NovelToon NovelToon
365 Day

365 Day

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Murni
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Kau tidak punya pilihan lain selain menikah dengan ku Embun."ucap Alfaro.

Sementara gadis yang kini tengah menundukkan kepalanya itu tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Hanya karena satu peristiwa yang terjadi di malam kelahirannya gadis itu harus terjebak bersama seorang pria yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Leon terdiam sesaat dia terus menatap lekat wajah cantik yang kini terlihat tidak sedang bercanda itu."Honey apa hidup dengan ku adalah neraka bagimu, kenapa kau ingin pergi jauh dariku?"tanya Leon.

"Tuan apa kamu lupa, bahkan hubungan kita dimulai dari sebuah kejahatan yang kau lakukan, aku diculik dan dikurung oleh mu hingga kau memaksa ku untuk berhubungan dengan mu. Bagaimana mana bisa aku merasa nyaman dengan hubungan kita? Ditambah lagi kisah cinta mu yang belum usai aku tidak suka hidup dibawah bayangan masalalu."ucap Dilara.

"Hmm...kau pikir aku yang menculik mu? Aku bahkan tidak percaya ada wanita yang datang ketempat ku saat itu."ucap Leon yang terlihat begitu serius.

"Lalu siapa yang membawa ku ke tempat mu, setelah mereka menghentikan mobil ku disaat aku akan pergi ke perusahaan waktu itu?"tanya Dilara lagi.

"Asisten pribadi ku yang membawa mu ke rumah ku, jadi kamu bisa tanya padanya."ucap Leon.

"Lalu apa tujuan mu menikah dengan ku, jika kamu saja tidak mengenal ku?"tanya Dilara lagi.

"Aku tidak bilang bahwa aku tidak mengenalmu, aku bahkan sudah sering bertemu dengan mu sejak kamu masih remaja dulu. Dan aku tidak menyangka bahwa aku akan menikah dengan mu honey.. Mungkin ini yang namanya jodoh."ucap Leon.

"Tidak, aku yakin kamu memiliki niat terselubung di balik semua ini."ucap Dilara.

"Hmm... anggap saja begitu, tapi harus kamu tau aku tulus memperistri mu terlepas dari semua itu."ucap Leon jujur.

"Katakan padaku apa yang kamu sembunyikan dari ku?"ucap Dilara.

"Hmmm... Baiklah honey, aku menikah dengan mu secara terburu-buru karena aku ingin mengamankan seluruh harta kekayaan milik keluarga ku dari tangan orang-orang yang serakah, tapi harus kamu tau aku tidak memanfaatkan mu untuk itu, aku mencintaimu honey."ucap Leon dengan lembut.

"Tidak, kamu tidak benar-benar mencintai ku, bagaimana bisa seorang pria yang jelas-jelas memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai bisa menikah dengan wanita lain karena cinta. mungkin wanita lain bisa kamu bodohi tapi tidak dengan ku, mulai sekarang kita tidak akan tinggal bersama lagi terserah kau mau bawa dia tinggal disini atau apapun itu lakukan saja yang jelas kita tidak akan pernah tidur bersama berdoalah semoga aku tidak hamil anak mu karena jika itu terjadi aku akan memastikan dia akan aku bawa pergi darimu."ucap Dilara yang kini terlihat begitu marah.

Dilara hendak pergi namun tubuhnya kembali terpelanting ke atas ranjang, semua itu adalah perbuatan Leon yang kini memaksa Dilara untuk menerima hukuman darinya dengan melayani nafsunya.

Pria itu begitu kalap saat ini, bagaimana tidak wanita yang kini telah menjadi istrinya itu ingin pergi dari sisinya dan menolak untuk mengandung anak nya.

Hingga percintaan paksa itu kembali terulang berulang-ulang kali dan mengakibatkan Dilara tidak sadarkan diri karena kelelahan, barulah Leon pun menghentikan pergerakan.

"Ini adalah hukuman yang akan selalu ku berikan jika kamu menolak untuk hidup bersama ku, dan berniat pergi dariku honey."ucap Leon yang kini tengah menatap lekat wajah cantik itu.

