Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebenaran
Dan ternyata tanpa di sengaja Sela mengucapkan kebenaran yang sesungguhnya bahwa ia adalah ibu kandung Zeline,Sela yang merasa tak terima karna Zeline mengira bahwa dirinya adalah teman ayahnya hingga ia tanpa sadar membentak Zeline di dalam mobil hingga Zeline yang ketakutan menangis karna takut dengan Sela
" No!! Kamu bukan ibu Zeline hikss ~ Ayah bilang bahwa Ibu Zell itu di luar negeri bekerja" sahut Zeline yang berkata sesungguhnya karna selama ini Ayah Zeline selalu mengatakan bahwa ibunya bekerja di luar negeri, Zeline yang dari bayi di besarkan oleh ayahnya sendiri tentu nya iya hanya mengenal sosok ibunya dari cerita ayahnya sendiri
Dan ayah Zeline sendiri tak pernah berkata bahwa Sela adalah ibunya Zeline dan hal itu tentunya membuat anak kecil itu terkejut dan tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Sela
" Sialan seharusnya gue gak ngomong ini sama Zeline, bisa bisa Zeline ngomong lagi sama Roy" ucap batin Sela yang kini iya menyesal karena telah berbicara seperti itu kepada Zeline
Dan selama ini Roy tak pernah tau bahwa Sela istrinya memiliki anak dan selama itu pula Sela menyembunyikan identitas dirinya sendiri dari Roy karna Sela takut akan Roy yang akan marah karna dirinya memiliki anak dari pria lain
Maka dari itu Sela berkata bahwa Zeline dari panti asuhan agar Roy mau menerima Zeline dan agar hidup Zeline tercukupi dan terurus oleh Sela selaku ibu kandungnya yang sekian lama ini menelantarkan Zeline.
" Zeline maafkan ibu ya nak bentak kamu tadi, ibu ini adalah ibu kandung Zeline, ibu gak di luar negeri ibu bekerja di kota ini, Zeline harus percaya ibu,dan Zeline harus ikuti apa kata ibu kalo Zeline masih ingin ketemu ayah Zell " Ucap Sela sambil memegang pipi lembut Zeline
" Kalo ibu itu ibunya Zeline kenapa ibu menikah lagi dengan ayah Roy? Kenapa ibu ninggalin Ayah Zeline? " Tanya Zeline yang terlalu sedikit dengan wajah polosnya
Mendengar apa yang di tanyakan oleh Zeline seketika itu Sela terdiam dan bingung apa yang harus ia katakan pada Zeline karna Zeline masih terlalu kecil untuk mengerti
" Sudah pokonya Zeline harus ikuti apa kata ibu dan jangan pernah bilang sama ayah Roy kalo Zeline anak ibu " tegas Sela yang kembali mengemudikan mobilnya
" Ibu jahat ibu sembunyiin Zell, Zell benci ibu, Zell gak mau sama ibu " ucap batin Zeline yang menatap Sela dengan mata yang berlinang air matanya.
.
Sisi lain Sesil yang mendengar kabar bahwa Sam kini telah sadar dari komanya hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk Sam sepulangnya ia bekerja.
Hingga setibanya Sesil di Rungan inap Sam terlihat Sam yang sudah bangun dan menyandarkan tubuhnya ke kasur, hingga senyum manis terukir di wajah Sesil yang terlihat bahagia karna atasannya telah membaik
" Pak Sam " Ucap Sesil sambil menghampiri Sam Hingg Sam yang mendengar menoleh dan membalas senyuman manis Sesil
" Hy Sesil " sahut Sam dengan suara yang lemas karna ia belum sepenuhnya pulih
" bagaimana sekarang keadaan bapak? "
" Aku membaik Sesil, maaf ya gara gara aku pasti kamu kesulitan di kantor" ucap Sam yang merasa bersalah karna membiarkan Sesil bekerja sendiri
" Tidak apa-apa pak, sebaiknya bapak pulih kan dulu kesehatan bapak " sahut Sesil yang kini duduk di samping tempat tidur Sam
" Oya pak, Sesil bawa buah jeruk untuk bapak, orang yang jual nya bilang ini sangat manis dan sangat baik untuk kesehatan bapak, Saya bukakan ya untuk bapak " kembali ucap Sesil yang kini terlihat mengupas jeruk untuk Sam hingga Sam entah mengapa rasanya hatinya begitu sangat bahagia karna di perhatikan oleh Sesil
Namun Sesil yang belum sepenuhnya membuka kulit jeruk itu seakan merasa bau dan mual mencium bau jeruk yang ia kupas
" kenapa Rasanya jeruk ini sangat bau " ucap Sesil sambil sedikit mengendus jeruk yang ia pegang
" hoekk~ hoekk~ "
Sesil yang merasa begitu mual hingga ia berlari menuju kamar mandi mengeluarkan isi perut nya, hingga Sam yang melihat mencoba menegakan badannya heran melihat Sesil yang terlihat begitu mual mencium bau jeruk padahal yang Sam cium bau jeruk itu segar dan tidak berbau
" ada apa dengan Sesil? Jeruk nya gak bau ko, ini wangi" ucap Sam yang mencium buah jeruk memastikan aroma jeruk nya tidak berbau busuk