Bagaimana jadinya kalau niat hati hanya ingin membantu malah di pintai menjadi ibu bagi anak yang baru kamu kenal belum ada 24 jam?
==##==
Aiden nggak punya mama tante, Aiden juga mau punya mama kayak teman teman Aiden. Aiden mau tante jadi mama Aiden, boleh? Tante maunya jadi mama Aiden. Baru Aiden bisa dipangku terus kayak ini, bisa diperhatikan sama mama, disuapi makan, ditemani tidur, dibacakan cerita kayak cerita cerita teman aiden. Aiden nggak pernah digituin mama hiks…hiks…hiks…” jelas Aiden dengan deraian air mata
==##==
“ Aiden dia bukan mama Aiden dia hanya kakak Zela bukan mama nya Aiden” ucap Rey yang tidak merasa senang sang anak memangil orang yang mereka baru kenal dengan sebutan mama. tapi perkataan Rey malah membuat Aiden malah mengencangkan tangisannya
“bukan kakak tapi mama” teriak Aiden dengan kencang sambil sesenggukan.
Ingin tau bagaimana keseruan dan ceritanya, mari merapat sayang. kita baca bareng bareng, siapkan kopi😄😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rmauli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
0026
“ cel, sudah ibu sudah bahagia di sana” ucap Azela sambil mengelus pundah sang sahabat
“ zel,..hiks hiks.., sekarang kami sudah yatim piatu tak ada ibu dan ayah di sisi kami, mereka pergi meninggalkan kami. Hiks..hiks.., tak ada sosok yang akan menegurku saat berteriak lagi, tak ada sosok ibu yang dapat aku peluk lagi dan tak ada sosok kuat itu lagi” ucap Celsi lirih sambil menangis
Azela tau bagaimana sakitnya di tinggal orang yang kita sayang, karena Azela pernah di posisi itu. Ia hanya bisa mencoba menghibur sahabatnya itu sebagaimana yang biasa di lakukan sahabatnya itu bila mana dia bersedih mengingat mendiang mama nya.
“ Celsi, sahabatku itu kuat. Masih ada 2 orang adik yang menyayangimu dan membutuhkanmu, mereka tak punya siapa siapa lagi selain kamu.” Ucap Azela
Ia juga turut sedih melihat sahabat nya yang biasa sangat ceria dan tidak pernah menangis sekarang terlihat begitu lemah.
“ hiks..hiks Azela” ucap Celsi berhambur kepelukan Azela dia menangis sejadi jadinya di pelukan sahabatnya itu, saat ini ia hanya ingin mengurangi sesak yang ada di dadanya. Azela benar dia harus kuat demi kedua adiknya yang ia sayangi
“ sudah, mari kita makan tadi aku sudah pesan makanan.” Ucap Azela sambil menghapus airmata Celsi
“ baiklah, aku ingin cuci muka dulu” ucap Celsi baru berlalu ke kamar mandi
“ aku yakin kau pasti bisa melalui ini cel, kau adalah gadis yang kuat” gumam Azela lirih
Setelah mencuci muka mereka pun turun kebawah menuju ruang makan, di sana sudah ada Bima dan Bian dan juga sudah ada beberapa makanan yang sudah di tata dengan rapi di atas meja.
“ Bian Bima, kalian sudah mandi dek?” Tanya Celsi mata kedua adiknya tanpak sembab sama sepertinya tapi mata sembab Bima lebih parah, kemungkinan dia baru saja selesai menangis
“ sudah kak” jawab Bian
“ kenapa emm?” Tanya Celsi mengelus kepala Bima dan hanya dibalas gelengan kepala oleh Bima. Celsi pun membawa Bima kepelukannya, ia berusaha menenangkan Bima dengan pelukan hangat nya
“ Bima ibu sudah bahagia di sana, ibu tak akan pernah lagi merasa sakit dan ibu sudah bersama ayah di sana melihat kita sambil tersenyum” ucap Celsi sambil mengelus kepala adik bungsunya itu
“ saat ini kita hanya di minta untuk mengikhlaskan ibu agar ibu bisa tenang di sana. Walaupun itu sangat berat untuk kita. Tapi kakak tau kedua adik kakak adalah laki laki yang kuat maka dari itu kakak percaya kalian dapat mengikhlaskan ibu untuk tenang di sanakan” kata Celsi
“ iya kak. Bi..Bima akan belajar un..untuk mengikhlaskan ibu, Bima sayang ibu” ucap Bima yang kembali menangis Bian dan Celsi pun turut tak dapat membendung airmatanya. Mereka berpelukan bertiga melapangkan hati mereka masing masing agar sang ibu tenang di sana.
“ sudah, sekarang kita makan” ucap Azela lalu menghapus air mata sahabatnya itu
Setelah berdoa mereka pun makan dengan tenang makan malam kali ini sangatlah berbeda bagi mereka karena sosok ibu yang biasa duduk di bagian depan sudah tidak ada lagi.