Dilara yang kini seakan tengah terlelap dalam tidurnya pun akhirnya tersadar dari pingsan nya dan hanya bisa menatap pria yang tengah mengoleskan minyak aromaterapi.

"Honey lain kali jangan lakukan itu lagi atau kamu akan mendapatkan hukuman lebih dari ini, dan aku tidak akan pernah memberikan mu kesempatan untuk bisa bertemu dengan orang tua mu lagi."ucap Leon tegas.

Dilara pun hanya terdiam tanpa kata sambil memejamkan mata merasakan usapan lembut yang diberikan oleh Leon seolah-olah mengobati rasa lelahnya.

Mereka berdua terlelap dalam tidurnya, namun tidak berlangsung lama karena seseorang mengetuk pintu mengatakan bahwa sesuatu telah terjadi pada Alexa yang kini dikabarkan dilarikan ke rumah sakit.

Leon langsung bergegas menuju kamar mandi dia pun membersihkan diri dengan cepat, sementara Dilara kini tengah mematung di tempatnya saat melihat pria itu begitu terburu-buru bersiap untuk pergi.

Hati istri mana yang tidak sakit sekalipun tidak ada cinta dihatinya terhadap suaminya, jika dia dihadapkan pada situasi seperti ini.

"Honey aku pergi dulu jangan menunggu ku, mungkin aku akan pulang besok atau tidak pulang karena keadaannya sedang tidak baik-baik saja."ucap Leon sambil mengecup kening Dilara.

"Sebaiknya pikirkan tentang perpisahan kita, karena aku tau kamu masih sangat mencintai dia dan begitu peduli terhadap nya."ucap Dilara yang menghentikan langkah Leon.

"Honey, disini yang menentukan semuanya hanya aku. Jadi kamu hanya harus patuh pada aturan yang ada."ucap Leon.

"Kamu egois tuan!"ucap Dilara yang tidak digubris oleh Leon yang kini pergi meninggalkan Dilara seorang diri didalam kamar nya.

Sesampainya di bawah Leon pun berkata."Pastikan istriku hidup dengan baik, dan jangan biarkan dia bertemu dengan kedua wanita licik itu."ucap Leon pada sang asisten pribadi.

"Baik Mr."balad Adam.

"Satu lagi, Carikan dia asisten pribadi yang bisa menemani nya selama dia mau, kecuali saat aku ada."ucap Leon lagi.

"Baik."balas Adam.

"Aku pergi dulu, wanita itu sangat menyulitkan ku. Jika saja aku bisa mungkin aku sudah melenyapkan nya dari dunia ini."ucap Leon yang kini pergi diikuti oleh para bodyguard yang biasa mengawal nya pergi kemanapun tapi kali ini asisten pribadinya yang setia itu tidak ada disampingnya. Leon ingin memastikan bahwa istrinya aman dan nyaman saat dirinya tidak ada di samping nya.

Sampai saat dia tiba di rumah sakit, dia langsung diarahkan untuk memasuki ruang VVIP dimana saat ini Alexa terbaring lemah dengan peralatan medis yang terpasang di tubuhnya.

Alexa mencoba untuk mengakhiri hidupnya karena dia sudah tidak kuat lagi untuk hidup tanpa adanya Leon yang selama ini sangat ia cintai.

Hanya karena dia gelap mata dan tidak berfikir dua kali saat itu dia kehilangan cintanya itu.

Alexa yang saat itu menukarkan kesucian nya pada sutradara film yang telah mengejarnya selama bertahun-tahun tersebut karena saat itu karier nya di dunia modeling hampir usai karena persaingan ketat, dan saat itu sutradara film yang telah mengembalikan dirinya ke dunia hiburan pun menawarkan beberapa syarat padanya termasuk menjadi partner ran*ang nya selama satu tahun lamanya.

Karier nya memang kembali melejit, tapi bersama dengan itu dia kehilangan sosok pria yang sangat ia cintai, dan Leon adalah pelindung baginya disaat dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.

...🪵🪵🪵...

