NovelToon NovelToon
Permaisuri Raja Langit

Permaisuri Raja Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

Malam itu sepasang suami istri yang baru saja melahirkan putri pertamanya di buat shock oleh kedatangan sesosok pria tampan berpenampilan serba putih. Bahkan rambut panjang nya pun begitu putih bersih. Tatapannya begitu tajam seolah mengunci tatapan pasangan suami istri itu agar tidak berpaling darinya.

“Si siapa kau?” Dengan tubuh bergetar pasangan suami istri itu terus berpelukan dan mencoba melindungi putri kecil mereka.

“Kalian tidak perlu tau siapa aku. Yang harus kalian lakukan adalah menjaga baik baik milikku. Dia mungkin anak kalian. Tapi dia tetap milikku sepenuhnya.” Jawab pria tampan berjubah putih itu penuh penekanan juga nada memerintah.

Setelah menjawab wujud tampan pria itu tiba tiba menghilang begitu saja menyisakan ketakutan pada sepasang suami istri tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

“Bagaimana kalau kita mencobanya?”

“Oh tidak, tidak mau. Aku takut.”

“Tidak perlu takut. Selama ada aku disamping kamu, semuanya akan baik baik saja.”

Dewi menatap tangannya yang di genggam begitu erat oleh sosok tampan yang berdiri disampingnya. Dewi sendiri tidak tau siapa sosok tersebut. Namun Dewi merasa sosok itu adalah sosok yang sangat baik. Sosok tampan yang begitu sangat melindungi nya.

“Ayo.. Naiklah.” Titah sosok berambut putih itu.

Dewi terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk pelan. Perlahan Dewi pun naik ke punggung pria itu dan tiba tiba pria itu berubah menjadi seekor naga berwarna putih.

“Pegangan yang kuat.” Titahnya lagi.

Dewi langsung meraih tanduk naga itu. Perlahan naga besar itu terbang membawa Dewi dan menunjukkan tempat tempat indah yang membuat Dewi terpana begitu melihatnya.

“Aku selalu percaya sama kamu Dewi. Aku mencintaimu.”

“Nak.. nak...”

Dewi tersentak. Lamunannya buyar seketika saat suara lembut Sita yang di sertai sentuhan hangat nan lembut di punggung tangannya terasa.

Sesaat Dewi gelagapan namun akhirnya langsung tersenyum manis pada sang ibu yang menatapnya penasaran.

“Kenapa kamu tidak makan sarapannya? Ini sudah siang loh.” Ujar Sita dengan nada rendah.

“Ah ya ampun..” Sadar bahwa sebentar lagi dirinya harus sudah sampai di sekolah, Dewi pun segera menyantap sarapan paginya.

Sita yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya begitu juga dengan Doni, suaminya.

“Pelan pelan nak..” Senyum Doni mengingatkan.

Dewi hanya mengangguk saja dengan mulut penuh makanan. Dia sungguh tidak ingin sampai telat datang ke sekolah.

Di sekolah Dewi kembali memikirkan mimpi yang sering dia alami. Mimpi yang sama dengan sosok tampan yang sama juga.

“Oke anak anak pelajaran ibu sampai disini dulu. Selamat siang.” Ujar guru yang mengajar siang ini. Wanita dengan rambut di Cepol tinggi itu kemudian membereskan peralatan mengajarnya dan berlalu keluar dari kelas.

Sedang Dewi, dia masih asik melamun sampai membuat teman sebangkunya mengernyit penasaran.

“Wi.. Dewi...” Panggil teman sebangku Dewi menggoyang pelan lengan Dewi.

Dewi langsung menoleh. Dia tersenyum pada teman sebangkunya. Kayla, namanya.

“Ya kay, kenapa?” Tanya Dewi.

“Aku perhatikan dari tadi kamu melamun terus. Kamu lagi mikirin Susan ya?”

Pertanyaan Kayla membuat Dewi Tering pada kejadian beberapa hari yang lalu dimana tiba tiba Susan terpental ke belakang setelah memukul punggung nya.

“Dia belum berangkat lagi ya?” Tanya Dewi kemudian.

“Belum. Katanya masih di rawat di rumah sakit.” Jawab Kayla.

Dewi mengangguk. Bukan bermaksud tidak perduli pada Susan, namun Dewi tidak ingin membuat masalah lagi jika menjenguknya mengingat Susan yang begitu tidak menyukainya.

“Semoga saja di cepat sembuh ya..” Kata Dewi.

“Hem ya.. Tapi aku percaya kamu nggak melukai dia.” Senyum Kayla.

Dewi ikut tersenyum. Kayla adalah satu satunya teman dekat yang Dewi punya. Kayla juga selalu percaya pada Dewi.

“Ah ya.. Aku punya coklat. Kamu mau tidak? Mumpung belum ada guru kita makan sama sama.” Tawar Kayla kemudian.

