NovelToon NovelToon
Dermaga Jingga

Dermaga Jingga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Untukmu, seluruh waktuku. Dariku untuk menantimu"

____________________________

Yumi tak pernah mengira dirinya akan menjalin kasih dengan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Lelaki aneh, yang seakan tau segalanya tentang dia.

Berulang kali Yumi berusaha kabur, menjauh, bertindak tak semestinya agar lelaki itu merasa ilfeel dan meminta putus, tapi justru lelaki itu semakin melabelinya sebagai miliknya!

Aneh. Hampir tak masuk logika.

Apa alasan dibalik hubungan yang terbentuk dengan cara ekstrim ini?

Dan akankah Yumi berhasil membuat lelaki itu pergi?

Atau akankah dirinya terjebak selamanya dihubungan yang tak nyaman bersama lelaki asing itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia & Perhatiannya

...• Bab 25 •...

...»»——⍟——««...

..."Tidak perlu menunggu luka besar untuk mengatakan sakit. Luka kecil juga bisa membesar jika terus ditahan"...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

Yumi mendengar samar suara orang yang sedang berbincang pelan. Bau obat serta antiseptik menyeruak ke indera penciumanya, ia mengerjapkan matanya perlahan.

Matanya terbuka mengelihat sekeliling, terdapat dua orang yang kini menatapnya dengan kaget.

"Eh cebol udah sadar" ucap Jodie yang mendekat ke ranjang.

Yumi memicingkan matanya, benar, tadi dia pingsan karena sudah tak mampu menahan sakit di perutnya. Tapi, kenapa Jodie ada disini? Ia menoleh ke samping, terdapat Mathias yang masih terduduk memandang Yumi.

"Udah enakan, Mi? Masih ada yang sakit gak? Biar gue panggilin dokternya kalo ada keluhan"

Yumi menggeleng pelan, ia tersenyum tak enak karena merepotkan "Gue udah ngerasa enakan kok kak, maaf ya ngerepotin"

"Gak papa, Mi, santai. Di repotin tiap hari juga gue ikhlas"

Yumi cengar-cengir canggung, padahal mereka tidak sedekat itu untuk bisa saling direpotkan.

"Ini.. kapan ya gue boleh pulang?"

"Tadi kata bapak berjas putih sih, nunggu abisin infus dulu. Habis itu boleh pulang, nanti gue anter deh"

"Eum... Maga...??"

"Oh dia udah gue kabarin kok, makanya gue disuruh tetep disini nungguin lo, soalnya dia belum bisa balik dari rumah Karin"

Gadis itu nampak tertegun, sedikit ada rasa tusukan kecil direlungnya. Padahal ia baik-baik saja, maksudnya Yumi mengerti kalau pasti kondisi Karin disana lebih membutuhkan pertolongan. Tapi, hati mungilnya sedikit berkedut ngilu.

"Lo balik aja, biar gue yang anter Yumi nanti" sela Mathias santai sembari memandang Jodie.

Jodie nampak berpikir, ia melayangkan padangan pada Mathias dan juga Yumi, "Gue aja.. gue udah dipesenin buat anter cebol ini sama temen gue"

Bibir Yumi menyungging, matanya menatap jengah Jodie, "Bisa gak panggil gue nama? cebol cebol cebol. Gue itu cuma sedikit tidak menjulang aja"

"Buka matamu bol! Gak cuma sedikit itu, tapi overload!"

"Duel aja hayuk sekarang, siapa berani?! Kak Math, tahan gue please..."

Mathias tertawa, sepertinya gadis ini sudah benar-benar sehat mengingat tenaganya kembali pulih. Wajahnya sudah tidak terlalu pucat meski masih ada semburat sayu.

"Udah.. gue aja yang anter, lo juga kayanya dari tadi sibuk ngecekin hp. Mau ada urusan kan lo?"

"Gak kok. Gue cuma chat pacar si cebol ini"

"Maga bilang apa? Dia mau kesini?"

"Gue kabarin kalo lo udah sadar, cuma belum dibuka. Mungkin masih sibuk"

Yumi mengedipkan matanya, kepalanya terangguk pelan, ia menarik napas panjang dan membuka suara, "Lo duluan aja deh Jo, biar gue sama senior gue aja.. lo juga pasti khawatirkan sama temen lo kan"

"Haa.. tapi.. "

"Tuh, Yumi nya sendiri kan yang mau. Udah sana lo balik duluan" timpal Mathias, ia berdiri dan mendorong paksa tubuh Jodie keluar kamar rawat. Jodie nampak bengong meski badannya diam saja diseret keluar.

Akhirnya, Yumi pulang setelah menghabiskan infus untuk memulihkan tenaganya. Ia juga mendapat obat untuk meredakan nyeri dan sakit perutnya. Kata dokter, dia keracunan makanan. Ironi sekali bukan, 2025 dan penyakit nya adalah keracunan makanan. Tidak keren sekali. Mungkin memang ini pertanda Yumi terlalu banyak makan.

Diperjalanan, Yumi tak bisa benar-benar tenang. Ia menahan tubuhnya untuk tak menempel pada seniornya itu. Tanganya sampai memegang jok belakang sebagai tumpuan agar tidak melorot atau jatuh. Untunglah, kondisi nya sudah cukup pulih untuk bisa terduduk tegak. Melihat kecanggungan ini entah kenapa jadi mengingat kan dia pada hari pertama ia dibonceng oleh Maga.

Ah.. lelaki itu lagi yang mampir dipikirannya.

Menyebalkan.

...• TBC •...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

1
kalea rizuky
bnernyum putus aja maga nya goblokkkkk
kalea rizuky
awas aja si ulet berulah putusin aja mi klo kaga ttep goblok
kalea rizuky
putus aja g tau diri dia yg maksa pacaran dia yg sok
kalea rizuky
putus aja yuk males gue ma cwek menye Thor bkin Yumi. tegas dono
Rumachi: sabar ya^^ mungkin singa ditubuh yumi masi bobo:))
total 1 replies
kalea rizuky
dih cmburu lo aja dket2 uler kayak karin
Rumachi: cowok emg suka ga pekaaak
total 1 replies
kalea rizuky
maga maga di tinggal Yumi. tau rasa lo
kalea rizuky
maga jd g tau diri skg. putusin aja yum
kalea rizuky
ulet bulu gatel
kalea rizuky
lanjut thor
Rumachi
udah kecintaan bgt soalnya🤣
kalea rizuky
aneh tp lu suka kn bang maga/Curse//Curse/
pikacuw
Kebayang bangett lagi komuknya wkwk. Kocak Thor🤣 smngat updateny yaa/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!