Keira Or Agatha

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠...

____________

_Malam hari keluarga Alexandra_

" Dev kamu panggil Agatha keluar dari kamarnya dong suruh makan malam ." Suruh Mamah kepada Devan agar memanggil Agatha.

"Iya ma"

Devan memasuki kamar Agatha yg tidak dikunci. Devan melihat Agatha sedang asik bermain gitar dibalikin kamarnya.

"Dek" panggil Devan.

Keira yg asik bermain gitar pun menoleh kearah Devan yg melihatnya.

"Apa?" Tanya Keira singkat

"Disuruh keluar mau makan malam ini" jawab Devan

"Iya ntar gue keluar." Ucap Keira

"Cepetan" kata Devan.

"Hem" dehem Keira.

Selepas Devan pergi Keira langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membasuh mukanya dahulu biar lebih segar.

Keira mendapati keluarganya ralat keluarga Agatha sudah berada dimeja makan.

"Malam ma, pa ,bang" ucap Keira dari kamarnya. Dan duduk didekat mamanya.

"Malam sayang"

"Malam dek"

Balas mereka serempak.

"Mau makan apa sayang?" Tanya Mama kepada Keira

"Aku mau ayam sama sayur aja ma" ujar Keira

Mama Agatha mengangguk dan memberikan ayam sayur dan nasi ke piring Keira.

"Yaudah mari makan" ucap Papa tegas.

Makan malam keluarga Alexandra berjalan dengan khidmat kayak upacara bendera .

"Emm pa Agatha boleh minta dibeliin ponsel ga?" Ucap Keira hati hati kepada sang papa.

Setelah makan malam tadi mereka memutuskan berkumpul diruang keluarga. Kecuali Devan yg sedang pergi keluar rumah untuk berkumpul bersama dengan teman temannya.

"Lah emang ponsel kamu kemana?" Tanah Papa

"Kecebur air tadi pa" bohong Keira

"Iya nanti papa beliin"

"Yey makasih papa" girang Keira.

"Pah Mama juga mau dong ponsel baru" kata mama ikut ikutan minta ponsel.

"Iya nanti papa juga beliin buat papa"

Cup!

"Sayang papa deh" ucap Mama mengecup bibir papa sekilas.

"Ck kalau mau mesra mesraan mending jangan didepan Agatha dong pa ma!" Ucap Keira kesal melihat ke uwuan mama papanya itu.  Sudah tua padahal .

"Hahahaha makanya punya pacar"ledek Mama membuat Keira kesal setengah mati.

Dengan perasaan yg kesal Keira pergi kedalam kamarnya sendiri. Dari pada mendengar ledekan mamanya itu.

_-_-_-_-_-_-_-_-

Markas geng Scorpio

Devan memasuki markas tersebut dengan tampang datarnya.

"Woo baru Dateng Lo Dev" kata Leo

"Hem." Dehem Devan.

"Lo tau ga si bos mana nih ko ga muncul?" Ujar Arkan heran kepada Devan

"Lah mana gue tau kan gue baru dateng ogeb!" Ucap Devan ketus.

"Heheh iya juga ya" Arkan meruntuki pertanyaan bodohnya itu.

Baru saja dibicarakan, Rey sudah datang dengan wajah babak belur karena preman tadi sore.

"YAAMPUN REY ITU KENAPA MUKA LO"  pekik Leo

"Itu tuh dikeroyok preman dianya" bukan Rey yg menjawab tapi Kenan

"Dari mana Lo tau?" Ucap Leo bingung.

"Tadi gue jemput dia pas udah babak belur" jelas Kenan kepada Leo agar puas .

"Owh"

"Btw. Lo kenapa bisa dikeroyok Rey?" Tanah Arkan kepada Rey

"Mau begal mereka" ucap Rey.

Rey duduk di sofa dekat Devan.

"Terus Lo tadi ada yang nolongin ga Rey pas dikeroyok?" Ucap Leo kepo

"Ada" ucap Rey singkat.

"Siapa?" Kata Leo lagi

"Agatha" ucap Rey jujur.

"Agatha?" Beo Devan , Arkan , Kenan dan Leo.

"Jadi Agatha yg nolongin Lo" Devan datar kepada Rey

"Hem" dehem Rey.

"Daebak!!Lo ditolongin cewe! Yang lebih parahnya itu Agatha" lagi lagi Rey berdehem menjawab pertanyaan teman temannya itu.

"Emang Agatha nolongin Lo gimana?" Ucap Arkan

"Dia ngalahin premannya dengan teknik beladirinya. " Ucap Rey sedikit tersenyum tipis.

"Lah emang Agatha bisa beladiri ya Van?" Tanya Kenan bingung kepada Devan.

"Setau gue sih dia ga bisa bela diri" jawab Devan yg juga bingung kenapa adiknya bisa beladiri.

"Wah ajaib bener deh Agatha dulunya aja kaya cabe sekarang jadi woah banget" kagum Arkan.

"Gue jadi tertarik" gumam Rey lirih namun masih bisa didengar ke4 sahabatnya.

"LO MAU KEMANAIN ARESA BOS!" Pekik Leo heboh membuat Rey menatap tajam Leo.

