NovelToon NovelToon
A Quiet Resurrection

A Quiet Resurrection

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Pengkhianatan itu bukan datang dari musuh, tapi dari orang yang paling dia percaya.
Vilya Ariestha Elora — dihancurkan secara perlahan oleh pacarnya sendiri, dan sahabat yang selama ini ia anggap rumah. Luka-luka itu bukan sekadar fisik, tapi juga jiwa yang dipaksa hancur dalam diam.

Saat kematian nyaris menjemputnya, Vilya menyeret ke duanya untuk ikut bersamanya.

Di saat semua orang tidak peduli padanya, ada satu sosok yang tak pernah ia lupakan—pria asing yang sempat menyelamatkannya, tapi menghilang begitu saja.
Saat takdir memberinya kesempatan kedua, Vilya tahu… ia tak boleh kehilangan siapa pun lagi.

Terutama dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Meminta Maaf

Elena hanya bisa terpaku.

Sebelum sempat mengatur napas, cambuk kembali mendarat di punggungnya.

Suara sabetan itu terdengar jelas, dan piyama yang ia kenakan robek, memperlihatkan guratan merah yang mulai membengkak.

Sambil merangkak lemah di lantai, Elena meringis menahan sakit.

Air mata dan keringat membasahi wajahnya, tatapannya mengarah ke Vilya, yang berdiri tak jauh dari sana.

Saat itu, ia ingin menjebak gadis itu. Tapi kini, justru ia yang berlutut di hadapannya.

Rasa malu itu jauh lebih menyakitkan dibanding cambukan yang membakar punggung.

"Jangan pukul dia, Marvin!" seru Elmira panik sambil menarik lengan Marvin. "Dia putri mu, sejak kecil, dia nggak pernah di pukul begini!"

Bagaimanapun, Elena adalah putrinya. Elmira tak sanggup melihat anaknya disakiti seperti ini.

"Tenang saja," sahut Marvin dingin, mendorong Elmira perlahan.

Elmira terdiam.

Dia tahu tak ada lagi yang bisa dikatakan. Seandainya saja dia tadi bersikap sedikit lebih adil, situasinya tak akan jadi serumit ini.

Sekarang, untuk membela putrinya pun, dia kehabisan kata.

"Paman, tolong jangan pukul Elena lagi! Aku mohon!" Arabelle panik. Ia tidak menyangka semuanya akan sejauh ini.

Ia pikir, paling tidak, pamannya akan menjaga wajah keluarga di depan tamu seperti dirinya.

“Kau tadi yang bilang cukup sepuluh cambukan, masih kurang beberapa?” Marvin menatap Arabelle tajam, penuh amarah.

Arabelle langsung mundur dua langkah, tubuhnya gemetar.

Semua ini tak seharusnya begini. Ia menoleh dengan tajam, memandangi gadis itu dengan penuh kebencian. "Apa kau puas sekarang? Ini semua salahmu!"

Ia hanya tertawa kecil, lalu mengangkat bahu. “Kalian yang masuk ke kamarku tengah malam dan bertingkah seperti pencuri. Sekarang kalian mau menyalahkan ku? Lucu sekali.”

"Vilya!" Elena menggertakkan gigi. Tatapannya penuh dendam.

Ia bersumpah, suatu hari nanti dia akan membalas semuanya. Rasa sakit malam ini harus dibayarnya seribu kali lipat.

"Elena, kamu tahu kesalahanmu?" tanya Marvin dengan suara berat.

Elena menggigit bibirnya, diam. Tatapannya masih tertuju padanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa.

"Elena, cepat minta maaf pada Ayah. Minta maaf juga pada Kakakmu," ujar Elmira cemas.

Ia sadar Marvin sedang memberinya jalan keluar, dan ini kesempatan terakhir.

Meski hatinya penuh amarah, rasa takut pada cambuk di tangan sang ayah lebih besar. “Maaf. Aku salah.” ucapnya lirih.

