"sakiiitttt."
"Aaahhh perut ku sakit sekali, tolong perut ku sakit!"
Siti terus menjerit karena perut nya sakit bukan kepalang, di usia kehamilan nya yang menginjak lima bulan ia harus pendarahan. tapi bukan cuma rasa sakit akibat pendarahan saja yang membuat dia takut, melainkan ia melihat tangan berbulu meremas remas perut.
KRAAAAUUKK.
KRAAAAAUUUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Benang sukma
"Rasanya berbeda sekali malam ini, tubuh ku terasa berat." keluh Xiela meraba pundak nya.
"Kamu terlalu lelah, besok malam minta izin pada Purnama agar bisa istirahat lah." jawab Panglima sambil menggandeng kekasih nya.
Xiela cuma diam saja karena ini bukan rasa lelah, entah kenapa rasa tubuh nya tidak nyaman, selalu merasa gelisah seolah sedang di bantai habis habisan dengan perasaan gundah. padahal tadi saat berangkat dia tidak merasa begini, tiba tiba saja dan dia merasa sangat aneh.
Kalau berangkat tadi malah terasa sangat enteng dan penuh semangat, kali ini juga dia merasakan sakit di dada hingga mencapai perut, tidak mungkin dia tiba tiba sakit. lagi pula Xiela bukan lah manusia yang mendadak bisa sakit, ras anya jelas tidak mungkin bisa begitu, namun dia juga tidak paham dengan tubuh nya sehingga lebih baik diam saja karena Bagas malah tambah cemas tidak karuan nanti.
"Aaaahhhh!" Xiela terjatuh dengan tumpuan dengkul nya.
"Xiela, kamu kenapa?!" Bagas heran juga dengan kekasih nya.
"Aku tidak tau, tubuh ku lemas seolah tidak ada tenaga." seru Xiela dengan raut wajah sangat bingung.
"Apa lebih baik kita pulang, lagi pula kita tidak mendapatkan wanita hamil." ajak Bagas yang sudah cemas tidak karuan.
"Mana mungkin bisa begitu, bawa saja aku istirahat duku dan nanti pasti akan membaik." pinta Xiela yang memang tiba tiba saja lemas tidak berdaya seperti ini.
Rasa nya sangat aneh dan mereka sama sekali tidak mengerti kenapa bisa jadi begini, diri yang semula sehat tidak ada apa apa malah mendadak saja lemas dan mau pingsan, bahkan ketika bertempur pun rasa nya Xiela tidak akan selemah ini di buat nya. namun kenapa mendadak saja jadi begini, sungguh ia dan Bagas pun tidak paham.
"Dada ku sakit sekali, kenapa setan bisa kena serangan jantung?!" Xiela panik sendiri jadi nya.
"Sayang!" Bagas berseru kaget karena Xiela memang ambruk ketanah.
"Kenapa sesak, aku seolah bisa bernafas namun nafas nya tidak mau keluar! aku kenapa ini, Bagas?" Xiela memegang erat tangan kekasih nya.
"Aku akan membawa mu pulang, Gun pasti tau penyebab nya!" Bagas segera menggendong tubuh jenderal perang ini.
"Cepat bawa aku ketemu dia, astaga aku bagai kan orang yang kena serangan jantung!" Xiela juga panik dengan keadaan diri nya saat ini.
Bertepatan saat itu Gun yang melihat baju panglima langsung berkelebat mendatangi, dia sudah tidak sabar lagi karena waktu sangat mepet, bahaya bila akar. Bambu tidak dia dapatkan sekarang, yang ada nyawa Arya akan melayang akibat racun arwah dari sosok tinggi itu.
"Akhirnya aku menemukan mu, ayo cepat kita kerumah mu yang lama untuk mencari akar bambu!" ajak Gun langsung.
"Tumben kau di luar, tapi itu bagus karena Xiela membutuhkan bantuan." Bagas yang menjawab.
"Kenapa kau bisa sampai kena benang sukma, Xiela?!" Gun terkejut melihat Xiela yang megap megap.
"Maksud mu benang kekuatan nya Sukma?" tanya Bagas bingung.
