My Husban Perfect Imam
Ciara Salsabila, dia seorang gadis yatim piatu. Gadis itu tidak menyangka, pria yang merupakan king badboy di sekolahnya sekaligus ketua geng motor yang paling menakutkan kini sudah sah menjadi suaminya. Menurutnya ini sebuah mimpi buruk bagi Ciara, kehidupan bagi wanita itu idam-idamkan kandas setelah dirinya di nikahi seorang pria angkuh dan keras kepala. Dafi Firmansyah, pria yang tidak mau mengalah dan keras kepala. Seorang anak tunggal sekaligus pewaris perusahaan Firmansyah group yang namanya sangat tersohor di dunia bisnis.
Dafi dan Ciara sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka untuk kenyamanan bersama. Namun, sepertinya kehidupan Ciara tidak berjalan mulus. Satu hal yang Ciara ketahui, ternyata Dafi memiliki seorang kekasih yang merupakan siswi paling popular sekaligus seorang pembully yang paling di takuti di sekolah Taruna.
Bagaimana Ciara menghadapi situasi itu ? akankah Dafi bisa menaruh hati kepada Ciara ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Darurat
“Dafi kok diam ?” Tanya Ciara merasa heran
Tiba-tiba Dafi tersenyum miring …
“Dari pondok pesantren lo” Jawab Dafi
“Iya, aku tahu dari pondok pesantren tapi kenapa bisa ? kamu dapat dari siapa ?” Tanya Ciara
“Dari orang, pokoknya jangan banyak tanya” Jawab Dafi
“Tapi aku sangat penasaran, kenapa foto-foto aku ada di kamu ? kamu penguntit ya ?” Tanya Ciara
“Sembarangan, gue dapat dari orang lain pokoknya lo cukup tahu aja” Jawab Dafi
“Kamu suka sama aku sejak dulu ya ?” Tanya Ciara
“Uhuk-uhuk-uhuk” Mendengar itu membuat Dafi tersendak savalinya sendiri
Ciara yang melihat itu sontak megambil air putih yang berada di atas meja, segera dia membantu Dafi untuk minum. Setelah merasa tenggorokannya lega, Dafi kemudian merotasikan matanya ke arah Ciara menatapnya sangat dalam sampai Ciara di buat gugup.
“Lo jangan kegeeran” Sela Dafi
“Ih nyebelin, aku kan hanya menebak saja kalau benar juga gak apa-apa kok. Kan kita udah jadi suami istri harus saling terbuka satu sama lain” Jawab Ciara
“Dasar bawel” Ucap Dafi
Ciara mengerucutkan bibirnya, kemudian dia duduk di sofa menjauh dari Dafi. Menurut Ciara tak aka nada habisnya jika bicara dengan Dafi yang keras kepala. Ciara kemudian meraih ponsel milik Dafi di tasnya, dia buka kuncinya hingga menampilkan wajah dirinya yang Sudha di ubah oleh dirinya sendiri. Ciara tidak suka dengan wajah Nabila yang terpampang di layar ponsel suaminya, mengingatnya saja membuat Ciara kembali cemburu.
“Lo lagi ngapain ?” Tanya Dafi
“Lagi cek pnsel kamu” Jawab Ciara
“Buat apa ? siniin ponsel gue, gue mau hubungi seseorang” Ucap Dafi
“Siapa ? Nabila ?” Tanya Ciara
“Bukan urusan lo” Jawab Dafi
“Urusan aku juga, aku kan istri kamu” Ucap Ciara
“Ck, bisa gak sih kalau gue ngomong sekali saja ?” Tanya Dafi merasa kesal
“Gak bisa, kamu gak bisa bersikap lembut sama aku. Bagaiman bisa aku urit sam kamu ?” Ujar Ciara
“Cerewet banget lo” Jawab Dafi
Ciara merapatkan bibirnya menahan tawanya, gadis itu sungguh senang jika membuat Dafi marah. Ciara kemudian membuka aplikasi hijau yang ada di layar ponsel Dafi, dia buka satu per satu isi pesan dari beberapa nomor yang tak ada namanya. Semua isi pesan itu rata-rata dari siswa-siswi Siliwangi yang menyatakan perasaannya kepada Dafi.
Gadis itu tersenyum senang saat melihat taka da satu pun yang di tanggapi oleh Dafi, kini dia beralih ke pesan yang lainnya yang tertera nama Nabila di sana. Rupanya banyak pesan dari Nabila yang berjumlah lebih dari 100 membuat Ciara tercengang.
Karena sifat Ciara yang penasaran, gadis itu kemudian membukanya lalu dia membaca dari semua deretan pesan dari Nabila yang belum terbaca. Semua isi pesan itu berisikan bahwa Nabila itu setuju dengan permintaan putus dari Dafi, Nabila ingin bertemu dengan Dafi.