"Dia sudah mengaku salah," Elmira buru-buru menengahi.

Marvin menatapnya dingin. “Kalau ini terjadi lagi, hukumannya akan lebih berat.” Suaranya tetap tegas meski tangan yang memegang cambuk masih bergetar. Bagaimanapun, Elena tetap darah dagingnya. Luka-luka di tubuh gadis itu memang menyakitkan, tapi masih tergolong ringan.

Ia yakin dalam beberapa hari akan sembuh dengan perawatan yang tepat.

"Bangun, sayang. Mama bantu berdiri," Elmira berusaha menopang Elena. Namun begitu disentuh, tubuh putrinya kembali meringis kesakitan.

Saat suasana mulai mereda, suara gadis itu terdengar pelan namun jelas.

"Ayah, aku cuma ingin tahu, kenapa mereka bisa punya kunci kamarku? Siapa yang kasih?" Tatapannya tajam.

"Kalau sampai aku tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas keamanan rumah ini, aku akan kembali ke rumah Mama." Marvin terdiam. Ia tahu ucapannya serius.

Dan kakeknya sendiri pasti tidak mengizinkannya pergi begitu saja.

"Erland," panggil Marvin, suaranya dingin.

Erland langsung gemetar. Ia tahu kunci kamar memang ada padanya sebagai kepala pelayan.

Dan kunci itu... memang ia yang berikan. Tapi ia tak menyangka akan terseret sejauh ini.

"Berlutut." Marvin menggenggam cambuk di tangannya, matanya tak berkedip.

Erland langsung jatuh berlutut. "Tuan... saya sudah bekerja bertahun-tahun di rumah ini. Ada banyak hal yang telah saya lakukan untuk keluarga ini."

"Aku beri dua pilihan," kata Marvin tanpa emosi. "Kemasi barangmu dan pergi... atau terima cambukan ini, pilih!"

Erland menelan ludah. Setelah sekian lama membangun posisinya, ia tidak rela semuanya hilang begitu saja. "Saya salah, Tuan. Saya terima hukumannya."

Tanpa berkata apa-apa lagi, Marvin langsung mencambuknya.

Suara cambuk memecah ruangan, diikuti suara ringisan pelan. Tubuh Erland nyaris ambruk.

"Bawa dia ke kamarnya," perintah Marvin.

Beberapa pelayan segera bergerak membantu.

Setelah mereka pergi, Nolan—yang sebelumnya ikut berbohong—tak sanggup lagi berdiri. Ia gemetar hebat, lalu jatuh terduduk.

Marvin menatapnya tajam. "Siapa namamu?"

"Nama saya... Nolan." jawabnya dengan suara bergetar. Wajahnya pucat pasi.

"Keluar." Marvin mengerutkan kening. "Aku tak mau lihat kau di sini lagi."

"Aku... aku janji nggak akan ngulangin lagi!" Nolan panik. Ia benar-benar tak mau kehilangan pekerjaannya.

"Tuan, cambuk aku saja. Berapa kali pun aku siap. Asal jangan usir aku!"

"Pergi!" bentak Marvin, suaranya dingin dan tajam. "Orang sepertimu tak pantas berada disini, bawa dia pergi dari sini."

Beberapa pelayan segera maju dan menyeret Nolan keluar. Suara teriakannya yang memohon perlahan memudar di balik pintu.

Marvin mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. "Kalau ada yang masih berani buat onar, silakan angkat kaki sekarang juga."

Tak ada yang bersuara.

Para pelayan yang semula ikut menyaksikan drama malam itu langsung menunduk. Untuk pertama kalinya, mereka melihat Marvin benar-benar marah.

Yang tadinya ingin menjatuhkan gadis itu agar bisa lebih dekat dengan sang nyonya rumah... kini mereka sadar itu tindakan bodoh.

Mereka tak berani lagi meremehkan gadis muda itu. Dia bukan cuma anak dari Marvin, tapi juga pewaris keluarga Elora.