"Bukan, ada seseorang yang sengaja menghadang dengan benang pengikat sukma. begitu mengenai tubuh roh, maka dia akan sesak seolah tidak bisa bernafas!" jelas Gun yang begitu panik.
"Lalu ini bagai mana, apa yang harus kita lakukan?!" Bagas pun kebingungan karena Xiela tambah parah saja.
"Kita harus cari sumur untuk memasukan tubuh Xiela, hanya air yang bisa membuat benang itu musnah!" Gun menatap kanan kiri dan ini harus cepat.
"Di mana mau cari sumur, lebih baik pulang saja dulu." Bagas malah mau pulang.
"Aku butuh bantuan Xiela dan ini dangat mepet sekali waktu nya, mari kita segera kedesa mati agar dia kerumah lama dan dia bisa di masukan kedalam air itu lalu mengambil akar bambu!" teriak Gun tidak sabar.
"Untuk apa, Gun?" Bagas tidak paham dengan ajakan nya Gun.
"Arya mau mati, bila sampai tengah malam tidak ketemu obat maka dia akan mati!" bentak Gun yang jadi emosian.
Tanpa pikir panjang lagi, Bagas yang menggendong Xiela langsung terbang menuju desa mati tempat asal nya Arini dulu di kuburkan. ada di sana rumpun bambu tempat Xiela berada, dan berada di tengah rawa juga sehingga mudah untuk menceburkan Xiela yang kena benang sukma dari seseorang.
"Kena kau, tidak akan bisa kalian menyelamatkan tuan mu itu!" geram seseorang yang ada di depan dupa mengepul.
Soal Arya yang mau mati akibat kena racun arwah dia sudah tau dan dia juga tau bahwa Xiela yang bisa mencarikan obat itu, jadi dengan sengaja memasang benang sukma agar Xiela lemas dan tidak bisa mencari obat, yang dia tidak tau bahwa penawar obat itu dulu nya adalah rumah Xiela dan ada air nya juga di sana.
...****************...
Bohong bila saat ini Ratu ular tidak panik setelah melihat keadaan adik nya yang mulai menghitam, hanya tinggal dada sedikit di bagian kantung saja yang tidak hitam karena terus di kompres oleh Kiara, bil sudah mencapai sana maka sudah pasti nyawa Arya akan melayang dari raga nya.
"Tidak, ku mohon jangan ambil adik ku." Purnama membatin sendirian.
"Hanya dia yang ku punya, semua sudah pergi meninggalkan aku! jadi tolong lah, ku mohon jangan ambil yang ini juga." Purnama terus berkelebat sambil menangis karena rasa panik nya.
Takut bila Arya juga akan musnah di buat oleh lawan seperti ini, andai saja bisa maka Purnama rada memilih vakum saja dari dunia iblis agar tidak taruhan nyawa terus. baik itu Arya atau pun para member nya yang lain, Purnama tidak mau apa bila mereka sampai ada yang musnah.
"ANITAAA!"
"Purnama, ada apa?" Anita yang sedang duduk menunggu rumah wanita hamil jadi tersentak kaget.
"Ada kah kau melihat Gun atau Xiela?" tanya Purnama pelan.
"Kalau Xiela tidak, tapi Gun pergi kearah sana tadi." jawab Anita.
"Baik lah, tolong jagakan orang yang sedang hamil ini." pesan Purnama segera pergi.
Tadi awal nya dia ingin langsung saja mencari akar bambu karena mungkin akan lebih cepat, tapi di urungkan karena dia takut salah pula, nanti yang ada dia malah kena marah Gun karena sal saja mengambil akar yang sama sekali tidak di butuhkan.
"Apa kalian sudah bertemu, atau saat ini kalian sudah di sana?" Purnama bingung sekali.
Di tengah rasa bingung nya, ia melihat secara tidak sengaja benang sukma yang di pasang di tengah jalan, member pasti tidak akan bisa melihat benang ini. kecuali Purnama, benang berwarna hitam pekat tersebut sangat lah berbahaya sekali.
Jangan lupa like dan comen nya ya guys, terima kasih untuk pembaca setia othor.
tapi disini ceritanya Nino udah berakhir ya ..