Jodohku Berondong Tajir

"Sekarang lebih baik kita segera kembali ke villa Tante cantik karena sebentar lagi akan gelap! Kamu tidak mau tidur di sini jika kita kemalaman dan bisa saja kita tersesat?" Arthur mengulurkan tangan kanan nya untuk, berniat membantu wanita itu berdiri.

Namun Salsabila hanya melirik dan tidak menyambut uluran tangan dari pria yang masih menggantung tangan nya di udara karena dirinya langsung bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan Arthur yang masih menatap nya. "Tidak perlu lebay!"

Arthur akhir nya menurunkan tangan nya dan langsung berjalan mengejar wanita yang sudah terlihat berjalan agak jauh dari nya. "Tega banget sih Tante cantik!"

Salsabila hanya menjulurkan lidah nya ke arah pria yang sudah berhasil mensejajarkan diri di samping nya. "Jangan sama kan aku dengan para gadis-gadis yang kau pacari karena aku tidak seperti mereka! Menurut ku itu sangat lebay dan hanya di lakukan oleh para ABG yang baru merasakan jatuh cinta."

"Itu lah yang aku sukai dari Tante cantik, kamu selalu membuat ku merasa tertantang untuk berusaha mendapatkan mu. Rasa ini belum pernah aku rasakan sebelumnya pada para gadis-gadis manja itu, aku lebih suka sifat dewasa mu yang membuat ku lebih merasakan sensasi jiwa petualang dalam diri ku."

Salsabila lagi-lagi menatap jengah ke arah Arthur dan merasakan kaki nya sangat pegal karena jalanan di depan nya mulai menanjak. Kini dirinya benar-benar merasakan kelelahan yang sangat luar biasa, di tandai dengan nafas nya yang sudah ngos-ngosan.

"Aah... berhenti dulu, kaki ku pegal sekali. Rasa nya sangat capek berjalan di tempat menanjak seperti ini! Mungkin karena aku tidak pernah berolahraga dan juga umur ku yang sudah tidak muda lagi, sehingga membuat ku sangat kecapekan.

"Berbeda dengan mu yang masih muda dan bertenaga, kamu rajin berolahraga ya? Melihat mu yang berjalan biasa saja dan tidak merasakan apa-apa, sudah bisa di pastikan bahwa kamu selalu menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga."

Salsabila menghentikan langkah kaki nya dan mulai memegangi kedua paha nya, seolah ingin meredakan pegal di kaki nya.

Arthur terlihat tengah memikirkan sesuatu, lalu senyum nya mengembang saat mendapatkan sebuah ide brilian di pikiran nya.

"Aku memang selalu rutin berolahraga setiap pagi. Selain untuk kesehatan, aku juga melatih stamina ku agar nanti aku bisa memuaskan Tante cantik saat berada di atas ranjang!"

Refleks dirinya melayangkan pukulan nya di punggung lebar Arthur, "Berhenti lah bicara atau ku sumpal mulut mu dengan dedaunan yang berjatuhan itu!"

Salsabila bersungut-sungut seraya mengarahkan jari telunjuk nya ke arah pinggir jalan yang penuh dengan daun yang berguguran.

"Astaga, mending Tante cantik menyumpal mulut ku dengan bibir seksi itu! Aku pasti sangat tidak keberatan dan dengan rela menyerahkan bibir ku ini!"

Salsabila langsung memijat pelipis nya begitu mendengar perkataan vulgar dari pria muda yang mulai mencengir di depan nya. "Dasar sinting!"

"Kayak nya Tante cantik nggak akan kuat berjalan kembali ke villa, lebih baik kamu naik saja punggung ku! Aku akan menggendong mu, jika kita tidak buru-buru maka kita bisa kemalaman dan tentunya banyak binatang liar yang akan membahayakan nyawa kita!"

"Memang nya Tante cantik mau kita jadi makanan hewan-hewan liar? Ayo cepat buruan!" Arthur mulai berjongkok dan menunggu Salsabila mau menuruti ide nya.

"Berdiri lah, aku tahu kau sedang mencari kesempatan dalam situasi seperti ini. Tapi aku tidak akan menuruti ide gila mu itu. Ayo, aku akan berjalan sendiri!" Setelah mengambil nafas, dirinya mulai berjalan kembali melanjutkan perjalanan nya yang tertunda.

"Dasar Tante cantik bandel banget, aku tidak bertanggung jawab jika nanti kaki mu sampai kram karena kelelahan menaiki bukit!" Arthur mulai berjalan di belakang wanita bertubuh seksi itu, dirinya sengaja berjalan di belakang karena ingin mengamati siluet Salsabila dari belakang.

"Dasar bodoh kau Salsabila, kenapa kau tadi berjalan sampai sejauh ini. Tadi memang nggak terasa karena jalanan menurun, sekarang baru terasa capek nya karena jalanan semakin menanjak."

Mendengar keluhan dari wanita yang terlihat semakin kelelahan saat berjalan, membuat Arthur merasa geram dan mulai berjalan menghampiri Salsabila.

