Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
"Sialan banget gak sih masa iya cewek secantik aku malah ditinggalin di jalan sama cowok yang gak jelas kaya si kafir itu?" gerutu Glory yang memang dia kesal dengan sikap Xavieer yang sangat semena-mena terhadap dirinya.
Kalo memang dia sangat menginginkan Amanda dan ingin bersama dengan Amanda, kenapa tidak melepaskan saja Glory? kalo boleh jujur lama-lama capek juga kalo perasaannya selalu di tarik ulur seperti itu.
"Emangnya dia gak tahu apa kalo hal kaya gini itu bikin gue gak nyaman? kalo aja Glory yang ada di tubuh ini bakalan ngambek, marah-marah atau gimana ya?" pikir Glory yang mengingat bahwa dirinya ini bukanlah Glory yang asli melainkan Rula yang bertransmigrasi kedalam tubuh Glory.
Glory yang sudah malas berjalan terus menerus dia mengingat kalo dia membawa ponsel, lalu kenapa dia terus berjalan tak tahu arah? ah memang kalo banyak pikiran pasti semuanya terasa sangat berantakan dan sangat tidak jelas.
"Kan gue bawa hp, kenapa gak gue telpon seseorang aja gak sih?" Pikir Glory dan dia membuka tasnya dan dia menemukan ponselnya.
Tanpa berpikir panjang Glory langsung menelpon Naomi sahabat karibnya, daripada dia harus menelpon keluarganya sendiri.
Tak butuh waktu lama, Naomi lanngsung mengangkat telepon Glory dan ya bisa kalian bayangkan Naomi langsung berteriak histeris
"YA AMPUN MY BEBEB SAYANG AKHIRNYA KAMU TELEPON GUE!! GUE KIRA LO UDAH LUPA SAMA GUE!" Teriak Naomi dan secara sepontan Glory langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya, bisa budeg lama-lama kalo mendengar teriakan tidak jelas Naomi.
"Lo bisa gak sih suara lo itu pelanin dikit hah? berasa budeg gue telponan sama lo," omel Glory yang terlampau kesal kepada Naomi.
"Ya habisnya gue kangen banget sama lo, pas kejadian di sekolah lo udah lama hilang kabar. Terus eh sekarang lo telpon gue, ya gimana gue gak seneng coba," jawab Naomi diseberang sana.
Glory yang mendengar semua celotehan dari Naomi memutar bola matanya malas, mau kesal tapi apa yang dibilang oleh Naomi ada benarnya juga.
"Nanti deh gue cerita tapi boleh gak sekarang gue minta tolong sama lo?" tanya Glory kepada Naomi.
"Lo mau minta tolong apa? minta saldo? masa iya sih lo jadi miskin pas kejadian di sekolah," ucap Naomi yang membuat Glory makin tidak paham dan kepo dengan kejadian-kejadian di sekolah.
Tapi Glory rasa ini bukanlah waktu yang tepat untuk mmembahas hal yang gak penting karena yang jelas sekarang ini dia ingin pulang ke rumah.
"Bukan minta saldo ege, gue cuman minta tolong sama lo buat jemput gue ke sini," ucap Glory yang to the point.
"Lah emangnya lo di mana? gak di rumah atau lo gak di anter supir?" tanya Naomi yang merasa aneh kepada Glory.
"Nanti deh ceritanya panjang, gue pengen lo ke sini sekarang ntar gue sharelok," ucap Glory dan dia mematikan panggilan sepihak dan langsung sharelok kepada Naomi.
Dalam hati Glory semoga kedepannya dia tidak akan bertemu lagi dengan Xavieer karena kalo saja dia bertemu maka di pastikan Glory akan menampar wajah yang so tampan itu ya walaupun emang beneran tampan sih.
Tak butuh waktu lama, Naomi sudah datang ke tempat Glory berada. Dengan motor sport hitam.
"Glory! lo kok bisa sih ada di sini?" tanya Naomi dan dia turun dari motor sportsnya.
Glory yang emang notabenenya Runa yang numpang di tubuh Glory menatap tidak percaya ke arah Naomi yang merupakan wanita cantik dan juga sangat terlihat badas.
"Gue nanya lo Glory, kok lo malah bengong sih!" omel Naomi yang heran kenapa Glory malah diam seperti patung.
