Kata orang, percintaan di masa SMA adalah percintaan yang paling manis, dan sulit di ulang. ada waktunya semua nya berubah. dan tak lagi sama
Julia Anita, atau biasa di panggil lia oleh sahabat sahabat nya, jatuh cinta dengan pria tampan nomor satu idola sekolahan. begitu juga dengan Leon, yang memang suka dengan Lia sejak awal masuk sekolah. tapi sifat Leon selalu memprioritaskan sahabat nya yang tak lain adalah aurel. yang selalu menjadi pilihan yang sulit untuk Leon memilih diantara kedua nya. bagi nya dua Gadis itu sama sama penting untuk nya. tapi dia lebih mengutamakan prioritas Aurel dibandingkan pacar nya sendiri.
bagaimana kisah selanjutnya yuk simak bersama sama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.18 hukuman vio
Setelah sampai di rumah, vio dipukul, dan tampar keras oleh kedua orang tua nya. Didikan meraka menjadi tak berguna kepada gadis itu. Bahkan rasanya begitu malu saat ini. Kalau sampai video nya tersebar, bukan cuman harga diri nya yang malu, tapi jabatan nya di pertaruhkan.
"Plak...
"Plak...
Sonia sebenarnya tak tega melihat rintihan putri kesayangannya yang menangis tersedu seduh saat ini. Para pelayan begitu heran, apalagi melihat pertama kali nya nona muda dihukum secara brutal seperti itu.
tapi sebagian lagi merasa senang, karena vio tak hanya kejam, tapi gadis itu licik, siapapun yang menghalangi jalan nya, akan disingkirkan secara perlahan. Begitu banyak pelayan yang sudah menjadi mainan dari seorang vio.
"Aku membesarkan mu dengan penuh kasih sayang, tapi kau malah menjadi jalang!" teriak Lukman yang bener bener merasa murka.
"Hiks... Pa, sakit."
"Aku lebih sakit jalang, kau ku didik dengan baik, tapi begitu balasan mu kepada orang tua mu!"
"Pah, sudah pah. Vio bisa mati."ucap Sonia yang berusaha melerai suaminya yang memukuli tubuh vio.
"Biarkan dia mati, setidaknya aku tak akan menanggung malu. Aku harus menyingkirkan nya." teriak Lukman dengan wajah yang sudah begitu membenci putri nya sendiri.
Vio ketakutan, dia menangis pun sudah tak bisa, bahkan hidung dan juga wajah nya sudah mengeluarkan darah. Lukman bener bener kejam saat menghukum putri nya. Para pelayan merasa ketakutan dengan pertengkaran hebat majikan nya.
"Aku tak akan membiarkan gadis itu hidup, sebaiknya kau pergi dari sini, dan semua fasilitas kau ku cabut!"
"Hiks... Pah, maaf."
"Pergi dari rumah ku, dan ini hukuman yang pantes untuk jalang kecil seperti mu!"
Vio merasa begitu sakit, dan kecewa, bahkan Sonia dilarang membantu putri nya sendiri. Kalau sampai ketahuan akan diceraikan oleh Lukman.
Sonia hanya memilih diam, Sebab dia tak ingin berpisah dari suaminya itu.
"Pelayan!" teriak Lukman begitu keras sehingga membuat pelayan segera menemui tuan nya itu.
"Iya tuan?"
"Bereskan barang barang pelacur kecil itu, dan suruh dia beranjak dari rumah ku. jangan biarkan dia masuk di rumah ini lagi."
"Deg..
Vio tak bisa berkata kata lagi, dia memandang wajah papa nya dengan penuh kekecewaan. Papa nya memutuskan hubungan dengan nya, ini bener bener membuat nya merasa begitu sakit. dia menyesal telah masuk ke dalam pergaulan bebas. Ini juga karena hasutan dari kedua teman nya itu, Fifi dan juga Tuti. Mereka berdua yang telah membuat Nasib nya menjadi seperti ini. Mau tak mau dia beranjak pergi dengan bekal uang 10 juta yang sempat belum di belanjakan.
"Pah, kasihan vio pah."
"Aku tak perduli, Jangan sekali kali membantu nya, kalau tidak kau juga akan merasakan hal yang sama!" peringat Lukman kepada istri nya.
Tak ada cara lain selain menurut kan, dia seperti memakan buah simalakama. Posisi nya sebagai seorang ibu tentu saja dia merasakan sakit melihat kelakuan putri nya yang terlalu bebas. Dia menyesal telah memanjakan gadis itu.
Vio keluar dengan wajah yang lembam dan juga penuh luka akibat pukulan dari Lukman. Dia berencana mencari kos yang murah, sebab tabungan nya tak cukup untuk membeli sebuah apartemen. Dalam satu hari, hidup nya berubah menjadi miskin. kedua teman nya saja tak ada yang menolong, Fifi mengatakan bahwa mereka tak Sudi berteman lagi dengan nya. Hati nya begitu sakit untuk kedua kali nya. Tak ada yang bener bener tulus dengan nya, kini dia sendirian dan meratapi nasib nya kedepan.
Keesokan pagi nya, Lia telah bersiap menunggu kekasih nya. Dia sudah membantu bunda Ara membuat kue kering pesanan orang orang.
Bunda Ara menuju ke luar untuk melihat putri nya, apakah sudah berangkat atau belum. Dan memastikan tak ada yang ketinggalan, "Nak, semua nya ga ada yang ketinggalan kan?"
"Ga ada kok Bun."
"Belum datang ya, nak Leon nya?"
"Ga tau Bun, aku juga Udah chat kak Leon, tapi belum di balas nya." ucap Lia sedikit gelisah.
"Bunda antar aja yuk, sekalian mau belanja ke supermarket."
Karena melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Lia yang takut terlambat pun menyetujui ajakan bunda nya.
beneran ni mah fix, dah Lia mending kamu yg putusin biar tau rasa dia. buang aja ke laut cowok ngga gentle, plin plan
tegas sama si Leon yang nggak bisa ngerti ini ceweknya...