NovelToon NovelToon
Perfect Life System

Perfect Life System

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: BlueFlame

Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.

‎Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.23. Langkah ketiga

 

Keesokan paginya, Edward terbangun dengan perasaan yang aneh. Kemenangan mendapatkan investasi Rp 500 miliar dan kekacauan emosi yang disebabkan oleh Aurora membuatnya menjadi susah tidur. Dia duduk di tepi tempat tidur, menatap dinding putih apartemennya. Tangannya secara refleks menyentuh plester di sudut bibirnya.

Tepat saat itu, layar sistem muncul, mengkonfirmasi pencapaian semalam.

 

**Misi Kritis 'Mendapatkan Kepercayaan Singa' Selesai!**

**Deskripsi:** Anda telah berhasil meyakinkan salah satu investor paling cerdas di dunia. Kredibilitas Anda tidak lagi berdasarkan ide, tapi pada kemampuan eksekusi dan karakter.

**Hadiah:**

- **Dana Investasi:** Rp 5.000.000.000 telah ditransfer ke rekening perusahaan Catalyst AI.

- **Skill:** [Kredibilitas Karismatik (Level 1)] (Aktif)

- **Saldo Pribadi:** Rp 841.380.000

**Catatan Sistem:** Dana investasi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang terkait dengan operasional perusahaan Catalyst AI.

 

Edward merasakan perubahan halus dalam dirinya. Skill `Kredibilitas Karismatik` itu tidak seperti skill lainnya. Itu bukan pengetahuan atau kemampuan fisik. Itu adalah... aura. Sebuah keyakinan diri yang mendasar yang membuatnya merasa bahwa setiap kata yang keluar dari mulutnya akan memiliki bobot dan akan didengarkan.

Dia tersenyum tipis. Ini adalah senjata baru yang sangat berguna.

 ***

Ruko di Jalan Merdeka nomor 88 sudah berubah menjadi kantor yang modern dan bersih. Hendra sudah ada di sana, berjalan mondar-mandir dengan antusiasme yang tidak bisa disembunyikan.

"Rp 500 miliar, Edward! Aku sudah membuat daftar peralatan server yang bisa kita beli dengan uang itu! Kita bisa bangun infrastruktur yang bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar!" seru Hendra sambil menepuk-nepuk papan whiteboard.

"Itu akan datang," kata Edward, lebih tenang. "Tapi perusahaan bukanlah server. Perusahaan adalah orang. Kita butuh tim. Kita butuh tentara."

"Setuju," kata Hendra. "Tapi merekrut orang-orang hebat tidak mudah. Mereka tidak akan mau bergabung dengan startup yang baru lahir, apalagi yang dipimpin oleh anak SMA."

"Mereka akan bergabung jika mereka melihat visi, bukan sekadar gaji," jawab Edward. "Aku sudah punya kandidat pertama."

Edward membuka laptopnya, menunjukkan sebuah profil GitHub. Milik seorang mahasiswa bernama Bima. Profilnya menakjubkan. Di usianya yang baru 20 tahun, dia sudah menjadi kontributor utama di beberapa proyek open-source yang digunakan oleh perusahaan teknologi raksasa. Tapi di kolom "About", dia menulis: "Mencari tantangan yang sebenarnya, bukan tugas-tugas membosankan."

"Dia jenius, tapi dia punya reputasi sulit diatur," kata Hendra, menganalisis profil Bima. "Pernah menolak tawaran magang dari perusahaan teknologi terkenal karena menganggap pekerjaannya 'terlalu mudah'."

"Ya," kata Edward. "Orang yang mudah diatur biasanya tidak menciptakan hal-hal hebat."

Tepat saat itu, notifikasi sistem muncul.

 

**Misi Tim: Membangun Fondasi**

**Deskripsi:** Sebuah bangunan hanya sekuat batu bata pertamanya. Sebuah perusahaan hanya sekuat orang-orang pertamanya. Rekrutlah orang-orang yang tidak hanya memiliki skill, tapi juga memiliki api yang sama denganmu.

**Tugas:** Rekrut setidaknya satu karyawan inti pertama untuk Catalyst AI.

**Hadiah:**

- **Skill:** [Intuisi Rekrutmen (Level 1)] - Kemampuan untuk merasakan potensi, motivasi, dan kecocokan karakter seorang kandidat selama wawancara.

- **Rp 5.000.000**

**Gagal:** Perusahaan akan berjalan dengan fondasi yang lemah.

 

Edward menghubungi Bima, mengajaknya bertemu di kantor mereka dengan alasan "diskusi teknis". Bima, yang penasaran, setuju.

Bima datang sore itu. Dia adalah pemuda tinggi dengan raut wajah yang cerdas namun sedikit sombong. Dia melihat sekeliling kantor yang masih kosong itu dengan sedikit skeptis. "Jadi ini 'perusahaan' kalian?"

"Ini adalah tempat di mana kita akan memulai revolusi," jawab Edward, suaranya tenang

Hendra langsung memulai dengan serangan teknis. "Di profil GitHub-mu, kau menulis ulang modul caching dari sebuah framework. Bisa jelaskan algoritma yang kau gunakan?"

Bima tersenyum percaya diri. "Tentu. Itu sederhana sekali. Aku hanya mengganti struktur data dari LRU Cache ke Adaptive Replacement Cache dengan sedikit modifikasi untuk mengurangi cache miss..."

Dia menjelaskan dengan sangat detail dan cepat. Hendra mengangguk-angguk, terkesan.

