NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 27

Bab 27.

Jerry seakan tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya melihat penampilan Drako yang berubah total. Dia saat ini terlihat lebih gagah dan lebih muda. Sama sekali tidak tersisa penampilan orang yang terlihat seperti penyakitan dan compang-camping seperti belum lama tadi.

Kini yang dia lihat adalah Drako yang semasa jayanya pernah menguasai dunia bawah tanah Metro City.

Kali ini Syam melepaskan rangkulannya pada Drako dan berkata,

"Baiklah Drako, kita sudah tidak memiliki banyak waktu lagi. Mari kita tinggalkan tempat ini secara terpisah. Jangan lupa untuk mengabari karena walau bagaimanapun kita akan bekerja untuk Tuan yang sama mulai saat ini. Hanya saja cara kita yang berbeda."

Drako mengangguk mendengar apa yang dikatakan oleh Syam.

"Aku juga berharap agar kita bisa bahu membahu untuk Tuan muda kita. Mari kita terus menjaga hubungan dimasa depan." Kata Drako.

Syam hanya mengangguk. Lalu mereka berdua melangkah menghampiri Tuan Smith.

"Tuan, waktunya telah tiba. Mari kita tinggalkan tempat ini!."

Tuan Smith setuju dan mengangguk.

"Baiklah. Kita memang harus segera meninggalkan tempat ini secepatnya." Kata Tuan Smith sambil mengembalikan kalung liontin kepada Jerry.

"Jerry. Kau harus segera kembali ke Asrama dan jangan pernah kesini lagi. Setelah malam ini kau tidak boleh mengatakan bahwa kau pernah tinggal di rumah ini. Anggap itu tidak pernah terjadi dan jaga dirimu baik-baik. Barry adalah orang yang aku tugaskan disini untuk melayanimu. Jika ada apa-apa yang ingin kau lakukan, jika membutuhkan bantuan Barry, kau tinggal mengatakan saja dan dia akan melakukannya."

Jerry mengangguk.

"Terimakasih. Kakek jangan khawatir. Aku pasti akan baik-baik saja."

Tuan Smith tersenyum puas. dia mengangguk-anggukkan kepalanya berulang kali. Menepuk pundak Jerry dan berlalu pergi meninggalkan cucunya itu.

Setelah Tuan Smith meninggalkan rumah reot itu, Barry segera menghampiri Jerry. Dengan hormat lalu berkata,

"Tuan muda, Tuan besar telah menugaskan kepada saya untuk mengurus segala keperluan anda." Setelah berkata demikian, Barry segera mengeluarkan kartu Black Gold citibank, lalu menyerahkannya kepada Jerry.

"Tuan muda, Di dalam kartu ini ada 5 milyar dollar. Anda dapat menggunakan nya dengan transaksi paling kecil adalah lima puluh ribu." Kata Barry sambil menyerahkan Kartu tersebut ke tangan Jerry.

Mendengar minimal transaksi adalah lima puluh ribu, Jerry sangat terkejut. Baginya itu terlalu besar. Bagaimana dia akan menghabiskan uang sebanyak itu? Baginya untuk biaya keperluan hidupnya sehari-hari paling banyak dia menghabiskan hanya dalam kisaran lima ratus sampai seribu dollar saja perbulan nya. Untuk memegang kartu vip Blackgold sama sekali tidak pernah terlintas dalam benaknya selama ini. Apa lagi untuk minimal penarikan adalah lima puluh ribu dan itu adalah yang paling terkecil. Jerry tidak pernah memegang uang tunai sebanyak itu. Lalu bagaimana dia bisa melakukan penarikan dalam jumlah yang paling terkecil adalah sebanyak lima puluh ribu?

Saat ini Jerry menatap Barry seperti tidak percaya. Di tangannya kini terdapat sekeping kartu bank ekslusif dan dia tidak pernah menyentuh nya dalam hidup ini. Apakah ini bukan mimpi?

Melihat Jerry yang tertegun seperti orang bodoh, Barry buru-buru berkata,

"Tuan muda, anda jangan kaget. Bagi Tuan besar, uang yang ada dalam kartu ini tak lebih dari setetes air didalam ember besar. Apakah anda tahu berapa nilai pasar perusahaan Smith Group yang ada di Starhill ini? itu tidak kurang dari sepuluh milyar USD. Dan itu akan segera menjadi milik anda mulai besok." Kata Barry sedikitpun tanpa rasa bangga. Lalu dia melanjutkan,

"Tuan muda, jika anda mampu menghabiskan semua isi dalam kartu ini untuk satu hari pun tidak akan membuat keluarga Smith mengalami kebangkrutan." Kata Barry sambil tersenyum.

