NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:121.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Alana harus menerima takdirnya yang menjadi istri secara mendadak. Alana menikah dengan Raymond, pria dingin yang tidak mempunyai pilihan untuk menjaga nama baik keluarganya yang harus menikah dengan Alana karena calon pengantinnya yang lari di hari pernikahan itu.
Posisi Alana benar-benar sangat sulit. Apalagi posisinya di kaitkan dengan hutang Budi pada keluarga calon istri Raymond. Mau tidak mau Alana menerima takdirnya.
Masuk kedalam keluarga Raymond bukanlah hal yang mudah dan apalagi Alana adalah gadis sederhana. Raymond juga menolaknya dan menekankan tidak menginginkannya sebagai istri.
Alana berusaha untuk berdamai dengan keadaan dan ternyata banyak rahasia yang dia ketahui dalam keluarga Raymond yang memiliki latar belakang baik-baik saja yang bertolak belakang pada kenyataannya.
Bagaimana Alana menjalani pernikahannya?
"Apakah simpatik Alana akan tumbuh menjadi cinta?"
"Lalu bagaimana Raymond menghadapi pernikahannya dengan wanita yang tidak dia cintai?"

Ig. ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Kebersamaan.

Raymond melihat istrinya itu yang ternyata berhenti di depan gerobak penjual nasi goreng. Raymond mengerutkan dahi yang tidak melepas pandangannya. Sampai akhirnya Alana kembali memasuki mobil dengan membawakan kantong plastik yang berisi bungkusan.

"Apa itu?" tanya Raymond.

"Nasi goreng," jawab Alana.

"Lalu?" tanya Raymond.

"Bukankah kita berdua sama-sama lapar. Kebetulan ada penjual nasi goreng di depan sana dan kenapa tidak untuk memakannya," jawab Alana.

"Ini untuk kamu!" Alana memberikan satu bungkus pada Raymond.

"Menurutmu apa aku akan memakannya?" tanya Raymond dengan satu alisnya terangkat.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan makanan ini?" Akana yang kembali bertanya.

"Alana, kamu pikir saja sendiri. Penjualnya berada di tempat terbuka, banyak kendaraan yang lewat, makanan itu tidak bisa terjamin lagi bersih atau tidak, banyak kuman-kuman dan debu yang masuk," jawab Raymond.

Alana menghela nafas mendengarnya.

"Jadi jangan menyuruhku memakan yang tidak bersih seperti itu," tegas Raymond yang tidak selera sama sekali.

"Kamu tidak boleh menjudge penjual dengan kritikan seperti itu, beliau memang berjualan di pinggir jalan dan belum tentu juga makanannya tidak bersih dan belum tentu makanan yang berada di Restaurant mewah itu bersih. Memang kalau makan kamu membawa alat deteksi kuman apa sehingga mengetahui makanan di pinggir jalan dan makanan yang disajikan di Restaurant terjamin," ucap Alana dengan kesal.

"Apapun itu seumur hidupku aku tidak pernah menyentuh makanan seperti itu dan kau jangan menyuruhku untuk memakannya. Aku masih memikirkan kesehatan tubuhku!" tegas Raymond.

"Ya, sudah kalau tidak mau makan. Aku saja yang makan," jawab Alana yang tidak peduli dan kembali memasukkan bungkusan nasi milik Raymond ke dalam kantong plastik dan sementara Alana yang mulai menikmati miliknya sendiri.

Raymond merasa aneh dengan Alana yang makan dengan cara memegang bungkus nasi goreng tersebut dan langsung makan menggunakan sendok. Seperti apa yang dikatakan Raymond sebelumnya bahwa hal itu tidak pernah terjadi di dalam hidupnya.

"Aku tidak tahu kenapa dia bisa makan makanan seperti itu dan seperti yang aku katakan jika di hutan sendiri pun maka dia tetap akan hidup," batin Raymond.

"Kamu yakin tidak mau makan?" tanya Anara yang kembali menawarkan Raymond.

"Aku sudah mengatakan tidak ingin!" tegas Raymond.

"Ya, sudah!" Alana menghela nafas dan kembali melanjutkan makannya.

Alana makan dengan lahap dan sementara Raymond sudah mulai gelisah yang memang terlihat jelas bahwa dia sedang lapar yang sejak tadi tidak berhenti memegang perutnya.

