ia memutuskan untuk berangkat ke kampus untuk mengikuti perkuliahan.

"Kau yakin akan ke kampus?" Tanya Jasper yang kini duduk bersebelahan dengan Rachel di meja makan. Untuk makanan yang mereka makan, Jasper lah yang memesan makanan karena Rachel belum memungkinkan untuk memasak.

Rachel diam tak bersuara. Ia begitu menikmati sarapan paginya. Sudah dua hari ini, gadis asal Bulgaria itu mendiamkan suaminya. Hal itu membuat Jasper sedikit merasakan kesepian. Biasanya gadis itu akan mengomel jika Jasper menyimpan handuk basah di sofa. Rachel akan mengomel jika TV ruang tengah masih menyala di malam hari. Ah, mengapa hati Jasper masih saja merasa bersalah pada gadis yang ada di sampingnya?

Rachel mengambil tasnya yang di simpan di kursi. Ia berdiri dari duduknya dan meninggalkan Jasper yang masih memakan sarapannya. Rachel berjalan kaki untuk mencari taksi atau pun kendaraan umum lainnya.

"Ayo masuk!" Pinta seseorang saat Rachel masih celingukan mencari taksi atau bus.

Rachel menoleh, ia melihat Jasper menepikan mobilnya di pinggir jalan raya. Rachel pura-pura tidak mendengar suaminya dan terus berjalan kaki.

"Aku bilang masuk!" Jasper mencekal tangan Rachel yang akan berjalan menjauh darinya.

"Aku tidak mau!" Rachel mengibas-ngibaskan tangannya yang dicekal oleh Jasper.

"Aku bilang masuk!" Jasper menyeret gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Aku bilang tidak mau!" Rachel bersikukuh.

"Jangan membuatku marah!!" Jasper terus menyeret Rachel menuju mobilnya.

"Dia tidak mau masuk ke dalam mobilmu! Mengapa kau memaksanya?" Tanya seseorang yang ada di belakang mereka.

"Hans?" Seru Rachel saat melihat pemuda yang pernah menolongnya.

"Mengapa kau memaksa seorang gadis seperti ini? Ini tidaklah baik!" Hans melepaskan tangan Rachel dari cekalan tangan Jasper.

"Jangan ikut campur! Ini bukan urusanmu!" Jasper menatap Hans tidak suka.

"Jelas itu urusanku. Rachel teman sekelasku. Mengapa kau menarik-narik tangan Rachel seperti ini? Kau bisa saja menyakitinya," Hans tampak kebingungan. Pasalnya di dalam kelas, mereka berdua tidaklah akrab. Bahkan, Hans tidak pernah melihat Rachel dan Jasper mengobrol.

"Aku bilang itu bukan urusanmu!" Suara Jasper meninggi.

"Rachel, mengapa kau bersama Jasper?" Hans melembutkan suaranya saat bertanya kepada Rachel.

"Dia majikanku. Aku bekerja padanya. Aku bekerja di rumahnya," Rachel buru-buru menjawab. Hans tampak kaget dengan jawaban gadis blonde itu.

"Rachel bekerja di rumah Jasper? Pantas saja Fernando De Magelhaens berhasil mengelilingi dunia. Ternyata bumi sesempit itu, hingga tanpa siapapun duga, Rachel bekerja di rumah Jasper. Bahkan aku tidak pernah melihat mereka menyapa satu sama lain. Sulit dipercaya," batin Hans.

"Aku baru bekerja pada Jasper. Dan awalnya aku memang tidak mengetahui Jasper majikanku. Dia disuruh oleh kedua orang tuanya untuk mengantarkanku ke kampus, karena badanku sedang tidak sehat," Rachel seakan membaca raut wajah Hans yang kebingungan.

"Iya. Maka dari itu. Aku akan mengantarkannya ke kampus karena dia sedang sakit," Jasper mendukung ucapan istrinya.

"Bagaimana bisa?" Hans masih tak percaya.

"Sudahlah. Kami harus segera ke kampus!" Jasper membukakan pintu mobil untuk Rachel.

"Jasper, aku ikut Hans saja. Aku tidak ingin Aurora salah paham. Aku pun tidak ingin di kampus ada gosip tentang kita," Rachel buru-buru naik ke dalam mobil Hans.

"Dia lebih memilih naik ke mobilku!" Hans berkata dengan bangga. Ia kemudian menyusul Rachel masuk ke dalam mobil, meninggalkan Jasper seorang diri di jalanan yang masih cukup sepi.

