"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.
Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Mavi langsung turun dari motor saat kami sampai dirumah dimana ada mobil papa terparkir.
Aku memijat keningku yang tiba-tiba pening,,aku mencoba mencekal lengan mavi,,
membuat seribu alasan agar dia tak masuk.
"Pulang yuk mavi ini rumah orang,,"
Dia tak memperdulikan rengekan ku
dan tetap melangkah maju,,
"Mavi ada cicak,,"
"Mavi nathan lapar kita cari makan saja ya?"
"aduh mavi kaki nathan sakit"
berbagai alasan sudah aku coba agar mavi tak masuk kerumah itu,,namun rasa penasaran mavi lebih besar hingga dia sama sekali tak memperdulikan ocehan ku.
"Pak" teriak Rena dari dalam
"Ngapain sih itu anak teriak-teriak,padahal aku berharap dia tak menampakkan diri" kesalku dalam hati,aku hanya bisa pasrah saat mavi membuka pintu
"ceklek"
"Rena?pak Will?"
ucap mavi pelan
Aku membolakan mataku lebar-lebar melihat Rena berada diatas tubuh papa,,
"Ngapain dia?" batinku
ku lihat mavi memegangi kepalanya,dia jatuh pingsan dipelukan ku,,
Papa marah dan melempar tubuh Rena begitu saja kearah samping,untung saja Sofanya lebar,jadi Rena tak jatuh kelantai.
papa memarahiku,aku tak terima dan balik marah padanya,,
Dia memintaku menidurkan mavi dikamar Rena.
"Astagaaa
ini kamar apa gudang?berantakan sekali" rutukku dalam hati,di luar bersih tapi di kamar Rena seperti gudang.
Papa Will memintaku menelfon pak Heru dokter yang menangani mavi,,
Pak Heru meminta kami membawa mavi kerumah sakit,aku langsung menggendong mavi.
Ku lihat Rena mengikuti kami,aku sungguh kasihan pada Rena karena papa tak mengizinkan dia masuk.
"Papa sudah kelewatan,Rena itu saudara mavi paa,dia pasti hawatir dengan mavi,kenapa papa tak membiarkan dia ikut?" tanyaku pada papa.
ku lihat papa mencengkeram setir dengan kencang.
kami hanya diam karena papa tak merespon,,aku terus mencium kening mavi,berharap dia tak kenapa-napa.
"Novi baik-baik saja dia hanya shok melihat hal baru didepannya,lebih baik kalian mulai menceritakan apa saja perubahan yang tidak dia ketahui Tujuh tahun terakhir"
"Baik dok"ucapku merasa lega,,,
"tapi jangan terlalu dipaksakan mengatakan semuanya,,dia bisa kembali drop"
pak Heru meniggalkan kami,aku melihat papa termenung didepan ruang kamar inap mavi,
Aku tahu ini tak mudah baginya,
papa mungkin hampir menikah dengan mavi,aku pernah menemukan cincin berlian di laci kerja papa berinisial "N"
Aku sama sekali tak menyadari kalau kami sama-sama menyukai wanita yang sama.
Aku duduk disebelah papa
"sejak kapan papa suka mavi?" tanyaku pada papa
Aku tak mungkin selalu cek cok dengannya hanya karena seorang wanita bukan?
dia yang selalu menjagaku sejak dulu.
Papa terlihat tersenyum kearahku
aku ikut tersenyum,jika di fikir-fikir sangat lucu sekali karena kami bisa suka dengan wanita Yang sama.
Mungkin mavi lebih cocok dengan papa,karena umur mereka tak beda jauh,mavi tiga puluh sedangkan papa tiga puluh lima an,,umur mereka sangat ideal jika menjadi pasangan.
sedangkan dengan aku kami selisih delapan tahun dengan mavi,aku masih dua puluh dua tahun,,kuliahku saja belum beres,namun aku sudah mengerti bisnis
sejak masuk SMA papa selalu mengajakku kekantor,mengajariku banyak hal tentang bisnis,bagaimana cara menarik simpati para investor,bagaimana bernego dengan mereka,,,
membuat dan segala macam hal tentang dunia bisnis sudah aku kuasai.
aku bahkan mulai merintis Bisnisku sendiri tanpa sepengetahuan papa,,,
walau tak sekaya papa aku masih bisa menghidupi mavi dengan keringat ku sendiri.
Dia itu istriku jadi aku yang paling berhak dekat dengan dia saat ini,,
"Kamu tahu nath jarak usia kita?"
tanya papa padaku
aku menyerngit memikirkan hal itu,,saat ini usia papa tiga puluh lima dan usiaku dua puluh dua selisih usia kami tiga belas tahun,,
"tiga belas??"tiba-tiba saja aku merasa ada yang aneh,,apa iya papa menikah diumur 13 tahun
aku menatap papa dengan wajah curiga,apa yang sebenarnya ingin dikatakan papa.
