Tidak pernah terbayangkan sebelumnya pernikahan yang di awal sangat bahagia, harus hancur dengan air mata karena Laura Renita tidak juga memiliki seorang anak.
Ibu mertua nya selalu mendesak meminta cucu kepada anak nya, Barra di buat kebingungan dengan permintaan ibu nya tersebut. Karena Laura tidak juga bisa hamil seperti yang di inginkan oleh ibunya.
Rosalinda meminta anaknya untuk menikah lagi, mencari perempuan lain yang bisa memberikan keturunan untuk keluarga nya.
Tapi Laura lebih memilih untuk mengiklaskan suami nya untuk menikah dengan adik kandung nya sendiri dari pada harus menikah dengan wanita lain.
Lalu bagaimana perasaan Laura ketika melihat suami yang dia cintai harus terpaksa menikah dengan adik kandung nya sendiri.
Akan kah cinta mereka berdua akan bertahan sampai akhirnya mereka mempunyai anak bukan rahim istri nya sendiri ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27.
Gisella terus berjalan menuju ke dalam rumah dia pun langsung bertemu dengan Rossalinda.
Gisella memandangi wajah Rossalinda dengan tatapan mata yang tajam.
"Syukurlah kamu menepati janji muu, kasihan sekali Laura sangat ketakutan kamu tidak datang."
Gisella pun tersenyum manis kepada Rossalinda.
"Aku tidak akan seperti itu, aku pasti akan menepati janji kuu."
Laura dan orang tua nya pun masuk ke dalam rumah tersebut dan melihat Gisella yang sedang berbicara dengan Rossalinda.
Laura merasakan keakraban diantara mereka berdua.
"Seperti nya mereka sedang berbicara serius sekali lebih baik kita duduk saja di sini."
Laura meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk kedua orang tuanya.
Barra lebih memilih untuk menemani orang tua Laura dari pada menghampiri Gisella dan Mama nya.
Gisella pun membalikkan badannya ketika melihat kedua orang tuanya yang sedang duduk bersama dengan Barra.
Gisella memilih untuk tidak menghampiri mereka dia tidak mau membuat Barra pergi karena kehadiran nya
Rossalinda mulai berbicara dengan Gisella tentang rencana pernikahan sore ini.
"Gisella kita akan berangkat sebentar lagi ke villa keluarga yang berada di Bogor. Semua sudah di persiapkan dengan sangat sempurna, acara pernikahan ini di buat sangat privasi sekali dan kamu pun harus merahasiakan nya walaupun itu dengan kekasih kamu sendiri. Jangan sampai berita ini sampai menyebar ke media sosial itu akan berdampak buruk pada perusahaan Barra."
Gisella memanggukkan kepala nya ketika Rossalinda selesai menjelaskan semuanya kepada nya
"Lalu bagaimana dengan Kak Laura,? ketika nanti bayi ini terlahir mereka pasti memperhatikan Kak Laura kan. Tidak mungkin dengan badan yang langsing dia langsung bisa mempunyai seorang anak."
Rossalinda pun langsung terdiam ketika mendengar perkataan tersebut dia pun mulai memikirkan nya.
"Nanti itu akan saya pikirkan kembali ketika kamu sudah bisa memberikan keturunan kepada keluarga ini, sekarang lebih baik kamu pikirkan terlebih dahulu mengenai rencana pernikahan ini."
Rossalinda memilih untuk meninggalkan Gisella, melihat Rossalinda meninggalkan Gisella. Laura pun langsung menghampiri Gisella.
"Gisella, kamu baik-baik saja kan. Kamu sehat dan kuat untuk acara pernikahan ini."
Gisella memandangi wajah Laura yang seperti sudah habis menangis.
"Seharusnya aku yang bertanya kepada Kakak, apakah Kakak kuat melihat pernikahan ini. Apakah Kakak tidak akan sakit hati melihat pernikahan ini."
Laura memegang tangan Laura dengan sangat erat sekali sambil tersenyum.
"Sudah Kakak bilang berkali-kali, Kakak lebih sakit hati jika Mas Barra menikah dengan wanita lain."
Ucapan Laura seperti memperkuat keyakinan nya dengan apa yang sudah dia rencana kan.
"Semoga saja aku tidak membuat Kakak kecewa dan semoga saja aku bisa melakukan dengan sempurna."
Laura pun langsung memeluk erat Gisella, pelukan tersebut di lihat oleh orang tua dan juga Barra.
"Yasudah yaa Gisella sekarang kamu bersiap-siap dulu yaa, ayo sekarang ikut bersama dengan Kakak."
Gisella merasakan kasih sayang yang begitu sangat besar sekali yang di berikan oleh Laura kepada nya
Gisella seakan berjanji kepada dirinya sendiri jika dia tidak akan pernah membuat Laura kecewa dia akan membuat Laura bahagia.
Laura terus tersenyum manis memandangi wajah cantik Gisella yang nanti akan di make up menjadi seorang pengantin.
"Nanti kamu pasti akan sangat cantik sekali sayang, kamu pasti seperti Barbie."
Gisella hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Laura kepada nya.