NovelToon NovelToon
Pembantu Hangat

Pembantu Hangat

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai
Popularitas:23.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cut Ria

Alia Zatifah adalah seorang Nyonya kaya yang dalam sekejap mata berubah menjadi janda miskin.

Bercerai dan menjadi janda miskin mengharuskan Alia untuk bekerja agar dapat bertahan hidup.

Namun, di satu kesempatan tak terduga ia menolong seorang wanita tua yang hampir saja di tabrak mobil.

"Sukma.. kamu Sukma teman ku kan??" ujar wanita tua itu pada Alia yang bingung akan nama yang tak pernah ia dengar.

Dan seorang pengacara ternama Topan Syahputra pun tak bisa berkata ketika sang ibu tak melepaskan tangannya dari mantan klien yang ia kalahkan di meja hijau.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku penasaran

Setelah pelukan spontan karena kecoa. Kini seorang petugas kebersihan rumah pun mendatangi Topan.

"Pak Topan, lantai atas sudah kami bereskan.." kata sang petugas dengan wajah ramah.

"Ooh, terima kasih" sahut Topan dengan memberikan sebuah amplop kepada sang petugas kebersihan rumah.

Petugas itu menerima dengan wajah tersenyum.

"Terimakasih pak, kami pamit.. jika perlu bersih-bersih lagi.. hubungi kami lagi ya pak.." ujar petugas itu.

"Ah, ya pasti.." sahut Topan.

Dan tak lama 2 orang petugas lain juga ikut berpamitan dengan Topan. Mereka pun keluar dari rumah dengan membawa semua alat perlengkapan bersih yang mereka bawa.

Pintu tertutup dan Topan berbalik dengan senyum lega menatap Alia dan sang ibu.

Alia yang sedang bersama ibu Topan pun hanya bisa tertunduk malu. Yaa, malu karena sudah membuat kekacauan gara-gara mr. Kecoa yang sukses membuat sang majikan jadi harus memanggil petugas kebersihan rumah dan mengeluarkan uang untuk hal itu.

***

Malam harinya.

Setelah membereskan ibu Topan, Alia mulai berbenah pakaian di kopernya yang sedikit berantakan.

"Suk-ma"

"Ya??"

"Ini si-apa??" tunjuk ibu sang pada satu bingkai foto.

Alia menoleh dan melihat pada arah tunjuk ibu Topan dan seketika membuatnya terteguh. Alia meletakkan baju yang ia lipat tadi lalu meraih bingkai foto tersebut.

Dengan penuh sayang ia mengusap foto tersebut.

"Ini orang tua, Alia bu.. ini mama dan ini ayah" tunjuk Alia pada ibu Topan yang hanya melihat tanpa ekspresi.

"Mama?? A-yah??"

Alia tersenyum kecil.

"Ya, Mama dan Ayah Alia.." jawab Alia menatap penuh arti pada foto tersebut dan kerinduan yang ia simpan di sana.

Namun tanpa di duga ibu Topan memeluk tubuh Alia dengan lembut. Alia terkaget menerima pelukan itu dan menoleh melihat wajah ibu Topan.

"A-ku.. juga rindu Ma-ma dan A-yah" ucap ibu Topan terbatah dengan nada sedih.

Alia tersentuh dan akhirnya membalas pelukan ibu majikan dengan penuh sayang.

"Alia juga rindu, mama dan ayah.. sungguh rindu.." ucap Alia bergetar hingga ia dapat merasakan jika air matanya akan tumpah.

Namun dengan cepat ibu Topan mererai pelukannya itu dan menatap wajah Alia yang bersedih.

"Jan-gan nangis, Suk-ma.. ada a-ku" hibur ibu Topan dengan nada lembut sembari menyeka wajah Alia.

Dan entah mengapa ucapan ibu Topan tersebut membuat Alia tersentuh lalu dengan cepat memeluk tubuh ibu Topan.

Ibu Topan yang bingung hanya bisa mengusap punggung sang teman dengan penuh sayang.

"Jangan, nangis.." tutur ibu Topan gusar. "Anak cantik tidak bo-leh nangis.."

Alia tersenyum simpul menatap wajah ibu Topan. Wajah teduh namun tak memiliki ekspresi, namun jemarinya tetap memiliki kehangatan seorang ibu.

***

Setelah puas mengenang orang tuanya bersama ibu Topan. Kini Alia bisa bernafas lega ketika melihat wajah tenang ibu sang majikan tidur dengan lelap.

Namun karena hal itu, kini Alia merasa perutnya lapar. Alia melirik jam dinding yang berada di kamar itu, dan ternyata sudah jam 10 lewat.

Sejenak Alia berpikir dan memutuskan akan menyedu mie instan untuk menganjal perutnya malam ini.

