Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 BAD MOOD
"Kemana saja ratu pesta kita ini?" tanya Rilley saat menghampiriku
"Aku sakit!!" sahut ku datar
"Ini, rangkuman materi yang aku buat kan untuk mu" ucap Jhon sembari memberikan buku nya kehadapan ku
"Aw.. thank you yaa the best memang sahabat ku ini" ungkap ku dengan mata berbinar-binar
"Eitss..jangan senang dulu, semua ini tidak gratis!!" ancam Jhon sesaat setelah aku mengucap kata terima kasih
"What...?!!" sahut ku berteriak
"Traktir kami ke Club ya malam ini..hihihi" ungkap Jhon yang meminta ku untuk mentraktir nya di club
"Masalah nya bukan pelit, tapi lambung ku luka Jhon ga bisa, cari tempat lain saja!" ungkap ku
"Oh ya..aku lupa, baiklah akan aku fikirkan malam ini kita akan pergi ke mana" sahut Jhon menanggapi perkataan ku.
"Kalau aku tidak diizinkan pergi, kamu kirim bill saja ya, akan ku bayar dari rumah" ungkap ku memberi alternatif jika aku tidak diizinkan keluar oleh Felix.
"Oke..." sahut Jhon dan Rilley sembari nyengir satu sama lain.
Pagi itu setelah kami selesai mengobrol, kamu masuk kelas dan memulai mata kuliah pertama.
Siang nya kami kembali berkumpul di kantin setelah kelas usai.
Saat aku pergi ke kantin, terlihat teman geng ku di kampus sudah berkumpul,
"Nah..ini dia donatur kita malam ini hahaha" teriak Jhon saat aku menghampiri mereka.
"Apaan sih..lebay!!" sahut ku sembari duduk
"Personil lengkap nih..hehehe" ejek ku pada teman-teman yang berkerumun di meja ku.
"So pasti, dimana ada party disitu personil lengkap wkwkwk" ucap Jessica
"Sudah kalian putuskan akan kemana malam ini?" tanya ku
"Sudah..kami sepakat malam ini tidak akan ke club, melainkan ke cafe hahaha, supaya kamu juga bisa ikut nongkrong cantik Ell.." jawab Rilley
"Tapi aku gak janji ya..kalau aku tidak bisa datang, kirim saja bill nya, oke!!" ungkap ku sekali lagi menegaskan tidak berjanji untuk datang.
"Kok sekarang gak asik sih Ell..kaya putri terkekang!" celoteh Jhon yang mulai curiga dengan ke absen an ku di beberapa party.
"Shut up..!! Bukan nya di kekang melainkan terlalu banyak party ,banyak minum hingga membuat lambung ku berdarah, aku juga sering sakit kepala hebat akhir-akhir ini" terangku menjelaskan.
"Opss..sorry Ell aku gak tahu" ungkap Jhon dengan wajah menyesal
"Habis ini aku ada kelas lagi, aku duluan ya..bye" ucapku berpamitan pada teman-teman ku melanjut kan kelas berikut nya.
Tepat pukul tiga sore,akhir nya kelas ku berakhir.
Dengan segera aku keluar kelas sembari mengendap-endap agar teman-teman tidak melihat ku.
Saat aku sampai di parkiran, untung saja Felix sudah standby di parkiran menungguku, jadi aku bisa langsung masuk ke dalam mobil tanpa terlihat siapapun. Kebetulan parkiran masih sepi, karena beberapa kelas belum berakhir.
"Bruk..." suara pintu mobil saat ku tutup
"Hai.." sapaku pada Felix
"Hai juga hehehe" sahut Felix
Sontak sahutan nya membuat ku menoleh ke arah nya setelah aku menaruh tas ku di bawah.
"Kenapa?" tanya Felix sembari tersenyum
"Kok kamu sekarang bisa ngelawak!?" ucapku yang merasa aneh, Jika Felix yang sekarang sudah bisa bercanda, berbeda dengan Felix yang aku kenal pertama kali, sangat kolot dan sangat serius, namun kali ini Felix terlihat sedikit berubah.