“Oy, kenapa muka lo serius ? lo baca apa ?” Tanya Dafi yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Ciara yang berubah-ubah
Ciara mendongkak
“Pesan dari Nabila” Jawab Ciara cepat
“Apa isinya ?” Tanya Dafi
“Kepo ya ? masih gak rela putus sama Nabila ?” Tanya Ciara
“Lo banyak omong ya ternyata, siniin ponsel gue. Biar gue sama Nabila” Jawab Dafi
“Gak, mulai sekarang aku gak mau kamu berhubungan dengan Nabila lagi” Protes Ciara sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada
“Hmmm… lo mulai berani sama gue ? mau gue renggut mahkota lo di rumah ?” Ancam Dafi
“Siapa takut” Jawab Ciara
Dafi melongo mendengar jawaban Ciara, ancaman mautnya tak lagi mempan untuk menakut-nakuti Ciara.
“Oke, setelah gue balik dari rumah sakit gue gak bakalan biarun lo bisa turun dari kasur” Ancam Dafi lagi
“Aku tunggu, aku sudah gak sabar” Jawab Ciara santai
Dafi di buat tercengang sekarang, dia tidak habis pikir dengan perubahan sifat Ciara yang lebih berani. Dafi jadi memikirkan hal lain agar Ciara kembali tunduk dan takut padanya seperti hari-hari sebelumnya.
Tiba-tiba Ciara merasakan hawa tidak nyaman di dekatnya, Ciara bisa merasakan bahwa netra Dafi kali ini menatapnya dengan tajam. Bahkan bulu-bulu halus yang ada di tubuh Ciara ikut menerawang.
Sikap santai Ciara tadi hanya palsu, saat ini Ciara ketakutan setengah mati apalagi mendengar ancaman Dafi setelah balik dari rumah sakit. Kaki Ciara bahkan dari tadi gemetar menahan rasa takut yang menyelimuti dirinya.
Sebisa mungkin Ciara menutupi rasa takutnya dengan wajah datarnya, untung saja dirinya masih mengenakan cadarnya. Jika tidak, mungkin dia akan ketahuan jika dirinya tengah gugup dan panik.
“Sini lo” Titah Dafi tiba-tiba setelah menatap Ciara dengan lekat
“Mau apa ?” Tanya Ciara pura-pura cuek
“Sini gue bilang, gue paling gak suka ngomong di ulang-ulang” Jawab Dafi
“Kamu mau ambil ponsel kamu ?” Tanya Ciara
“Gak, gue Cuma mau ngomong sama lo” Jawab Dafi
“Ya udah ngomong aja, di sini juga masih kedengeran kok” Tolak Ciara masih berbicara dengan nada santai namun jangtungnya sedari tadi berdebar dengan kencang
“Malas, lo congek soalnya. Buruan ke sini mau dosa gak nurit sama suami ?” Tekan Dafi seraya menaikkan sebelah alisnya
Ciara mendengus kesal, Ciara kemudian beranjak dari duduknya. Dia berjalan mendekati Dafi dengan wajah yang cemberut di balik cadarnya.
“Ada apa ?” Tanya Cara saat dirinya sudah berada di dekat Dafi yang masih terbaring di brankar
“Naik” Ucap Dafi
“Hah, naik kemana ?” Tanya Ciara karena pikirannya sudah kemana-mana, keringat dingin pun sudah muncul
“Naik ke atas ranjang gue, gue mau senderan. Pikiran lo kotor mulu” Jawab Dafi
“Kamunya aja kalau ngomong jangan mincing pikiran orang makanya” Protes Ciara
“Ck, pikiran lo yang salah. Kenapa gue yang di salahin sama lo” Ucap Dafi
Ciara makin mengerucutkan bibirnya, kemudian dia memutar engsel yang ada di bawah tempat tidur Dafi. Dia putar sehingga posisi Dafi kini sedikit duduk dengan sedikit menyandar.
“Ngomong apa sih ? sampai minta dinaikin” Tanya Ciara dengan nada kesal
“Yang lembut kalau ngomong sama suami” Jawab Dafi
“Iya-iya, jadi kamu mau ngomong apa ?” Tanya Ciara
“Deketin telinga lo” Jawab Dafi
“Hah ? kamu ada apa sih ? kok sampai deketin kepal ? ini rahasia ya ?” Tanya Ciara mulai penasaran
“Rahasia banget, makanya siniin deketin kepala lo” Jawab Dafi
Tanpa menjawab ucapan Dafi, Ciara kemudian mendekatkan kepalanya ke arah Dafi. Ciara kemudian mengarahkan telinganya ke arah Dafi agar Dafi bisa membisikkan dengan leluasa. Namun, sudah beberapa detik Dafi tak kunjung bersuara.
