Mari Kita Bercerai

Mari Kita Bercerai

Awal Pertemuan

Rachel Olivia berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam kamarnya. Pagi ini ia baru saja pulang bekerja. Rachel seorang remaja asal Bulgaria berusia 17 tahun. Ia adalah seorang pelajar. Akan tetapi, kini ia baru saja menyelesaikan ujian sekolah. Rachel harus bekerja full time demi membiayai sekolah dan keperluannya yang lain. Terlebih Rachel ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat universitas. Maklum saja, Rachel bukanlah gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya. Keluarganya termasuk kelompok menengah ke bawah yang hidup di pinggiran kota Stara Zagora, salah satu kota yang ada di negara Bulgaria.

"Kau akan tidur?" Tanya ibu Rachel yang sedang berdiri di hadapan ranjang anaknya.

"Iya, Bu. Semalam aku tidak pulang karena bosku pergi dan aku harus menjaga anaknya di rumah," Rachel berbicara dengan mata tertutup. Rachel memang bekerja sebagai baby sitter setelah ujian sekolah berakhir.

"Mana anak itu?" Seorang pria paruh baya tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar Rachel. Ia adalah ayah Rachel.

"Aku baru saja akan tidur," Rachel memicingkan matanya sedikit.

"Kau tidak boleh tidur. Bangunlah!" Ayah Rachel yang bernama Nikolay menarik tangan putri bungsunya.

"Ada apa, ayah? Aku baru saja pulang bekerja," Rachel melepaskan tangan Nicolay dari tangannya.

"Kau tidak boleh tidur. Hari ini kau harus datang ke acara Kalaidzhi (pasar pengantin)," Nikolay melemparkan selimut yang ada di atas tubuh anaknya ke lantai.

Pasar pengantin adalah pasar unik yang ada di negara Bulgaria. Pasar ini adalah pasar khusus untuk mencari pasangan hidup. Di pasar pengantin ini, para gadis yang masih perawan akan dijajakan oleh orang tuanya untuk mendapatkan calon suami. Di sana, para lelaki akan berkeliling untuk memilih gadis yang akan di beli untuk dijadikan istri.

Saat para pria menemukan gadis yang cocok, mereka akan bernegosiasi dengan kedua orang tua gadis mengenai berapa jumlah uang yang harus mereka bayar untuk membeli anak gadisnya. Biasanya harga disesuaikan dengan penampilan gadis tersebut. Semakin cantik dan menawan seorang gadis, maka akan semakin mahal harganya.

"Ayah? Kau akan menjualku di pasar itu?" Mata Rachel membulat secara sempurna.

"Kata-katamu sangat kasar. Kami tidak akan menjualmu. Kami hanya ingin kau segera memiliki pasangan hidup agar ada yang membiayai seluruh kehidupanmu," tandas ibu Rachel yang bernama Anelia.

"Tapi Bu, aku tidak ingin menikah sekarang. Usiaku baru saja 17 tahun. Kalian gila?" Rachel memelototkan matanya. Ia tidak habis pikir dengan pikiran kedua orang tuanya. Menikah belum ada di dalam pikiran Rachel. Apalagi mereka tinggal di benua Eropa yang notabene para gadis di sana menikah jika sudah cukup matang.

"Dengar, sayang. Kami sudah tidak mampu untuk membiayai hidupmu lagi. Kami hanya seorang pengrajin logam," Anelia terduduk di samping Rachel.

"Tapi Bu, bukankah selama ini aku yang membiayai hidupku sendiri?" Rachel mulai meneteskan air matanya.

"Selama ini aku membiayai sekolahku dengan bekerja part time sepulang sekolah. Aku merasa tidak menyusahkan kalian," Rachel tersedu.

"Tetap saja kami yang memberimu makan. Kami sudah membesarkanmu. Maka sekarang berbaktilah kepada kami! Ayah juga perlu uang untuk memperbesar usaha kita. Menikahlah sekarang!" Nicolay menatap tajam ke arah anaknya.

"Aku tidak mau. Aku tidak ingin menikah sekarang," suara Rachel tampak bergetar.

"Jangan membantah!" Nicolay berjalan ke arah lemari Rachel dan membukanya.