"Kamu memang sangat keras kepala Tante cantik, cepat lah naik ke punggung ku! Itu akan lebih nyaman daripada membuat kaki mu patah!"

Seperti sedang menimbang-nimbang tawaran dari Arthur, Salsabila mengerutkan kening nya dan mulai bersuara di dalam hati nya.

Tawaran dari anak manja ini benar-benar membuat ku bimbang, karena aku sangat capek dan sudah tidak kuat lagi berjalan. Tapi aku tidak mungkin membiarkannya mencuri-curi kesempatan dengan meraba kaki ku, mana aku pakai dress seperti ini!

Kalau aku pakai celana, mungkin aku mau-mau saja di gendong nya. Aarrhh... tapi aku sangat capek, rasanya kaki ku mau patah saja. Mana villa nya juga masih agak lumayan jauh. Apa aku anggap saja dia hanya lah seorang anak kecil yang tidak berarti apa-apa, batin Salsabila.

"Cepat naik Tante cantik, aku janji nggak akan macam-macam!" Arthur yang masih berjongkok, menatap ke arah Salsabila dan mengarahkan jari kelingking nya.

"Benarkah kamu nggak akan macam-macam pada ku?" Salsabila mengerutkan kening nya seraya mendelik tajam ke arah Arthur.

Arthur langsung mengangguk perlahan, "Iya Tante cantik, aku janji! sekarang naiklah ke punggungku!"

Salsabila mengaitkan jari kelingking nya dengan Arthur dan mulai menaiki punggung kokoh nan lebar itu. "Awas saja kamu kalau tidak menepati janji mu!"

Arthur hanya tersenyum menyeringai saat wanita cantik yang sangat membuat nya tertarik itu sudah berada di atas punggung nya, lalu dirinya mulai berdiri perlahan dan berjalan melangkah kan kaki panjang nya.

"Aku nggak akan macam-macam sama Tante cantik karena aku mau nya cuma satu macam saja, yakni ingin menikah dengan mu. Aku benar-benar akan menepati janji ku, aku akan bekerja dengan baik dan akan membuat Tante cantik lebih memilih ku daripada pacar mu itu!"

Salsabila yang sudah berpegangan di antara area bawah leher Arthur mulai mengeluarkan suara nya menanggapi perkataan dari pria itu.

"Memang nya kau benar-benar ingin menikahi wanita yang sama sekali tidak mencintai mu? Apa kamu bisa menghabiskan seumur hidup mu dengan wanita seperti ku? Bahkan kita belum sama-sama saling mengenal dengan baik, kau sama sekali tidak tahu keburukan ku dan begitu pun sebaliknya."

"Lebih baik kamu mencari wanita yang sesuai dengan standar keluarga besar mu karena aku tidak suka berhadapan dengan orang yang sama sekali tidak menyukai ku. Keluarga mu pasti akan memilih kan jodoh yang tepat untuk mu sesuai dengan standar mereka, sedangkan aku apa?"

"Aku sama sekali jauh dari standar orang-orang kaya seperti mu. Aku tahu kamu hanya merasa penasaran dengan ku, dan itu tidak akan berlangsung lama. Mungkin sebentar lagi kamu akan merasa bosan dengan ku dan mulai mencari wanita lain yang lebih menarik."

"Bukankah kata mu, mantan pacar mu tidak bisa di hitung dengan jari karena saking banyaknya? Aku ingin melihat sampai berapa hari kamu tertarik pada ku? Karena yang ku dengar dari pembicaraan mu bersama teman-teman mu tadi restoran bahwa kamu tidak pernah berpacaran sampai satu bulan."

"Kamu selalu memutuskan mereka saat kamu sudah bosan bukan? Dan para gadis-gadis itu pasti akan menangis karena kamu memutuskan nya. Jangan pernah berpikir aku akan seperti mantan-mantan mu karena kita tidak ada hubungan apa-apa, dari dulu aku tidak pernah menangis saat ada pria brengsek yang memutuskan hubungan kami."

"Aku hanya menganggap mungkin mereka bukan jodoh ku, jadi hidup ku sangat simpel dan tidak pernah lebay seperti mu."

"Sekarang rahasia ku benar-benar terbongkar sudah, tapi aku sama sekali tidak menganggap Tante cantik seperti mereka karena kamu memang benar-benar berbeda. Jadi jangan pernah menyamakan dirimu dengan para gadis-gadis manja itu, karena Tante cantik lebih berharga dari mereka semua!"

Salsabila hanya menanggapi perkataan dari Arthur dengan tertawa terbahak, "Kau memang seorang playboy kelas kakap Arthur. Tapi jangan pernah berpikir kalau kau bisa mengalahkan seorang playgirl seperti ku! Gini-gini juga aku dulu sangat populer saat di SMA dan di universitas, jadi sudah tak terhitung banyak nya pacarku sampai umur ku yang segini."

"Benarkah? Sebuah kejutan yang sangat tidak aku duga sana sekali, ternyata Tante cantik sama seperti ku? Waah fakta baru nih, seperti nya kita memang benar berjodoh karena kita sama-sama seorang pemain cinta."

Bersambung...