Pembalasan Istri Yang Di Ceraikan Karena Dekil

Dengan pakaian kusutnya, Ilham berangkat ke kantor. Bu Lidya terpana melihat anaknya berpakaian seperti orang tidak terurus. Menegurnya pun sudah tidak sempat. Makin menyala saja emosi orang tua ini pada calon mantan menantunya ini.

“Ini Naura kenapa jadi begini sih?!, suami tidak lagi di urus begitu. Lama-lama minta di ulek juga ini anak. Sudah untung dipungut dari keluarga papa nya yang tidak bertanggung jawab itu, masih juga belagu.’’ rutuk nya kesal.

Sementara Sang suami hanya menyimak saja. Sudah bosan dan malas mau menanggapi, nanti yang ada malah di bilang membela Naura dan masalah makin runyam. Usai menenggak hirupan kopi terakhir, ayah Indra memutuskan masuk kamar, mengambil kunci mobil serta jacket nya. Lalu keluar melewati sang istri yang belum berhenti mengomel.

❤️

Seharusnya Bu Lidya ini sadar akan kesalahan nya dan anaknya itu. Selama ini dirinya telah dengan kejamnya menghina mencaci maki dengan mengatakan Naura mandul serta dekil. Tidak sadar akan Naura yang di buat seperti pembantu, sehingga tidak sempat merawat diri. Lidya ini juga tidak sadar akan kejahatannya mendukung sang anak berselingkuh dan ikut serta merahasiakan hubungan siri sang anak.

Tentu saja Naura tidak akan tahan di perlakukan begitu. Jika saja mereka baik dengan nya dan Ilham juga tidak bermacam-macam di luar sana, Naura tidak masalah jika harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, apa lagi memasak memang hobby nya. Toh selama ini juga Naura melakukan pekerjaan rumah dengan ikhlas.

tetapi setelah muak memaklumi sikap sang mertua dan Ilham, kini Naura sudah tegas dan tidak mau lelah lagi mengurus peke rumah yang tiada habisnya. Jadi penurut pun tidak di hargai. Memang tugas istri harus mengurus rumah, tetapi terkadang wanita butuh support dan effort dari orang terdekat nya.

Kini Naura sudah tidak ingin berjuang mendapatkan hati Bu Lidya atau mengharap Ilham lagi. Dia telah memutuskan untuk meneruskan cita-cita nya saja. Toh selain menghilangkan setres, Dia bisa terus berkarya, menelurkan hobby desainnya dan membuat resep masakan baru. Dan juga dapat uang juga tentunya.

Sementara Sang suami hanya menyimak saja. Sudah bosan dan malas mau menanggapi, nanti yang ada malah di bilang membela Naura dan masalah makin runyam. Usai menenggak hirupan kopi terakhir, ayah Indra memutuskan masuk kamar, mengambil kunci mobil serta jacket nya. Lalu keluar melewati sang istri yang belum berhenti mengomel.

“Eh, mau kemana kamu mas?’’ tanya nya.

“Ke kebun.’’ jawabnya singkat.

“Kamu kok jadi sering kekebun begini sih mas!, sudah tua juga.’’ balasnya.

“Jadi kalau sudah tua nggak boleh kerja gtu ngurus kebun? Itu kan hal positif toh buk. Seharusnya yang tua harusnya tidak lagi mengomel. Nanti darting nya kambuh.’’ ucap ayah.

“Kamu nyumpahin aku mati mas? Bu Lidya melantangkan suaranya kesal.

Tanpa menanggapi, langsung saja ayah Indra keluar rumah. Bu Lidya membanting remote yang ada di tangan nya.

“Kurang ajar, semenjak Sari berbuat ulah begini, urusan rumah semua berantakan. piring, baju semua tidak ada yang beres. Belum lagi makanan nya, entah rasa apa.’’ ucap nya kesal.

Bi Imah yang melihatnya dari dapur hanya tersenyum mengejek. Bagaimana tidak, Bi Imah bersorak dalam hati. Dulu menantu di maki hina serta di permalukan di khalayak ramai, hanya karena Naura belum punya anak. kini setelah Naura jarang di rumah, baru tau rasa. Bi Imah tugasnya hanya memasak dan beberes sekedarnya. Gajinya juga tidak besar. Sedang rumah ini biasanya di urus penuh oleh Naura, makanya wanita iy selalu dekil tidak terurus.

Jika ingin Bi Imah mengerjakan semuanya, tentu gaji orang tua ini mahal, paling rendah 3,5 juta perbulannya. Kini Bu Lidya malah kepikiran, untuk membawa menantu sirinya untuk tinggal di rumah ini saja, untuk bisa membantu nya di dapur.

Soal Ayah Indra yang marah, Bu Lidya tidak peduli. Toh Naura juga tidak bisa memberi keturunan, tentu jika tahu istri Ramdan siri hamil, pasti Ayah Indra senang. Pikir orang tua ini.

Tidak tahu saja Bu Lidya jika Bella bukanlah menantu seperti Naura yang bisa di setir. Bu Lidya belum mengenal Bella dengan dekat. Siap-siap saja wanita tua ini, bermenantukan Bella.

.

.

❤️❤️❤️❤️

.

Bandung

Naura telah tiba di lokasi pembangunan boutique nya. Di sana mereka di sambut oleh kepala tukang dan beberapa orang lainny. Ada seorang yang menatap lekat ke arah Naura. Tapi Naura tidak memperhatikan. Dia sibuk melihat-lihat sekitar lokasi.

Sedangkan Niko menjadi kesal, karena pria itu terus saja melihat kemana arah Naura bergerak. Tentu terbakar sudah hati pria ini. Niko telah salah sangka.

Pria itu mendekati Naura.

“Kamu istrinya Ilham kan?’’ tanya nya heran.

Agak takut salah orang juga. Karena setahunya istri temannya ini di kabarkan dekil, tapi wanita ini kelihatan cantik alami serta simple tapi elegan. Sedangkan istri ilham temannya tidak seperti ini dan juga Dia bukan pemilik boutique, Dia hanya IRT biasa. Tentu pria itu takut salah orang.

Rupanya yang menjadi desainnya ternyata teman Ilham. Naura juga tidak tahu akan hal ini, karena Dirinya tidak pernah di bawa Ilham ke pesta Kantor atau pertemuan lainnya, tetapi Naura tidak peduli akan hal itu.

“Ya!, Saya Naura istri ilham.’’ jawabnya singkat sambil sedikit tersenyum.

“Calon mantan istri lebih tepatnya.’' tegas Niko membuka kacamata nya.

“Tuan Elang?’’ Kaget pria itu.

Tentu dirinya tahu tentang Niko. Selain karena Niko adalah pengusaha kondang di Negeri ini, pemilik Resto dan pemilik Hotel, Ayah pria itu adalah arsitek kepercayaan keluarga Niko.

Niko hanya mengangguk saja. Kini malah Naura yang di buat bingung. Melihat kebingungan Naura, pria arsitek itu menjelaskan tentang Ayahnya.

.

Setelah berkeliling lokasi boutique nya, Niko membawa Naura ke farm house susu lembang.

Farm house susu lembang Destinasi wisata yang menawarkan berbagai aktivitas seru untuk seluruh keluarga.

 .

.

Jangan lupa like subscribe vote dan komentarnya🙏