NovelToon NovelToon
Lies Of Marriage

Lies Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Romansa / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Poporing

Liana adalah seorang wanita yang paling berbahagia karena ia bisa menikah dengan lelaki pujaannya, Yudistira. Hidupnya lengkap dengan fasilitas, suami mapan dan sahabat yang selalu ada untuknya, juga orang tua yang selalu mendukung.
Namun, apa yang terjadi kalau pernikahan itu harus terancam bubar saat Liana mengetahui kalau sang suami bermain api dengan sahabat baiknya, Tiara. Lebih menyakitkan lagi dia tahu Tiara ternyata hamil, sama seperti dirinya.
Tapi Yudistira sama sekali tak bergeming dan mengatakan semua adalah kebohongan dan dia lelah berpura-pura mencintai Liana.
Apa yang akan dilakukan oleh Liana ketika terjebak dalam pengkhianatan besar ini?

"Aku gak pernah cinta sama kamu! Orang yang aku cintai adalah Tiara!"

"Kenapa kalian bohong kepadaku?"

"Na, maaf tapi kami takut kamu akan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poporing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8 : Rencana yang bocor

Namun, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, hal ini pun terjadi pada Tiara. Meskipun ia berusaha untuk menutupi semuanya dari Liana, tapi toh tetap saja ada orang lain yang memberitahukan hal ini kepada wanita itu.

Liana yang sedang berada di luar rumah dikejutkan dengan sebuah pesan masuk secara tiba-tiba. Pesan itu menunjukkan nomor tak dikenal, dan berisikan sebuah gambar kartu undangan berwarna hijau dengan motif renda yang terbuka dan di dalamnya tertera nama Yudistira Mahardika juga Tiara Putri. Itu adalah kartu selamatan untuk acara 7 bulanan kehamilannya Tiara.

Sontak Liana kembali menjadi panas hati dan sakit saat melihat undangan tersebut. Pria itu tidak mengucapkan selamat atas kehamilan istrinya sendiri tapi membuat pesta akan kandungan wanita lain. Yudis memang kejam, pikir Liana yang sudah benar-benar kalut.

Apa kau bisa memberikanku alamat mereka mengadakan pesta dan jelaskan padaku rincian waktunya.

Liana akhirnya memberi pesan singkat itu kepada si pengirim. Tak lama orang tersebut pun membalas.

Hari Minggu jam 19:00 malam. Kau pasti akan terkejut karena semua orang tahu hubungan mereka.

Liana tampak shock saat membaca kalimat yang terakhir. Apa maksudnya?? Semua orang tahu????

Liana hanya membaca balasan pesan singkat itu tanpa membalasnya kembali. Entah kenapa dia jadi kepikiran. Apa jangan-jangan semua orang memang sudah tahu kecuali dia??

Liana kemudian berinisiatif untuk mencoba menanyakan hal ini kepada Sasya, kebetulan dia memang cukup akrab dengannya sekarang. Tapi ternyata wanita itu sudah jauh lebih dulu menghubunginya.

"Halo Sa, kenapa?" Liana menerima panggilan itu dan segera bertanya tanpa basa-basi.

"Na, kamu ada waktu gak weekend ini?" Tanya Sasya yang tiba-tiba membahas soal akhir pekan.

"Kurang tau ya, ada apa emang?" Balas Liana agak bingung.

"Anak-anak ajakin liburan, ikut yuk Na!" Ucap Sasya dengan gaya yang bersemangat.

"Liburan? Kemana emang?" Tanya Liana sedikit penasaran juga.

"Gak jauh-jauh lah, masih di Bali! Ikut yuk, Na. Daripada elu suntuk di rumah terus!" Sasya dengan gaya manja mencoba mengajak Liana untuk ikut pergi bersamanya ke sana.

"Pengen sih cuma...." Liana ragu, jelas saja karena dia 'kan inginnya pergi ke acara selamatan Yudis dan Tiara untuk meminta penjelasan dari mereka berdua.

"Mikir apa lagi? Yudis juga kayaknya gak bakal keberatan 'kan?" Sambar Sasya dengan cepat. Dia seperti tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Liana.

Liana menarik napasnya dalam-dalam. Ya, dia tahu kemungkinan besar pria itu gak keberatan atau justru enggak peduli sama sekali kalau dia pergi. Karena dalam pikiran Yudis sudah penuh dengan Tiara dan Tiara.

"Ayo dong ikut, sekalian kita refreshing! Lagian cuma bentar, gak lama! Kita berangkat Jumat pagi, nah Minggu sore udah pulang," ujar Sasya menjelaskan rencana kepergian mereka ke Bali.

"Hah..., oke deh, tapi bener ya enggak lama." Liana akhirnya setuju untuk ikut. Kalau dipikir-pikir emang dia sepertinya butuh liburan untuk memperbaiki suasana hatinya. Masalah Yudis dan Tiara bisa menyusul.

"Gitu dong! Gue kabarin yang lain ya, sekalian langsung pesen tiket. Jumat kita jalan!" Sasya kedengeran seneng banget, dia bahkan sampai berteriak kencang dari arah seberang. Kemudian telepon pun dimatikan.

Liana terdiam sesaat menatap layar ponselnya yang sudah gelap dan mati. Wanita itu kemudian menghubungi Yudis. Dia tak menelepon, hanya sekedar memberikan pesan singkat saja yang menyatakan hari Jumat nanti dia bakal pergi dengan Sasya dan yang lain ke Bali sampai hari Minggu.

