NOVEL INI MERUPAKAN SEKUEL
"MENJADI YANG KEDUA"
TAPI FLLL BISA JUGA DIBACA LANGSUNG KOK .
SEMOGA KALIAN SUKA 🙏🤗
OH YA BAGI SESAMA AUTHOR YANG INGIN PROMOSI NOVEL KALIAN, SILAHKAN DI NOVEL-NOVEL EMILY NGAK ADA LARANGAN 🤗 SENENG SEKALI RASANYA BISA SALING BANTU 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERULANG LAGI
JANGAN LUPA VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏
Ceklek..
Huhhh..."Aku benar-benar lelah hari ini", ucap Garffin menyandarkan tubuhnya pada sofa. Laki-laki itu meluruskan kakinya diatas meja.
"Ada apa dengan mu? Bagaimana di proyek mall apa semuanya terkendalikan dengan baik?", tanya Axel pada adiknya yang menyerobot masuk kedalam ruangannya.
"Proyek itu banyak masalah kak, sepertinya terjadi penyelewengan dana. Felix sudah aku perintahkan menyelidiki semuanya".
Axel menghentikan pekerjaannya. Ia beranjak dari kursinya dan duduk dihadapan Garffin. "Apa yang terjadi di sana?".
"Saat meeting yang aku lakukan, Manajer tidak ada ditempat menurut pengawas lapangan ia bertugas keluar kota. Kemudian ada seorang warga sekitar yang menemui ku mengatakan rumah mereka di gusur tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepadanya. Dan ia belum menerima ganti rugi apapun. Setelah di pertemukan dengan orang yang menerima uang perusahaan ternyata gadis itulah pemilik rumah yang sesungguhnya karena ia memegang sertifikat yang asli. Pengacara Affandi sudah memastikan sertifikat itu asli".
Axel tampak berpikir sejenak.
"Garffin sepertinya untuk beberapa saat kau harus rutin ke lokasi", ujar Axel.
"Iya, itulah yang sudah ku putuskan. Aku ingin menyelesaikan persoalan dengan warga sekitar secepatnya agar proses pembangunan tidak terhambat lagi. Besok aku akan menemui perwakilan dari mereka", ucap Garffin.
Axel sangat yakin adiknya itu akan mampu mengatasi semua masalah yang ada di proyek. Kemampuan Garffin tidak perlu di ragukan lagi.
"Kau harus tetap waspada dan hati-hati di sana, aku tidak mau terjadi apa-apa kepada mu", ujar Axel.
"Kakak tenang saja, aku bisa mengatasinya. Selama kakak belum kembali ke Jakarta aku juga yang menyelesaikan semua urusan dilapangan, jadi kakak tidak usah kuatir".
"Bagaimana masalah mu dengan Bella? Apa kau sudah menyelesaikannya?", tanya Axel menatap Garffin yang tampak biasa-biasa saja. Justru terlihat semakin bersemangat.
"Ah lupakanlah. Mungkin kami memang tidak berjodoh. Jika aku menemukan wanita yang benar-benar membuat perasaan ku bergetar aku tidak akan melepaskannya", ucap Garffin memejamkan matanya sejenak.
"Iya, kau benar. Saat bersama wanita yang membuat perasaan kita bergetar itulah namanya cinta", balas Axel tersenyum penuh makna.
*
Ting tong
Ceklek..
"Perut ku lapar, aku malas makan malam seorang diri", ucap Axel sambil melangkahkan kakinya masuk ke unit Arianna.
Arianna menggelengkan kepalanya. "Axel, aku tidak lapar. Kalau kau mengajakku makan malam-malam terus seperti ini, tubuhku bisa gendut lagi. Aku tidak mau kau mengejek ku lagi seperti dulu", ucap Arianna.
"Sekarang belum terlalu malam Arianna, baru selepas senja. Kau tidak akan gendut lagi kau sangat cantik", balas Axel.
Arianna tersenyum mendengar perkataan Axel. "Kau tanggung jawab kalau bobot tubuh ku melonjak Axel".
"Iya aku akan tanggung jawab, kau tenang saja. Hm...kau mau tahu tidak, sebenarnya dulu kau sudah cantik tetapi aku tidak tahu juga kenapa aku sangat suka mengganggu mu, aku senang melihat mu menangis", ucap Axel tertawa.
"Iss kau ini..kalu kau masih suka membully seperti itu, kau akan di kenakan pasal berlapis", seloroh Arianna sambil mengeluarkan makanan dari tote bag berwarna merah.
Keduanya menikmati makan malam dengan lahap, hingga tak bersisa. Keduanya terlihat akrab, cerita-cerita lama mereka di bahas lagi. Membuat keduanya tak henti ketawa ngakak. Sesekali Arianna memukul pelan lengan Axel yang duduk disampingnya.
Setelah puas membahas cerita lama, Arianna dan Axel saling pandang. Arianna memutus duluan pandangan matanya pada Axel. Tiba-tiba perasaan gugup menghampiri dirinya.
Tangan Axel menarik dagu Arianna agar gadis bermata bening itu kembali menatapnya. Tidak ada penolakan dari Arianna. Axel me*umat dengan lembut bibir ranum Arianna. Ciuman yang diberikan Axel benar-benar membuat Arianna terbuai. Gadis itu membuka mulutnya memberikan izin kepada Axel menjelajah lebih dalam. Keduanya tangan Arianna meremas sweater yang membalut tubuh Axel.
"Aku mencintaimu Arianna", ucap Axel pelan. Dan kembali me*umat lembut bibir didepannya.
Saat ini kedua tangan Arianna melingkar di leher Axel tanpa melepaskan tautan bibir. Keduanya benar-benar sedang di mabuk cinta. Meskipun Arianna belum memberikan jawaban dari ungkapan perasaan Axel. Tapi gadis itu tidak menolak saat Axel kembali menciumnya.
Bibir Axel dengan rakusnya melahap bibir Arianna, begitu pun Arianna memberikan balasan tak kala panasnya.
Ceklek..
...***...
KARYA EMILY LAINNYA :
SERPIHAN HATI ELLENA
MENJADI YANG KEDUA
PENGANTIN PENGGANTI
AIR MATA SCARLETT