Perlahan Alia keluar dari kamar ibu Topan dan menutup pintu itu dengan suara senyap.

"Huuufft.." hela nafas Alia lega karena keluar tanpa menimbulkan suara.

"Apa ibu sudah tidur??"

"Akh.." pekik Alia mengerjang kaget lalu berbalik dengan kedua mata terbelalak melihat pada asal suara yang menbuatnya terkejut.

Dan Topan melihat dengan senyum lucu pada Alia yang berekspresi terkejut.

"Apa mas terlalu mengangetkan kamu??"

Alia terlihat salah tingkah dan hanya memberi senyum terpaksa karena merasa tak enak.

"Kenapa kamu belum tidur??" tanya Topan dengan melihat layar laptopnya.

Seketika Alia mengingat tujuan awal ia keluar dari kamar.

"Ah, ma-u ambil air minum.." jawab Alia asal dengan mengubur tujuan awalnya dengan cepat.

"Oh.." sahut Topan mengangguk. Lalu, dia kembali serius melihat layar datar itu dengan kening berkerut.

Alia menghela nafas pelan dengan tatapan dasar.

"Kenapa pak Topan diluar?? kan jadi gak bisa buat mie deh..ck, masa harus tidur dengan perut kosong sih" rutu batin Alia terpaksa berjalan gontai ke dapur belakang.

Namun baru saja kaki Alia melangkah, tiba-tiba tanpa di duga perut Alia mengeluarkan suara heboh.

Krurururukk.. krrururkkk..

Sonta Alia mematung dengan tubuh kaku.

Topan yang tengah mengetik pun berhenti dan menoleh dengan wajah kaget.

"Itu perut ngajak demo???"

Alia kehilangan kata-katanya.

"Ak..it..cu.."

Tapi diluar dugaan, Topan malah tertawa terbahak-bahak.

"Sepertinya kita harus makan malam ronde kedua.." tutur Topan sembari meraih handphonenya dan membuka layar dengan cepat.

Alia mengerutkan wajahnya dengan gusar lalu memukul perutnya dengan sengaja.

"Gak.. gak usah pak, Alia.."

"Topan..Mas Topan, kamu harus terbiasa" pinta Topan dengan wajah tersenyum dan hal itu membuat Alia terpaku.

"Hmm, lagian mas juga lapar.. jadi pasti seru maka kalau ada teman.." sambungnya riang.

Alia terlihat ragu.

"Jadi Alia, kamu mau makan apa??"

"Hah?? hm.." Alia kaget dan seketika berpikir.

"Disini yang masih buka, nasi goreng Podomoro, sate kambing Sudi Mampir dan Sop Mbok Atun.. kamu pilih yang mana?" tanya Topan sembari membaca nama-nama warung makan yang masih berjualan di jam 11 malam lewat.

Alia menimbang sungkan.

"Ka-kalau.. Mas Topan sendiri mau makan apa??"

"Hm, mungkin nasi goreng.. kayaknya enak malem-malem makan nasi goreng.."

"Oh, kalau begitu, Alia ikut Mas aja.."

Topan menoleh pada Alia.

"Yakin?? kamu boleh pesan apa aja kok, ada sup dan ada sate juga.." tawar Topan kembali.

"Enggak, Alia mau nasi goreng juga.." jawab Alia yakin.

Topan mengangguk cepat.

"Oke, kalau gitu nasi goreng Podomoro.. kamu mau ayam?? atau seafood??"

"Hm, apa aja boleh" jawab Alia cepat.

Topan kembali mengangguk sembari mengetik dengan cepat di layar datar itu.

"Oke, sip.. tunggu 20 menit, dan nasi goreng akan sampai" seru Topan dengan wajah bersemangat menatap Alia yang masih berdiri di posisinya.

Alia hanya tersenyum datar.

Dan sang majikan kembali melihat layar laptopnya lalu mengetik sesuatu di atas keywordnya.

Alia menatap lama tanpa bergeming.

Namun ketika Topan hendak mengambil sesuatu, tanpa sengaja ia menjatuhkan satu berkas.

BRAKK.. berkas itu jatuh berserakan di atas lantai.

"Ah.. ck" decaknya mengerutu melihat berkas itu jatuh.

Topan turun dari kursi membereskan kekacauan kertas-kertas sidangnya. Dan tanpa terduga ada sebuah tangan yang ikut memungut lembaran kertas itu.

"Ini.." ujar Alia sembari memberikan beberapa kertas yang baru saja ia pungut.

Topan meraih.

"Terimakasih.."

"Apa ini tugas kantor?" tanya Alia ragu-ragu.

"Hm, iya.. kasus perceraian" jawab Topan dengan beranjak bangun dari tempat ia memungut kertas lalu merapikan bersama di atas meja.