Selesai makan dan membereskan dapur mereka pun masuk kekamar mereka masing masing, Azela pun ikut masuk kekamar Celsi. Karena sudah lelah seharian menangis membuat Celsi cepat masuk kealam mimpinya sesekali masih terdengar suara sesenggukan temannya itu.
Azela tau betapa sayangnya Celsi terhadap ibu erja bahkan Celsi rela bekerja di saat usianya masih terbilang kecil hanya karena tak ingin ibunya harus bekerja. Dan kepergian sosok ibu yang teramat ia sayangi itu membuat luka yang teramat dalam bagi sosok Celsi.
Azela pun menghembuskan nafasnya dengan berat ia kembali mengingat mama nya, mama yang sangat ia rindukan itu. Sekarang mama nya sudah punya teman baru yaitu ibu erja.
“ ma, Azela kangan mama. Azela kecil sudah besar sekarang. Tenang di sana mama, Azela sayang mama dan akan selalu mencintai mama. tunggu Azela sampai saatnya Azela di perbolehkan bertemu mama lagi dan menjadi Azela kecil kesayangan mama seperti dulu. good night mom, I love and I miss you more my mom.” Lirih Azela menatap langit langit kamar Celsi, air matanya bahkan menetes karena mengingat mendiang ibu nya. Lelah seharian melakukan banyak hal Azela pun akhirnya tertidur.
\=\=\=1 minggu kemudian\=\=\=
Hari ini adalah hari dimana Aiden akan wisuda atau merayakan kelulusannya dari banhku TK, Azela bahkan di tahan semalaman di rumah mereka hanya untuk memastikan mama nya itu ikut melihatnya hari ini. Celsi juga di undang tapi Celsi akan datang agak kesiangan. 1 minggu yang lalu Azela banyak menghabiskan waktunya berada di dekat sahabat nya itu dan Aiden juga menemaninya menghibur Celsi bersama nyonya Elika, hingga membuat Aiden dan Celsi menjadi begitu akrab. Aiden mengajak Celsi melihat ia di acara kelulusan sekolahnya dan Celsi tidak menolak hal itu.
“ mama sudah siap belum” teriak Aiden saat masuk ke kamar miliknya dan melihat sang mama sudah berdiri cantik di sana dengan dress mini berwarna hitam yang melekat cantik di tubuh mama ya itu.
" Waw.. ma.. ma sangat cantik bangat. Nanti akan aku mau pamer ahh tunjukkin sama teman temanku bahwa Aiden juga punya mama bahkan mama Aiden begitu sangat cantik hihihi..” ucap Aiden sambil cenggegesan
“ bisa saja sayang. Anak mama juga terlihat sangat tampan hari ini” ucap Azela mengecup pipi Aiden lalu menggelitiki bocah menggemaskan itu.
\=\=Ceklek\=\= ( pintu di buka )
“ apakah sudah si…” ucapan Reyhan tergantung di udara, ia terpaku melihat Azela yang tampak sangat cantik saat ini
“ cantik ya” puji Reyhan masih tetap memandang aAzela, ia sungguh terpesona melihat aAzela yang tampak seperti peri saat ini dan tanpak berbeda dari biasanya
“ ehmm., papa tutup mulut nya nanti lalat masuk” ucap Aiden sambil menunjuk ke arah mulut Reyhan yang langsung dengan resflek di tutup oleh Reyhan dengan kedua tangannya
“ ess, merusak suasana saja” gerutu rey, Azela hanya tertawa kecil saja melihat ayah dan anak itu saling usil
“ karena mama sudah siap mari kita makan” teriak riang Aiden sambil menarik tangan Azela
“ ehh, ia, ya mari makan. Nanti keburu telat” ucap rey yang gelagaban
“ iya mari mas, maaf dandannya lama” ucap Azela
“ santai aja” ucap rey tersenyum
Mereka pun turun menuju meja makan, di sana tuan dan nyonya Elika juga memuji penampilan Azela yang luar biasa. Mereka makan dengan tenang dan setelah selesai mereka pun langsung bersiap menuju sekolah Aiden.
Mereka mengendarai 2 mobil tuan Jimmy dan nyonya Elika dalam 1 mobil sedangkan Reyhan, aAzela, Aiden dan Juan dalam satu mobil. Aiden memaksa Juan juga ikut hadir melihatnya karena itu Juanlah yang menjadi supir mereka.