Sudah dua hari Leon tidak kembali ke rumah megah itu, Dilara pun tau bahwa Leon tidak ada di perusahaan karena saat ini Adam ada di hadapannya dan tengah meeting penting bersama dengan seluruh klien penting nya termasuk dengan staf di perusahaan.

Tidak hanya itu Adam juga menghubungi asisten pribadinya yang ditempatkan di beberapa cabang perusahaan baik dalam dan luar negeri, Dilara tau bahwa Adam bukan asisten biasa yang bisa menghandle semua pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh CEO perusahan atau wakil CEO saat ini.

Hingga saat Leon menghubungi Adam, sekilas Dilara mendengar pembicaraan mereka tentang Alexa yang baru siuman dan sudah sedikit membaik, Leon bilang dia tidak bisa pulang karena tidak mungkin meninggalkan Alexa saat ini, dia meminta Adam untuk menyampaikan pesan bahwa dia tidak akan pulang malam ini.

Namun Dilara langsung menyahut,"Terserah kau mau pulang atau tidak tuan, aku tidak peduli lagipula kita bukan siapa-siapa lagi dan malam ini aku akan pulang ke rumah orang tua ku."ucap Dilara yang merebut handphone Adam dengan cepat.

"Honey jangan main-main, kamu tau konsekuensi nya bukan."ucap Leon memperingatkan Dilara tentang ancaman nya yang tidak pernah main-main.

"Sayangnya aku tidak peduli dengan itu, sekalipun aku harus menjadi gelandangan di luar sana aku tidak akan pernah mengemis padamu."ucap Dilara tegas.

Adam pun hanya diam sambil melipat tangan di dadanya, tanpa kata pria itu sudah tau apa yang harus ia lakukan saat ini.

"Honey aku tidak main-main."ucap Leon pelan tapi penuh penekanan.

Dilara pun langsung melempar handphone tersebut ke dinding hingga Adam membulatkan matanya karena tidak percaya bahwa Dilara akan melakukan hal itu.

"Minta saja ganti padanya, semua itu dia yang menjadi penyebab nya. Sekarang pinjamkan aku uang untuk ongkos taksi."ucap Dilara.

"Kenapa harus gunakan taksi nona Mr memiliki banyak mobil."ucap Adam dengan santainya.

"Tidak aku tidak menyukai tuan mu itu, dan jangan mengingatkan aku lagi pada pria brengsek itu."ucap Dilara yang membuat Adam menelan saliva nya karena baru kali ini ada wanita yang berani memaki bosnya yang kejam itu.

Dilara pun meminjam baju pelayan rumah tersebut, dan tanpa membawa apapun dia pergi ke luar diikuti oleh Adam yang sedari tadi dibuat kaget dengan perubahan sikap istri dari bos nya itu.

Dilara yang selama ini menggunakan kalung berlian yang memiliki permata yang unik itu pun, langsung menekan liontin berlian yang kini mengeluarkan cahaya kemerahan.

Tidak lama kemudian langkahnya dihadang oleh beberapa orang pria berbaju formal, dan Adam tidak bisa lagi melihat Dilara saat pria yang berjumlah lima orang itu mengelilingi nya.

Dan saat Adam menerobos barisan pria itu Dilara tidak ada disana. Dan pria itu seolah seperti bayangan yang perlahan menghilang.

Sungguh seperti mimpi dan Adam yang selama ini selalu berhadapan dengan orang berbahaya sekalipun tidak pernah mengalami hal seperti itu.

Sementara wanita yang saat ini sedang ia cari tengah berada di dalam sebuah taksi yang ia tumpangi tepat sebelum Adam menerobos bayangan yang dia ciptakan saat itu.

Seakan seperti sulap ternyata kalung itu sangat berguna, sejak kecil ia tidak pernah menggunakan nya karena tidak pernah berada di dalam bahaya atau hal seperti saat ini.

Dilara pun kembali memanggil sang daddy yang telah memberikan kalung tersebut saat dia masih sangat kecil dulu. Pantas saja Hugo pernah bilang bahwa dia bisa bermain petak umpet dengan kalung itu kapanpun Dilara mau, tapi ada satu kelemahan dari kalung tersebut yaitu tidak boleh terkena benturan keras.

