Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26 : INI RUMAH ALISYA?!!
Ternyata yang terbang di udara itu adalah selimut kain yang terjatuh dari jemuran di apartemen setinggi 30 lantai. Selimut itu tersangkut di balok atap rumah warga.
"Astaga, kukira apa ternyata selimut doang, yaelah.." Kata Matahari.
"Ayo kak, kita lanjut!" Kata Alesia.
Sesampainya di rumah bangsalan Alisya, mereka seketika hanya terpaku melihat rumah Alisya yang berubah drastis, dari penuh kemewahan menjadi penuh kesederhanaan. Alisya keluar dan melihat teman teman akrab nya dulu di sekolah Elite Harvest datang ke rumah barunya.
"Halo, Alisya.." Kata Andin.
"Halo teman teman.." Kata Alisya.
"Jadi ini rumah Lo sekarang?" Tanya Matahari.
"I-iya Ri. Maaf beda sama yang dulu.." Kata Alisya sambil menunduk malu.
"Ngapain nunduk?" Tanya Azizah.
"A-Aku malu sebenarnya kalau kalian datang ke sini. Rasanya kelihatan kalau aku terlihat kayak orang kalangan bawah.." Kata Alisya.
"Astaga Alisya, dengar yaa. Apa itu semua, nasib kita, harta kita, apa yang kita punya semua harus kita syukuri. Kita nggak boleh malu apabila kita tiba tiba ada di bawah, itu sama saja seperti kita nggak terima kalau kita itu kalangan bawah. Jadi, kamu jangan merasa malu atau insecure karena kamu jadi kayak gini. Lagipula, ini itu sudah takdir, takdir dari Allah. Ini kan juga bukan kemauan kamu, kan? Lebih baik kita berdoa semoga harta ibu kamu balik lagi dan jangan lupa ikhtiar, usaha yaa..Jadi jangan kurang percaya diri. Tunjukkan bahwa kamu bisa apa adanya, tidak perlu harus kaya.." Kata Matahari.
"Makasih ya ri, kamu udah support aku!!" Kata Alisya sambil memeluk Matahari.
"Sama sama sya.." Kata Matahari.
Mereka pun masuk ke dalam rumah Alisya dan makan nasi goreng bersama. Setelah itu, Alisya langsung mengajak teman temannya untuk keliling kampung pinggir kota itu. Di jalan, banyak sekali kesejukan dan keseruan sekaligus menegangkan.
"Ini sumpah, seram banget.." Kata Azizah.
"Iya lah, namanya kampung!" Kata Alisya.
"Tapi emangnya kamu tau jalan pulang?" Tanya Matahari.
"A-aman kok, tau.." Kata Alisya.
"Hmm..it's okey.." Kata Andin.
"Asal aku tau jalan yang tadi kita lewati sih. Walau aku nggak yakin aku bakal ingat, jalannya aja berkelok kelok ke sana kemari.." Kata Alisya dalam hatinya.
Tanpa sadar, mereka terus jalan sampai ke arah gapura besar yang berlumut. Mereka terus jalan, tidak lupa Andin mengenang momen itu dengan merekam perjalanan mereka masuk ke dalam sana.
"Halo guys, jadi ki- Eh?!" Andin terkejut melihat penampakan seorang perempuan putih berambut panjang dibelakangnya.
Andin menoleh ke arah belakang namun tidak ada apa apa. Matahari memanggil Andin dengan keras.
"ANDIN!!" Kata Matahari.
"Apa sih ri!!" Kata Andin sambil memasukkan hpnya ke tas.
"Jangan sampai terpisah sama kami, tersesat mati kamu!" Kata Matahari.
"Iya iya.." Kata Andin.
Alesia mendekati Alisya yang memimpin perjalanan dan membisikinya dengan suara pelan.
"Emang kita udah pernah lewat jalan ini kak?" Tanya Alesia.
"Be-belum sih.." Kata Alisya.
"Lah terus ngapain nekat?! Kalau tersesat gimana?"
"Udahlah, sekalian uji nyali.."
"Dibilangin.."
Mereka terus berjalan hingga pada akhirnya mereka menemukan seorang kakek tua di pinggir jalan.
"Eh?! Samperin yuk!! Kek!!" Kata Azizah.
Saat mereka mendatangi kakek itu, mereka menghentikan langkahnya dan merinding melihat kakek itu rupanya bermata bolong dan melayang.
...BERSAMBUNG...