NovelToon NovelToon
The Ceo'S Heart Subtitute

The Ceo'S Heart Subtitute

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pengganti / CEO / Chicklit
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: flower

--- **“Luna adalah anak angkat dari sebuah keluarga dermawan yang cukup terkenal di London. Meskipun hidup bersama keluarga kaya, Luna tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya sendiri. Ia memiliki kakak perempuan angkat bernama Bella, seorang artis internasional yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pebisnis ternama. Suatu hari, tanpa diduga, Luna justru dijadikan *istri sementara* bagi kekasih Bella. Akankah Luna menemukan kebahagiaannya di tengah situasi yang rumit itu?”**

--- Cerita ini Murni karya Author tanpa Plagiat🌻 cerita ini hanya rekayasa tidak mengandung unsur kisah nyata🌻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1 Hampir tertabrak mobil

"Ya ampun...kamu memecah kan piring saya lagi!" bentak ibu angkat Luna membuat gadis itu terkejut. "maaf Bu...aku tidak sengaja, tanganku licin ketika membawanya"

"banyak alasan ya kamu! cepat bersihkan ini semua dan masuk kedalam kamar dan jangan mencoba berani keluar kamar tanpa sepengatahuan saya ya!" Luna bergegas membersihkan pecahan tersebut dan kemudian berjalan menuju kamarnya dengan perasaan takut.

"ya ampun Luna...sudah berapa banyak piring yang kamu pecahkan" ucap Luna pada dirinya nya sendiri. Luna mengambil ponsel jadulnya, ponsel yang ia beli di Trift shop menggunakan uang hasil dari pekerjaan nya yang setiap hari menjual aksesoris buatannya.

saat ia membuka ponsel, ia melihat banyak sekali pesan masuk dari Lisa sahabat nya itu. "ya ampun ada apa lagi ini" Luna menghubungi Kembali nomor ponsel Lisa yang tertera di layar ponselnya. "ada apa Lisa, apa ada masalah lagi?"

"Luna kamu dimana? apa kamu sudah mendengar berita tentang CEO penerus keluarga tuan Arnold yang di rahasiakan itu? berita itu menjadi perbincangan hangat hari ini" jawab Lisa bersemangat.

"Yaampun Lisa! aku kira berita apa!" Luna tadi sempat panik karena ia berpikir ada masalah lagi di kampusnya. "Ya ampun Luna, jangan jadi cewe cupu deh...kamu itu butuh cowo untuk jadi tempat curhat kamu" ucap Lisa dengan percaya diri. "aku masih terlalu muda untuk mencintai pria" ucap Luna tersenyum tipis, seketika Luna mengingat kenangan masa lalu, yang dimana dirinya sempat bertemu dengan seorang pria tampan dan baik hati saat dia berusia kelas 3 SMP. mereka bertemu ketika pria itu menabrak Kayu yang berisi gantungan tas yang Luna jual untuk biaya daftar SMA. saat itu Luna jualan di depan Sekolah Dasar karena memang biasanya anak anak kecil suka sekali mengumpulkan gantungan tas, meski kedua orang tua mereka memarahi anak anak mereka yang selalu membeli gantungan tas atau gantungan kunci.

disaat itulah Luna dekat dengan pria yang menabrak Dagangan kecilnya, mereka mulai akrab hingga suatu ketika pria itu terpaksa harus meninggalkan Luna untuk melanjutkan Sekolah di negara Italia. Dan dialah pria satu satunya yang membuat Luna jatuh hati, bahkan sampai saat ini Luna sebenarnya menunggu kembalinya pria itu.

"Luna, apa kau masih mengharapkan pria yang kau ceritakan itu kembali"

"aku rasa begitu"

"lupakan dia, karena dia tidak akan pernah kembali"

"Ian..." Luna tersenyum mengingat nama itu.

.

.

.

***

Di Mension Utama.

"sudah kamu urus semuanya?"