“ kenapa emm” Tanya Azela melihat raut wajah Aiden yang terlihat gelisah
“ hehehe, nggak ada mama. Aiden hanya gugup aja” ucap Aiden sambil cenggegesan
“ nggak usah gugup boys, papa dan mama ada untuk Aiden” ucap Reyhan menenangkan anaknya itu
“ ya, ada papa, mama, oma, opa, om Juan, dan tante Celsi” jawab Aiden tersenyum
“ ya, semua nya hadir hanya untuk Aiden seorang” jawab Reyhan
Setelah perbincangan itu suasana dalam mobil itu kembali sunyi, hingga beberapa waktu akhirnya mereka semua sampai di sekolahan Aiden
“ ye, akhirnya sampai” teriak riang Aiden
“ silahkan turun pacarku dan putra tampanku” kata rey setelah membuka pintu di sebelah Azela
Juan yang melihat tingkah tuan ya yang sangat tidak biasa hanya dapat mengaga. Untung Juan memiliki jantung yang kuat kalau tidak entah apa yang akan terjadi.
Bagaimana tidak syok melihat tuan sekaligus sahabatnya yang biasanya sedingin es balok dan kaku sekarang sudah bisa bersikap romantic di hadapan seorang gadis itu adalah hal yang sangat di luar dugaan. Rey yang melihat tingkah sahabat nya yang sangat aneh malah bergidik geri sendiri ia perpikir Juan kesambet hantu valak kali.
*
*
\=\=Sedangkan aAzela dan Aiden\=\=
“ sayang mama mau ketoilet dulu ya” kata Azela ia sudah tidak tahan lagi untuk buang air kecil
“ iya mama, Aiden ke sana kalau gitu” ucap Aiden sambil menunjuk kearah teman temannya yang juga sedang bersama orangtua mereka
“ ya udah mama ke toilet bentar doang” ucap Azela lalu berlalu dari sana setelah Aiden mengganggukan kepalanya
Aiden duduk tidak jauh dari teman temannya, ia hampir tidak memiliki teman karena dia pendiam dan cuek terlebih karena ia kerap di ejek tak memiliki seorang mama oleh anak anak lain.
“ hei, lihat dia. Dia hanya datang sendiri tanpa keluarganya sangat menyedihkan Ha haha” ucap Dion anak yang sangat sering membulli Aiden
“ siapa bilang aku datang sendiri. Mama dan papa ku juga datang ya” ucap Aiden yang tidak diam seperti biasanya ia sudah cukup muak melihat tingkah laku semena mena anak anak seperti Dion
“ hahaha.., lihat dia ngaku ngaku punya mama. Kasian bangat nggak usah ngaku ngaku deh punya mama seperti kami kau kan hanya anak yang menyedihkan yang tak punya mama” ucap Dion tajam, sedangkan anak lain juga ikut mengejeknya dan para orangtua anak anak itu hanya diam menyaksikan anak anak mereka melakukan pembullian di depan mata mereka
“ aku punya mama” teriak Aiden dengan mata berkaca kaca
“ hei, dasar anak sialan beraninya kau meneriaki anakku” marah ibu dari Dion yang hendak menampar Aiden tapi tangannya di tahan oleh tangan seseorang dengan remasan kuat yang terasa begitu menyakitkan
“ lancang sekali anda ingin menampar anak saja nyonya. Baru anda tau kulit anak saya jauh lebih mahal dari tangan menjijikkan mu ini” ucap Azela sambil menghempaskan tangan ibu Dion. Ya orang yang menahan pergelangan tangan ibu dari Dion itu adalah Azela. Azela yang sudah selesai dari kamar mandi segera menyusul Aiden ketempat yang di tunjuk Aiden tadi tapi sebelum sampai ia mendengar teman teman Aiden membulli Aiden apalagi Dion yang masih kecil sudah memiliki mulut yang pedas membuat Azela meradang.
“ oh, kau ibu dari anak ini!. Pantas saja kelakuannya brutal ibu nya saja seperti preman pasaran. Bagaimana bisa orang kampungan bisa bersekolah di sini, menurunkan citra sekolah saja"
“ haha.., bukankah apa yang anda katakan itu seharus nya di tujukan pada anda sendiri” ucap Azela tak mau kalah
“ kau da…” ucapan ibu dari Dion terhenti karena mendengar suara bariton dari Reyhan
“ dasar apa nyonya wijaya, beraninya kau menghina dan membentak istri dan anak saya” ucap Reyhan dengan suara dinginnya
“ tu..tu..tuan Reyhan” ucap ibu Dion terbata
“ maafkan saya tuan Reyhan, saya tidak mengetahui bahwa anak ini adalah anak anda” sambungnya dengan gugup
“ sial, ternyata mereka adalah istri dan anak pengusaha terkenal ini” umpat nyonya wijaya itu dalam hati
“ apakah bila mereka bukan istri dan anak dari tuan mahendra maka kau boleh semena mena dengannya” suara nyonya besar mahendra membuat nyawa nyonya wijaya itu hampir terlepas dari tubuh gemuk nya apalagi melihat tatapan mematikan dari tuan besar dan tuan muda mahendra
“ ma.. maafkan saya dan anak saja nyonya, mohon tidak di ambil hati saya mengaku salah nyonya” ucap nyonya wijaya itu lalu menarik anaknya yang hanya berdiri dibelakangnya untuk meminta maaf
“ mom..” rengek Dion tak mau tapi karena di pelototi sang mama akhirnya ia mau minta maaf pada Aiden
“ Aiden maafkan aku” ucap Dion dengan suara kecil sambil mengulurkan tangannya kehadapan Aiden
“ emm, baiklah dan asal kau tau aku pun memiliki mama yang lebih cantik dari mama mu” ucap Aiden setelah menyalam Dion lalu memeluk manja kaki aAzela
“ maafkan aku lain kali aku tak akan mengejekmu dan yang lain” ucap Dion tertunduk
“ baiklah” ucap Aiden
“ sekali lagi saya minta maaf tuan nyonya. Maaf atas ketidak nyamanannya” ucap nyonya wijaya dan hanya diangguki oleh Reyhan, Azela, tuan Jimmy, dan nyonya Elika. Lalu nyonya wijaya pun langsung berlalu dari sana sambil menarik anaknya itu.