Dilara memberikan handphone yang diberikan oleh Leon pada sopir taksi yang kini membawa dia ke sebuah tempat yang asing baginya, yang ingin dia lakukan sekarang adalah menghubungi kakak nya Damian untuk mengirimkan jet pribadi ke negara tersebut untuk menjemput nya.

Sekarang Dilara tau dia berada di negara mana berkat bantuan sopir taksi yang ia tanyai tadi.

Sampai saat Dilara bertemu dengan seorang gadis yang tengah duduk di sebuah taman Dilara bergegas menghampiri nya dan mencoba berkenalan dengan nya.

Tidak butuh lama untuk bisa berkomunikasi dengan gadis seusianya saat ini, dia menguasai sepuluh bahasa asing dan saat ini dia berpura-pura ingin memberikan kejutan pada keluarganya dihari ulang tahun nya dengan menghubungi saudara nya menggunakan nomor orang lain dan berpura-pura tersesat.

Dilara yang cerdas tidak bisa diremehkan begitu saja, dia boleh manja dan cengeng saat berada di dekat keluarga nya tapi tidak untuk saat ini. dia akan berusaha menjadi wanita yang kuat meskipun sulit.

Untuk sementara Dilara akan tinggal di tempat saudara gadis itu yang ada di pinggiran kota tepat nya tempat para petani anggur berada.

Dilara merasa bahwa saat ini pertolongan tuhan benar-benar nyata adanya. hingga akhirnya malam pun tiba, dia benar-benar disambut dengan baik oleh orang yang ada di sana, tapi tanpa Dilara sadari bahwa saat ini dia sedang ditertawakan oleh suaminya sendiri yang sudah mengetahui keberadaannya.

Mungkin Adam bisa kehilangan jejak nya, tapi tidak dengan mata-mata yang tersebar di mana-mana, bahkan handphone milik istrinya kini sudah berada di tangan Leon.

Saat Dilara tengah tidur meringkuk dengan tetes air mata, saat itu dia mendengar kegaduhan yang terjadi di luar rumah sederhana yang ia tempati dan suara helikopter yang tidak hanya satu buah itu pun begitu bising dan hampir memecahkan gendang telinga, namun Dilara tetap berada di atas ranjang sempit itu mencoba untuk beradaptasi dengan semua yang dianggapnya sebagai tantangan.

Hingga saat derap langkah sepatu membuat Dilara bangkit dan terbengong saat melihat Leon dengan gagahnya mendekat ke arah nya dikawal oleh puluhan bodyguard yang hampir memenuhi rumah sederhana itu.

"Sudah puas main petak umpet nya honey, sekarang kamu sudah ditemukan jadi ayo kita pulang."ucap Leon yang kini berjongkok di hadapan istrinya sambil mengangkat dagu Dilara yang kini terlihat tidak senang.

"Mau aku gendong tuan putri, atau jalan sendiri."ucap Leon yang sebenarnya tengah menahan amarah yang kini sudah memuncak.

Mungkin jika itu bukan Dilara dia tidak akan sesabar itu. Dan hanya Dilara yang bisa membuat dia meredam emosi nya.

"Aku tidak mau pulang ke rumah mu, aku akan pulang ke rumah ku."ucap Dilara yang kini memalingkan pandangannya.

"Baiklah."ucap Leon yang kini memberikan isyarat hingga sebuah jeritan keras dari pemilik rumah yang kini sudah berdarah-darah.

"Apa yang kamu lakukan!"teriak dilara.

"Itu hanya peringatan kecil saja honey, jika kamu tidak ingin pulang dengan ku maka kelurga mu yang akan tamat."ancam Leon.

"Baiklah... Baiklah aku ikut dengan mu."ucap Dilara yang akhirnya menyerah.

1
arriessam
aku suka ceritanya
arriessam
lanjut kak... penasaran
end
cerita aneh
partini
👍👍👍👍👍
partini
berbakti pada orang tua tapi bikin orang lain sengsara hah ada gitu yah apa itu ga dosa ,busehhhhh gampang amat
ajaran dari mana itu ????????
Erny Su: Itulah ciri-ciri orang yang keliru.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!