XIAO YUE

Di karenakan Xiao Song jatuh pingsan dan tak mungkin melanjutkan adu tanding. Panitia pertandingan mengumumkan pemenangnya adalah Xio Yue.

Penonton di sekitar arena 3 terdiam, tidak ada teriakan, apa lagi sorak gempita! Semua pada tercengang, terkejut dengan apa yang dilihat dan di saksikan oleh mata.

Benarkah jenius Klan telah kalah , salah satu dari ke ajaiban Klan telah tumbang, ke banggaan generasi muda telah tersingkir.

Dan yang mengalahkannya adalah seseorang yang di kenal sebagai sampah Klan, orang yang tidak berguna. Kalau tidak lihat sendiri siapa yang akan percaya.

Xiao Yue langsung turun dari arena setelah di umumkan pemenangnya. Dia tidak perduli apa kata orang , dia cuek saat melewati mereka semua, dia meninggalkan pelataran luar Klan.

Tujuannya sekarang adalah pulang ke rumah terus mandi membersihkan badan selanjutnya istirahat. Karena hari menjelang petang tak mungkin pertandingan Triluardam putaran 6 bakal di langsungkan pasti esok hari.

********

Pelataran Luar Klan

Pertandingan putaran 5 telah usai , Panitia pertandingan mengumumkan kalau putaran 6 akan di laksanakan esok pagi dengan peserta sebanyak 6 kandidat.

" Suamiii.....Putri kita maju babak selanjutnya".

" Aku terkejut dengan perkembangannya, in.., ni di luar dugaan".

" Lihat lah Song'er di kalahkan olehnya," cicit Xiao Shin kepada suaminya itu.

" Iya..... Aku pun telah melihatnya".

" Perkembangannya luar biasa".

" Sebagai orang tua kita harus percaya padanya, apa yang di lakukannya kita dukung dan kalau melakukan kesalahkan kita tegur dan nasehati, " ucap Patriak Xioa Lang.

Patriak dan istri masih belum bisa meninggalkan pelataran Klan karena menemani para sesepuh. Walau pertandingan usai tapi masih banyak penonton yang tinggal.

Pertandingan Triluardam tahun ini benar - benar penuh kejutan membuat pasar taruhan menggila

" Aku menang taruhan lagi !," kata Xiao Bi, "Kalau begini trus aku bisa kaya, ha.., ha..., ha.."

" Benar sekali kata- katamu itu, aku tak nyangkah bakal punya uang emas sebanyak ini !" jawab Xiao Renlu.

" Ha....Ha...Ha... Ini seperti mimpi jadi kenyataan! " koar Xiao Pulja.

" Brengsek!...Kamu untung aku buntung", kata Xioa Tenshi.

" Ahh . Sial.. , sial.. ,sial.. Kenapa para jenius yang menjanjikan jadi tong kosong gitu!" cuit Xiao Qei geleng kepala.

" Banyak kejutan yang di luar perkiraan, kata orang anak Patriak itu sampah, tidak bisa apa - apa! Tapi lihat..... Semua itu omong kosong!"

" Pantas aja Patriak selalu tenang dan santai tentang putrinya ternyata dia adalah jenius Klan yang keberadaannya di sembunyikan oleh Klan".

" Penampilan kuda hitam Xioa Low jua luar biasa , kemampuannya di luar perkiraan para Panutua ."

" Xiao Qing jenius sejati reputasinya tidak mengecewakan! Dia keberuntunganku! Karenanya aku mengeruk ribuan koin emas hi..., hi..., hi..."

Para penonton itu saling bercuit apa yang mereka alami dan rasakan hari ini, karena hari sudah petang satu persatu mulai meninggal kan pelataran luar Klan.

*******

Kediaman Patriak Xiao Lang

" Nona Muda ...... Nona Muda...." Xiao Ling masuk rumah dengan ber teriak memanggil majikannya.