"Oh, banyak sekali.." ujar Alia terheran.

Topan duduk dengan senyum membingkai.

"Yaa.. karena ada banyak tuntutan yang harus dipelajari di sini.."

"Oh.." lagi-lagi Alia mengangguk pelan lalu tanpa sadar ikut duduk di meja makan. "Mas Topan sudah lama jadi pengacara??"

"10 tahun, tapi 5 tahun terakhir berubah menjadi pengacara perceraian.."

"Oh" Alia mengangguk. "Tapi.. kenapa mas Topan bisa ada di perusahaan Mahendra?" tanya Alia tak terduga.

Topan sekilas menatap Alia.

"Karena Rudy adalah teman, mas.."

Alia terperanjah kaget.

"Teman??"

"Ya, kami berada satu universitas hukum yang sama.."

"Waah, benar-benar Alia tidak tau.." serunya tak percaya.

"Hanya teman kuliah dan tidak begitu dekat tapi kami sering mengerjakan tugas bersama dulu..dan tidak di sangka setelah beberapa tahun tidak pernah bertemu, Rudy mengundang mas untuk menjadi pengacara di perusahaannya"

"Oooh.." sahut Alia membentuk O bulat sempurna.

"Alia.."

"Hm, ya?"

"Mengapa kamu tidak menerima uang dari Rudy??" Topan bertanya dengan tatapan lekat pada Alia yang mematung.

Alia menelan salivanya dengan berat.

"Dan mengapa, kamu memilih hidup seperti ini??" tanya Topan seolah tengah bertanya pada terdakwa sidang.

Alia terlihat diam dengan tak menatap sorot kedua mata Topan.

"Uang??? untuk apa uang?? karena yang sudah hancur tidak bisa di nilai dengan uang.." jawab Alia bias.

Topan terteguh.

Sesaat Alia tenggelam dalam perasaannya.

"Canda tawa, sedih dan tangis.. adalah kenangan yang tak akan bisa di ganti dengan uang.. Tulus sungguh Alia melewati hari-hari itu dengan tulus menjadi istri mas Rudy.." ucap Alia tergantung berat. " lantas?? Apa dengan uang bisa menganti semua yang telah Alia lakukan ??" tutur Alia lirih.

Topan terdiam dengan tatapan lekat menatap wajah Alia yang sendu.

Lalu tak lama Alia menyeringai tawa bodoh.

"Walau harus jadi janda miskin, tapi ini adalah harga diri yang Alia punya.." seringai Alia dengan menatap Topan yang terkesima dengan ucapan Alia.

"Jadi, kamu tidak menyesal?"

Alia menarik nafas dalam.

"Jika menjawab iya sekalipun, tetap tidak akan ada yang berubah.. lagi pula mas Rudy sekarang pasti sudah bahagia dengan Bella, jadi untuk apa lagi ada kata menyesal.." jawab Alia apa adanya.

Topan masih menatap wajah Alia yang berusaha menyembunyikan rasa sakitnya. Dan tanpa di sangka tatapan Alia bertemu dengan tatapan Topan.

Dua manik hitam itu seolah masuk kedalam bola matanya.

"Aku penasaran.. bagaimana rasanya dicintai dengan tulus??" ucap Topan.

Deg.. Alia terpaku mendengar ucapan Topan.

1
ione
Luar biasa
Enih Rustini
ceritanya lumayan menarik
Ira
Pengadilan ala Novel..
🟢¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
Luar biasa,cerita yang sangat bagus dengan bahasa yang mudah di mengerti, gak pernah bosen baca semua karya kak Ria....
👣🅿️uT⏤͟͟͞R4⃣⚡
Luar biasa
Pardi Anto
Kecewa
Sisca Yulia Safitri
good
Puspa aini
Kecewa
Bunda Salma
jahat banget , istri udah bersama 6 th tidak dikasih bagian harta , padahal istri gak salah apa2 ...
Anggun MeLyanna
hhb Terima kasih telah berbelanja di jayakiz88 bakery and snack☺️Jangan lupa untuk datang kembali 🤗 vv
Imas Maela
sabar al
Imas Maela
lanjut
Imas Maela
apa alya jdi pembantu y topan
Mama Oya
😭😭
Rizki Ipeh
luar biasa...
Julita
Rudy orang kaya tp km pengacara topan habisi Rudy dengan kepintaran mu topan 💪💪💪
Julita
alhamdulillah topan punya teman baik"
Julita
😂😂😂d cek" dr td baru pham
Ilham Risa: Hai kak, mampir juga yuk kak ke novel aku "ketika suami ku mendua" makasih kak🙏
total 1 replies
Rotua Sinambela
menyentuh bgt
Eka Rosiyana
h3bat karya mu thor trteo semangatttt😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!