Setelah memberikan pesan itu Liana kembali menutup ponselnya. Dia gak begitu peduli Yudis mau membalas pesan darinya atau apapun, yang jelas dia tetap berusaha untuk jadi istri yang baik dengan mengabarkan Yudis mengenai rencananya. Setuju atau tidak setuju itu hak Yudis tapi kalau tidak ada balasan dia akan pergi ke Bali. Meski dia tahu Yudis kayaknya malah bakal senang kalau Liana pergi.

...****************...

Di tempat lain, Arum teman terdekat Liana saat ini tampak gelisah. Wanita itu berjalan mondar-mandir di lobi kantor sambil memegangi ponsel. Sepertinya ia sedang menunggu kabar dari seseorang.

Tak lama ponsel itu berdering dan Arum cepat-cepat mengangkat panggilan telepon yang ternyata dari Sasya.

"Sa, gimana? Udah?" Tanya wanita berwajah kayak model itu.

"Udah...," jawab Sasya dengan suara tenang.

"Terus? Dia mau?" Arum terdengar cemas di sini.

"Semuanya beres, si Liana setuju untuk ikut!"

Penjelasan Sasya seketika membuat perasaan Arum lega.

"Jangan lupa kabarin Vania buat segera urusin tiket ke Bali buat 4 orang," ucapnya lagi mengingatkan sang kawan soal tiket jangan sampai telat. Bisa-bisa nanti acara mereka jadi mundur, dan itu bahaya.

"Iya, habis ini gue juga mau langsung kabarin Vania. Pokoknya Liana gak boleh sampai tau soal acaranya si Yudis." Ternyata ketiga wanita itu memiliki rencana tersendiri saat mengajak Liana pergi ke bali. Bukan murni untuk liburan, tapi mencegah terjadinya huru-hara.

Sementara di tempat yang berbeda Tiara tampak sibuk memesan berbagai macam hidangan untuk acara 7 bulanannya. Tak hanya itu dia sampai berani menelepon keluarga Yudis untuk datang ke acara yang akan diadakannya pada hari minggu.

Dan hal yang sangat mengejutkan adalah, keluarga Yudis tahu hubungan antara Tiara dan Yudis bahkan sang ibu, mertua dari Liana itu tahu Tiara sedang hamil, apalagi ketika dia tahu kalau anak dalam kandungan Tiara berjenis kelamin lelaki.

"Kamu yakin mau bikin syukuran? Kalau Liana tahu bagaimana nanti?" Suara ibunya Yudis tampak tidak sependapat. Ia gak mau acara itu sampai bubar kalau Liana tahu dan akhirnya terjadi pertengkaran hebat di sana nantinya.

"Kalau itu Ibu gak usah khawatir, soalnya Arum dan yang lain berhasil ajak Liana buat liburan. Jadi ketika acara, Liana enggak ada di sini," jawab Tiara dengan sangat yakin kalau rencana mereka sudah berjalan sangat sempurna.

"Ah, baiklah kalau begitu, Ibu jadi lega." Wanita di seberang sana terdengar menghela napas panjang.

"Sekalian ajak Dedek sama Kakak ya, Bu," ujar Tiara yang terdengar sangat gembira dan bersikap tanpa canggung ke ibunya Yudis.

"Iya, Ibu bawa semua ke sana. Pokoknya rumah nanti bakalan ramai!" Balas ibunya Yudis yang juga begitu akrab dengan Tiara.

"Udah dulu ya Bu, Tiara mau hubungin orang rumah juga," ucap Tiara dengan senyum yang mengembang. Dalam pikirannya sudah terbayang bakal seramai apa nanti rumah di isi oleh canda dan tawa dari seluruh keluarga.

"Ya, Ibu juga mau kabarin yang lain jadi bisa segera siap-siap buat ke tempat kamu dan Yudis."

Tiara mendekap ponsel kecilnya di dada sambil menghembuskan napas lega berkali-kali. Tak lama tangannya kemudian bergerak, dan sekarang ia segera menghubungi keluarganya sendiri.

Sungguh Tiara benar-benar berhasil mendapatkan hati ibunya Yudis apalagi dengan anak laki-laki yang sedang dia kandung, membuatnya semakin disayang dibanding Liana.

Bukan hanya perhatian ibunya Yudis saja, tapi seluruh keluarga besarnya pun ternyata sudah tahu lama soal Tiara. Tak hanya itu, ketiga wanita yang dekat dan seharusnya menjaga Liana pun, Arum, Sasya, dan Vania, mereka seperti bekerjasama untuk menutupi semua ini.

Apa yang akan terjadi setelah ini??? Apakah semua rencana Tiara akan berjalan lancar atau justru akan terbongkar??

.

.

.

Bersambung....

1
sutiasih kasih
klo km ngotot cerai.... setidaknya punya lah hrga diri yudis.... srcara sadar keluar dri zona nyamanmu slm ini yg mmberimu ketenaran karir...
dan saat nanti trbukti liana memang hamil.... jgn lgi ada kta mnyesal yg berujung mngusik ketenangan hidup liana dan anknya....🙄🙄
dan untuk liana.... brhenti jdi perempuan bodoh jdi jdi pngemis cinta dri laki" yg g punya hati jga otak...
jgn km sia"kn air matamu untuk mnangisi yudis sialan itu..
sutiasih kasih
knapa km msih mau prtahanin laki" macam yudis....
sdh tau km tak prnah di anggp.... bhkn km matpun yudis g akn sedih liana....
justru klo yudis km buang.... yg bkalan hidup susah itu dia dan gundiknya...
yudis manusia tak tau diri.... g mau lepasin km krna dia butuh materi untuk kelangsungan hidup gundik dan calon anaknya...
jdi... jgn lm" untuk mmbuang kuman pnyakit...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!