Mendengar perkataan Barry barusan, nafas Jerry mendadak berhenti sejenak.

"Gila.. ini benar-benar gila. Kekayaan apa yang dimiliki oleh kakek sampai lima milyar dollar tidak menjadi masalah andai aku menghabiskannya selama sehari? aku bisa gila memikirkan semua ini. Apa-apaan?menghabiskan lima milyar. Aku bahkan tidak pernah berfikir untuk menghabiskan seratus dollar sehari. Ah yang benar saja." Kata Jerry dalam hati.

Saat ini Jerry tidak lagi mampu menyembunyikan keterkejutannya, Dia kemudian berkata,

"Barry, apa anda tidak bercanda? Bagaimana aku bisa menghabiskan uang lima milyar dalam sehari? Bukankah ini tidak wajar?" tanya Jerry sambil menatap tidak percaya ke-arah Barry.

Melihat ekspresi tolol diwajah Jerry, membuat Barry ingin tertawa. Namun bagaimana pun dia dapat memaklumi mengapa Jerry seperti itu. Ini tak lain karena selama ini Jerry telah hidup dalam kemiskinan sejak dia tumbuh dewasa. Andai aja Jerry dibesarkan dalam keluarga William atau Smith, pastilah Jerry tidak akan merasa WAH terhadap uang sebesar ini.

Lingkungan yang miskin telah membentuk karakter Jerry. Barry berpendapat bahwa kerendahan hati seperti ini sangat di perlukan oleh generasi kaya raya seperti Jerry.

Betapa dalam setiap kejadian mengandung banyak hikmah yang tersembunyi.

"Tuan muda, mulai besok, anda harus membiasakan diri sebagai Tuan muda yang kaya raya. Saya yakin ketika anda bergaul dengan orang-orang dari golongan yang kaya, anda pasti akan mengerti betapa uang lima puluh ribu dalam sekali transaksi adalah sangat sedikit. Tuan muda, mulai lah hidup dengan penuh gaya mulai esok. Anda bisa membeli pakaian mahal, jam tangan mahal, sepatu yang mahal dan setiap hari mengendarai Mobil sport Lamborgini atau Bugatti. Itu adalah hal yang wajar bagi mereka yang memiliki latar belakang yang kayak raya, dan anda juga termasuk diantara mereka yang bisa melakukan hal seperti yang saya katakan tadi semudah membalikkan telapak tangan. Ketika anda butuh sesuatu, petikkan jari anda maka saya akan membeli seluruh Starhill ini untuk anda." kata Barry sambil menbusungkan dada.

Mendengar apa yang dikatakan Barry, Jerry perlahan menggeleng dan berkata,

"Barry, untuk saat ini aku tidak memerlukan kartu hitam pekat ini dalam waktu dekat. Sekarang berikan aku satu kartu yang bisa menarik uang minimal penarikan seratus dollar. aku ingin menggunakan kartu itu untuk keperluan sehari-hari. Kau tau aku tidak biasa memegang uang tunai sampai lima puluh ribu. Menurut mu akan aku kemana kan uang itu. Setiap hari aku hanya akan ke kantin makan nasi dengan sayur dan ikan. Itu tidak lebih dari lima dollar. Menurutmu, bagaimana aku bisa menyembunyikan identitasku? kalau begitu caranya, cepat atau lambat orang-orang dari keluarga Patrik akan memburu ku."

"Tuan muda. Yang harus anda rahasiakan adalah nama belakang anda. Bukan kekayaan anda. Tapi baiklah. Jika anda menginginkan yang lebih biasa dipakai oleh kebanyakan orang awam, maka saya akan memberi anda sebuah kartu lagi. Ini adalah kartu American expres. Anda bisa menggunakannya untuk keperluan keseharian anda. didalam nya ada satu juta dollar." Kata Barry sambil mengulurkan sebuah kartu bank.

"Oh ya, Tuan muda. Kata sandi di kedua kartu ini adalah tanggal lahir anda. Anda akan dapat menggunakan kartu ini mulai esok."

Jerry mengulurkan tangannya. mengambil kartu tersebut dan berkata,

"Tuan Barry. Terimakasih atas kerja kerasmu."

"Ah Tuan muda terlalu sungkan.

Oh ya Tuan muda. Sebaiknya kita harus segera meninggalkan tempat ini. Kita harus berpisah disini sekarang. Anda harus mencari Taxi untuk kembali ke asrama. Bukannya saya tidak mau mengantarkan anda. Akan tetapi demi kebaikan anda, sebaiknya saya tidak melakukan itu." kata Barry sedikit menyesal.