Karena penasaran, Ciara kemudian merotasikan matanya menatap mata elang yang kini sedang memandangnya penuh arti. Mata mereka saling bersirobek, tak lama dari itu tangan kanan Dafi terulur menyentuh cadar Ciara dengan penuh kelembutan.
Dengan sekali tarikan cadar yang di kenakan Ciara terlepas dari wajahnya, Dafi kemudian memegang ujung dagu Ciara. Dia Tarik hingga wajah Ciara makin mendekat dengannya dan …
Cup …
Ciara terbelalak matanya tatkala merasakan bibir kenyal dan manis milik Dafi yang kini sudah menyentuh bibir ranumnya. Permukaan bibir mereka saling menempel, walau pun taka da pergerakan dari keduanya. Cukup lama situasi seperti itu hingga satu menit lamanya barulah Dafi melepaskannya.
Ciara masih dalam posisi yang sama dengan wajah yang tersipu malu, pandangannya masih kosong entah apa yang ia pikirkan sedangkan Dafi menatap Ciara dengan senyum miringnya.
“Manis juga bibir lo” Celetuk Dafi dan langsung membuyanrkan lamunan Ciara
“Eh ? kamu ngapain ?” Tanya Ciara gugup seraya menjauhkan diri dari Dafi
Dafi tersenyum dengan tatapan angkuhnya
“Masa lo gak ngerti gue ngapain barusan sama lo ?” Tanya Dafi dengan senyuman mengejek
“Apaan sih, nggak” Jawab Ciara
Ciara langsung pergi dari ruangan Dafi, tanpa berpamitan terlebih dahulu. Tas miliknya pun tak ia bawa, dia sangat malu saat ini. Sementara saat ini Dafi tengah berusaha berdiri untuk mengambil ponselnya di tas Ciara yang masih berada di sofa. Perlahan tapi pasti Dafi mulai bisa turun dari ranjang, dia berjalan pelan ke arah sofa sambil menyeret tiang infus miliknya.
Saat sudah berada di dekat sofa, dia duduk perlahan lalu meraih ponsel miliknya yang ada di tas Ciara. Hal yang pertama dia lihat adalah pesan dari Nabila, setelah membacanya dia langsumg mengetikkan pesan untuk dikirim kepada Ciara. Namun, pergerakannnya terhenti mana kala sebuah panggilan masuk dengan nomor yang ada nama kontaknya tertera di layar ponselnya.
Tanpa ragu Dafi segera menggeserkan kunci layarnya.
Dafi [Maaf siapa ya ?]
[si*lan lo, lo udah janji bakal macarin Nabila selama 6 bulan. Ini baru jalan 2 bulan kenapa lo udah mutusin dia. Hah ?]
Dafi [Rupanya dia sudah ngadu sama lo]
[Jelas, karena dia adik gue. Brengs3k lo, lo harus balikan sama adik gue]
Dafi [Berani bayar berapa lo ? hati ? ginjal ? atau dengan jantung lo ?]
[B4j1ngan lo, gue udah kasih lo foto-foto cewek itu dengan bayaran lo harus macarin adik gue. Sekarang lo mau ingkar janji begitu aja ?]
Dafi [Hahahaha, siapa suruh lo percaya sama gue ?. waktu satu bulan gue terbuang sia-sia ngeladenin adik lo yang kelewatan murahannya]
[Anj1n9 lo, gue bakalan bikin mampus cewek yang ada di foto itu. Orang-orang gue bakalan ngincer cewek bercadar sok alim itu, inget Daf. Gue gak main-main sama ancaman gue]
Dafi [Lo lupa gue siapa ?]
[Gue gak takut biar pun lo ketua Satria star, asal lo tahu cewek itu namanya Ciara Salsabila kan ? gue incer dia sekarang. Gue gak nyangka cowok badboy kaya lo suka cewek polos kaya Ciara. Hahahaha, sebelum lo deketin Ciara gue akan hancurkan dia dulu]
Dafi [Seujung kuku lo nyentuh cewek gue, gue akan patahin tulang lo]
Dafi segera memutuskan panggilannya, tangannya kemudian mencari nama kontak seseorang.
Bisma [Ya ada apa, Daf ? gue lagi sama Ahsan nih]
Dafi [Lo ke rumah sakit sekarang, jemput Ciara]
Bisma [Kenapa ? dia kan mau jagain lo di sana, lagian Tomi lagi di rawat dan anak buahnya udah kami eksekusi. Gak ada yang ganggu Ciara, lo tenag aja]
Dafi [Bukan Tomi, sekarang lo jemput Ciara. Dia sedang keluar, firasat gue jadi gak enak]
Bisma [Oke, lo tenang aja]
Dafi pun segera memutuskan sambungannya dengan Bisma, kemudian pemuda itu mencari nomor kontak Ciara lalu menghubunginya.
Ting !
Suara nada dering berasal dari dalam tas Ciara
“Ck, sialan” Umpat Dafi