"Dandani dia secantik mungkin!" Nicolay melemparkan baju-baju Rachel ke arah istrinya.

"Baiklah. Kau bisa keluar. Biar aku yang mendandaninya," Anelia mengambil baju-baju itu.

Nicolay pun berlalu dari hadapan anak dan istrinya itu. Nicolay ingin istrinya mendandani Rachel secantik mungkin agar salah satu pria kaya membeli Rachel dengan harga yang mahal.

"Ayo bersihkan dirimu!" Anelia menarik tangan Rachel dan mendorongnya masuk ke dalam kamar mandi.

Rachel hanya menurut dan masuk ke dalam kamar mandi. Sejak kecil, Rachel memang selalu melakukan apapun yang di inginkan oleh kedua orang tuanya. Sangat disayangkan, Rachel bukanlah seorang gadis pembangkang.

Rachel adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ia memiliki kakak perempuan yang bernama Daniella . Akan tetapi, Daniella melarikan diri saat dulu kedua orang tuanya akan menjajakannya di pasar pengantin. Kabarnya Daniella sekarang bermukim di Inggris. Ia kuliah di sana dan juga bekerja di sebuah klub malam.

"Apakah aku harus kabur seperti kakak?" Rachel menangis di kamar mandi.

"Lama sekali! Jangan terlalu lama! Nanti kita terlambat datang ke pasar itu!" Suara Anelia bergema dari luar kamar mandi.

Rachel segera mengambil handuknya, ia mulai mengelap tubuhnya yang basah dan keluar dari kamar mandi dengan terseok.

"Pakailah baju ini!" Anelia memberikan gaun berwarna merah menyala yang lumayan terbuka. Gaun itu sangat cocok di pakai oleh Rachel yang memiliki kulit seputih susu. Seperti biasa, Rachel hanya bisa menurut keinginan orang tuanya. Dengan rasa malas, Rachel memakaikan gaun itu di tubuh rampingnya.

"Duduklah! Ibu akan meriasmu!" Anelia mengambil beberapa peratan make up dari meja rias putrinya. Lagi-lagi Rachel hanya menurut dan menatap pantulan dirinya di cermin.

Dengan lihai, Anelia memoleskan satu persatu alat make up di kulit bersih putrinya. Rachel hanya memandang nanar wajahnya di pantulan cermin itu.

"Tersenyumlah! Kau akan menemukan pria baik dan kaya raya! Kau akan bahagia. Kelak kau akan berterima kasih kepada ayah dan ibu," Anelia membereskan peralatan make up dan meletakannya ke tempat semula.

"Bagaimana bila yang membeliku nanti adalah pria yang tidak baik, ibu?" Mata Rachel mulai berkaca-kaca lagi.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak!" Anelia menyisir rambut blonde anaknya.

"Bagaimana jika yang membeliku adalah seorang pria beristri?" Rachel mendongkak untuk menatap wajah ibunya. Tidak ada sahutan dari Anelia.

"Bagaimana bila yang membeliku adalah pria kasar dan nanti aku akan dibuang olehnya?" Lagi lagi Rachel mengajukan pertanyaan.

"Rachel, diamlah!!!" Bentak Anelia. Anelia memutar kursi Rachel. Ia bersimpuh di hadapan anak gadisnya.

"Mengertilah, Nak! Ini budaya yang sudah mengakar di daerah kita. Ini tidak seburuk yang kau bayangkan. Ibu dan ayah membutuhkan uang. Kau tahu sendiri kami terlilit hutang. Hanya ini satu-satunya jalan. Kami juga sudah tidak bisa membiayai semua keperluanmu lagi," Anelia mulai berderai air mata.

"Dan solusinya adalah dengan menjualku?" Rachel ikut menangis.

"Tidak. Kami tidak menjualmu. Anggap saja kami menyelamatkan hidupmu. Kau akan bertemu dengan pria yang bisa membahagiakanmu. Percayalah pada ibu! Kau akan bertemu dengan pria yang bisa memberikanmu segalanya."

"Tapi, Bu-"

"Sudahlah. Kita hampir terlambat," Anelia bangun dari bersimpuhnya dan menggandeng tangan Rachel untuk keluar dari kamarnya.

