NovelToon NovelToon
Paket Cinta

Paket Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Chicklit / Enemy to Lovers
Popularitas:793
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Kabur dari perjodohan toksik, Nokiami terdampar di apartemen dengan kaki terkilir. Satu-satunya harapannya adalah kurir makanan, Reygan yang ternyata lebih menyebalkan dari tunangannya.

   Sebuah ulasan bintang satu memicu perang di ambang pintu, tapi saat masa lalu Nokiami mulai mengejarnya, kurir yang ia benci menjadi satu-satunya orang yang bisa ia percaya.

   Mampukah mereka mengantar hati satu sama lain melewati badai, ataukah hubungan mereka akan batal di tengah jalan?

Yuk simak kisahnya dalam novel berjudul "Paket Cinta" ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Jatuh Begitu Dalam

Nokiami tertawa, tawa yang lebih tulus daripada tawa apa pun yang pernah ia keluarkan dalam beberapa minggu terakhir. “Mungkin. Tapi setidaknya kita bajingan yang punya alasan.”

Suasana di antara mereka berubah total. Tidak ada lagi tembok yang memisahkan. Hanya ada dua orang yang, untuk pertama kalinya, benar-benar melihat dan memahami luka satu sama lain. Beban di pundak Nokiami terasa lebih ringan, bukan karena masalahnya hilang, tapi karena ada seseorang yang kini berbagi bebannya, seseorang yang mengerti.

“Jadi, kamu akan bantu aku, kan?” tanya Nokiami, nada suaranya lebih yakin.

Reygan menatapnya, matanya serius lagi. “Tentu saja. Aku nggak suka orang-orang sepertinya menang.” Ia menunjuk ke arah kotak kardus. “Dan aku nggak suka ada orang yang menghancurkan orang lain. Apa pun alasannya.”

Mereka kembali fokus pada rencana mereka. Reygan, dengan energi yang entah dari mana ia dapatkan di tengah malam, mulai menyusun strategi dengan lebih terperinci. Ia bertanya tentang kreditor ayah Nokiami, tentang detail-detail skandal keuangan itu, tentang apa saja yang bisa Leo gunakan sebagai senjata. Nokiami menjelaskan, dan Reygan mencatat semua di buku kecilnya.

Jam terus berputar. Malam semakin larut. Di luar jendela, cahaya kota mulai meredup. Reygan tidak menunjukkan tanda-tanda ingin pulang. Ia terlalu fokus, terlalu terlibat. Nokiami sesekali menawarkannya kopi, tapi Reygan hanya menolak dengan lambaian tangan.

Akhirnya, sekitar pukul tiga pagi, setelah semua strategi awal tersusun rapi, Reygan menyandarkan punggungnya ke sofa, menghela napas panjang. “Oke,” katanya, suaranya parau karena lelah. “Untuk malam ini, cukup. Aku butuh tidur. Otakku sudah berasap.”

Ia memejamkan mata, dan dalam hitungan detik, napasnya mulai teratur. Reygan tertidur di sofa Nokiami, jaket hijaunya masih terlipat di sandaran, tas selempangnya tergeletak di lantai. Kelelahan yang selama ini ia sembunyikan di balik sikap sinis dan efisiennya, kini terpampang jelas di wajahnya yang damai.

Nokiami memandangnya, hatinya dipenuhi dengan perasaan yang campur aduk. Simpati, rasa hormat, dan… sesuatu yang lain. Sesuatu yang hangat dan asing, yang mulai bersemi di dadanya. Ia melihat wajah Reygan yang tenang, garis-garis kelelahan di sekitar matanya yang tajam, dan ia menyadari betapa banyak yang telah pria itu pikul sendirian.

Dia bukan hanya kurir yang menyebalkan. Dia bukan hanya pria yang kasar. Dia adalah Reygan. Pria yang terluka, yang berjuang keras untuk keluarganya, yang bersembunyi di balik jaket hijaunya, dan yang sekarang, entah bagaimana, telah menjadi jangkarnya.

Nokiami merasakan jantungnya berdebar, bukan karena takut atau marah, tapi karena sebuah kesadaran yang perlahan merayap masuk ke dalam benaknya. Sebuah kesadaran yang terasa begitu menakutkan sekaligus begitu indah. Ia… ia mulai jatuh hati pada Reygan.

Ia mulai jatuh hati pada kurir pemarah yang menyelamatkannya dari Leo, yang membersihkan lukanya, yang menciumnya untuk melindunginya, dan yang kini tertidur pulas di sofanya setelah berbagi semua rahasia dan bebannya.

Nokiami mengangkat tangannya, ragu-ragu sesaat, lalu perlahan mengulurkannya, ingin menyentuh rambut Reygan yang sedikit basah. Tapi ia mengurungkan niatnya, takut membangunkannya. Ia hanya duduk di sana, memandangi Reygan, perasaannya berkecamuk. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Reygan merasakan hal yang sama? Atau ini hanya… drama baru yang ia ciptakan untuk dirinya sendiri?

Ia tidak tahu. Yang jelas, malam itu, di tengah keheningan apartemen yang dingin, Nokiami menyadari bahwa ia telah jatuh. Jatuh begitu dalam, pada seorang pria yang tadinya ia benci, pada kurir yang awalnya hanya ia beri ulasan bintang satu, pada Reygan.

Nokiami juga tidak tahu apakah akan kembali menjadi gadis penakut yang membiarkan dirinya ditelan oleh bayang-bayang Leo. Kembali menjadi putri penurut yang mengorbankan dirinya demi reputasi keluarga.

Setelah malam ini, setelah mendengar pengakuan Reygan yang getir dan melihat kerapuhannya yang tersembunyi, sesuatu di dalam diri Nokiami telah bergeser secara permanen. Pria yang tertidur di sofanya itu bukan lagi sekadar kurir pemarah atau sekutu dadakan. Ia adalah cermin. Cermin dari perjuangan, dari beban, dari kerapuhan yang sama-sama mereka coba tutupi dengan topeng yang berbeda—Nokia dengan drama dan pelarian, Reygan dengan sinisme dan kerja keras yang membabi buta.

Nokia beranjak dari duduknya, nyaris tanpa suara. Kakinya yang terkilir sudah hampir pulih total, hanya menyisakan sedikit rasa ngilu jika ia lupa diri. Ia berjalan ke lemari kecil di sudut ruangan, menarik keluar selimut tipis yang jarang terpakai. Dengan hati-hati, ia menyelimuti tubuh Reygan yang terbaring miring, punggungnya menghadap ke ruangan. Pria itu bahkan tidak bergerak. Kelelahan yang terpancar dari wajahnya saat tertidur begitu dalam, begitu nyata, membuat hati Nokiami terasa nyeri. Selama ini Reygan berlari, sama sepertinya, hanya saja tujuannya berbeda.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!