"sudah tuan, jam 2.30 P.M kita berangkat kesana"

"kerja bagus Jhon, pastikan tidak ada yang terlewat dan juga urus pertemuanku dengan tuan Lioner besok, kami ada janji yang harus diselesaikan"

"baik tuan"

Pria bermata biru gelap dengan tatapan mengintimidasi itu menatap kearah pemandangan luar di atas balkon Sembari duduk dan membaca berita terbaru di IPad nya. senyuman menawan tergambar di wajah tampannya ketika melihat sang kekasih masuk berita top trending hari ini. "i really miss her" ucapnya berbisik.

ia kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya dan menekan nomor yang dia tuju. "Honey" suara lembut dan menenangkan ketika pria manapun yang mendengar nya.

"kapan kamu kembali ke London?"

"maafkan aku honey, aku banyak jadwal jadi ini kemungkinan besar 3 bulan lagi aku kembali ke London"

"baiklah. aku menunggumu, jika kau akan kembali kesini maka kabari aku, agar kau bisa menaiki Jet pribadi milikku"

"kau tidak perlu khawatir, aku akan selalu menghubungimu jika sesuatu terjadi sesuatu, I always miss you honey"

"me to"

Dialah Bryan Abrasha Pavel CEO internasional yang masuk top 3 besar yang dimana perusahaan menempati posisi pertama sebagai perusahaan yang paling maju secara internasional.

percakapan singkat hanya berlangsung sampai disitu, sebelum akhirnya pria itu melangkahkan kaki keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga. "Bryan darimana saja kamu?" ucap tuan Arnold sedang duduk membaca majalah di atas sofa. "aku dari kamar dad, ada apa?"

"duduklah didekatku" ucap tuan Arnold dengan nada santai menunggu putra sulungnya mendekat kearahnya.

Bryan duduk di hadapan sang ayah dengan tatapan khasnya yang sama dengan sang ayah. "kapan kamu akan menikah? umurmu akan memasuki kepala 3 tapi kamu masih belum juga menikah, dad sangat membutuhkan penerus mu Bryan"

"kenapa Daddy begitu terburu buru? lagian Daddy tau sendiri kekasihku sibuk dan belum bisa diajak untuk bekerja sama"

"Putri tuan Chris tidak hanya satu, mungkin kau bisa menikahi yang lain dan Daddy lebih tau dari kamu tentang keluarga Chris, sebenarnya Daddy tidak setuju keluarga kita akan menjalin hubungan dengan tuan Chris, tapi mungkin Daddy akan setuju jika kau menikahi adiknya bella" jawab tuan Arnold dengan santai.

"Daddy! are you playing me!" ucap Bryan menatap ayahnya dengan marah. "sampai kapan pun aku tidak akan mengkhianati Bella dad! ingat itu"

"Jangan keras kepala kamu Bryan!" tegas sang ayah menatap putranya yang benar benar persis seperti dirinya. keras kepala dan susah diatur. "Dad, sudah cukup kalian mengekang aku saat aku masih kecil, dan sekarang tidak lagi" tegas Bryan dia benar benar tidak suka diatur oleh siapapun kecuali orang yang dicintainya.

Bryan meninggalkan ruang tamu dengan perasaan marah, dia keluar menuju mobilnya diikuti asisten Jhon dibelakang nya, mereka langsung menuju bandara saat itu juga.

"Anda yakin ingin berangkat sekarang tuan? tapi ini masih belum waktu penerbangan"

"Jhon ikuti saja perintah ku atau kau ku pecat" tegas Bryan menatap asisten Jhon kesal.

********

********

********

"Nona Luna, nyonya menyuruhmu untuk bergegas menuju kamarnya" ucap seorang pelayan dengan wajah tak suka dan menatap Luna dengan sinis. Luna tidak begitu menghiraukan tatapan pelayan tersebut dan bergegas menuju kamar ibu angkatnya sebelum dirinya terkena amarah lagi.

saat sampai disana, Luna mengetuk pintu kamar ibu angkatnya Dengan perasaan gugup, apa lagi yang akan terjadi padanya hari ini. "Masuk" Luna melangkah kedalam dan menatap ibunya "ibu memanggilku?" kau tau apa peraturan di rumah ini kan? setiap orang asing yang bukan keluargaku, harus melepaskan sandalnya ketika memasuki kamarku dan suamiku" ucap ibu angkat Luna dengan angkuh.