1
gaby
Musuhnya bny amat. Bukankah di kehidupan sblmnya musuhnya cm 2org, sahabat & kekasihnya.
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: Betul, di kehidupan sebelumnya yang terlihat menonjol memang cuma sahabat dan kekasihnya. Tapi di balik itu, sebenarnya ada banyak konflik lain yang perlahan terungkap seiring cerita berjalan. Di bab awal memang belum semuanya dijelaskan, tapi nanti pelan-pelan akan kelihatan siapa saja yang benar-benar jadi "musuh" di balik layar.

makasih ya ka udh membaca, maaf kalo ceritanya kurng sama ekspektasi kaka🙏🏻
total 1 replies
gaby
Tadi katanya Elena anak kandungnya Marvin jg. Tp ko di sebutkan jg kalo Vilya pewaris satu2nya. Kalo sodara seayah bukankah seharusnya warisannya di bagi rata??
gaby
Kalo kakeknya Vilya ilang, trus Alron itu siapa dong???
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: Penjelasan singkat:

Kakek Vilya dari pihak ibu kandung (Mama Rosalina) dikabarkan hilang sejak lama dan belum pernah muncul lagi.
Sementara Tuan Arlon adalah kakek dari pihak ayah—beliau ayah kandung dari Marvin.

mungkin author blm bisa lanjut up lagi, karna author akan revisi ulang sblm lanjut kan bab berikutnya, terimakasih sudah membaca
total 1 replies
gaby
Elena anak kandung Marvin bukan Thor?? Knp ahli waris satu2nya Vilya?? Dan knp Rosaline pisah dgn Marvin kalo pada kenyataannya dia mencintai mantan istrinya itu. Dr awal cm penggalan2 tentang Vilya doang, penggalan kisah ortu Vilya ga di jelaskan
gaby
Lambat banget tiap babnya, sebenernya bagus, cm bertele2. 1bab aja isinya cm hal yg sepele & ga perlu dibuat panjang narasinya.
Hadinem 123
menarik fl nya jadi kuat.. lanjut thor💪🏻❤️
army julianto
author updatenya lama banget yahh
vanyla.
bagus smgt thor
Ayudya
seru dan untuk tokoh utamanya tegas.aku suka dengan alurnya rekomded banget deh
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih atas dukungan nya ka 🥰🥰
total 1 replies
Ayudya
vilya kamu jangan takut ma aveline tunjukan kalau kamu lebih kuat dan licik dari avrline
Ayudya
seneng banget dengan sikap tegas lirya
Ayudya
ayo vilya kamu jangan mau di tindas ma bibi dan anaknya/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayudya
sangat licik dan harus di balas dengan kelicikan biar tau
Ayudya
tu pelayan minta di karung terus di hanyutkan ke laut
Ayudya: jadi ketahuan deh ma aothor.sama sama mak/Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: nanti author yang buang ka 🤣
terimakasih ka udh mampir 🤍🤍
total 2 replies
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
eh, bukannya rambut Arabelle ya? atau aku lupa
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪: okee kakk👍🏻
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: sory ya ka, nnt aku revisi ulang😊🤍
total 2 replies
ˢ⍣⃟ₛ 🟡𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜🅼ιяα🅷㊍㊍🔰
tetaplah jadi gadis baik yang kuat dan mampu melindungi diri
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎M𝐀⃝🥀Mi.§͜¢ ᴳᴿ☘𝓡𝓳
cerita nya seru banget
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎M𝐀⃝🥀Mi.§͜¢ ᴳᴿ☘𝓡𝓳: sama sama
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ka 🤍
total 2 replies
ᯓ★ֶָ֢⭑🥑⃟ꪱ꯱ꫀυᥣׁׅ֪༊· ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
yaampun sungguh mengenaskan
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
owh kakeknya Vilya menghilang?
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ: sama2 kak syg
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: iya bnr ka, makasih udh mampir 🤍
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
maaf jadi lompat baca nya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!