Keikhlasan Hati Anita

***

Tok tok tok

"Paketttt".Teriak kurir pembwa paket dari luar.

Anita yang hendak sarapan menoleh saat mendengar ada yang mengirim paket.

*P*erasaan aku gak pernah pesan paket.Gumamnya sendiri.

Ceklek

"Saya mengantar paket atas nama Anita Az Zahra".Ucap pak kurir.

"Ada nama pengirimnya gak pak..karena perasaan saya gak pernah memesan apapun".Balas Anita heran.

"Disini tak tertera nama pengirim bu..hanya nama penerima serta alamat ibu".Ujar kurirnya.

"Yaudah paketnya saya terima ya pak..apa sudah dibayar ongkirnya?".Tak ingin memperpanjang Anita menerima paket yang tak tau siapa pengirimnya.

"Sudah bu".

Anita yang hendak sarapan tetapi ia urungkan karena rasa penasarannya pada amplok cokelat yang ada ditangannya itu.

Deg deg deg....

Hatinya seakan bergemuruh saat membukanya terpampang jelas disana "PENGADILAN AGAMA".

Ia sudah bisa menebak apa isi dalam surat itu, tapi ia tetap berusaha untuk membukanya.

Seketika air matanya kembali jatuh, hati yang belum pulih harus kembali terluka menerima kenyataan kini ia resmi bercerai dangan Danil secara agama dan negara.

Yaa yang dipegang Anita saat ini adalah surat cerai yang dikirim Danil, di sana sudah tertera tanda tangan Danil tinggal menunggu tanda tangan dari Anita.Tetapi sebelum menandatangani surat cerai itu matanya menangkap sebuah kertas yang terselip dalam amplop cokelat itu.Ia memilih membukanya terlebih dahulu.

Segeralah tanda tangan dengan itu kita akan resmi bercerai..kita sudah tak memiliki hubungan apa apa lagi jadi aku harap kamu tidak mengusik hidupku lagi, disitu juga ada cek kosong tulislah nominal yang kamu inginkan, anggap saja itu harta gono gini dari aku..pergilah Nit pergilah dari hidupku semoga kau bahagia. Danil.

Beralih menatap cek kosong yang dimaksud Danil lagi lagi membuat hatinya sakit.Ia berusaha kuat untuk membubuhkan tanda tangan di atas kertas itu dan akhirnya kini mereka telah resmi bercerai.

Seketika tubuh nya terkulai lemas menyandar pada sofa, sakit yang pernah ia rasa saat mendengar kata talak kini ia rasakan kembali setelah menerima surat cerai.

Berusaha menopang tubuhnya untuk bangkit hendak mencuci muka,ia rasa sudah cukup ia bersedih sudah waktunya ia mengobati lukanya sendiri.

Anita bukan wanita munafik ia mengambil cek yang dikirim Danil karena ia rasa itu sangat berguna untuknya nanti.

"Rum aku mau ketemu ada yang ingin aku bicarakan..Aku tunggu kamu di taman dekat toko ya sampai ketemu nanti".Tulis Anita.

Arum yang mendapat pesan dari Anita segera berangkat ke taman yang di maksud.

Di taman

Arum menghampiri Anita yang sudah menunggunya disana.

"Nit".Panggil Arum.

Anita menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.

"Duduklah Rum ada yang mau aku sampaikan".Ucap Anita.

Tanpa sepatah kata Arum hanya menurut.

"Aku mau ke Negara K ".Ucap Anita langsung berhasil membuat Arum kaget.

"HAH...Buat apa??".Tanya Arum

Anita beralih menggenggam lembut tangan sahabatnya itu.

"Rum sekarang aku sudah resmi bercerai dengan mas Danil tadi pagi aku sudah menerima surat dari pengadilan agama".Nita terdiam sejenak menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ceritanya.

Arum hanya diam mendengar tanpa berniat memotong.

"Aku berniat untuk menetap di Negara K".Lanjutnya lagi.

"APAAAAA".Pekik Arum tak percaya dengan keputusan Anita.

"Ia Rum aku akan kembali menata hidupku di sana".Ucap Anita serius.

"Mungkin aku akan membuka usaha baru di sana".Lanjutnya.

"Terus toko kamu?".Tanya Arum masih syok.

"Kan ada kamu..Aku titip toko ke kamu ya Rum, aku yakin kamu bisa mengurusnya.".Pinta Anita.

"Negara K sangat jauh Anita, hidup di sana itu tidak mudah lho Nit".Ucap Arum berusaha memberi pengertian.

"Aku tau Rum..aku sudah memikirkan itu semua sebelum aku mengambil keputusan dan juga mas Danil meninggalkan cek kosong jadi terserah aku mau berapa sesuai kebutuhanku".Jelas Anita.

"Kamu serius Nit dengan keputusan kamu?".Tanya Arum memastikan.

"Iya Rum aku serius..Aku hanya butuh dukungan dari kamu semoga aku bisa menata hidupku kembali".

"Aku selalu mendukung apapun keputusanmu Nit..Jika kamu sudah yakin maka pergilah Nit, kamu gak perlu khawatir dengan toko, aku akan mengurusnya".Anita sangat dibuat terharu dengan sahabatnya itu.

"Jadi kapan kamu akan berangkat"

"Lusa..mungkin".Jawab Anita

"Secepat itu?".

Anita hanya mengangguk

Akhirnya mereka saling memeluk memberi semangat berharap suatu saat nanti mereka bisa bersama kembali.

Setelah lama berbincang Anita memutuskan ikut ke toko dengan Arum untuk ketemu dengan karyawan lainnya.

Suasana toko

Karena toko sudah sepi karena sudah jam pulang,mereka semua sedang berkumpul di ruangan Anita.

Anita menjelaskan niatnya yang akan berpindah ke Negara K

"Jadi aku berharap kalian membantu Arum ya untuk ngurus toko".Ucap Aita.

"Mba serius mau pergi?".Tanya Mia sedih.

"Iya mba serius..Mba akan berusaha menyempatkan diri untuk bertemu kalian.

Ruangan yang dipenuhi rasa haru.

"Mia akan merindukan mba Anita".Timpal Mia memeluk Anita.

"Mba juga akan merindukan kalian semua".

Mereka berempat saling berpelukan sebagai salam perpisahan.

"Yasudah kalian pulang ya..Sudah hampir magrib".Ujar Anita.

Setelah yang lain pulang kini tinggal Anita dan Arum disana.

"Nit aku ikut pulang kerumah mu ya..Mau nginep sebelum kamu ninggalin aku".Isin Arum ingin menghabiskan waktu dengan sahabatnya sebelum berpisah.

"Terserah kamu Rum".Ucap Anita mengiyakan.

Akhirnya Arum ikut pulang kerumah Anita.

***

"Apa mertua kamu sudah tau kalau kamu sudah pisah dengan mas Danil Nit".Tanya Arum saat sampai di rumah Anita.

"Kalau itu aku gak tau..Karena kan kejadiannya saat mama gak ada".Balas Anita.

"Mungkin juga mas danil udah memberitahu

mamanya".Lanjutnya.

"Iya juga sih".

"Kita pesan makanan aja ya Rum aku lagi malas masak".Ucap Anita hendak memesan makanan.

"Terserah kamu aja yang penting aku makan".Arum cengengesan menimpali.

Anita hanya menggeleng dibuatnya.

Setelah pesanan datang segera mereka menyantap makanannya dengan lahap.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan like dan vote🌹

Terima kasih

Bersambung