Luna hanya menghela nafas dan kemudian menaruh sandalnya di depan pintu, dia memasuki kamar ibu angkatnya dan berjalan mendekati nya. "dengar, pergilah kepasar dan beli semua makanan yang ada pada selembar kertas ini, semua nya harus ada, kalau tidak kamu tidak boleh masuk sebelum menemukan semuanya" Luna menerima secarik kertas tersebut. "aku pergi dengan siapa Bu..?"

"aku yakin kau sudah dewasa dan bisa memikirkannya Luna, dan cepat pergi aku tidak ingin orang asing berlama lama di kamar ku" Luna kemudian berjalan meninggalkan ruangan ibu angkatnya dan menuju kamarnya. "aku harus pergi menggunakan apa..." Luna menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"mungkin aku bisa minta tolong pak Daniel" Luna kemudian dengan cepat melangkahkan kaki nya menuju belakang rumah tempat biasanya supir pribadi keluarga Chris bersantai disana. "Pak Daniel" panggil Luna membuat semua yang ada disana menoleh kearahnya. "Ada apa nona?" tanya Pak Daniel heran. "pak, bisakah antarkan aku kepasar?"

"maaf nona, untuk apa ya?"

"untuk membeli semua keperluan yang di perintahkan oleh ibu"

"maaf nona, anda dilarang menggunakan mobil pribadi keluarga pak Chris, ini sudah perintah nyonya" ucap Pak Daniel dengan tidak enak.

"begitu ya" Luna memikirkan bagaimana caranya dia pergi? Luna kemudian berjalan menuju gerbang luar, dia merogoh saku celananya dan tersisa hanya beberapa koin saja, itu tidak mungkin cukup untuk membayar taxi. Luna keluar dengan berjalan kaki dengan menenteng tas belanjaan.

saat sibuk berjalan dan tidak memperhatikan area sekitar, tiba tiba dari arah kejauhan mobil melaju kencang dan berpapasan dengan Luna, gadis itu berteriak dan menutup kedua matanya, tangannya menutup kedua telinganya sebab tubuhnya membeku seolah olah sulit untuk bergerak ke pinggir. suara dencitan keras dari ban mobil mampu membuat orang orang di sekitar menoleh kearah Luna.

suasana dibikin ricuh saat orang orang berkumpul menyaksikan kejadian tersebut. seorang pria tinggi tegap keluar dari mobil dan mendekati Luna "kau tak apa apa nona" suara bariton mengejutkan Luna. "s-saya tidak apa apa tuan, lain kali bawa mobil pelan pelan" gerutu Luna berdiri dan membersihkan pakaian nya. "bukankah anda yang berjalan melamun?" pria itu membantah Luna kembali.

"sudahlah, berdebat denganmu tidak ada habisnya" kesal Luna pergi meninggalkan pria itu dengan perasaan kesal, kakinya masih gemetar sebab Syok tadi. "manusia menyebalkan, mobil nya aja bagus orangnya tidak punya sopan" ucap Luna masih kesal, dia berjalan memasuki minimarket yang ada di dekat sana. "aku berharap disana menjual semua barang yang aku butuhkan" Luna memasuki minimarket, ia mendekati rak bahan makanan dan kemudian ia mengeluarkan kertas berisi catatan tadi.

"tomat, jamur, brokoli dan .... ini apa? C-Candy Ro-roaster Apa....? Candy Roaster Squash? ini jenis makanan apa" Luna menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari mencari cari nama itu di dalam rak sayuran. sudah 1 jam lebih Luna berkeliling mencarinya namun masih belum menemukannya "mungkin makanan itu tidak ada jenisnya disini" Luna akhirnya membeli semua bahan makanan yang ada dan membayarnya menuju kasir. "totalnya 10 Ribu Pound kak" Luna mengeluarkan kartu yang di berikan oleh ibu angkatnya tadi, itu cukup untuk membayar semua bahan makanan.

"ya ampun...setidaknya biarkan aku membayar taxi menggunakan benda ini" ucap Luna dengan lesuh kembali berjalan berusa

ha menemukan makanan Candy Roaster Squash yang belum dia temukan tadi.

1
Anto D Cotto
menarik
Dwi Winarni Wina
kasian luna diperlukan kayak pembantu sm orgtua angkatnya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!