“Kalo kamu bersedia menikah dengan saya, maka jangan coba-coba untuk bermain-main, Kintan.”
“Nama saya Tania, Mas.”
“Kintan panggilan sayang saya buat kamu.”
Kintania merencanakan pernikahan dari 3 bulan lalu bersama sang kekasih, namun apesnya malah di selingkuhin sebulan sebelum pernikahannya.
Nangis? sudah pasti. Tapi galau? oh tidak, dia menerima usulan keluarganya untuk menikahi pria matang yang merupakan kakak dari sahabat baiknya.
“Tunggu! ini beneran gue mau digeledah nanti malam. Mama nggak mau!!!!!”
Pernikahan yang direncanakan hanya dalam 2 minggu, dan tanpa cinta apakah bisa berjalan dengan lancar? dan apakah cinta akan tumbuh atau sudah tumbuh diam-diam diantara mereka, tapi gengsi mau bilang?
Update setiap hari jam 10 malam
follow ig : Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Korban kdrt
Kahfi berdecak kesal sambil terus melirik temannya dengan sinis. Jelas sekali ia mengatakan bahwa ia membawa bekal, namun tetap saja, bak seorang pencuri ia ditarik sampai kini duduk di kantin kantor.
Yang dilirik hanya cengengesan saja, sambil sesekali melempar pandangan santai ke arah Kahfi.
“Pengen banget gue bejek muka lo.” Ketus Kahfi dengan sewot.
Pria itu membuka kotak makannya, bersiap menikmati hidangan makan siang buatan istri kesayangannya. Dari baunya saja Kahfi bisa menebak rasanya enak.
“Gue beliin semua menu disini, tapi bekal makan lo kasih ke gue.” Ucap Arya sembari menatap makanan Kahfi.
“Idih, lo pikir gue kere? enak aja, buatan istri gue ini, dan lo jangan harap gue kasih!” Balas Kahfi.
Arya tertawa, namun tawanya tiba-tiba terhenti begitu merasakan getaran ponselnya di saku celana.
“Hah, anjir iya Mbak. Tunggu-tunggu, gue ke ruangan.” Arya tiba-tiba heboh usai menerima telepon.
Kahfi yang mendengar suara sahabatnya lantas memperhatikan, sampai Arya mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
“Lagi?” tanya Kahfi, tatapannya malas karena ini kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya.
Arya cengengesan. “Gue ke ruangan bentar ya, lo tunggu sini jangan kemana-mana. Lima menit, oke?” Tutur Arya kemudian lekas berlari menuju lift.
Kahfi mendengus, entah sudah berapa kali divisi HRD itu mengeluh hard oken payment mereka terbawa oleh Arya, terakhir pria itu membawa bahkan menjatuhkannya ke dalam closet.
“Kalo aja gue bosnya, udah pasti abis dia gajinya gue potong!” Gerutu Kahfi.
Pesanan Arya datang, namun yang pesan malah belum balik-balik juga, sudah dipastikan kini pria itu tengah dimarahi oleh teman-temannya.
“Makasih, Bu.” Ucap Kahfi pada pengantar makanan itu.
Kahfi menyendok nasi, bersiap menyuap makanan ke dalam mulutnya, namun sayangnya ia mendapat gangguan lagi, bahkan kali ini sukses membuatnya terpaku.
“Hai, Fi.” Sapa seorang wanita, berpakaian formal dengan blazer fuchsia dan celana putih dan dalaman berwarna senada dengan celananya.
“Ini Arya pasti ‘ya?” tanya wanita itu lagi, menunjuk kursi di depan Kahfi.
Tanpa permisi, wanita itu langsung duduk di kursi lain, tepat berada di sebelah kanan Kahfi yang kala itu masih diam mematung.
“Selamat atas pernikahan kamu ya, Fi. Dia cantik, cocok banget sama kamu.” Ucap Berlian, atau yang suka Kahfi sapa ‘Lia’.
Kahfi menghela nafas. “Makasih, Bu Berlian.” Balas Kahfi formal.
Berlian, wanita cantik itu langsung mengubah ekspresi wajahnya begitu mendengar panggilan yang begitu baku, yang dulu tak pernah sekalipun ia dengar.
Wanita itu kemudian menatap bekal makan Kahfi. “Kamu bekal? bukannya menurut kamu itu repot, Fi?” tanya Berlian dengan senyuman hangat.
