Ini bukan tentang perjodohan bukan pula tentang pengorbanan seorang anak yang membantu keluarga nya , tetapi ini tentang....
Syeila Rinjani Ahmad (17 th) , merupakan gadis cantik yang polos, ceria dan manja kepada siapapun yang dia anggap dekat dengannya.
Faishal Amarkhan (30 th), merupakan pribadi yang dingin dan tak tersentuh kecuali keluarga dan wanita nya, ya wanitanya yang sekarang berstatus sebagai istri temannya.
Bagaimana kisah Syeila dan Faishal ? bagaimana mereka bisa terikat dengan status pernikahan ? Dan apakah mereka bisa menerima kenyataan ? Penasaran ? Tetap pantau terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
“Om, hari ini jadikan kita keluarnya?” tanya Syeila setelah mereka selesai makan.
“Jadi, kita bereskan dulu ini”
Faishal mengajak Syeila untuk membersihkan ruang makan bersama dan mencuci piring.
Ya, Faishal tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti tadi. Jadi, beberapa hari Faishal akan mendampingi Syeila dalam melakukan pekerjaan apartemen.
Setelah 10 menit berlalu, akhirnya selesai sudah bersih bersihnya dan cuci piringnya.
“Om, Syeila mandi dulu ya”
“Hm”
Kemudian Syeila berlalu ke kamar mandi dan Faishal menunggu Syeila diruang tamu sambil mengecek hapenya.
Setengah jam berlalu, akhirnya Syeila selesai. Syeila keluar kamar dengan menggunakan dress selutut berwarna pink yang terlihat cocok.
“Om, Syeila siap nih. Ayok berangkat keburu panas” ajak Syeila kepada Faishal untuk segera berangkat mengingat sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi.
“Kamu udah list kan apa aja yang mau kamu beli?”
“Udah kok om, Syeila udah list”
“Oke tunggu sebentar. Saya mau ambil jaket dulu”
Faishal berlalu ke kamar untuk mengambil jaketnya. Kemudian mereka segera berlalu keluar apartemen menuju parkiran.
“Jangan lupa seatbeltnya” ingat Faishal sebelum menjalankan mobilnya
“He’em om” sahut Syeila disertai anggukan
“Oh ya om, kita ke Mall Z aja ya? Disana ada lengkap om”
Benar sekali, Mall terbesar dan terlengkap yang ada dikota tempat Syeila dan Faishal tinggal adalah Mall Z.
“Hm” sahut Faishal dengan dehema sambil terus fokus kedepan
Syeila yang mendengar deheman Faishal akhirnya fokus kembali ke game di hapenya.
Akhirnya, setelah menempuh 40 menit mereka sampai di Mall Z.
“ayook” ajak Faishal turun dari mobil
Syeila langsung membuka pintu dan berjalan disamping Faishal dengan tangan yang beregelayut manja. Ya, Syeila sudah tidak takut dan malu malu untuk bersikap manja kepada Faishal walaupun itu didepan umum, yang terpenting hanya sebatas pegangan tangan aja.
Disisi lain, banyak sekali yang melihat ke arah Faishal dan Syeila. Walaupun Faishal bukan artis, tapi dia cukup dikenal didunia bisnis. Dan kebetulan, manager juga berada di dalam Mall untuk memantau secara langsung. Manager yang melihat tuannya datang langsung saja menghampiri.
Sedangkan, Faishal yang melihat managernya berjalan menghampirinya langsung saja berhenti dan mengeluarkan aura dinginnya. Ya, Faishal selama bekerja tidak pernah menunjukkan raut wajah hangat penuh kasih sayang. Tetapi dia akan menunjukkan raut wajah dingin, tegas dan berwibawa.
Syeila yang melihat om Fai nya berhenti dan mendadak merasakan aura dingin disekitarnya langsung menatap ke om Fai nya.
“Astaga, kok om gini banget sih mukanya” gumam Syeila dalam hati dengan bergidik ngeri
Tidak lama ada seseorang yang berada diahadap mereka dengan membungkukkan badannya 45 derajat.
Faishal yang mendapat perlakuan seperti itu biasa saja, sedangkan Syeila mengerjap ngerjapkan matanya polos karena bingung dengan situasinya.
Ya, orang yang berada dihadapan Faishal adalah manager Mall Z.
“Tuan, suatu kehormatan tuan datang kesini. Ada yang bisa saya bantu?”
“Tidak perlu, saya hanya mau membeli kebutuhan bulanan saja”
Manager yang sudah faham maksut kedatangan tuannya bukan untuk urusan pekerjaan, segera manager undur
diri karena tidak ingin menganggu waktu tuan nya bersama seorang gadis. Karena baru kali ini manager melihat tuannya ke Mall ditemani seorang gadis.
Pasti gadis ini spesial, begitulan kurang lebih pikiran manager.
“Baik kalau begitu tuan, saya permisi”
“Hm”
Setelah sang manager berlalu. Syeila mencoba bertanya kepada om Fai nya.