"Kan belajar dari kamu" jawab Felix membalikan keadaan,
Sontak jawaban nya membuatku mengernyit kan alis,
"Kapan aku suka ngelawak di hadapan nya?" gumamku dalam hati.
"Oia aku mau izin, boleh gak nanti malam aku keluar nongkrong dengan teman-teman ku?" tanyaku dengan ragu-ragu
Sontak pertanyaan ku membuat Felix mengernyit kan alis nya.
"Aku..aku gak dugem kok, cuma nongkrong saja di cafetaria" tambah ku menjelaskan
"Sebetulnya aku tidak mau melarang mu, itu hak kebebasan mu, hanya saja lambung mu sedang bermasalah, aku khawatir..karena tidak mungkin teman-teman mu nongkrong tanpa alkohol!" ungkap Felix yang terlihat kurang setuju.
"Baiklah kalau tidak boleh.." sahut ku dengan wajah tertunduk lesu.
Setelah perkataan nya yang terkahir aku meraih ponsel ku, dan menelpon Mama di hadapan Felix.
"Halo Ma.." sapaku di telepon saat Mama mengangkat panggilan nya
"Halo sayang kenapa?ada apa?" tanya mama tanpa berbasa-basi
"Ma..sepertinya pertengahan Desember aku akan magang di kota lain, Hanya saja aku tak biasa berpisah dengan kalian, kalau Mama datang ke kampus lalu Mama mohon ke rektor supaya aku tidak keluar kota bisa tidak Ma..?" ungkap ku, karena tadi siang saat di kelas kami mendapat pengumuman bahwa kami semua akan melaksanakan program magang (KKN) dan kebetulan aku mendapat tugas magang di luar kota.
"Dasar anak manja..!! Sekarang mama bukan wali mu nak..wali mu itu Felix, karena kamu sudah menikah dengan Felix ,jadi kamu tidak boleh meminta persetujuan mama, tapi harus meminta persetujuan suami mu! dan yang seharus nya pergi ke kampus itu suami mu" terang mama menjelaskan.
"Suami?" gumamku sembari melirik ke samping, terlihat Felix tersenyum penuh kemenangan. Seolah ia sedang di bela oleh mama.
"Baiklah Ma..nanti aku telpon lagi" ucapku mengakhiri panggilan telepon.
Entah kenapa perkataan Mama membuat ku kesal.
Setelah menelepon aku terdiam sesaat, rasa dongkol di hati begitu mengganjal, bagaimana tidak, aku tidak di beri izin untuk sekedar nongkrong bersama teman-teman ku, lalu Mama juga seperti itu.
"Kamu kenapa? Kok kelihatan nya murung?" tanya Felix setelah beberapa saat, dan aku tak menjawab pertanyaan itu.
Akhirnya kami telah sampai di rumah, setelah sopir membukakan pintu, dengan segera aku berjalan masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan Felix yang masih berada di dalam mobil.
"Selamat datang Nyonya, Oia nyonya anda mau makan sekarang atau nanti, biar saya siap kan" ucap pelayan saat melihat ku masuk ke dalam rumah
"Tanya Felix saja, aku sedang tidak mood untuk makan!" sahut ku sembari tersenyum ke arah pelayan.
"Baik Nyonya.." ucap pelayan
Dengan tergesa-gesa aku naik ke lantai atas, masuk kedalam kamar.
Aku membersihkan badan, dan mengganti pakaian ku, dan bersiap akan tidur.
Ku lihat Felix tidak menyusul ku masuk ke dalam kamar.
"Dimana dia..?" tanyaku dalam hati
"Kenapa dia membiarkan ku sendirian di kamar?" gumamku lagi dalam hati
Tanpa terasa aku benar-benar tertidur, rasa lelah begitu menghinggapi ku.
Bagaimana tidak lelah, dari pagi aku sudah ada kelas hingga sore, belum lagi aku baru sembuh dari sakit.
"Glek.." terdengar suara pintu di buka, aku mendengar nya, hanya saja mataku masih lengket, rasa kantuk masih menghinggapi ku.