"Kalau begitu, kita berpisah disini Tuan Barry. Aku akan segera pergi untuk mencari Taksi. Tuan Barry berjalan lah mengikuti gang sebelah sana dan aku akan mengikuti gang sebelah sini untuk meninggalkan tempat ini.

"Baiklah Tuan muda. jika begitu, harap jaga keselamatan anda." Pesan Barry kepada Tuan mudanya itu.

Jerry tersenyum, mengangguk dan segera melangkahkan kakinya meninggalkan rumah yang selama empat belas tahun ini telah memberikan perlindungan dari hujan dan terik matahari.

Saat ini dia sama sekali tidak melihat Drako, Syam dan Kakeknya. Dia sedikit kecewa karena Drako telah pergi begitu saja tampa mengucapkan sepatah kata pun untuk sekedar berpamitan kepadanya.

Dia sangat tau dalam hatinya setelah ini pasti akan sulit untuk menemukan Drako.

Barry yang baru saja akan pergi segera menepuk bahu Jerry.

"Tuan muda. Anda jangan kecewa. bagaimana pun semua ini dia lakukan demi kebaikan anda juga. Anda harus lebih bisa menyesuaikan keadaan dan mengamati setiap peluang. Biasakan diri anda. karena jalan panjang di depan akan semakin sulit dan tak terkendali. Kuatkan semangat, bulatkan tekat." Kata Barry mencoba membujuk hati Jerry agar tidak terlalu merasa kehilangan.

Jerry hanya mengangguk.

"Baiklah pak Barry. Mari kita berpisah disini."

"Silahkan Tuan muda. Oh ya. Besok akan ada seseorang yang akan saya suruh untuk memberikan anda Telepon genggam. Ini agar kita mudah untuk saling berhubungan. Saya akan memasukkan beberapa nomor Seperti Tuan besar, Syam, Ronald dan beberapa staf lainnya untuk mempermudah anda melakukan panggilan jika anda membutuhkan sesuatu. perintahkan saja salah satu dari kami, Maka kami akan melaksanakan semua perintah anda.

"Sekali lagi terimakasih Pak Barry."

Barry mengangguk dan sedikit membungkuk hormat sebelum melangkah pergi lalu hilang dibalik sebuah lorong gang menuju ke jalan besar.

Jerry melangkah perlahan menelusuri lorong yang biasa dia lalui ketika dia akan pulang kerumah untuk mengunjungi Ayah angkatnya.

Berfikir kembali kebelakang, Jerry masih juga dibuat pusing oleh pergantian peristiwa yang begitu cepat dalam hidupnya.

Baru tadi pagi dia masih gotong-royong bersama teman se-asrama dengannya. Mengunjungi makam keluarga Yosep, dan kembali ke rumah untuk menjenguk ayah angkatnya. hal-hal diluar nalar begitu saja terjadi.

"Tuhan, apakah ini benar-benar nyata?"

Saat ini gejolak didalam hari Jerry benar-benar campur-aduk. Bagaimana tidak, antara sedih, marah, dendam, gembira, gelisah, dan tak percaya semua tumpah menjadi satu dalam hatinya.

Dia bahagia karena mengetahui dia adalah generasi muda yang kaya-raya. Disisi lain dia marah karena mengetahui bahwa keluarganya berantakan karena ulah dari orang-orang yang tamak akan kekayaan. Dia juga merasa berat hati untuk meninggalkan rumah yang selama empat belas tahun ini telah menjadi pelindung dari panas dan hujan.

Berfikir sampai disitu membuat Jerry menghentikan langkah kaki nya. Dia segera memutar badannya berjalan kembali dibalik kegelapan lorong gang sempit itu dan terduduk lesu menatap kearah rumah reot yang selama ini dianggap olehnya sebagai istana itu.

Terbayang dalam ingatannya bagaimana dia menarik ujung baju Drako karena takut ditinggal dan membawanya memasuki kawasan kumuh ini. Saat itu baginya rumah Drako jauh lebih baik daripada harus menjadi gelandangan yang merayau dari satu rumah penduduk kerumah penduduk lainnya hanya demi meminta sesuatu yang bisa dia makan. Betapa terhina dia saat itu ketika tubuh mungil nya di tolak kesana kemari, dimarahi, dihina bahkan di pukul. Ketika itu, pilihan mati bagi Jerry mungkin adalah yang terbaik agar segera lepas dari penderitaan itu. Jerry kecil berfikir jika dia mati maka dia akan segera bertemu dengan keluarga Yosep yang sangat menyayangi nya.

