KEHIDUPAN KEDUA

Pagi hari merupakan saat yang baik untuk memulai sesuatu dengan positif. Kerjakan segala tugas dengan baik sesuai dengan kemampuanmu. Karena apa yang kamu lakukan, itulah yang kamu tuai. Jika kamu mengerjakan kebaikan, maka hasilnya pun akan baik.

Terlihat beberapa Maha Siswa yang masi lalu lalang di depan pintu gerbang, ada yang berjalan kaki, mengendarai kendaraannya sendiri dan ada juga yang diantar dan menggunakan Ojek Online. Bersyukurlah karena kamu masih di beri kesempatan untuk melihat dunia.

Viona kini berada di dalam ruang kelasnya. Tak ada lagi yang sering mencari masalah dengannya. Cika hanya melirik sekilas dia tidak pernah lagi membully setelah ke jadian di kantin itu.

Materi yang di bawakan oleh dosen berjalan dengan lancar tanpa kendala sedikit pun, jam menunjukkan waktu istirahat, di mana siswa berlomba lomba menuju kantin.

Tapi tidak dengan Viona, hari ini giliran dia yang membawa bekal untuk dia makan bersama dengan temannya. ''Kau yang beli minum yan Tin, aku duluan ke teman sekalian mengajak Luna.''

''Hmm baiklah, aku hanya ingin membeli air mineral yang dingin saja. Tapi kalian harus menungguku, kita makan bersama'' balas Tina yang sudah menuju ke kantin.

Viona berjalan ke ruang Kelas Luna, tapi dia tidak melihat seorang pun di ruangan itu. Jadi dia langsung berjalan menuju taman.

''Eh Luna ternyata kamu sudah di sini?'' tanya Viona pada Luna yang sedang fokus membaca buku.

Saking fokusnya Luna terkejut sembari mengusap dadanya pelan. ''Astaga Viona kau membuatku kaget, huff ya tadi aku duluan soalnya dosen ada urusan mendadak.''

''Heheh maaf, yaudah belajarnya lanjut nanti lagi, kita siapin dulu nih bekalnya, sambil menunggu Tina yang masih beli Minum.''

Viona membawa beberapa potong Sandwich dengan isian Beef Steak, ada buah dan juga Dessert yang berupa puding coklat.

''Waah Vio ini sangat terlihat lezat'' kata Luna menatap makanan yang di ada hadapanya. ''Apa kau yang membuatnya sendiri?'' lanjutnya bertanya.

Viona memang sengaja membawa makanan yang terlihat mewah itu, karena dia memiliki banyak stok bahan di Menssionnya, daripada ke buang. ''Hoo belum tentu rasanya enak, jangan muda tertipu dengan luarnya, yaa dan aku membuatnya sendiri.''

Setelah Tina datang mereka langsung memakan makanan yang ada. Bercerita, tertawa dan sesekali bercanda.

Viona senang melihat temannya makan dengan lahap, ''Bagaimana, apa makanannya enak?'' tanya Viona tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan Viona, Luna dan Tina saling memandang kemudian menatap Viona sambil menganggukkan kepalanya. ''Tidak usah di tanya lagi, ini makanan terenak yang pernah aku makan!''

''Hmm kau benar Tin ini sangat enak, untuk membeli makanan ini aku harus menabung selama setahun dan belum tentu seenak masakan Viona.!

Viona hanya tersenyum mendengar jawaban dan pujian dari kedua temannya itu. Sangat melebih lebihkan, ''Aku akan sering membuatkan untuk kalian jika seperti itu.''

Tina dan Luna terkejut, karena mereka tau Viona menggunakan bahan impor yang tentunya sangat mahal. Tapi mereka juga merasa senang, karena bisa memakan makanan yang enak.

''Wah wah ada acara apa ini, kok banyak makanan?'' terdengar suara dari balakang mereka yang cukup berisik.

Mendengar seseorang bertanya mereka berbalik badan untuk melihatnya, ternyata para Most Wanted yang menghampiri mereka.