" Aku ada di sini Ling'er ," jawab Xiao Yue mendengar suara Xiao Ling .

Xiao Ling menemukan Nona Mudanya di dapur, dia lagi mempersiapkan bahan- bahan yang akan di masaknya.

" Nona..... Kita telah memenangkan taruhan, ini hasilnya! " Xiao Ling menyerahkan cincin dimensinya.

Xiao Yue menerima cincin dimensi dari Xiao Ling dan memeriksanya.

" Di sini ada 30 ribu koin emas, Ling'er! " kata Xiao Yue setelah menghitungnya.

" He' em....Saya bertaruh di taruhan yang mendapatkan hasil dua kali lipat nona".

" Siip, kerjamu sangat bagus Ling'er !" Xiao Yue mengangkat tangannya menunjukkan ke dua jempolnya pada Xiao Ling.

" Pakai kembali semua koin emas ini tuk bertaruh besok! Bertaruh atas namaku lagi! "

" Bertaruh menjadi pemenang Triluardam. "

" Sekarang bantu aku masak semua ini".

Xiao Ling melihat bahan masakan yang telah di sediahkan oleh nonanya, keningnya berkerut, ada berapa bahan yang dia tak tahu.

Tapi dia tidak bertanya , yang di lakukannya adalah dia mengambil semua ikan yang ada untuk di bersihkan. " Ini ikan apa ya ...Aku belum perna melihatnya, tapi aku merasa ikan ini banyak mengandung Energi Mana, "gumam Xiao Ling sambil membersihkan sisik ikan. " Dari tiga jenis ikan ini aku cman tahu satu jenis ikan yaitu Ikan Muntiara".

Xiao Ling melihat Nona Mudanya dan memandangnya agak lama, dia heran melihat kondisi ikan ada yang masih hidup, kapan Nonanya menangkapnya sedang selisih waktu dia dan Xiao Yue tidaklah lama.

Tidak ingin berpikiran terlalu jauh di tepisnya semuanya.

Yang harus di lakukan adalah menyelesaikan pekerjaan yang di tugaskan padanya.

Akhirnya acara memasak uda usai sekarang tinggal menata di meja makan.

" Aku akan mandi... Kamu tata semuanya ya Ling'er!"

" Tak lama lagi ayah dan ibu pasti pulang!"

" Jangan lupa Energi Mana di dantian kamu telah penuh saatnya kamu kultivasi naik tingkat , lakukan itu usai makan malam! Jangan di tunda lagi", kata Xiao Yue kepada pelayan setianya itu.

Malam telah datang Patriak dan istri baru masuk rumah dan melihat putrinya ada di meja makan sendirian. Mereka menghampirinya sekaligus ikut makan bersama.

" Dimana Xiao Ling? Kenapa dia tidak menemani kamu makan? " Tanya Xiao Shin.

" Dia sedang kultivikasi karena mau naik tingkat tak baik kalau di tundah terus!" jawab Xiao Yue.

Patriak melihat hidangan sup ikan yang di santapnya. " In..ni Ikan Pelangi ," Dia tak percaya apa yang di makannya.

" Yup... Itu mang ikan pelangi dan yang diacar mentimun Ikan Kristal !"

" Tiga hidangan ikan sumber daya langkah , ini jua harga sangat tinggi , orang-orang tak segan pertarung untuk mendapatkannya, dari mana kamu dapatkan semua ini Yue 'er?" tanya Patriak Xiao Lang.

"Aku kan ceritakan semuanya tapi... Setelah kita selesai makan!" jawab Xiao Yue.

Xiao Yue memutuskan memberi tahu orang tuanya tentang Gelang Semesta yang dia dapatkan di dalam goa bawa tanah. Dia jua menceritakan apa aja yang ada di dalam ruang Gelang Semesta, dia menceritakannya dengan detail.

Patriak dan istrinya tercengang setelah mendengar tentang Gelang Semesta...

********