"Eh maaf-maaf gue agak gagal fokus aja, nanti aja deh ceritanya panjang banget. Gue mau pulang," ucap Glory yang hari sudah malam dan Glory sudah sangat lelah dengan hari ini yang banyak sekali gebrakannya.
"Oke kita pulang, lo naik sini," titah Naomi menyuruh Glory naik ke atas motor sport hitamnya.
Glory diam sesaat, dulu Glory memang tidak mau membawa motor sport. Tapi sekarang yang ada di dalam tubuh Glory adalah Runa kan? jadi Runa yang memang pencinta motor sport tanpa berpikir panjang langsung memohon keada Naomi untuk mengizinkan yang membawa motor.
"Naomi Please bolehin gue ya yang bawa motor," ucap Glory yang tiba-tiba saja memohon kepada Naomi untuk menyetir.
Naomi yang paham dan tahu kalo Glory tidak Pernah membawa motor jadi kurang percaya dan takut kenapa-kenapa kepada motor kesayangannya ini.
"Lo serius mau bawa motor gue? tapi kan lo tahu ini motor kesayangan gue," ucap Naomi yang terlihat sangat tidak yakin kalo Glory bisa membawa motor dengan baik.
Glory yang paham kalo Naomi meragukan banyak rayuan maut yang keluar dari mulut Glory agar Naomi mau menuruti keinginannya untuk membawa motor mulik Naomi.
"Aduh please deh, jangan kira lo mikirnya gue gak bisa bawa motor gede ya? ini mah kecil buat gue!" ucap Glory dengan sombongnya dan Naomi memutar bola matanya malas.
"Halah lo banyak ngomong banget anjir, lagian mana bisa gue percaya sama orang kaya lo. Gue aja gak pernah tuh liat lo bawa motor, jadi dari mana gue harus percaya kalo lo emang beneran bisa bawa motor?" tanya Naomi dan Glory masih terus menerus memohon kepada Naomi agar Naomi mengizinkannya.
"Tolong dong gue pengen banget bawa motor Naomi, izinin gue ya please! kalo emang nanti gue gak bisa bawa motornya kalo jatuh lo boleh deh minta ganti motor apa aja asalkan kali ini biarin gue bawa motor," ucap Glory yang berharap Naomi mau menerima tawarannya itu.
Naomi yang mendengar tawaran yang cukup menggiurkan dari Glory dengan yakin dia menyetujui keinginan Glory untuk membawa motor miliknya.
"Oke deal lo boleh bawa motor gue, tapi kalo dia lecet sedikit pun gue pengen lo ganti sama motor Ducati yang keluaran terbaru," ucap Naomi dengan tersenyum senang kapan lagi coba dia bisa memiliki motor baru tanpa harus keluar uang banyak.
Glory yang melihat Naomi begitu senang karena ada penawaran yang menarik langsung menatap sebal ke arah Naomi, bisa-bisanya ada hal yang menggiurkan dia malah meminta hal yang kurang ajar.
"Si anjir malah ngelunjak ya! untung gue orang kaya, jadi buat beli motor keluaran terbaru oke lah gak terlalu mahal juga," ucap Glory yang membuat Naomi melongo.
"Et dah buset emang beda ya kalo anak orang kaya, motor harga miliaran di sebut murah emang beda," ucap Naomi geleng-geleng kepala.
"Udah ah mana sini kunci motornya, gue mau pulang. Gue pengen ngasih pelajaran sama si kapir itu!" ucap Glory yang sudah sangat emosi kepada Xavieer yang dengan tega meninggalkan dirinya hanya demi seonggok manusia seperti Amanda.
Naomi yang paham kalo Glory sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, mau tak mau dia memberikan kunci motornya dari pada dia dihajar oleh Glory bukan?
"Iya-iya aelah lo kangen banget ya sama si Xavieer sampe-sampe gak tahan banget mau ketemu sama dia," canda Naomi dan dia duduk di belakang.
"Kangen pala lo peyang! yang ada gue pengen hajar tuh manusia so kegantengan yang najisin," ucap Glory dan dia mulai melanjukan motornya dengan ugal-ugalan dan membuat Naomi syok sendiri.
"GLORY JANGAN GILA LO YA ANJING GUE BELUM NIKAH BANGSAT!!!!" teriak Naomi yang ketakutan setengah mati dengan kelakuan anomali Glory.
Sekiranya kalo mau mati duluan jangan ngajakin anak orang lain, emang dikira nyawa tinggal beli di online begitu???