"Yang menyulitkan diri sendiri itu adalah kamu, jika tidak ingin makan makanan di pinggir jalan kamu tinggal ditarik gas mobil kemudian kita pulang dan bisa makan di rumah. Tapi kamu malah bertahan dengan kegengsian kamu yang akhirnya membuat kamu lapar," ucap Alana sembari mulutnya yang tidak berhenti mengunyah.

"Apa aku menyuruhmu untuk berbicara?" tanya Raymond semakin kesal.

"Sudahlah kamu makan saja nasi goreng yang aku belikan. Ini tidak akan membuat perut kamu sakit, buktinya aku juga mau makannya biasa saja dan tidak juga keracunan. Ayo makan!" Alana dengan lembut menawarkan kepada Raymond.

Tetapi Raymond sama sekali tidak selera untuk menikmati makanan itu, tapi perutnya yang lapar terus saja tidak bisa diajak kompromi.

"Kamu benar-benar tidak ingin mencobanya?" tanya Alana lagi.

Akan menghela nafas dan mengambil satu sendok kemudian menyodorkan pada Raymond yang membuat Raymond mengerutkan dahi. Alana menggerakkan matanya yang memerintahkan Raymond untuk membuka mulutnya.

Entah malaikat apa yang melintas tiba-tiba dengan penuh keraguan dia membuka mulutnya perlahan dan akhirnya nasi goreng itu masuk juga ke dalam mulutnya. Mulut yang tertutup itu terlihat mengunyah dengan pelan-pelan yang mencoba untuk merasa rasanya dan sementara Alana sangat menunggu sekali reaksi dari suaminya itu.

"Bagaimana?" tanya Alana sudah tidak sabaran.

Raymond tidak menjawab dan sepertinya makanan itu cocok di lidahnya tetapi pria itu adalah pria yang sangat gengsi dan mana mungkin mengatakan jika makanan itu enak.

"Mau coba lagi?" Alana memberikan suapan kedua dan yang benar saja Raymond memakannya.

Alana mengambil bungkusan nasi milik Raymond dan langsung membukanya dan memberikan pada Raymond agar Raymond makan sendiri.

"Ayolah di makan, aku jamin kamu tidak akan sakit perut," ucap Alana memastikan.

"Lalu bagaimana jika aku sakit perut?" tanya Raymond yang ingin meminta sanksi kepada Alana.

"Aku jamin tidak akan sakit perut. Hanya makan ini saja masa iya sakit perut," jawab Alana.

"Kalau sakit bagaimana?" Raymond tetap ingin meminta pertanggungjawaban jika hal itu terjadi.

"Lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan, jika ingin marah padaku, memakiku atau apapun itu maka silahkan!" sahut Alana yang tidak mempermasalahkan hal itu.

"Baiklah! kalau begitu," sahut Raymond yang akhirnya mau juga memakan nasi goreng itu.

Alana tersenyum melihatnya.

"Apa harus makan dengan cara seperti ini?" tanya Raymond yang tampak kesulitan.

"Sini biar aku yang pegang!" Anara mengambil bungkusan nasi itu yang meletakkan di tangannya.

"Kamu bisa menyendokkannya sendiri," ucap Alana.

"Kenapa bukan kamu saja yang melakukannya dan aku yang memegangnya?" ucap Raymond yang bernegosiasi dengan Alana.

"Jadi pada intinya sebenarnya kamu hanya ingin makan jika aku menyuapimu?" tanya Alana.

"Terlalu percaya diri," sahut Raymond mengelak yang padahal sangat jelas bahwa dia ketagihan disuapi Alana.

Raymond yang akhirnya memilih makan sendiri membuat Alana tersenyum, mungkin aneh bagai Raymond untuk pertama kali dia harus makan dengan cara seperti itu dan apalagi makanan yang dibeli di pinggir jalan yang sebelumnya dia katakan tidak pernah sama sekali makan makanan seperti itu.

Alana juga merasa lucu melihat suaminya itu yang makan tampak sangat menikmati walau wajahnya masih terlihat ada gengsi. Tetapi kalau sudah cacing di perut demo. Apa yang bisa dilakukan Raymond selain menikmati makanan itu.

***

Anara dan Raymond yang masih tetap berada di dalam mobil dan keduanya bahkan sudah selesai makan.

"Jadi kita tidak akan pulang juga?" tanya Alana yang sebenarnya sejak tadi sangat jenuh berada di dalam mobil.

Raymond melihat arloji yang berada di tangannya dan melihat sudah pukul 12.00 malam. Tidak terasa ternyata mereka menghabiskan waktu yang sangat tidak penting di dalam mobil.