1
Surati
bagus
Uink
Luar biasa
Tian Tian
bagus ceritanya
Benny Citra Lestari
🤩🤩🤩🤩🤩🤩
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Atmita Gajiwi
baca 2 kali tetep asyik
Chantika putri borpas(mukhbita
sangat menarik
anti pebinor pelakor
poin bagus dan poin negatif dalam novel

*poin bagus dalam novel ini adalah membuat aurora sadar dan melepas jasper untuk bahagia dengan Rachel dan dia mencari kebahagiaan nya sendiri novel ini termasuk berani beda dengan novel lain yang sangat melaknat pelakor dan dibuat jadi wanita hina dan dibinasakan

*poin negatif di novel ini author masih membawa keegoisan wanita yang selalu membenarkan semua kelakuan pemeran utama wanita (Rachel) dan semua perbuatan laknat Rachel dibenarkan
* istri tapi berhubungan mesra dengan pria lain
* istri yang memberi harapan pada pria lain
* istri yang tidak menghargai kehormatan dirinya dan suami dan bahkan mertuanya yang sangat menerimanya kehadirannya
* istri yang gampang berduaan, ngomong mesra dan kontak fisik dengan pria lain
* wanita yang tidak pandai bersyukur ditoolong, derajjatnya diangkat, diterima baik di keluarga mertuanya tapi dia berkhianat masih mencari dan berhubungan dengan pria lain

yang jadi masalah adalah novel ini, Rachel, author, tidak menganggap salah kelakuan Rachel, malah seolah membenarkannya, tidak pernah rasa merasa bersalah, tidak pernah Rachel menyesal dengan apa yang dia lakukan dengan Han, tidak pernah Rachel minta maaf pada suaminya, tidak pernah Rachel berjuang untuk suami dan rumah tangganya
anti pebinor pelakor: maaf jika kata2 berlebihan dan Terima kasih karena respon sopan dari author, (dari ini bisa mencerminkan kepribadian author yang berjiwa besar dan optimis untuk maju)

novel boleh saja menghadirkan konflik apapun, istri selingkuh, istri durhaka, istri (maaf) tubuhnyadijamaha lelaki lain, pelacur, karena itu benang merah cerita yang menjadi poin penting adalah cara author menyikapi kesalahan itu, author harus pertegas itu salah, buat istri yang melakukan kesalahan pantas dapat kesempatan dengan melalui tahapan2
*mnyesal sangat dalam
*mengutuk perbuatannya
*mengakui perbuatannya salah
*minta maaf, kalau perlu mengemis maaf kalau kesalahannya udah gatal
*berjuang dapat kesempatan
*berjuang membuktikan diri
*berjuang mengobati hati suami yang luka
*berkorban membuktikan diri dia pantas dapat kesempatan itu
itu baru novel yahh adil

karena banyak sekali konflik istri selingkuh yang hanya maaf semua beres, mereka seakan mengalami perasaan suami yang tersakiti dengan membuat sangat suami mudah memaafkan dan Terima saja diperlakukan seperti itu
total 3 replies
玫瑰
karya yang bagus.Konflik nya ringan.
Saya suka !
玫瑰
sama lah. tamat B.Sc Biotech (Hons.), menjadi suri rumah selama 19 tahun 😅
ᵉᴸiˢ🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
harusnya rachel jujur ya
sechiko
ya Allaah putri leonor( visual kimberly) kesukaan 😍😍😍😍😍😍
sechiko
keren
Shifa Burhan
positif dan negatif aku menilai novel ini (ini hanya penilaian pribadi

positif
*sebagai karya novel udah sangat bagus
*moment harunya dapat
*segi penulisan sangat baik dan mudah dipahami
*alur cerita dan cerita kreatif
*(ini penting) novel adil memperlakukan PELAKOR dan PEBINOR (Hans dan aurora) (beda dengan novel lain yang memuja PEBINOR tapi melaknat PELAKOR, tidak adil)

negatif
*novel ini masih bawa keegoisan wanita, novel masih membenarkan semua kesalahan pemeran utama wanita dan selalu memandang salah pada pemeran utama pria
*jasper melakukan banyak kesalahan pada Rachel (semua udah pasti tau) , dan dia dibuat menyesal, minta maaf, mengejar maaf, dan berjuang dapat kesempatan, dan dibuat sedikit menderita (kan adil kalau begini
*(ini yang jadi masalah) Rachel tidak lebih baik dari pada jasper dan ini daftar kesalahan Rachel, kebohongan, cara licik, gampang dekat denga pria lain, dia juga sama tidak menghargai perasaan suami dengan dekat dengan pria lain, Rachel todak bersukur punya mertua yang baik menerimanya dengan tulus tapi dia malah gampang pergi jalan dan berkencan dengan pria lain, seorang istri curhat berduaan dengan pria lain, mengumbar aib suami pada lelaki lain, begitu banyak kesalahan Rachel tapi dia tidak merasa bersalah sama sekali dan tidak pernah minta maaf pada suaminya (tapi pada pria lain dia gampang minta maaf) dan yang jadi masalah paling utama dan sangat ironis adalah karena novel ini malah dan juga membenarkan semua kesalahan rachel
Shifa Burhan: aku secara pribadi akan salut pada novel yang berani buat pemeran utama wanita mengaku salah, mengejar maaf, berjuang dapat kesempatan dan peka dengan luka hati suami, mungkin bagi kalian wanita kayak ini wanita bodoh tapi bagi aku wanita kayak wanita punya hati dan kuat yang berani ngaku salah
total 1 replies
sherly
ternyata damai ya
sherly
jgn ngomong didalam hati jasper, bini lu kagak dengar tau ..
sherly
novelnya bagus ngk bertele2..
sherly
makan tu gengsimu J.. mumet sendiri kan
Triya Abdullah
saking seru nya sampe lupa koment.tp ttp kasih jempol. keren. cerita nya beda dr yg lain.
Rawin Usman
good......
Zinnia Azalea: Terima kasih atas bintang 5 nya kak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!