Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Episode 1. Kata Itu Menusuk.

..."Saya terima nikahnya Alana Adriani putri dengan mas kawin tersebut di bayar tunai,"...

Beberapa jam yang lalu, Raymond Bagaskara dengan lancar mengucapkan ijab kabul di hadapan para saksi dan tamu undangan.

Acara pernikahan yang sederhana dan tertutup hanya disaksikan keluarga besar dari pihak wanita dan pria. Wanita cantik dan anggun yang dia nikahi.

Pria tampan seperti dewa Yunani dengan aura tajam di wajahnya yang berdiri tegap di depan jendela kamar dengan dua tangan yang berada di saku celananya.

Tidak seperti calon pengantin baru seperti biasanya yang jika selesai menikah akan terlihat aura kebahagiaan. Pria itu sejak tadi hanya diam dengan wajah yang tampak begitu dingin.

"Silahkan masuk Nona!" telinganya bergerak ketika mendengar suara itu.

Pintu yang di buka dan terlihat gadis cantik yang memasukinya kamar tersebut dengan pakaian yang sangat sopan menggunakan yang masih menggunakan pakaian syar'i pengantinnya.

Jantung Alana berdebar begitu kencang saat kakinya melangkahkan masuk ke dalam kamar pengantin yang hias sedemikian rupa layaknya kamar pengantin seperti pada umumnya.

"Kenapa dia diam saja dan apa yang harus aku katakan?" Alana bergerutu di dalam hatinya dengan lebaran jantungnya yang semakin kencang seolah jantungnya ingin melompat dari tempatnya.

"Jangan mengharapkan apapun dari pernikahan ini!" terdengar suara dingin itu saat Alana ingin mengeluarkan suara.

"Aku tidak menginginkanmu menjadi pengantinku," lanjut Raymond yang mampu menusuk hati Alana dengan rasa sakit akan kata-kata itu.

Pria bersuara dingin itu akhirnya membalikkan tubuhnya, aura wajah dingin yang dia pancarkan mampu menembus kulit Alana yang membuatnya seketika takut menatap kedua bola mata biru yang menatapnya tajam dan tampak tidak terlihat suka padanya.

"Kau hanya pengganti dengan jumlah uang yang diberikan kepadamu dan kau menggantikan seseorang yang seharusnya menjadi istriku," ucapnya.

"A-aku..."

"Aku tidak mengizinkanmu untuk berbicara apapun!" sahut Raymond memotong kalimat wanita yang sejak tadi tampak takut dengan suara bergetar itu.

"Jangan kau pikir aku melaksanakan pernikahan tadi dengan sempurna dan artinya aku menginginkanmu sebagai istriku. Tidak sama sekali, kau sampai kapanpun bukanlah istriku. Jika kau masih berada di rumah ini dan tinggal di kamar ini yang artinya memiliki kuasa untuk hal itu. Tetapi bukan berarti kau semena-mena,"

"Jadi pada kesimpulannya anggaplah kita berdua tidak menikah dan aku tidak akan pernah menyentuhmu!" tegas Raymond.

Alana kesulitan menelan ludahnya dengan tatapan mata yang sayu, di malam pernikahannya, pria yang di depannya yang telah menikahinya tadi telah memberi penjelasan yang mampu menyakiti hatinya.

Raymond hanya cukup mengatakan beberapa kalimat saja dan setelah itu berlalu dari hadapan Alana yang masih terdiam membeku, aroma parfum pria itu terhirup Alana saat melewatinya dan suara pintu kamar mandi yang terbuka dan tertutup cukup kuat membuat Alana sedikit kaget.

"Ya Allah ada apa ini? Bukankah Om Bimo mengatakan jika semua akan baik-baik saja. Lalu apa ini?" tanyanya dengan hati kebingungan.

Alana sangat kebingungan berada di dalam kamar yang luas, tempat tidur dengan sprei berwarna biru tua, balkon yang sangat luas, lemari yang panjang, di kamar mandi dan sofa di dalam kamar itu dan juga terdapat televisi. Di dalam kamar itu juga terdapat satu ruang yang bisa dipastikan jika itu adalah ruang kerja Raymond.

Alana dengan jari-jarinya yang saling memencet dan jantungnya masih berdegup dengan kencang. Dia benar-benar ketakutan dan apalagi ketika pintu kamar mandi yang terbuka kembali. Laki-laki itu kembali keluar yang sudah memakai kaos putih.

Alana tidak berani mengangkat kepalanya, dia merasa serba salah.