*****

Sekumpulan pria muda tengah mengerumuni seorang gadis muda bergaun merah yang tak lain adalah Rachel.

"Kau yakin dia masih perawan?" Tanya seorang pemuda yang memakai jaket kulit.

"Aku sangat yakin. Putriku benar-benar masih terjaga," sahut Nicolay dengan mantap.

"Baiklah. Aku hargai 5000 lev," tawar pria berjaket kulit itu.

"Ah tidak. Aku ingin harga yang lebih mahal," tolak Anelia. Sementara Rachel terus menunduk dan tidak ada gurat kebahagiaan di wajahnya.

"Tersenyumlah yang manis," Anelia menadahkan wajah Rachel.

"Aku hanya memiliki uang 5000 lev," pria berjaket kulit masih mencoba bernegosiasi.

"Tidak. Putriku sangat cantik. Aku tidak akan melepasnya dengan harga 5000 lev," tolak Nicolay.

"Baiklah," pria berjaket kulit itu pun pergi dan berkeliling kembali untuk menemukan gadis yang cocok dengan kantongnya.

"Aku harap tidak ada yang membeliku," Rachel bernafas lega.

"Ini anak gadismu, tuan?" Seorang pria yang sudah cukup berumur mendekati Rachel dan keluarganya.

"Iya, ini putriku," Nicolay tersenyum melihat penampilan pria yang datang kali ini. Terlebih Nicolay melihat mobil mewah yang barusan dikendarai oleh pria tersebut.

"Dia sangat cantik," pria paruh baya itu tersenyum penuh arti saat menatap Rachel. Matanya menelisik dan memperhatikan Rachel dengan lekat. Rachel begitu jiji melihat senyuman penuh nafsu itu.

"Tentu saja dan yang pasti putri kami masih suci," Nicolay tampak bersemangat.

Anelia menyikut lengan suaminya, ia merasa tidak cocok dengan pria yang ada di hadapannya. Anelia merasa pria itu terlalu tua untuk Rachel.

"Pria berumur sudah tahu asam manis kehidupan. Benarkah begitu, Tuan?" Nicolay menanggapi kode dari istrinya.

"Tentu saja. Aku belum menikah dan aku rasa aku akan menikahi putrimu," pria itu tersenyum kotor seraya melihat gaun Rachel sedikit minim.

"Padahal aku sudah beristri. Gadis ini akan aku jadikan simpananku. Setelah aku bosan, aku akan membuangnya," batin pria itu dengan licik.

"Aku hargai dia 10.000 lev. Bagaimana?" Nego pria paruh baya itu.

"Se-sepuluh ribu Lev? " Nicolay membulatkan matanya.

"Iya."

"Ayah, ibu? Aku tidak mau," Rachel berbisik.

"Aku akan memperlakukanmu dengan baik," bujuk pria itu.

"Aku tidak mau," suara Rachel mulai bergetar.

"Kau harus mau. Dia akan membahagiakanmu," Nicolay membujuk putrinya. Ia

"Tapi aku tidak mau, ayah!" Rachel mulai menangis.

"Aku pergi," Rachel hendak pergi tapi lengannya di cekal oleh ayahnya.

"Kau harus tetap di sini," bentak Nicolay.

"Tapi aku tidak mau. Dia lebih cocok jadi ayahku ketimbang menjadi suamiku," Rachel semakin tersedu.

"Tenanglah cantik," pria itu mencoba menghibur dengan senyum sinisnya.

"Sepertinya gadis ini tidak mau dibeli olehmu, tuan!" Seorang pemuda tampan dan muda mendatangi Rachel dan kedua orang tuanya.