Setelah Bima selesai, Edward yang bicara. "Cara yang sangat efisien."

"Tentu saja," kata Bima, sedikit berbangga.

"Tapi," lanjut Edward, matanya menatap tajam ke Bima. "Aku tidak tertarik dengan 'bagaimana' kau melakukannya. Aku tertarik dengan 'mengapa'."

Bima sedikit terkejut. "Maksudnya?"

"Kau menghabiskan waktu berhari-hari untuk memperbaiki sesuatu yang mungkin tidak ada yang peduli. Apa yang kau dapatkan darinya? Uang? Pengakuan?" tanya Edward, suaranya tidak menuduh, tapi lebih seperti seorang dosen yang membimbing diskusi.

Bima terdiam. Dia tidak pernah memikirkan itu. "Aku... aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa."

"Membuktikan pada siapa?" tanya Edward lagi.

Pertanyaan Edward membuat Bima berpikir. Skill `Intuisi Rekrutmen`-nya memberi Edward gambaran jelas: Bima adalah seorang jenius yang lapar akan tantangan, yang merasa bosan dengan dunia yang terasa terlalu mudah baginya.

Edward berdiri, berjalan ke papan whiteboard yang kosong. Dia mengambil spidol. "Bima, di dunia ini ada jutaan 'Ibu Minah' yang punya warung. Mereka berjuang setiap hari. Mereka punya data, tapi mereka tidak tahu apa artinya. Mereka seperti orang buta yang berjalan di tengah hutan."

Dia mulai menggambar diagram. "Kita sedang membangun sebuah sistem. Sebuah otak yang bisa memberi mereka penglihatan. Kode yang kau tulis, algoritma yang kau rancang, itu bukan sekadar baris perintah. Itu adalah mata bagi mereka. Itu adalah cara agar mereka bisa bersaing dengan supermarket besar."

Edward menatap Bima, bukan sebagai seorang atasan, tapi sebagai seorang rekan. "Aku tidak menawarimu pekerjaan. Aku menawarimu sebuah misi. Untuk menggunakan kejeniusanmu untuk sesuatu yang nyata. Untuk sesuatu yang berarti. Ini jauh lebih sulit dari memperbaiki modul caching. Apa kau tertantang?"

Mata Bima berbinar. Dia melihat diagram di papan itu, lalu ke Edward, lalu ke Hendra. Dia tidak melihat startup kecil. Dia melihat sebuah misi. Sebuah tantangan yang selama ini dia cari.

"Aku ikut," kata Bima, suaranya penuh tekad.

Misi selesai.

Rp 5 juta langsung masuk ke rekening Edward. Tapi hadiah yang lebih berharga adalah dia baru saja merekrut seorang jenius lain.

 ***

Beberapa hari berikutnya, kantor itu semakin hidup. Edward, Hendra, dan Bima. Tiga otak dengan tiga spesialisasi berbeda. Mereka bekerja siang dan malam, merancang arsitektur sistem, menulis kode prototipe, dan berdebat sengat tentang algoritma.

Di tengah kesibukan itu, sistem terus memberinya misi-misi kecil yang membuatnya tetap terhubung dengan dunia nyata.

* **Misi Sosial:** "Belikan buku-buku pelajaran baru untuk perpustakaan Panti Asuhan Kasih Ibu." -> Edward menghabiskan Rp 10 juta -> Penggandaan x2.5 -> Rp 25 juta.

* **Misi Keterampilan:** "Pelajari dasar-dasar hukum kontrak bisnis." -> Edward menghabiskan dua hari membaca buku hukum -> Hadiah: Skill [Pemahaman Hukum Dasar (Level 1)].

* **Misi Persiapan:** "Pasang sistem keamanan siber tingkat lanjut untuk jaringan kantor." -> Edward membeli software dan firewall seharga Rp 20 juta -> Penggandaan x2.2 -> Rp 44 juta.

[Saldo saat ini: Rp. 915.380.000]

Setiap misi yang diselesaikan, setiap pengeluaran yang dilakukan, semakin memperkuat fondasi Edward. Bukan hanya finansial, tapi juga skill, pengetahuan, dan jaringan.

Suatu malam, setelah Bima dan Hendra pulang, Edward tetap di kantor. Dia menatap papan whiteboard yang sudah penuh dengan diagram dan kode. Dia merasakan kepuasan yang luar biasa. Ini akan menjadi Fondasi nya.

Ponselnya bergetar. Dan Sebuah pesan dari Aurora.

`Ayahku sangat terkesan dengan laporan kemajuanmu. Katanya kamu sudah mulai merekrut orang?.`

Edward mengetik balas. `Ya, Tapi baru satu orang. Tapi dia orang yang tepat.`

`Jangan lupa istirahat. Kau bukan mesin.`

Edward tersenyum membaca pesan itu. Dia menatap layar ponselnya, lalu ke luka di sudut bibirnya yang sudah mulai membaik. Entah kenapa, pesan singkat dari Aurora terasa lebih memberi energi daripada lima gelas kopi.

Dia menjawab, `Aku akan mencoba.`

Lalu dia menambahkan satu kalimat lagi.

`Terima kasih.`

1
Aisyah Suyuti
menarik
TUAN AMIR
teruskan thor
aratanihanan
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Emitt Chan
Seru banget thor! Gk sabar mau baca kelanjutannya!
Edward M: iya, semoga suka yah... kalau ada saran atau kritik mohon di sampaikan yah/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!