"Aku pulang bukan karena perintah dari kamu, tetapi aku lupa jika besok aku ada meeting pagi. Jadi aku takut saja tidak profesional dalam pekerjaan," ucap Raymond memberikan alasan.

Alana mengangguk-angguk saja yang terserah mau seperti apa yang dikatakan Raymond yang penting dia bisa pulang.

Alana yang terlihat mengambil sesuatu di bagian belakang mobil yang ternyata dia mengambil Tumbler miliknya. Saat sudah mendapatkan botol tersebut yang tiba-tiba saja Raymond menoleh ke arahnya dan alhasil dahi mereka saling bertabrakan.

"Auhh..." lirih keduanya dengan sama-sama merasakan sakit yang mana jarak wajah mereka berdua saling berdekatan.

"Kamu hati-hati dong Alana. Kamu kenapa sih selalu saja ceroboh!" kesal Raymond.

"Kenapa harus menyalahkan, bukankah kamu yang tiba-tiba saja nongol," takut Alana kesal yang mengusap-usap dahinya yang cukup sakit akibat benturan itu.

"Terus saja protes yang jelas-jelas dia yang salah!" kesal Raymond.

Wajah Alana terlihat begitu cemberut bagaimana tidak dia sangat kesal sekali dengan Raymond yang terus saja menyalahkannya yang padahal dia juga merupakan korban.

Bersambung.....

1
Happyy
🤗🤗🤗🤗🤗
Sunaryati
Sudah iyain saja toh mereka sudah berzina lama
Teh Euis Tea
setujuin aj reymond dari pd jd dosa trs karna mamamu dan dr firman sudah lama verhubungan
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..swmuay beres dan raymond sdh merestui ibuy nikah sm dr firman
Teh Euis Tea
sukurlah lebih baik begitu emang di donasikan untuk panti dari pd di kuasain si anthoni yg serakah
Teh Euis Tea
mungkin mau bagi warisan x ya, klu gitu aku daftar ya thor siapa tau kebagian🤣
Rahayu Ayu
Alhamdulillah...
Langkah Bagaskara patut di acungi jempol.mungkin Bagaskara sudah berfikir hartanya akan di kuasai oleh Anthony, walaupun Anthony anaknya tapi mungkin tidak ada keikhlasan dalam diri Bagaskara apalagi mengingat sikap dan sifat Anthony yg culas
Chusnul Zazah
Syukurlah diakhir hidup tn Bagaskara telah berbuat baik dgn menjual perusahaan dan semua asetnya untuk didonasikan ke yayasan yg membutuhkan.
semoga jadi amaliyah buat beliau dan bisa mengurangi dosa2nya dimasa lalu🙏👍👍
Dan Semoga Antony bisa mengambil hikmah dari kejadian ini 😊
Sunaryati
Nah itu sangat adil, karena yang mau menerima warisan hanya Antony lagian Antony salah penggunaannya
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..beres masalah warisan dan sekarang hidup raymond sm Alana tenang,jg lastri tinggal menikmati hr tuanya
Happyy
👌👌👌
Naufal Affiq
sebenarnya itu lebih bagus warisan di bagikan sama orang yang membutuhkan,dibandingkan menjadi keributan dalam keluarga
Happyy
👍🏻👍🏻👍🏻
Happyy
😥😥😥
Sunaryati
Terima saja bagian warisan yang diberikan padamu Raymond dan Alana, sebagai penghormatan pada Bagaskara kakek / ayah, untuk Lastri bagian kamu berikan pada yayasan kemanusiaan
🌷💚SITI.R💚🌷
kayanya mau jelasin masalah hatya de..
up lg thoor
Chusnul Zazah
pertemuan keluarga tapi dengan suasana yg sangat asing, karena pada dasarnya di hati mereka selama ini hanya ada sikap egois.
semoga dengan kedatangan Raymond & Alana , apalagi ada pengacara keluarga Bagaskara semua urusan warisan bisa di terima dengan lapang dada tanpa adanya perselisihan lagi . demi kedamaian kakek Bagaskara di alam sana 🙏🤔
Rahayu Ayu
Apakah Anthony benar" bersedih dengan meninggalnya papa Bagaskara.dan menyesali semua perbuatannya????
atau hanya pura" sedih dengan drama air mata buayanya??
Sunaryati
Buka Hpmu Antony, jangan hanya menyalahkan orang lain
🌷💚SITI.R💚🌷
innalillahi...kauanya antony yg kehilangan bangetkrn cuma nia yg plng membangkang dan kini tinggal penyesalan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!