''Eh kalian, bukan acara apa kok, kami hanya makan siang'' jawab Tina karena melihat Viona yang enggan menjawabnya.

''Kenapa kalian tidak makan di kantin? Terus kalian beli makanan ini semua di mana? kelihatannya sangat enak!'' tanya Gio penasaran, karena di kantin kampus tidak ada menu seperti itu, ada sih tapi kelihatan jauh berbeda.

''Hmm ini makanan dari rumah, anggap saja kami bawa bekal, jadi kami tidak makan di kantin di sini lebih seru'' balas Tina lagi.

Mereka duduk berhadapan di mana Viona masih memakan makanan penutupnya. ''Apa kalian mau? Tenang saja ini bukan makanan sisa kok, cuman tadi bawanya kebanyakan.!

Mendengar itu mereka merasa senang, termasuk Kei, dia juga penasaran dengan makanan yang sangat terlihat enak.

''Wah tentu kami mau, tidak bagus menolak rejeki, apa lagi kalau gratis pasti sangat enak!'' balas Rio simata sipit.

mereka berempat makan dengan tenang, dan menghabiskan semua tanpa sisa, padahal mereka baru saja makan di kantin.

''ini makanan yang terenak yang pernah aku makan'' batin kei.

Viona hanya tersenyum kecil mendengar itu, dia merasa senang karena bekal yang dia bawa habis tak tersisa.

Brraakkk

Tiba-tiba ada yang menggebrak meja dengan keras, yang membuat mereka semua tersontak kaget. Mereka menoleh dan ternyata para pengganggu.

''Heei para culun beraninya kalian duduk bersama dan menggoda pacar-pacar kami!'' tanyanya dengan suara yang lantang.

Tina tidak terima di katain seperti, emang dirinya cewek penggoda apa, ''Siapa yang lo katain culun ha? Dan siapa juga yang menggoda pacar pacar kalian? Lihat kami hanya sedang duduk apa lo udah buta?'' balasnya emoasi.

Viona yang melihat temannya emosi berusaha menenangkannya, menurut Viona wajar saja jika Tina emosi kalau di katain menggoda pacar orang, tapi Viona masih bisa sabar dan menahan emosinya. Kita harus main cantik untuk membalasnya.

Sisil dan dua temannya terkejut mendapat balasan seperti itu dari Tina, karena biasanya dia akan diam saja. Tapi seketika mereka merubah raut wajahnya setenang mungkin.

Yaa Sisil yang menggebrak meja itu, karena dia sangat marah dan juga iri melihat para culun bisa sedekat itu dengan Most Wanted, sedangkan dirinya dilirikpun tak pernah.

''Eheem untuk kalian berempat siapa-siapa pacar dari mereka?'' tanya Viona menatap ke empat cowok di depannya itu dengan mata menyelidik.

Mereka berempat kaget dengan pertanyaan Viona, karena mana mungkin mereka punya pacar yang dandanannya kaya badut. ''Tidak ada'' jawab mereka serempak.

Sisil sangat malu mendengarnya. Sama saja halnya jika dirinya di tolak secara langsung di depan semua orang.

Tina melihat muka Sisil memerah karena malu tak lagi bisa menahan tawanya. ''Bhahahah bhahahah, kasian sekali ternyata hanya orang yang ngaku ngaku menjadi pacar sang pangeran.

Viona juga tak mau kalah, ''Apa lo masih tidur? Bangunlah dari mimpi, ini sudah sangat siang, itu tidak baik!''

Kei dan temanya menahan tawa. ''Ppefftt. Mending lo pergi dari sini jangan buat malu diri sendiri, dan lain kali jangan pernah mengaku jadi pacar kami!''' ucapnya tegas.

Sisil dan temannya pun pergi dengan rasa malu yang luar biasa dia mengepalkan tangannya kuat karena merasa di hina. ''Awas lo Viona.''

Jika hidupmu habis digunakan untuk mengomentari orang lain, kapan kamu memanfaatkan waktu untuk memperbaiki diri sendiri? Orang paling bodoh adalah orang yang mengira dia tahu segalanya.