"Walau kau berada di kamar ini. Tetapi bukan berarti segala sesuatu harus kau lakukan dengan sesuka hatimu. Batasi dan jangan menyentuh apapun di kamar ini. Kau punya lemari untuk pakaianmu dan sadar diri jika berada di kamar ini," ucap Raymond memberikan penegasan kepada Alana yang membuat Alana tetap diam.

"Jangan pernah masuk ke dalam ruangan itu," lanjut Raymond yang membuat Alana tetap diam.

Raymond yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung memasuki ruang kerjanya.

"Lalu apa aku boleh untuk tidur di sini?" pertanyaan itu hanya bisa diucapkannya di dalam hatinya yang sekarang tidak berani berbicara banyak dengan Raymond

**

Malam berlalu dan tidak ada malam pengantin untuk pasangan pengantin baru yang seharusnya berbahagia. Alana yang baru saja menyelesaikan sholat subuh. Setelah berdoa matanya tertuju pada ruangan yang berada di dalam kamar itu.

Tadi malam dia hanya tidur sendiri di atas tempat tidur yang dihiasi dengan mawar dan aroma kamar yang putih sama romantis dan mungkin saja suaminya tidur di ruang kerjanya yang sampai saat ini Alana tidak tahu seperti apa ruangan itu.

Alana menghela nafas dan berdiri sembari mengambil sajadahnya, saat ingin membuka mukenah nya akhirnya Raymond keluar dari ruangan itu.

Keduanya sempat saling melihat satu sama lain dan akhirnya Alana yang mengalihkan sendiri pandangan itu yang berjalan menuju tempat tidur dengan melipat sajadahnya dan meletakkan pada tempatnya.

Raymond juga tampak tidak peduli yang berjalan menuju lemari dan terlihat mengambil pakaian, setelah Raymond memasuki kamar mandi dan barulah Alana membuka mukenah nya.

Sangat asing dan begitu hening, layaknya orang yang tidak saling kenal dan tidak saling melihat satu sama lain. Alana hanya berusaha untuk bisa beradaptasi di dalam lingkungan itu.

***

Untuk pertama kali Alana sarapan di rumah suaminya. Suaminya yang masih tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga ada kakek tua yang tampaknya sangat dihormati.

"Bagaimana Alana berada di rumah kami? Apa kamu nyaman?" tanya Kakek.

"Iya. Kek, saya nyaman," jawabnya dengan tersenyum terpaksa.

"Alhamdulillah! Semoga kamu nyaman tinggal di rumah ini dan kalau ada apa-apa kamu tinggal katakan kepada saya, atau bisa langsung berbicara pada Raymond," ucap Kakek yang membuat Alana menganggukkan kepala.

"Jangan hanya nyaman saja tinggal di rumah ini, kamu juga harus tahu aturan di rumah ini bagaimana dan jika kamu nyaman berada di rumah ini, maka kehadiran kamu juga harus membuat orang yang ada di rumah ini nyaman," kata-kata sedikit sinis itu terdengar dari mulut wanita yang duduk di depannya yang tak lain adalah ibu mertuanya.

"Lastri jangan berbicara terlalu kasar kepada Alana. Dia adalah menantu di rumah ini dan masih perlu banyak belajar," tegur Kakek.

"Maka dari itu aku mengatakan sejak awal. Jangan samakan lingkungan kamu dengan rumah ini," ucap Lastri.

Raymond sejak tadi tidak mengatakan apapun yang hanya tetap sarapan dengan roti dan begitu juga dengan pria di samping Lastri yang merupakan ayah dari Raymond yang juga tampak cuek.

"Raymond kamu harus perlakukan Alana dengan baik. Dia adalah istri kamu dan kamu memiliki tanggung jawab yang banyak padanya. Jangan sakiti istri kamu," ucap Kakek memberikan saran pada cucunya itu.

Raymond menghentikan sarapan dan melihat ke arah Kakek

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan dan Kakek tidak perlu memberikan nasehat. Lebih baik menasehati anak sendiri dulu baru cucu," ucap Raymond yang terdengar begitu dingin.

Anthony sang ayah tiba-tiba menghentikan sarapan dan menatap ke arah Raymond yang juga Raymond menatapnya seperti ada pertentangan di antara ayah dan anak itu.

"Aku kekantor dulu!" Raymond yang tidak mengatakan apapun langsung berdiri dari tempat duduknya.

Bersambung .....

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

achhh ketemu lg dgn mertua julid, alana hrs jd istri yg kuat jgn menye menye hrs tegas hrs mau melawan ada kakek yg siap membantu

2025-05-18

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kluarga yg tdk harmonis

2025-05-24

0

Naufal Affiq

Naufal Affiq

hadir thor

2025-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!