“Om, kenapa manager tersebut manggil om tuan?”
Syeila mengetahui orang tadi adalah manager dari nametagnya yang treletak didada orang tersebut.
“Mall ini milik bokap” singkat Faishal
“Oh begitu, pantes” sahut Syeila sambil mengangguk anggukan kepalanya
“Pantes kenapa?”
“Pantes bapak tadi manggil om tuan hihihi”
“Astaga” desah Faishal
“Sudah, kita beli perlengkapan saja sekarang” lanjut Faishal segera mengajak Syeila membeli perlengkapan dan kebutuhan mereka
Syeila dan Faishal menuju ke lantai paling bawah letak sayuran buah dan keperluan rumah tangga lainnya. Mereka
membeli kebutuhan rumah tangganya mulai dari beras, telur, buah, susu sampai sayuran
“Om, tunggu?” cegah Syeila kepada Faishal yang tengah mau mengambil sayur.
“Kenapa?” tanya Faishal dengan menaikkan alisnya
Syeila malu sebenarnya mau bilang. Dan sayangnya, wajah malu malunya itu sangat terlihat jelas
“Ada apa hem?” tanya Faishal lembut
Entahlah, ketika melihat ekspresi Syeila yang malu malu bawaannya gemas sendiri dan itupun juga berdampak pada caranya berbicara yang berubah menjadi lembut.
“Em, Syeila nggak bisa masak dengan bahan sayur om. Syeila hanya bisa masak tumis kangkung aja, itupun kemarin diajarin mommy” cicit Syeila malu malu
“Oh, kirain apaan. Nggak papa, untuk sementara kamu saya ajarin”
“Om bisa masak?” tanya Syeila dengan wajah terkejut
“Hm”
“Beneran om?”
“Iya bocaah, sudah saya mau kembali ambil sayuran” gemes Faishal menanggapi biji sawinya.
Kemudian Faishal kembali mengambil sayur dan memilah milah sayur yang terlihat masih segar. Syeila yang
melihat om Fai nya sibuk mencari sayur, dia juga ikut membantu karena keperluan rumah tangganya sudah selesai diambil tinggal sayuran saja.
“Om beli sayur yang ini, ini, ini sama ini juga. Oh, iya kayaknya yang ini juga perlu deh” cerocos Syeila dengan tangan terus mengambil sayur dan dimasukkan nya kedalam ranjang.
Faishal yang melihat Syeila hanya menghela napas, kemudian bersuara. “ Biji sawi sudah, jangan semua sayuran kamu beli. Kita hanya beli buat keperluan seminggu itupun hanya buat berdua. Yang kamu ambil ini kebanyakan bocaaah.”
“Oh, begitu ya om. Baik deh om” sahut Syeila polos kemudian mengembalikan sayurannya.
“Astaga”. Faishal hanya bisa menggumamkan kalimat tersebut berkali kali, guna menetralisir kegeramannya.
Entahlah, Faishal sebenarnya sangat nyaman dekat dengan Syeila tapi kalau mulut mungilnya sudah berbicara selalu saja bisa bikin tensi naik.
Selesai sudah membeli keperluan dan kebutuhan rumah tangganya. Kemudian Faishal dan Syeila menuju ke tempat camilan, sabun, makeup dan sejenisnya buat membeli kebutuhan Syeila. Tapi sebelum itu, Faishal sudah menyuruh salah satu pegawai toko untuk mengantarkan belanjaannya di parkiran khusus buat Faishal selaku pemilik Mall tersebut.
Syeila memutuskan membeli make up terlebih dahulu, setelah selesai baru dia menuju tempat jajan, sabun, shampoo dan segalan jenisnya.
“Bocah, saya ke toiletbentar ya” izin Faishal setelah sampai dirak yang berjejer jenis jajanan.
“Iya om”
Syeila yang mengetahui Faishal sudah pergi ke toilet dia segera berjalan lagi sambil melihat lihat jajan apa yang mau diambil.
Ketika menemukan jajan kesukaannya, Syeila segera mengambilnya. Tapi, karena letak jajannya terlalu
tinggi, mengharuskan Syeila untuk berjinjit. Hampir saja jajannya mau terjangkau tetapi tiba tiba Syeila terkesiap karena ada tangan yang memegang dan menekan bahunya kemudian tangan satunya mengambilkan jajan yang sebelumnya ingin diambil Syeila.
“Ini” ucap orang tersebut sambil mengulurkan jajan yang barusan diambil kepada Syeila
Syeila yang sebelumnya membelakangi orang tersebut, kemudian terbalik dan seketika matanya mendelik ketika
melihat siapa orang yang mengambilkan jajannya.
.
.
.
TBC
Jangan lupa LIKE+KOMENTAR dan juga VOTE nya ya kak.
dulu aq baca pkek akun lma q kk,, sekarang aq lnjut kn pkek akun yg baru