"apa kamu tak pernah memikirkan jarak usia kita yang terlalu dekat?"
aku semakin bingung dengan perkataan papa.
papa menatap ku dia tersei kearahku
"sebaiknya kamu tahu tentang ini secepatnya,,,kamu sudah cukup dewasa untuk mengetahui kebenarannya nath"
"Kebenaran? kebenaran macam apa yang tidak aku ketahui?apa yang ingin dikatakan papa" batinku dalam hati.
"Nama Kamu Jonathan Lim...ahli waris keluarga Lim,kamu satu-satunya keluarga Lim yang tersisa"
aku menyerngit mencoba memahami ucapan papa.
"Kamu bukanlah putraku Nathan,,aku bahkan tak pernah menikah"kekeh papa padaku.
aku sangat terkejut dengan pengakuan papa,lalu aku ini anak siapa?
"Papa bohong kan?"tanyaku tak percaya,
sejak kecil aku hidup bersama papa,aku tumbuh dengan dia.
"Kamu cucu satu-satunya Bu Liana Lim,,,kamu ahli waris satu-satunya,,papa hanya orang kepercayaan papa kamu,,walau kita ada saudara jauh tapi semua ini milikmu"
"Papa jangan bercanda,ini tak lucu sama sekali,,"
"hahahah Papa ini sama seperti Novi,,papa hanya mengasuh kamu,harta pak Hery semua adalah milik kamu,,saya hanya sebagai tameng agar semua orang tak mengejar kamu,,"
Aku terdiam benarkah yang dikatakan Papa Will?
"Banyak pesaing pak Hery yang menginginkan kamu Menyusul Beliau,,jadi saya yang diangkat sebagai penerus keluarga Lim,,, orang-orang mengira semua harta Lim milik saya,saya sudah beberapa kali berurusan dengan penculik bahkan saya juga hampir terbunuh"
"Kamu tahu Nathan saya diberi lima belas persen dari kekayaan pak Herry sisanya milik kamu"
Aku terdiam tak faham dengan semua penjelasan dari papa Will,
dia menepuk bahuku,,
"Aku pernah tamak mengira semua ini milikku,aku bahkan malu mengakui Novi sebagai kekasih hanya karena dia pelayan,aku lupa kalau aku sendiripun adalah seorang pelayan"kekeh papa
"Papa tahu papa tak pantas untuk Novi,,kamu yang lebih tulus mencintai dia jadi mari kita buat Novi mencintai kamu"
Sejak tadi papa terus mengatakan hal yang bagiku tak penting,namun yang satu ini aku sangat setuju
"Mari buat Novi jatuh cinta padaku"aku sangat setuju dengan kata itu,,
"Jadi papa akan berhenti mencintai mavi?tanyaku memastikan.
"Tentu,,,"jawab papa,,aku bisa melihat ada rasa tak rela dimata papa,,mavi memang sesulit itu untuk dilupakan.
Papa bangkit dari kursi dia berdiri dan berjalan beberapa langkah
"Keluar kamu Gadis centil"teriak papa
beberapa detik kemudian Rena terlihat keluar dari persembunyiannya...
"Oooo jadi Rena gadis centilnya,julukan yang sangat pas sekali untuk dia"
mungkin Rena mendengar semua perkataan papa,tak masalah bagi ku,aku tak perduli dengan semua kekayaan nenek Liana,,aku hanya perduli dengan mavi.
Papa menarik Rena bergabung bersama kami,,
dia seperti maling yang tertangkap basah saat mencuri,,dia berulang kali meminta maaf pada Papa yang sudah menguping pembicaraan kami.
"Karena kamu sudah mengetahui rahasia kami,kami harus dihukum"ucap papa pada Rena
"Rena nggak sengaja Pak"
"tak ada penolakan,,,kamu akan tetap saya hukum,,,hukuman kamu adalah ...."papa sengaja menjeda perkara nya agar Rena penasaran,,
aku juga ikut penasaran dengan dengan hukuman apa yang akan diberikan papa pada Rena.
"Menikah dengan saya,,,Itu hukumannya"
"Apa??Menikah?dengan pak William?coba katakan sekali lagi pak?saya tidak tuli kan?"tanya Rena
"tak ada siaran ulang,,"
"Bapak beneran mau nikah dengan saya?"teriak Rena kegirangan dia bahkan sampai loncat-loncat seperti kanguru.
"kamu tahu kan ini hukuman?saya akan menikah sementara dengan kamu sampai Novi bisa mencintai Nathan"
Aku melihat wajah Rena langsung tertunduk
bisa-bisanya papa bicara begitu,,
"Papa tak perlu melakukan itu,,nathan yakin kami akan bahagia,papa tak perlu mengorbankan Rena"
"jika papa menikah Novi akan berhenti mencintai papa,itu kesempatan bagi kamu untuk berada disisinya"
"Nathan tak setuju paa...lebih baik papa kembalikan Rena ke desa,,Papa tak bisa mempermainkan Hati Rena seperti itu.."
"Saya tidak akan memaksa kamu Rena,pilih lah Menikah atau putus kuliah"
ucap papa,menurut ku itu lebih terdengar seperti ancaman dari pada pilihan.