"Kalau Lo suka sama Agatha Lo mau kemanaain Aresa Rey?" Ucap Arkan tak habis pikir dengan Rey. 

"Siapa juga yg suka sama Agatha." Ucap Rey sinis.

"Lah itu tadi yg Lo ucapain" kata kenan

"Yang mana?" Kilah Rey

"Huh lupain!" Ucap Devan Arkan Kenan Leo serempak.

"Gue juga ga tau sama perasaan gue ke Aresa , perasaa gue juga udah biasa aja sama  Aresa ,Agatha juga udah buat gue tertarik dengan sifatnya sekarang" batin Rey lesu. Tapi ia masih percaya jika ia masih mencintai Aresa.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Esok hari

Entah setan mana yg merasuki Keira untuk berangkat ke sekolah dengan awal. Sekolah masih sepi padahal hanya ada beberapa Siwa siswi saja yg sudah berangkat. Terlebih dahulu Keira masuk kedalam kelasnya untuk meletakkan tasnya dulu.

Lalu keluar kekelas ia akan ke taman belakang saja.

Taman belakang

"Gue ngapain ya?" Monolog Keira . Jujur saja ia bingung mau ngapain .

Keira duduk di bangku taman tersebut. Lalu diam.

"Ngpain diem disini" ucap Seseorang membuat Keira terlonjak kaget.

Keira lalu menatap datar orang didepannya itu.

"Ngapain Lo ada disini , inikan bukan sekolah lo!" Ucap Keira malas kepada orang  itu.

"Gue pindah sekolah kesini" ujar Alan tersenyum tipis.

"Beneran Lo!" Seru Keira senang akhirnya ia punya teman selain Alya juga.

"Hm." Dehem Keira.

"Kalau Lo sekolah disini geng Lo gimana dong" tanya Keira

"Ya ga gimana gimana. Kan yg pindah gue bukan geng gue" ujar Alan santai.

"Ya tapikan Lo ga masalah apa! Nanti kalau Rey dkk atau anggota geng Scorpio tau Lo sekolah  disini gimana dong" ucap Keira panjang.

"Ya biasa aja gue mah" ucap Alan santai.

"Terserah Lo deh. Raja dkk ikut Lo pindah kesini ga!"

"Mereka gue suruh di bina bakti aja" Keira hanya mengangguk lagu berpose berpikir.

"Emmm Lo kok bisa sampe di taman sih?"

"Gue maunya mau ke ruang kepsek tapi malah nyasar kesini" ucap Alan dengan watadosnya.

"Gue anter  ke ruang kepsek" ajak Keira.

"Hem"

Keira dan Alan berjalan santai di koridor koridor.

Banyak tatapan tak suka dari Keira karena berjalan dengan cogan Alan sekaligus musuh dari sekolah sendiri.

"Gilaaa itu ketua geng REXTER ganteng bangettttttt"

"Gantengnya 11 12 sama Rey uyyy"

"Beruntung banget Agatha deket sama Alan"

"Ish dasar cabe!"

"Kok Alan pake seragam sini ya apa jangan jangan dia sekolah di sekolah kita!"

"Kek nya emang Alan murid baru disini"

"Berani bener ya Alan masuk kandang lawan"

Keira dan Alan mah bodo amat .

BRAKk

Keira menendang pintu ruang kepsek dengan keras.

"Yaampun Agatha kamu itu yah jangan kebiasaan kalau mau masuk keruang guru tuh salam dulu" tegur Kepsek

"Hm." Dehem Keira.

Bapak kepsek hanya menghela nafas panjang. Lalu menatap Alan dan tersenyum.

"Kamu pasti murid baru"

"Hm" dehem Alan menatap dingin kepsek

"Sabar!!!punya murid kaya gini" batin Kepsek

"Baiklah kamu berada di kelas XII IPA 2" ucap Kepsek.

XI IPA 2 adalah kelas milik Rey dkk.

"Hm" dehem Alan.

"Saya juga ikut pindah kelas pak" ucap Keira dingin ia ingin sekelas dengan Alan walaupun ia masih duduk di kelas sebelas.

"Tidak bisa! Kamu tuh masih kelas 11 Agatha" ucap kepsek geram.

"Pokonya saya tidak mau tau! Saya harus sekelas dengan dia"tunjuk Keira kepada Alan.

"Huh!baiklah kamu boleh pindah kelas asal kamu bisa mengikuti pelajaran kelas 12" kepsek pasrah dengan Agatha.

Tanpa kata Keira dan Alan keluar dari ruang kepsek .

"Dosa apa aku ini punya murid kayak dajal!" Gumam Kepsek lirih.

Kebetulan Keira dan Alan keluar dari ruang kepsek bel masuk berbunyi.

"Gue mau ambil tas dulu dikelas" ucap Keira kepada Alan.

"Gue ikut"

"Btw Lo kok juga ikut pindah kelas?" Tanya Alan kepo

"Pengen aja" ucap Keira tersenyum kepada Alan.

"Dasar" Alan mengacak acak rambut milik Keira gemas.

Lalu mereka melanjutkan langkahnya ke kelas Keira untuk mengambil tasnya.

_____________