Terpopuler

Comments

Arik Purwaningsih

Arik Purwaningsih

hadir ya author

2023-07-12

0

Shumy Umy

Shumy Umy

suka

2023-07-07

0

PALUPI

PALUPI

Alula mamanya Jasper baik hati sekali

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Dua orang Pemuda
3 Pergi
4 Kegembiraan Rachel
5 Ospek (Induction Week)
6 Satu Kelompok
7 Kegiatan Ospek
8 Aurora
9 Kekhawatiran
10 Alan Addison
11 Pertandingan
12 Lantai 20
13 Sebuah Fakta
14 Kedatangan
15 Perintah Daniella
16 Bersedia
17 Syarat Pernikahan
18 SAH
19 Taman Kampus
20 Pindah
21 Waffle
22 Hans
23 Kenyataan Pahit
24 Pesta Ulang Tahun Archie
25 Berkunjung
26 Mendengar Semuanya
27 Mencoba Berdamai
28 Berdamai
29 Merayakan Ulang Tahun
30 Semakin Dekat
31 Berkunjung
32 Membuatkan Kue Muffin
33 Terluka
34 Sepatu Boots Cokelat
35 Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36 Berpura-pura Sakit
37 Mengikuti Hans dan Rachel
38 Menjemput Pulang
39 Mencari Rachel
40 Kecurigaan Archie
41 Pergi Ke Jepang
42 Onsen
43 Apakah Kau Akan Membenciku?
44 Sweater Couple
45 Ikan Fugu
46 Mari Kita Mulai Dari Awal!
47 Tetap Merahasiakan
48 Membuka Rahasia
49 Mengetahui Kenyataan
50 The Glacier Express
51 Danau St. Moritz
52 Rahasia Kecil yang Terungkap
53 Mengunjungi Rumah Jasper
54 Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55 Mari Kita Bercerai!
56 Bertemu Kembali
57 Tingkah Laku Essa
58 Syarat
59 Cemburu?
60 Kepergian Rachel
61 Sebuah Kehidupan Baru
62 Rencana Alula
63 Rumah Baru Rachel
64 Hilang Kesadaran
65 Melepaskan Aurora
66 De Javu
67 Mengetahui
68 Kau Adalah Jodohku
69 Kedatangan Hans
70 Plasenta Previa
71 Kursi Roda
72 Kedatangan Seseorang
73 Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74 Emrick
75 Akhir yang Bahagia (END)
76 Kisah Kimberly Allen Dimulai
77 Novel Terbaru Author Launching
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Dua orang Pemuda
3
Pergi
4
Kegembiraan Rachel
5
Ospek (Induction Week)
6
Satu Kelompok
7
Kegiatan Ospek
8
Aurora
9
Kekhawatiran
10
Alan Addison
11
Pertandingan
12
Lantai 20
13
Sebuah Fakta
14
Kedatangan
15
Perintah Daniella
16
Bersedia
17
Syarat Pernikahan
18
SAH
19
Taman Kampus
20
Pindah
21
Waffle
22
Hans
23
Kenyataan Pahit
24
Pesta Ulang Tahun Archie
25
Berkunjung
26
Mendengar Semuanya
27
Mencoba Berdamai
28
Berdamai
29
Merayakan Ulang Tahun
30
Semakin Dekat
31
Berkunjung
32
Membuatkan Kue Muffin
33
Terluka
34
Sepatu Boots Cokelat
35
Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36
Berpura-pura Sakit
37
Mengikuti Hans dan Rachel
38
Menjemput Pulang
39
Mencari Rachel
40
Kecurigaan Archie
41
Pergi Ke Jepang
42
Onsen
43
Apakah Kau Akan Membenciku?
44
Sweater Couple
45
Ikan Fugu
46
Mari Kita Mulai Dari Awal!
47
Tetap Merahasiakan
48
Membuka Rahasia
49
Mengetahui Kenyataan
50
The Glacier Express
51
Danau St. Moritz
52
Rahasia Kecil yang Terungkap
53
Mengunjungi Rumah Jasper
54
Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55
Mari Kita Bercerai!
56
Bertemu Kembali
57
Tingkah Laku Essa
58
Syarat
59
Cemburu?
60
Kepergian Rachel
61
Sebuah Kehidupan Baru
62
Rencana Alula
63
Rumah Baru Rachel
64
Hilang Kesadaran
65
Melepaskan Aurora
66
De Javu
67
Mengetahui
68
Kau Adalah Jodohku
69
Kedatangan Hans
70
Plasenta Previa
71
Kursi Roda
72
Kedatangan Seseorang
73
Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74
Emrick
75
Akhir yang Bahagia (END)
76
Kisah Kimberly Allen Dimulai
77
Novel Terbaru Author Launching

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!