“Ini buatan istri saya, Bu. Saya nggak mungkin bisa menolak, apalagi dia bisa masak dengan pintar.” Jawab Kahfi datar dan dingin.
Mata Berlian berkaca-kaca, mendengar bagaimana nada bicara dan ekspresi wajah Kahfi yang terkesan tidak menyukainya.
“Fi, kenapa kamu ngomong formal banget ke aku. Kamu bisa tetap panggil aku Lia, kayak dulu.” Ucap wanita itu.
“Ini kantor, Bu. Tidak sopan jika saya memanggil rekan kerja saya hanya dengan nama saja, terlebih lagi anda sekretaris direktur.” Sahut Kahfi.
“Arya mungkin bentar lagi datang, saya rasa anda tau apa yang harus anda lakukan sekarang.” Lagi, Kahfi membuka suara yang begitu datar.
“A-apa kita nggak bisa kayak dulu, Fi?” tanya Berlian dengan suara sedikit bergetar.
“Seenggaknya kita bisa jadi teman, aku nggak tau harus cerita ke siapa lagi soal kesedihanku. Kamu pasti tahu kan, aku korban KDRT.” Ucap Berlian lagi semakin menunjukkan wajah sedihnya.
Kahfi berusaha untuk tenang, andai Arya ada disana sudah pasti mangkok berisi soto akan melayang ke wajah Berlian.
“Kita sama-sama sudah punya pasangan Bu, saya rasa laki-laki dan perempuan tidak wajar untuk berteman. Dan lagi, saya nggak mau istri saya salah paham, jadi tolong bersikap saja secara profesional.” Tolak Kahfi dengan halus.
Berlian memegang lengan Kahfi. “Tapi aku sudah cerai, Fi.” Sahut wanita itu.
Kahfi menepis kasar tangan Berlian. “Tolong jaga sikap anda, Bu.” Tegur Kahfi tegas.
“Jangan membuat orang-orang disini salah paham, saya tidak mau ada gosip tidak mengenakan di tempat kerja.” Tambah Kahfi, kemudian lekas bangkit dan bersiap untuk pergi.
“Lo mau kemana, Fi?” tanya Arya yang tepat saat itu datang.
Mendengar suara Arya, Berlian ikut bangkit. “Aku permisi dulu.” Pamitnya.
Arya melotot. “Ngapain lo disini?” tanya Arya ketus.
Berlian tidak menjawab, dan langsung pergi begitu saja.
Arya menyenggol bahu Kahfi. “Oh CLBK kayaknya ya?” tanya Arya dengan tatapan menyipit.
“Mulut lo sembarangan, sampai kapan pun nggak akan mungkin gue khianatin Kintan!” Balas Kahfi kesal.
“Lo harusnya tau, selama ini gue ngejar-ngejar Kintan, terus sekarang pas udah dapet malah gue selingkuh? gue bukan orang gila.” Tambah Kahfi makin kesal.
Arya terkekeh, kemudian mendorong Kahfi untuk duduk.
“Iya-iya, bercanda gue.” Balas pria itu.
“Tapi tuh perempuan cerita apa sama lo?” Tanya Arya kepo.
“Dia udah cerai gara-gara di KDRT suaminya.” Jawab Kahfi cuek, kemudian mulai menyuap makanan nya.
Arya tertawa, bahkan tawanya terdengar begitu menyenangkan.
“Mampusss, gue seneng banget dengernya, gue pikir gosip ternyata bukan. Akhirnya ya, rasa nggak rela gue ngeliat lo nangis mohon-mohon ke dia terbalaskan dengan berita dia cerai karena KDRT.” Ujar Arya menggebu-gebu.
“Syukur otak lo masih bisa diservis dan milih Tania, bukan balik ngejar si batu akik itu.” Tambah Arya.
“Sambil merem juga gue pasti milihnya Kintan kali.” Balas Kahfi ketus.
TANIA, LAKI LO NIH DIDEKETIN MANTANNYA!!!
Bersambung ................................................
kasian tuh baby masih kecil bgt disiram mulu sama papa nya kalau sering gitu 🤣
ska kn hdiahnya????tp mngkn hri2 k dpan bkln pnuh wrna,scra bumil gt loh...
skur2 kl ngidamnya biasa aja,kl d luar nurul gmna.....stok sbr yg bnyk y.....😂😂😂
Tania hamil Kahfi junior 🥳
tania udh d maafin sm misua,pst bkln cpt smbuh....abs tu gas lh bkin baby....🤭🤭🤭