“ ayo, mari kita keaula tadi kepala sekolah sudah memanggil untuk berkumpul di sana.” Ucap tuan Jimmy
Tuan Jimmy, nyonya Elika, Reyhan, aAzela, Juan, dan Celsi yang baru saja sampai lansung saja beranjak masuk ke aula sedangkan Aiden pergi berkumpul dengan teman temannya.
Suasana dalam aula sudah dirias sedemikian rupa dan terdapat panggung yang sangat megah. Para orangtua dan kerabat juga sudah berkumpul di dalam aula itu. Mereka pun mencari tempat duduk dan duduk berdekatan satu dengan yang lain.
Suara MC sudah terdengar, dan setelah melakukan doa bersama sama acara pun di mulai.
Sambutan demi sambutan sudah di lakukan dan sekarang waktunya penampilan dari siswa siswi yang ikut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut.
“ acara selanjutnya, mari kita dengarkan lagu dari Aiden dan kawan kawan. Dengan judul BUNDA” ucap sang MC
“ semangat sayang, kau pasti bisa” ucap mereka berenam menyemangati Aiden sebelum Aiden naik ke atas panggung dan di balas anggukan kepala dan senyum manis dari Aiden.
Prok prok pro
Riuh tepuk tangan menyambut penampilan mereka
Aiden dan teman temannya berbaris rapi, dengan Aiden yang berada paling depan ditengah tengah para temannya karena dia akan menyanyi bagian solo di tengah tengah lirik lagunya.
Alunan musik yang mengiringi lagu judul bunda pun telah diputar. Aiden dan teman teman bergoyang kekiri dan kekanan dengan kompak mengikuti alunan musik itu.
Kubuka album biru "(Aiden DAN TEMAN2)"
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
"(Aiden)" Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Telah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Oh, bunda ada dan tiada "(Aiden DLL)"
Dirimu ‘kan selalu ada di dalam hatiku
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
"(Aiden)" Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu ‘kan selalu ada di dalam
HATIKU ( Aiden DAN TEMAN TEMAN)
Suara siulan dan tepuk tangan menggelar di ruangan aula karna melihat penampilan mereka. Banyak juga ibu ibu yang terharu mendengarkan lagu persembahan yang di bawakan oleh Aiden dan teman teman, termasuk aAzela ia sangat terharu apalagi di bagian solo Aiden. Aiden menyanyikannya dengan sangat dihanyati, Azela yang sama dengan Aiden yang sangat ingin memiliki ibu yang selalu ada di sampingnya bisa merasakan betapa jantung teremas akan hal itu apalagi tadi Azela sempat melihat Aiden menitihkan airmatanya saat bernyayi tadi.
“ penampilan yang sangat luar biasa, mari kita beri tepuk tangan yang meriah kepala Aiden dan kawan kawan” ujar sang MC ketika Aiden dan kawan kawan telah selesai bernyayi
Prok prok prok…..
Semua orang yang ada di aula tersebut memberikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk penampilan mereka barusan.
“ lihat anak kita sangat jago bernyayi, suaranya merdu dan penghayatan yang sangat bagus” puji Reyhan sambil menatap Azela, ia pun menghapus airmata yang masih ada di pipi Azela
Puk..
“ belum sah atuh. Anak kita! Nikahin dulu, asal megang aja” gerutu nyonya Elika memukul tangan Reyhan
“ ihh, ganggu aja sih ma,” ucap Reyhan memanyungkan bibir nya
“ bibir jangan gitu. Kayak bebek” ucap tuan Jimmy tertawa kecil menggoda anaknya, Azela, Celsi, dan Juan ikut tertawa melihat Reyhan yang di ledek