Dia menangis sehajadi-jadinya ketika memikirkan pengorbanan dan penderitaan yang dialami oleh keluarga Yosep demi untuk melindungi dirinya. Dia dapat membayangkan walau pun Yosep dan bibi Lina hanya seorang pembantu dirumah Ayahnya, namun bisa dipastikan bahwa Yosep tidak pernah mengalami penderitaan seperti itu dalam delapan tahun belakangan ini. Ini semua karena dirinya.Menjadi kuli upahan menggarap kebun milik orang lain, belum lagi dia harus bolak balik menyembunyikan Jerry dari kejaran orang-orang yang menginginkan kematiannya. Semua itu dijalani dengan ikhlas oleh Pak Yosep dan bibi Lina.

Jerry masih memandang dengan tatapan sedih kearah rumah usang itu. Hatinya benar-benar tidak rela untuk meninggalkannya.

Keluarga Patrik harus membayar semua ini. Percayalah bahwa aku akan membalas tuntas harga nyawa Ayahku, Paman Yosep dan penderitaan Ayah angkat. sedikit demi sedikit aku akan mengikis dominasi kalian di dunia bisnis sampai kalian merasakan bahwa dunia ini terlalu sempit untuk menampung kalian.

Jerry memasukkan tangannya kedalam saku, mengeluarkan dua kartu bank dan menggenggamnya kuat-kuat. Ini adalah langkah awal bagiku. Selama ini aku telah dihina dan direndahkan oleh mereka. Apakah setelah ini ada yang berani mengintimidasi ku lagi?

Tapi tidak, Jika aku membalas kejahatan mereka dengan kejahatan pula, maka apa bedanya aku dengan mereka?. Jerry mengepalkan tinjunya. Memandang kembali kearah rumahnya dan berkata dalam hati,

"Aku pamit. suatu saat nanti aku akan kembali lagi kesini membawa perubahan bagi kawasan kumuh ini. Tunggulah Hillstreet, saatnya akan tiba."

Jerry bangkit dari duduknya. Kini dia memutar badan dan melangkah menelusuri lorong gelap itu untuk menunggu taksi yang lewat. Sekilas ekor matanya menangkap beberapa bayangan hitam mengikuti dirinya dari jarak yang tertentu. Dia tidak heran karena dia tau itu adalah anak buah Tuan Syam yang ditugaskan untuk mengamati keadaan.

"Tuan Syam benar-benar teliti dan cermat dalam melakukan suatu pekerjaan." Gumam Jerry.

Saat ini Jerry telah sampai di Halte bus. Dia melirik kearah jam dan melihat tepat pukul sembilan malam. ini membuat Jerry mengeluh didalam hati. Pasti dia akan ditanyai jika kembali sampai selarut ini oleh kepala asrama.

"Ah.. itu urusan nanti. yang terpenting adalah segera mencari taksi dan segera pergi meninggalkan tempat ini terlebih dahulu."

Bersambung......

1
PngkritikKerasAuthor
Ah.. kamvret lah, tak kirain crita ahli waris, ternyata anak kuliahan yg gak jelas. Jadi gak bgtu enak baca novel nya.
Yersi Novita
fiks,roxana ini adalah istri Drako yg hilang dan Clara anak yg dalam kandungannya dulu
Heny Yulifitria
Drakor......dasar anak bandel kemna saja kamu......ampun tuan saya merawat dn mebsarkn tuan. muda.....wkwk drko top dech..
sobat sebat
eh mana lisa, waduh salah satu perempuan yg selalu membela jerry
sobat sebat
musik alur cerita FB
sobat sebat
lah dikamar, kirain di kelas bgst
sobat sebat
yg kaya di hormati yg miskin di hina
sobat sebat
apakah Lisa?
sobat sebat
lah katanya mau disembunyikan, malah terang terangan
sobat sebat
kukira Syam mata2 dari keluarga patrik
sobat sebat
itu bapakmu cok
sobat sebat
tuan Syam pernah berselisih dengan darcoa kan, misi terakhir dia. bisa jadi dia mata2 di keluarga smith
sobat sebat
lah kirain rindi ikut lisa
sobat sebat
nah ku pegang kata2 mu, andai terbongkar Jery keluarga Smith, kamu harus melompat, kalo tdk melompat biar author saja yg melompat
sobat sebat
Anton pasti ga percaya dan ga trima dengan fakta ini
sobat sebat
mampus kau anton
XIO LONG LONG
keren thur kalo bikin novel begini saya suka saling terhubung cerita beda Jo wliam anak Jery Wiliam kreatif thur semangat
Heny Yulifitria
pingin ketawa ....
Mely Kanzafaiz
ceritax sgt bertele-tele
sobat sebat
kesuen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!