“Mau mau..” Dengan antusias Dewi mengangguk. Kayla kemudian mengeluarkan coklat dan membagi dua untuk di makan bersama Dewi.

Kedua gadis yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu kemudian saling bercerita sambil menunggu guru yang akan mengajar untuk materi pelajaran selanjutnya.

Di taman samping gedung sekolah.

“Kamu percaya dengan adanya Dewa nggak?” Tanya Dewi membuat Kayla yang sedang membaca komik langsung menoleh padanya.

“Dewa? Yang begini?” Kayla menunjukkan komik yang sedang dia baca. Kayla memang sangat suka membaca komik dengan genre romantis.

Dewi menatap gambar dewa tampan yang di tunjukkan Kayla padanya.

“Hem.. Ya.. Rambutnya sama sama putih dan panjang.” Ujar Dewi.

Kayla mengernyitkan.

“Dewa kan hanya ada di komik komik. Nggak mungkin adalah..” Katanya.

Dewi menatap Kayla sebentar kemudian mengambil komik di tangan Kayla.

Dewi menatap lekat lekat gambar Dewa langit itu. Sosok yang selalu hadir di mimpinya benar benar mirip persis dengan gambar di komik milik Kayla. Rambut putih panjang, sedikit berantakan di bagian depan. Jubah putih bersih dan wajah tampan. Jangan lupakan kulitnya yang putih bersih tanpa bekas luka.

“Ini hanya cerita fiksi Wi..” Tambah Kayla.

Dewi kemudian mengangguk. Apa yang Kayla katakan memang benar. Tapi mimpinya terlalu jelas jika harus di katakan sebagai bunga tidur.

*****

“Ibu....”

Suara Dewi berhasil mengalihkan perhatian Sita yang sedang memasak untuk makan malam. Wanita itu kemudian tersenyum saat mendapati putrinya sudah duduk di kursi yang ada tidak jauh di belakang nya.

“Sudah lapar ya?” Tanya Sita membalikan tubuhnya sambil menunggu ayam goreng di dalam wajan berisi minyak panas itu matang sempurna.

Dewi menggelengkan kepalanya menjawab.

“Ada yang mau Dewi tanya sama ibu..” Katanya pelan.

“Oh ya? Tantang apa?” Tanya Sita penasaran. Putrinya memang selalu menanyakan berbagai hal yang tidak diketahui.

“Di dunia ini memangnya benar benar ada Dewa?”

Pertanyaan Dewi membuat Sita diam. Dan entah kenapa pikiran Sita langsung tertuju pada sosok tampan serba putih yang sering menekankan kepemilikan nya atas Dewi.

“Apa benar dia memang nyata?” Batin Sita mulai ketakutan.

“Kayla bilang Dewa itu hanya ada di komik komik. Hanya cerita fiksi katanya.” Dewi menambahkan dengan di sertai helaan napas.

Meski sedang merasa takut, Sita berusaha untuk tetap tenang dan tersenyum.

“Kayla benar.. Dewa hanya ada di dalam cerita fiksi.”

Dewi menatap ibunya sebentar. Dia kemudian menyangga kedua pipinya menggunakan kedua tangan nya.

“Begitu ya?” Tanya nya lagi.

“Eumm.. Ya..” Jawab Sita pelan juga lembut.

Dewi kembali memikirkan sosok tampan dalam mimpinya. Sosok itu selalu hadir dan membawa keindahan. Banyak tempat tempat indah yang Dewi kunjungi setiap bersama sosok tampan itu. Dan anehnya Dewi merasa bahagia juga nyaman saat bersamanya.

“Tapi aku merasa seperti nya aku tidak asing dengan tempat itu. Aku seperti pernah datang ke tempat tempat itu secara langsung.” Gumam Dewi pelan.

Sita yang mendengar gumaman samar putrinya segera mendekat. Dia menyentuh lembut puncak kepala Dewi.

“Apa yang sedang kamu pikirkan Hem?” Tanya Sita dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.

Dewi tersenyum lebar kemudian menggeleng.

“Mimpi itu hanya bunga tidur kan Bu?” Tanyanya yang membuat senyum Sita perlahan memudar.

Untuk sebagian orang mungkin akan menganggap mimpi itu hanya bunga tidur yang tidak perlu di pikirkan. Namun bagi Sita tidak. Mimpi bisa menjadi sebuah petunjuk yang berarti. Dan Sita mempercayai itu setelah kemunculan pria tampan berjubah putih itu sebelas tahun yang lalu.

Ya, pria itu juga sering datang ke dalam mimpinya dan memperingatkan Sita agar sebaik mungkin menjaga Dewi. Padahal tanpa terus di peringatkan pun Sita tentu akan menjaga buah hatinya dengan sebaik baiknya.

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!